Anda di halaman 1dari 58

“DISTOSIA”

Andhitya WP Teibang 1620221216


Siska Sulistiyowati 1620221168
Raka Wibawa Putra 1620221159

Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri & Ginekologi


RSUD Ambarawa
Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
PENDAHULUAN
• Persalinan : Proses • Bila ada gangguan pada • 180 sampai 200 juta
pengeluaran produk satu atau lebih faktor, kehamilan setiap tahun.
konsepsi yang viabel dapat terjadi gangguan • 585.000 kematian
melalui jalan lahir dari pada jalannya persalinan : maternal akibat
dalam uterus melalui DISTOSIA
komplikasi kehamilan
vagina ke dunia luar.
dan persalinan.
• Kelancaran persalinan
tergantung 3 faktor utama • Sebab :
yaitu : - perdarahan 24,8%,
- kekuatan ibu (Power), - infeksi dan sepsis
-keadaan jalan lahir 14,9%,
(Passage), - hipertensi dan
-keadaan janin
preeklampsi/eklampsi
12,9%,
(Passanger).
- distosia 6,9%,
- abortus 12,9%, dan
- sebab langsung yang
lain 7,9%.
ANATOMI
Jalan lahir dibagi atas :
Bagian Tulang : tulang-tulang panggul dengan
persendiannya
Bagian Lunak : uterus, serviks uteri, vagina,
perineum, otot-otot, jaringan-jaringan dan
ligamen-ligamen yang berfungsi menyokong
alat-alat urogenitalis
MEKANISME PERSALINAN NORMAL

 Engagement : diameter transversal terbesar dari kepala janin telah


melewati pintu atas panggul
 Descent : penurunan kepala ke dasar panggul
 Flexion : fleksi kepala janin akibat adanya resistensi dari dasar
panggul, dinding pelvis atau serviks
 Internal rotation : perputaran kepala, oksiput ke arah anterior
(normal) atau posterior. Dapat tidak terjadi bila janin kecil.
 Extension : ekstensi kepala yang mengakibatkan oksiput sebagai
hipomoklion. Dipengaruhi oleh bentuk pintu bawah panggul
(upward & forward)
 External rotation : perputaran kepala mengikuti sumbu badan.
 Expulsion (delivery of anterior & posterior shoulder)
DISTOSIA
• Dari bahasa Yunani :
– Dys atau dus berarti buruk atau jelek,
– tosia berasal dari tocos yang berarti persalinan,

persalinan yang sulit


tidak ada kemajuan dalam persalinan
persalinan yang membawa satu akibat buruk bagi janin
maupun ibu
Distosia

Power Passenger Passage


Abnormality Abnormality Abnormality
KELAINAN POWER
• Power adalah kekuatan ibu mendorong janin,
yaitu kekuatan his dan kekuatan ibu dalam
mengejan.
• His normal yaitu his yang timbul dominan
pada fundus uteri, simetris, kekuatannya
semakin lama semakin kuat dan sering serta
mengalami fase relaksasi yang baik.
• Kelainan his ini dapat berupa inersia uteri
hipertonik atau inersia uteri hipotonik.
DISFUNGSI UTERUS
• Kelainan gelombang kontraksi /his pada
uterus

Disfungsi
Uterus

Incoordinate
Hipotonik Hipertonik
uterine action
• His normal :
– Mulai dari salah satu sudut di fundus uteri, menjalar ke korpus,
dominasi kekuatan di fundus, disertai relaksasi yang merata.
– Kehamilan > 30 minggu : kontraksi lebih sering
– Kehamilan > 36 minggu : kontraksi lebih meningkat lagi & lebih
kuat.
– Awal kala I : tiap 10 menit sekali lama 20 – 40 detik.
– Selama kala I : meningkat 2 – 4 kali tiap 10 menit lama 60 – 90
detik
– Kala II : 4 – 5 kali dalam 10 menit lama 90 detik, disertai
periode relaksasi
– Gangguan pada His  distosia dlm aspek power.
• Faktor Resiko :
– Primigravida, terutama dengan usia tua > 35 tahun
– Kelainan letak janin / disproporsi fetopelvik
– Peregangan rahim yang berlebihan : gemelli, hidramnion
DISFUNGSI UTERUS
DISFUNGSI UTERUS HIPOTONIK INCOORDINATE UTERINE ACTION
• Tidak ada kondisi hipertonus • Tonus uterus otot meningkat,
basal juga di luar his,
• Kontraksi dengan pola gradien
normal • tidak ada sinkronisasi antara
• kontraksi uterus terkoordinasi kontraksi bagian-bagiannya 
namun tidak adekuat dalam pembukaan serviks tidak
membuat kemajuan dalam efisien
persalinan,
• Adakalanya persalinan tidak
• his yang muncul kurang kuat,
terlalu lemah, pendek dan jarang. maju karena kelainan pada
• terbagi menjadi dua macam, serviks yang dinamakan
yakni inersia uteri primer dan distosia servikalis. Kelainan ini
inersia uteri sekunder bisa primer atau sekunder.
ETIOLOGI HIPOTONIK
• primi tua,
• psikis kibu dalam ondisi ketakutan,
• peregangan uterus yang berlebih umumnya pada
kondisi gemeli dan hidramnion,
• herediter,
• uterus bikornis, atau
• bagian janin tidak merapat pada segmen bawah
rahim dalam hal ini kelainan letak atau CPD
(cephalo-pelvic disproportion)
TALAK HIPOTONI

 Pengawasan : tekanan darah, denyut jantung janin,


dehidrasi serta tanda-tanda asidosis,
 Diet cair sebagai persiapan operasi, infus D5% atau NaCl
dan apabila nyeri diberikan pethidine 50 mg,
 Pemeriksaan dalam di analisa apakah ada CPD
 CPD (+) : SC
 CPD (-) : perbaiki keadaan umum pasien  apabila kepala
atau bokong sudah masuk panggul maka pasien di edukasi
untuk aktivitas berjalan, lakukan pemecahan ketuban,
berikan oksitosin drip 5 IU per D5% dimulai 8 tpm s.d 40
tpm
 apabila oksitosin drip gagal, maka dilakukan seksio sesaria
TALAK INCOORDINATE UTERINE ACTION

setiap wanita yang pernah mengalami operasi pada


serviks, selalu diawasi persalinannya di rumah sakit.
KELAINAN PASSAGE
• Adanya kelainan pada jalan lahir, jalan lahir sendiri terbagi atas
jalan lahir lunak dan jalan lahir keras.
• Jalan lahir keras atau tulang panggul : kelainan bentuk
panggul, dan kelainan ukuran panggul.
• Jalan lahir lunak : tumor ovarium yang menghalangi jalan lahir
dan adanya edema pada jalan lahir yang dipaksakan.
• Jenis kelainan pada jalan lahir keras berupa kelainan bentuk
yaitu bentuk panggul yang tidak normal :
– Gynecoid
– Antropoid
– Android
– platipeloid.
• Distosia karena kelainan ukuran panggul
(Cephalopelvic Disproportion) :
– berkurangnya ukuran panggul,
– ukuran janin yang terlalu besar, atau
– kombinasi diantara keduanya.
• Setiap penyempitan pada diameter panggul
baik PAP, PTP, maupun PBP  distosia pada
persalinan
Cephalopelvic
Disproportion

Posisi dan
Kapasitas
Presentasi
Pelvis
Fetus

PAP Midpelvis PBP


• Pintu Atas Panggul dikatakan sempit 
– Ф AP terpendek < 10 cm
– Ф transversal terbesar < 12 cm
• Midpelvis dikatakan sempit 
– Jumlah dari Ф interspinosus + jarak sagitalis posterior ≤ 13 cm
– Suspect  Ф interspinosus < 10 cm
• Pintu Bawah Panggung dikatakan sempit 
– Ф tuberositas interischial ≤ 8 cm
PERKIRAAN KAPASITAS PANGGUL
• Pemeriksaan digital tulang pelvis sebelum
memutuskan untuk hamil
– Pelvimetri Sinar X
– CT Scan
– MRI
• Melakukan pemeriksaan fisik :
– Ф AP PAP
– Ф interspinosus midpelvis
– Jarak intertuberositas PBP
– Arkus panggul  < 90 derajat pasti sempit
– Kondisi kepala janin un-engaged
TATALAKSANA
• Persalinan dengan distosia akibat adanya
kelainan ukuran panggul atau kelainan bentuk
panggul sebaiknya dilakukan melalui
perabdominam.
• Persalinan pervaginam dapat dilakukan tetapi
memiliki resiko kegagalan yang cukup besar
dan dapat menimbulkan terjadinya cedera
pada kepala janin.
KELAINAN PASSANGER
• Kelainan passanger merupakan kelainan pada
letak, ukuran ataupun bentuk janin
• kelainan letak ini termasuk dalam kelainan
presentasi dan kelainan posisi
• Kelainan ukuran ataupun bentuk janin
diantaranya makrosomia (distosia bahu),
kehamilan multiple, dan hidrosefalus
Kelainan Letak Janin

Malpresentasi Malposisi

Presentasi Muka Posisi Oksiput Posterior


Presentasi Dahi Posisi Oksiput Transversal
Presentasi Bokong Posisi Melintang
Presentasi Gabungan Posisi puncak kepala
PRESENTASI MUKA
Definisi Etiologi Talak

• Pada presentasi muka, • kondisi panggul sempit • Pada kondisi dagu belakang
kedudukan kepala • janin besar tidak dapat pervaginam  SC
mengalami defleksi • multiparitas • Apabila presentasi muka tidak
maksimal, sehingga oksiput • perut gantung disertai CPD dan posisi dagu
tertekan pada punggung depan  dilahirkan secara
• anencephalus
dan muka merupakan spontan.
• tumor leher rahim
bagian terendah • Presentasi muka dapat dicoba
menghadap ke bawah. diubah menjadi presentasi
belakang kepala  tangan
dimasukkan ke vagina, tekan
bagian muka dan dagu keatas,
apabila tidak berhasil lakukan
dengan perasat Thorn
• Indikasi persalinan dg SC pada
presentasi muka yaitu posisi
mentoposterior persistence
dan panggul sempit.
PRESENTASI
DAHI
Definisi Diagnosis Talak

• Presentasi dahi pada • periksa luar : dada teraba • jika janin kecil maka
umumnya merupakan seperti punggung, bagian persalinan mungkin
kedudukan sementara, belakang kepala terjadi spontan
posisi ini dapat berubah berlawanan dengan dada • janin berat atau besarnya
menjadi presentasi dan tidak begitu normal  SC
belakang kepala atau menonjol, DJJ akan jelas • Pada kala I persalinan
presentasi muka terdengar pada bagian dilakukan prasat THORN,
dada. apabila gagal maka janin
• Pemeriksaan dalam akan tetap dilahirkan
teraba sutura frontalis, perabdominam yaitu
ujung yang satu akan seksio sesaria.
teraba UUB dan ujung
yang lainnya teraba
pangkal hidung dan tepi
orbita
PRESENTASI BOKONG
Definisi Etiologi Talak

• janin terletak memanjang • prematuritas, • Untuk memilih jenis


dengan kepala di fundus • abnormalitas uterus persalinan pada letak
uteri dan bokong berada di (malformasi, fibroid), sungsang  indeks
bagian bawah kavum uteri. • abnormalitas janin prognosis oleh Zatuchni dan
• Tipe letak sungsang yaitu: (malformasi CNS, massa Andros
• Frank breech (50-70%) pada leher, aneploid),
yaitu kedua tungkai fleksi • overdistensi uterus
• Complete breech (5-10%) (kehamilan ganda,
yaitu tungkai atas lurus polihidramnion),
keatas, tungkai bawah • multipara dengan
ekstensi berkurangnya kekuatan otot
• Footling (10-30%) yaitu uterus,
satu atau kedua tungkai • obstruksi pelvis (plasenta
atas ekstensi, presentasi previa, myoma, tumor pelvis
kaki. lain).
0 1 2
Paritas Primigravida Multigravida
Umur
>39 minggu 38 minggu < 37 minggu
Kehamilan
Taksiran berat
>3630 gr 3629 gr -3176 gr < 3176 gr
janin

Pernah letak
Tidak 1x >2x
sungsang

Pembukaan
<2 cm 3 cm >4cm
serviks
1 atau lebih
Station <3 <2
rendah

 < 3 : persalinan perabdomen


4 : evaluasi kembali secara cermat,
khususnya berat badan janin bila nilainya
tetap maka dapat dilahirkan pervaginam
 5 : dilahirkan pervaginam
Presentasi
Gabungan
MANAGEMENT
LETAK ABNORMAL DAN MALPOSISI
• Letak abnormal  Posisi axis memanjang janin tidak sejajar
dengan axis memanjang dari uterus ibu
– Normal  posisi longitudinal
– Jika posisinya tegak lurus  posisi melintang/transversal
– Jika membentuk sudut  posisi oblique

• Malposisi  kondisi posisi janin longitudinal dengan


presentasi kepala selain oksiput anterior
– Posisi Oksiput Posterior/OP Persistent
– Posisi Oksiput transversal/OT Persistent
Posisi Oksipitalis Posterior Persisten
(POPP)
Definisi Etiologi Talak

• oksiput ini tidak • diantaranya bentuk • presentasi kepala


berputar kedepan panggul antropoid, dan panggung
sehingga tetap panggul android longgar 
dibelakang saat • otot panggul yang dilahirkan dengan
kepala capai dasar sudah lembek spontan namun
panggul (multipara), lama
• kepala janin yang • Tindakan baru
kecil dan bulat dilakukan apabila
kala II terlalu lama
atau adanya tanda-
tanda kegawatan
pada janin.
OKSIPUT POSTERIOR
OKSIPUT TRANSVERSAL
PRESENTASI PUNCAK KEPALA

Definisi Etiologi Talak

• puncak kepala janin merupakan • adanya kelainan panggul (panggul • Presentasi puncak kepala dapat
bagian terendah, hal ini terjadi picak), ditunggu hingga memungkinkan
apabila derajat defleksinya ringan • kepala bentuknya bundar, kelahiran spontan,
atau kepala dengan • janin kecil atau mati, • namun bila 1 jam dipimpin
defleksi/ekstensi minimal dengan mengejan bayi tidak lahir dan
• kerusakan dasar panggul
sinsiput merupakan bagian kepala bayi sudah didasar panggul
terendah • keadaan – keadaan yang memaksa
maka dilakukan ekstraksi forceps,
terjadi defleksi kepala atau
• puncak kepala merupakan • umunya persalinan pada
keadaan yang menghalangi
kedudukan sementara yang presentasi puncak kepala
terjadinya fleksi kepala : janin
kemudian berubah menjadi dilakukan episiotomi.2
besar atau panggul sempit,
presentasi belakang kepala • operatif untuk deep transverse
multiparitas, perut gantung,
anensefalus, tumor leher bagian arrest,
depan • pada keadaan kepala mungkin
berputar ke belakang dengan atau
tanpa fleksi, mekanisme pada
kondisi ini adalah kedudukan UUK
belakang menetap dan kelahiran
dapat spontan atau dengan seksio
sesaria
LETAK LINTANG
Definisi Klasifikasi Etiologi

• bila dalam kehamilan atau • Letak lintang dapat dibagi • Fiksasi kepala tidak ada karena
persalinan sumbu panjang menjadi 2 macam, yang dibagi panggul sempit, hidrosefalus,
janin melintang terhadap berdasarkan: anesefalus, plasenta previa,
sumbu panjang ibu (termasuk • Letak kepala dan tumor pelvis
di dalamnya bila janin dalam • Kepala anak bisa di sebelah • Janin sudah bergerak pada
posisi oblique) kiri ibu hidramnion, multiparitas, atau
• Kepala anak bisa di sebelah sudah mati.
kanan ibu • Gemeli
• Letak punggung • Pelvic kidney dan rectum
• Jika punggung terletak di penuh
sebelah depan ibu, disebut • Multiparitas disertai dinding
dorso-anterior uterus dan perut yang lembek
• Jika punggung terletak di
sebelah belakang ibu,
disebut dorso-posterior
• Jika punggung terletak di
sebelah atas ibu, disebut
dorso-superior
• Jika punggung terletak di
sebelah bawah ibu, disebut
dorso-inferior
KEHAMILAN MULTIPLE
Definisi Etologi Talak

• kehamilan dengan dua janin • Ras • Sepanjang persalinan pasien


atau lebih. • Hereditas harus sudah diberikan infus
• Kehamilan multipel dapat • Usia ibu dan paritas dengan cairan RL, penyediaan
berupa kehamilan ganda atau transfusi darah, ampisilin 2
• Faktor Gizi
gemelli (2 janin), triplet ( 3 gram untuk pencegahan infeksi,
• Terapi kesuburan dan disiapkannya alat USG
janin ), kuadruplet ( 4 janin ),
Quintiplet ( 5 janin ) dan untuk mengevaluasi setelah
seterusnya. janin pertama lahir
• Presentasi kepala-kepala 
persalinan pervaginam.
• Apabila presentasi janin
pertama bokong , dapat
menyebabkan terjadinya
penyulit dalam persalinan
• apabila janin terlalu besar, janin
terlalu kecil, adanya prolapsus
tali pusat. Apabila ditemui
keadaan  persalinan per
abdominam.
MAKROSOMIA & DISTOSIA BAHU
Definisi Etiologi Talak

• janin diperkirakan memiliki berat • Makrosomia ( bayi yang • Penanganan persalinan dengan
> 4000 gram dikandung oleh seorang ibu distosia bahu dikenal dengan
• Makrosomia  penyulit pada dengan diabetes mellitus, “ALARM“
persalinan : distosia bahu dan obesitas, dan kehamilan • Ask for help,
chepalo pelvic disproportion postterm). • Lift the legs and buttocks,
(CPD).1 • Kelainan bentuk panggul. • Anterior shoulder disimpaction,
• Distosia bahu : keadaan dimana • Kegagalan bahu untuk melipat • Rotation of posterior shoulder,
diperlukannya tambahan kedalam panggul.
• Manual remover posterior arm
manuver obstetrik oleh karena • Diagnosis
terjadi impaksi bahu depan diatas • Kepala janin telah lahir namun
simphisis  dengan tarikan ke masih menekan vulva dengan
arah belakang pada kepala bayi kencang.
tidak bisa untuk melahirkan bayi
• Dagu tertarik dan menekan
perineum.
• Turtle sign : suatu keadaan
dimana kepala sudah dilahirkan
gagal melakukan putaran paksi
luar dan tertahan akibat adanya
tarikan yang terjadi antara bahu
posterior dengan kepala.
• Traksi pada kepala tidak berhasil
melahirkan bahu.
• Distosia bahu  kondisi tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan
• Ketidakmampuan melahirkan bahu dengan mekanisme atau cara biasa.
• Epidemiologi  terjadi pada 0,2% kasus
• Faktor Resiko :
– Bayi makrosomia
– Ibu obesitas
– Ibu multipara
– Ibu dengan penyakit penyerta  DM
– Riwayat distosia bahu sebelumnya
• Manifestasi Klinis Distosia Bahu :
– Normal  kepala lahir melalui gerakan ekstensi.
Distosia bahu  kepala akan tertarik kedalam dan
tidak dapat mengalami putar paksi luar yang normal
– Ukuran kepala dan bentuk pipi besar  bayi
makrosomia. Didukung jika ibu obesse, DM
– Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral
dan traksi tidak berhasil melahirkan bahu

• Diagnosis Distosia Bahu :


– Kepala janin dapat dilahirkan, tapi tetap berada dekat
vulva
– Dagu tertarik dan menekan perineum
– Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang
terperangkap di belakang simfisis pubis
“ALARM”

1. Ask for Help


2. Lift the legs and buttocks • Manuver McRoberts :
dimulai dengan
memposisikan ibu dalam
posisi McRoberts yaitu ibu
terlentang, memfleksikan
kedua paha sehingga posisi
lutut menjadi sedekat
mungkin dengan dada, dan
merotasikan kedua kaki ke
arah luar
3. Anterior shoulder
disimpaction
• Disimpaksi bahu depan
dengan menggunakan dua
cara yaitu eksternal dan
internal.
• Disimpaksi bahu depan
secara eksternal dapat
dilakukan dengan
menggunakan manuver
massanti, sedangkan
disimpaksi bahu depan
secara internal dapat
dilakukan dengan
menggunakan manuver
rubin.
4. Rotation of posterior shoulder
• Melakukan rotasi bahu
posterior sebanyak 180
derajat dalam pola spiral
• “Manuver Woods-
Cockscrew”
5. Manual remover posterior arm
TATA LAKSANA
• Kondisi distosia bahu tidak dapat diprediksi dan
dicegah secara akurat
• Pelahiran secara SC hanya diindikasikan mutlak
pada bayi dengan perkiraan BB > 4500 gr untuk
ibu tidak dg DM dan BB > 5000 gr untuk ibu DM
• Penanganan distosia bahu :
– Lakukan usaha traksi awal perlahan disertai dengan
usaha mendorong
– Lakukan episiotomi lebar dengan analgesia yang
adekuat
– Lakukan teknik pembebasan bahu : Penekanan
suprapubic, Manuver McRoberts, Manuver Zavanelli,
dsb
KOMPLIKASI
• Pada janin sangat tinggi resiko mengalami
cedera pada pleksus brachialis  Erb Duchene
Palsy, Paralisis Klumpke
• Pada ibu, beresiko mengalami laserasi jalan
lahir dengan perdarahan postpartum
HIDROSEFALUS
Definisi Etiologi Talak

• Terjadinya penumpukan cairan • tidak lancarnya aliran • sefalosintesis  bayi dapat


serebrospinal yang berlebihan serebrospinalis atau dilahirkan pervaginam atau
di ventrikel  terjadinya berlebihannya produksi cairan perabdominam.
pembesaran dari kranium. serebrospinal pada janin • Namun, sefalosintesis dapat
• Volume cairan biasanya 500 – • Diagnosis : mengakibatkan terjadinya
1500 ml namun bisa juga • Pada letak kepala dapat perdarahan intrakranial pada
mencapai 5000 ml. ditemukan kepala lebih besar janin  sebaiknya teknik ini
• Lingkar kepala bayi dg dari biasanya sehingga digunakan pada janin dengan
hidrosefalus dapat mencapai menonjol diatas simphisis. kelainan yang sudah cukup
50 cm ( N : 32-38 cm) • Djj terletak lebih tinggi dari parah.
• Pada presentasi apapun biasanya. • Pada kehamilan dengan janin
umumnya hidrosefalus dapat • Pada pemeriksaan VT dapat hidrosefalus sebaiknya
mengakibatkan CPD yang berat diraba adanya sutura dan dilakukan pelahiran secara
ubun-ubun yang melebar perabdominam
tegang dan tulang kepala
tipis.
• Pada pemeriksaan USG
didapatkan adanya BPD lebih
besar dari usia kehamilannya.
KESIMPULAN
• Distosia merupakan persalinan yang sulit, tidak ada
kemajuan dalam persalinan atau merupakan persalinan
yang membawa satu akibat buruk bagi janin maupun
ibu.
• Distosia terjadi karena beberapa faktor, yaitu :
– Kelainan Power
– Kelainan Passage
– Kelainan Passanger
• Penanganan distosia tergantung dari jenis distosianya,
dapat dilakukan manuver obsteterik tambahan agar
dapat dilahirkan secara pervaginam atau melakukan
persalinan perabdominam.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai