Anda di halaman 1dari 43

Patologi Persalinan

Dengan Distosia
Nengah Runiari, M.Kep, Sp.
Mat
Kelambatan atau kesulitan
persalinan ini disebut
DISTOSIA.

Distosia berpengaruh buruk bagi ibu


maupun janin. Pengenalan dini dan
penanganan tepat akan menentukan
prognosis ibu dan janin.
DISTOSIA AKIBAT KELAINAN KEKUATAN IBU
(KELAINAN HIS)

Tanda his normal :


- fundal dominan
- simetris
- makin lama, makin kuat, makin sering
- relaksasi baik.
Bila satu atau lebih tanda tersebut tidak
dijumpai atau tidak sesuai disebut
gangguan / kelainan his atau inersia uteri.
Kelainan his dapat berupa :
inersia uteri hipotonik
inersia uteri hipertonik.
• Inersia uteri hipotonik
kelainan his dengan kekuatan yang lemah / tidak
adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau
mendorong anak keluar.

Dijumpai pada anemia, uterus yang terlalu teregang


misalnya akibat hidramnion atau kehamilan kembar
atau makrosomia, grandemultipara atau primipara,
serta pada penderita dengan keadaan emosi kurang
baik.

Dapat terjadi pada kala pembukaan serviks, fase


laten atau fase aktif, maupun pada kala
pengeluaran.
Inersia uteri primer : terjadi pada
permulaan fase laten. Sejak awal telah
terjadi his yang tidak adekuat, sehingga
sering sulit untuk memastikan apakah ibu
telah memasuki keadaan in partu atau belum.
Inersia uteri sekunder : terjadi pada fase
aktif kala I atau kala II. Permulaan his baik,
kemudian pada keadaan selanjutnya
terdapat gangguan / kelainan.
Inersia uteri hipertonik
Adalah kelainan his dengan kekuatan cukup besar
(kadang sampai melebihi normal) namun tidak ada
koordinasi kontraksi dari bagian atas, tengah dan
bawah uterus, sehingga tidak efisien untuk
membuka serviks dan mendorong bayi keluar.
Disebut juga sebagai incoordinate uterine action.

Faktor penyebab : rangsangan pada uterus,


misalnya pemberian oksitosin yang berlebihan,
ketuban pecah lama dengan disertai infeksi, dan
sebagainya.
DISTOSIA AKIBAT KELAINAN
JALAN LAHIR
Distosia karena kelainan jalan lahir dapat
disebabkan adanya kelainan pada jaringan
keras / tulang panggul, atau kelainan pada
jaringan lunak panggul.
• Kelainan tulang panggul

Dapat berupa :
1. Kelainan bentuk panggul
2. Kelainan ukuran panggul.
Kelainan jaringan lunak urogenital

• Keadaan yang sering dijumpai adalah distosia


yang disebabkan oleh tumor ovarium yang
mengisi jalan lahir. Selain distosia, jika
persalinan dipaksakan pervaginam kemungkinan
juga terjadi pecahnya tumor tersebut.

• Keadaan lain yang juga dapat menyebabkan


distosia adalah kelainan uterus, kelainan serviks,
septum vagina dan adanya edema vulva.

Umumnya pada distosia akibat kelainan


jaringan lunak, anak dilahirkan dengan sectio
cesarea.
DISTOSIA KARENA KELAINAN BENTUK, UKURAN,
LETAK / PRESENTASI JANIN

• Tidak terjadi putaran paksi dalam

Setelah kepala memasuki bidang tengah panggul


(Hodge III), kepala akan memutar ke depan akibat
terbentur spina iskiadika sehingga ubun-ubun kecil
berada di depan (putaran paksi dalam).

Tetapi kadang tidak terjadi putaran, sehingga


ubun-ubun kecil tetap berada di belakang atau
melintang. Keadaan ini disebut deep transverse
arrest, occiput transverse persistent atau
occiput posterior persisten. Kedua keadaan ini
akan memperlambat atau dapat mempersulit
jalannya persalinan.
Deep transverse arrest
• Penyebab kedua keadaan tersebut sering
dihubungkan dengan adanya kelainan dalam
bentuk dan ukuran panggul seperti pada
panggul antropoid di mana diameter anterior-
posterior lebih panjang dari diameter
transversa. Panggul android dengan bentuk
agak konvergen dari dinding samping dan
sakrum yang konkaf merupakan predisposisi
terjadinya oksiput posterior persistens. Begitu
pula pada panggul platipeloid dengan sakrum
yang konkaf.
• Kelainan presentasi lain yang dapat
menyebabkan distosia : presentasi muka
dan dahi.
Penyebab kelainan posisi kepala janin
dalam jalan lahir :
- CPD - grande multipara
- hidramnion - bayi kecil pada panggul luas
- lilitan tali pusat pada leher - anensefali
- placenta previa
Presentasi muka dan presentasi dahi
• Diagnosis presentasi muka : pemeriksaan dalam
teraba mata, hidung, mulut dan dagu.
Diagnosis presentasi dahi : teraba ubun-ubun
besar, dahi, mata, kadang hidung.

• Presentasi dahi
Tunggu, karena 2/3 akan berubah menjadi
presentasi muka atau oksiput. Jika janin besar
atau tidak ada perubahan presentasi, keputusan
terbaik adalah sectio cesarea.
• Presentasi muka
Bila dagu berada di depan, persalinan pervaginam
spontan prognosis lebih besar. Bila dagu berada di
belakang, sikap menunggu dagu berputar ke depan.
Bila dagu tetap di belakang dan tidak ada
perputaran, persalinan pervaginam tidak mungkin
karena terjadi defleksi kepala yang maksimal,
harus dilakukan sectio cesarea.

• Jika turunnya bagian terendah kepala kurang


lancar, atau kemajuan pembukaan serviks lambat,
sectio cesarea juga harus dilakukan.
• Distosia bahu

Kadang-kadang pada persalinan


dengan ubun-ubun kecil di depan,
terjadi kesulitan melahirkan bahu
janin. Sering terjadi juga pada bayi
yang besar (lebih dari 4000 g).

• Anjuran : jika pada pemeriksaan ada


kecurigaan janin besar, pertimbangan
sectio cesarea akan lebih baik.
• Letak lintang
Letak lintang adalah "presentasi janin yang tidak
baik sama sekali".
Persalinan pervaginam TIDAK MUNGKIN, kecuali
pada keadaan janin sangat kecil, atau telah mati
cukup lama.
Penyebab letak lintang :
- plasenta previa - kehamilan multipel
- prematuritas - panggul sempit
- pendulum dinding abdomen - hidramnion
- multiparitas -kelainan uterus atau janin lainnya
• Diagnosis :
1. pemeriksaan luar (palpasi Leopold) diraba kepala
di kanan atau di kiri perut ibu
2. bunyi jantung berada di sekitar pusar
3. fundus uteri terhadap usia gestasi lebih rendah
daripada letak memanjang
4. pemeriksaan dalam mungkin dapat diraba lengan,
bahu atau iga janin
5. tentukan berdasarkan letak punggung :
dorsosuperior atau dorsoinferior, dorsoanterior
atau dorsoposterior.
Letak sungsang
Letak sungsang sering ditemukan dalam persalinan.
Penyebab :
- prematuritas
- plasenta previa
- hidramnion
- mioma uteri
- kehamilan multipel
- hidrosefalus / anensefalus

Diagnosis letak sungsang :


1. pemeriksaan luar, janin letak memanjang, kepala
di daerah fundus uteri
2. pemeriksaan dalam, teraba bokong saja, atau
bokong dengan satu atau dua kaki.
• Letak sungsang sering dilahirkan dgn cara :
- spontan
– pimpinan meneran dengan bantuan atau manual aid
– ekstraksi

Syarat partus pervaginam pada letak sungsang :


- janin tidak terlalu besar
- tidak ada suspek CPD
- tidak ada kelainan jalan lahir
Syarat pimpinan meneran kala II pada letak sungsang :
1. pembukaan lengkap
2. bokong terletak di Hodge III atau lebih
3. ketuban ditunggu pecah sendiri, atau dipecahkan bila
pembukaan lengkap
4. hati-hati prolaps tali pusat
5. hati-hati "aftercoming head".
Manual aid dilakukan pada saat badan anak telah keluar dan
ibu yang sedang dipimpin meneran, di mana dibutuhkan
bantuan untuk mempercepat dan mempermudah fase
pengeluaran bayi. Masih dianggap bantuan fisiologis, non-
invasif, sehingga pengaruhnya terhadap kesehatan janin
tidak bermakna, bila dikerjakan dengan cermat.

Macam-macam teknik manual aid : cara Bracht, cara


Burns-Marshall, cara Mueller, cara Loevset, cara
Mauriceau.
PERTOLONGAN DENGAN
CARA BRACHT
PERTOLONGAN DGN
MANUAL AID
PERTOLONGAN DGN
MANUAL AID
MANUAL AID MAURCEAU
MANUAL AID DGN PRAGUE
TERBALIK DAN CUNAM PIPER
Tali pusat pendek
atau melilit di leher janin
• Pada penurunan bayi yang tidak maju
samasekali cukup lama, perlu dicurigai
tali pusat pendek atau adanya lilitan
tali pusat. Jika ada, konfirmasi USG.
Jangan dipaksakan persalinan
pervaginam. Pertimbangkan sectio
cesarea.
ASUHAN KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN
Kaji verteks janin
Kaji frekuensi, durasi dan intensitas dari
kontraksi uterus.
Kaji dilatasi dan penipisan serviks
Kaji DJJ
Kaji posisi janin, presentasi dan penurunan
Pemeriksaan vagina intrapartum
• Kaji adanya kaput
• Kaji penurunan kepala janin dgn
penentuan station
• Kaji untuk keadaan dehidrasi
• Kaji tingkat kenyamanan dan tingkat
koping
• Kaji tingkat kecemasan orang-orang
terdekat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Ansietas b.d kemajuan persalinan yg lambat
• Nyeri b.d distosia, prosedur obstetri
• Risiko cedera pd janin b.d gangguan pd janin
• Risiko tinggi cedera pd maternal b.d intervensi
penanganan distosia
• Ketidakberdayaan b.d kehilangan kontrol
• Risiko infeksi b.d ruptur ketuban, prosedur
operasi
• Keletihan b.d persalinan yg lama
• Takut b.d ancaman yg nyata atau potensial thd diri
sendiri dan janin
• Kerusakan integritas kulit b.d prosedur operasi
• Perubahan persepsi sensori b.d berbagai intervensi
penanganan distosia
• Koping individu tdk efektif b.d kekecewaan, nyeri,
rasa takut
• Defisit pengetahuan b.d prosedur, posisi
• Harga diri rendah b.d ketidakmampuan bersalin dan
melahirkan seperti yg diharapkan
• Kelebihan volume cairan b.d infus intravena dgn
oksitosin
• Defisit volume cairan b.d status puasa
INTERVENSI KEPERAWATAN
Lanjutkan pemantauan elektronik thd
ibu dan janin untuk memantau
keadaan persalinan dan status janin
Bandingkan temuan pengkajian dengan
standar yg diharapkan
Bantu ibu melakukan tehnik relaksasi
dan pernapasan
Berikan tindakan yg dapat
memberikan rasa nyaman
Pantau pemberian infus oksitosin
Coba posisi alternatif bagi ibu
Bantu ibu ke kamar mandi
Pastikan ibu dan orang terdekat
diberi penjelasan
Persiapkan SC jika diindikasikan
Catat temuan pengkajian dan
intervensi keperawatan
PERAWATAN KOLABORATIF
• Partus percobaan
• Induksi persalinan
• Metode pematangan serviks
• Amniotomi
• Oksitosin
• Melahirkan dengan bantuan forseps
• Ekstraksi vakum
• Kelahiran sesaria

Anda mungkin juga menyukai