Andhitya WP Teibang
1620221216
Pembimbing
dr. Endang Prasetyowati, Sp.A
CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH
Shift of blood flow for gasexchange from
placenta to the lungs
1. Interruption of the umbilical cord
•Increase of SVR
•Closure of ductusvenosus
2. Lung expansion
•Reduction of PVR
•Functional closure of PFO
•Closure of PDA
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
simptomatik
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
• Bising pansistolik pungtum
maksimum LSB 3-5, thrill (+)
Pemeriksaan penunjang
• Foto thoraks
• EKG : VSD kecil (normal), VSD
sedang/besar : RVH atau RVH
dan LVH.
• Ekokardiografi : menentukan
ukuran defek dan arah pirau.
Asymptomatic
•Small VSD:spontaneous closure
• VSD sedang-besar diberi :
Anti heart failure treatment: digoxin,
diuretics, vasodilator
Surgical closure
PATENT DUCTUS
ARTERIOSUS
Komunikasi persisten antara aorta desendens dengan arteri
pulmonalis akibat gagal menutupnya duktus arteriosus
setelah lahir.
EPIDEMIOLOGI
Insidens diperkirakan 6-20 tiap 10.000 bayi hidup
DAP lebih sering terjadi pada perempuan.
MANIFESTASI KLINIS
Biasanya asimptomatik
Bayi 3-6 minggu ditemukan takipnea,
kesulitan makan dan penurunan berat
badan.
DAP dengan pirau sedang sampai besar
sering mengalami tangisan serak, batuk,
infeksi saluran napas bawah, atelektasis,
atau pneumonia.
• pirau dari kiri ke kanan besar
• dilatasi LA, LV, AO dan PA
• gagal jantung kongestif
• hipertensi pulmonal
- tahanan vaskuler paru
tinggi
- penyakit vaskuler paru
- pirau dari kanan ke kiri ---
sianosis sindroma
Eisenmenger
PENATALAKSANAAN
Sebagian besar DAP akan menutup sendiri.
Pada bayi prematur, penutupan secara
farmakologis dapat dilakukan dengan
ibuprofen (10mg/kgbb bolus kemudian
diikuti 5 mg/kgbb selama 2-3 hari
setelahnya).
Penutupan DAP dengan transkateter dapat
dilakukan bila penutupan secara
farmakologis gagal.
PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN SIANOTIK
PJB sianotik
Transposition
Tetralogi of
of the Great
Fallot
Arteries
Atresia
Trikuspid
TETRALOGI OF FALLOT
INSIDEN
• Yang paling sering ditemukan (10%).
ANATOMI
• Tetralogi Fallot terjadi bila terdapat defek tunggal hipoplasia
konus
• Sindrom ini terdiri dari 4 kelainan, yakni
1. Defek Septum Ventrikel
2. Stenosis Pulmonal
3. Over-riding Aorta
4. Hipertrofi Ventrikel Kanan.
MANIFESTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI
• gangguan keseimbangan antara proliferasi dan resorpsi jaringan
selama perkembangan katup trikuspid
• daun-daun katup trikuspid saling melekat sehingga tidak dapat
membuka.
• Karena darah dari atrium kanan tidak dapat ke ventrikel kanan,
maka harus terdapat defek septum atrium sebagai jalan darah
dari atrium kanan ke atrium kiri, dan defek septum ventrikel
sebagai jalan darah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan. .
MANIFESTASI KLINIS
Sianotik
BJ I tunggal, BJII juga sering tunggal
Pada sebagian besar kasus tidak terdengar bising
DIAGNOSIS
• Pasien sianotik dengan atau tanpa bising,
• Foto toraks pembesaran jantung,
• EKG deviasi sumbu QRS kekiri disertai dengan
hipertrofi ventrikel kiri dengan atau tanpa pembesaran
atrium kiri.
• Hanya atresia trikuspid yang menyebabkan deviasi sumbu
QRS ke kiri.
• Diagnosis pasti dengan ekokardiografi.
TATA LAKSANA
• Operasi Fontan.
• Prinsip operasi ini adalah mengalirkan darah dari atrium
kanan langsung ke a. Pulmonalis; dengan demikian maka
fungsi ventrikel kanan diambil alih oleh atrium kanan.
• Idealnya operasi harus dilakukan sedini mungkin pada
masa bayi
TRANSPOSISI ARTERI
BESAR
Ketidaksesuaian arterioventrikular, yaitu aorta keluar dari ventrikel
kanan dan arteri pulmonal keluar dari ventrikel kiri.
INSIDENS
• 5% dari seluruh panyakit jantung bawaan. lebih sering pada
anak lelaki.
PATOFISIOLOGI