Disfungsi
Uterus
Incoordinate
Hipotonik Hipertonik
uterine action
• His normal :
– Mulai dari salah satu sudut di fundus uteri, menjalar ke korpus,
dominasi kekuatan di fundus, disertai relaksasi yang merata.
– Kehamilan > 30 minggu : kontraksi lebih sering
– Kehamilan > 36 minggu : kontraksi lebih meningkat lagi & lebih
kuat.
– Awal kala I : tiap 10 menit sekali lama 20 – 40 detik.
– Selama kala I : meningkat 2 – 4 kali tiap 10 menit lama 60 – 90
detik
– Kala II : 4 – 5 kali dalam 10 menit lama 90 detik, disertai
periode relaksasi
– Gangguan pada His distosia dlm aspek power.
• Faktor Resiko :
– Primigravida, terutama dengan usia tua > 35 tahun
– Kelainan letak janin / disproporsi fetopelvik
– Peregangan rahim yang berlebihan : gemelli, hidramnion
DISFUNGSI UTERUS
DISFUNGSI UTERUS HIPOTONIK INCOORDINATE UTERINE ACTION
• Tidak ada kondisi hipertonus • Tonus uterus otot meningkat,
basal juga di luar his,
• Kontraksi dengan pola gradien
normal • tidak ada sinkronisasi antara
• kontraksi uterus terkoordinasi kontraksi bagian-bagiannya
namun tidak adekuat dalam pembukaan serviks tidak
membuat kemajuan dalam efisien
persalinan,
• Adakalanya persalinan tidak
• his yang muncul kurang kuat,
terlalu lemah, pendek dan jarang. maju karena kelainan pada
• terbagi menjadi dua macam, serviks yang dinamakan
yakni inersia uteri primer dan distosia servikalis. Kelainan ini
inersia uteri sekunder bisa primer atau sekunder.
ETIOLOGI HIPOTONIK
• primi tua,
• psikis kibu dalam ondisi ketakutan,
• peregangan uterus yang berlebih umumnya pada
kondisi gemeli dan hidramnion,
• herediter,
• uterus bikornis, atau
• bagian janin tidak merapat pada segmen bawah
rahim dalam hal ini kelainan letak atau CPD
(cephalo-pelvic disproportion)
TALAK HIPOTONI
Posisi dan
Kapasitas
Presentasi
Pelvis
Fetus
Malpresentasi Malposisi
• Pada presentasi muka, • kondisi panggul sempit • Pada kondisi dagu belakang
kedudukan kepala • janin besar tidak dapat pervaginam SC
mengalami defleksi • multiparitas • Apabila presentasi muka tidak
maksimal, sehingga oksiput • perut gantung disertai CPD dan posisi dagu
tertekan pada punggung depan dilahirkan secara
• anencephalus
dan muka merupakan spontan.
• tumor leher rahim
bagian terendah • Presentasi muka dapat dicoba
menghadap ke bawah. diubah menjadi presentasi
belakang kepala tangan
dimasukkan ke vagina, tekan
bagian muka dan dagu keatas,
apabila tidak berhasil lakukan
dengan perasat Thorn
• Indikasi persalinan dg SC pada
presentasi muka yaitu posisi
mentoposterior persistence
dan panggul sempit.
PRESENTASI
DAHI
Definisi Diagnosis Talak
• Presentasi dahi pada • periksa luar : dada teraba • jika janin kecil maka
umumnya merupakan seperti punggung, bagian persalinan mungkin
kedudukan sementara, belakang kepala terjadi spontan
posisi ini dapat berubah berlawanan dengan dada • janin berat atau besarnya
menjadi presentasi dan tidak begitu normal SC
belakang kepala atau menonjol, DJJ akan jelas • Pada kala I persalinan
presentasi muka terdengar pada bagian dilakukan prasat THORN,
dada. apabila gagal maka janin
• Pemeriksaan dalam akan tetap dilahirkan
teraba sutura frontalis, perabdominam yaitu
ujung yang satu akan seksio sesaria.
teraba UUB dan ujung
yang lainnya teraba
pangkal hidung dan tepi
orbita
PRESENTASI BOKONG
Definisi Etiologi Talak
Pernah letak
Tidak 1x >2x
sungsang
Pembukaan
<2 cm 3 cm >4cm
serviks
1 atau lebih
Station <3 <2
rendah
• puncak kepala janin merupakan • adanya kelainan panggul (panggul • Presentasi puncak kepala dapat
bagian terendah, hal ini terjadi picak), ditunggu hingga memungkinkan
apabila derajat defleksinya ringan • kepala bentuknya bundar, kelahiran spontan,
atau kepala dengan • janin kecil atau mati, • namun bila 1 jam dipimpin
defleksi/ekstensi minimal dengan mengejan bayi tidak lahir dan
• kerusakan dasar panggul
sinsiput merupakan bagian kepala bayi sudah didasar panggul
terendah • keadaan – keadaan yang memaksa
maka dilakukan ekstraksi forceps,
terjadi defleksi kepala atau
• puncak kepala merupakan • umunya persalinan pada
keadaan yang menghalangi
kedudukan sementara yang presentasi puncak kepala
terjadinya fleksi kepala : janin
kemudian berubah menjadi dilakukan episiotomi.2
besar atau panggul sempit,
presentasi belakang kepala • operatif untuk deep transverse
multiparitas, perut gantung,
anensefalus, tumor leher bagian arrest,
depan • pada keadaan kepala mungkin
berputar ke belakang dengan atau
tanpa fleksi, mekanisme pada
kondisi ini adalah kedudukan UUK
belakang menetap dan kelahiran
dapat spontan atau dengan seksio
sesaria
LETAK LINTANG
Definisi Klasifikasi Etiologi
• bila dalam kehamilan atau • Letak lintang dapat dibagi • Fiksasi kepala tidak ada karena
persalinan sumbu panjang menjadi 2 macam, yang dibagi panggul sempit, hidrosefalus,
janin melintang terhadap berdasarkan: anesefalus, plasenta previa,
sumbu panjang ibu (termasuk • Letak kepala dan tumor pelvis
di dalamnya bila janin dalam • Kepala anak bisa di sebelah • Janin sudah bergerak pada
posisi oblique) kiri ibu hidramnion, multiparitas, atau
• Kepala anak bisa di sebelah sudah mati.
kanan ibu • Gemeli
• Letak punggung • Pelvic kidney dan rectum
• Jika punggung terletak di penuh
sebelah depan ibu, disebut • Multiparitas disertai dinding
dorso-anterior uterus dan perut yang lembek
• Jika punggung terletak di
sebelah belakang ibu,
disebut dorso-posterior
• Jika punggung terletak di
sebelah atas ibu, disebut
dorso-superior
• Jika punggung terletak di
sebelah bawah ibu, disebut
dorso-inferior
KEHAMILAN MULTIPLE
Definisi Etologi Talak
• janin diperkirakan memiliki berat • Makrosomia ( bayi yang • Penanganan persalinan dengan
> 4000 gram dikandung oleh seorang ibu distosia bahu dikenal dengan
• Makrosomia penyulit pada dengan diabetes mellitus, “ALARM“
persalinan : distosia bahu dan obesitas, dan kehamilan • Ask for help,
chepalo pelvic disproportion postterm). • Lift the legs and buttocks,
(CPD).1 • Kelainan bentuk panggul. • Anterior shoulder disimpaction,
• Distosia bahu : keadaan dimana • Kegagalan bahu untuk melipat • Rotation of posterior shoulder,
diperlukannya tambahan kedalam panggul.
• Manual remover posterior arm
manuver obstetrik oleh karena • Diagnosis
terjadi impaksi bahu depan diatas • Kepala janin telah lahir namun
simphisis dengan tarikan ke masih menekan vulva dengan
arah belakang pada kepala bayi kencang.
tidak bisa untuk melahirkan bayi
• Dagu tertarik dan menekan
perineum.
• Turtle sign : suatu keadaan
dimana kepala sudah dilahirkan
gagal melakukan putaran paksi
luar dan tertahan akibat adanya
tarikan yang terjadi antara bahu
posterior dengan kepala.
• Traksi pada kepala tidak berhasil
melahirkan bahu.
• Distosia bahu kondisi tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan
• Ketidakmampuan melahirkan bahu dengan mekanisme atau cara biasa.
• Epidemiologi terjadi pada 0,2% kasus
• Faktor Resiko :
– Bayi makrosomia
– Ibu obesitas
– Ibu multipara
– Ibu dengan penyakit penyerta DM
– Riwayat distosia bahu sebelumnya
• Manifestasi Klinis Distosia Bahu :
– Normal kepala lahir melalui gerakan ekstensi.
Distosia bahu kepala akan tertarik kedalam dan
tidak dapat mengalami putar paksi luar yang normal
– Ukuran kepala dan bentuk pipi besar bayi
makrosomia. Didukung jika ibu obesse, DM
– Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral
dan traksi tidak berhasil melahirkan bahu