1.1 Definisi
ketika kepala bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati panggul ibu.
antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui
vagina.1
ketika kepala bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati panggul ibu.
Sering kali, diagnosis ini dibuat setelah wanita telah bekerja keras selama
beberapa waktu, tetapi lain kali, itu dimasukkan ke dalam catatan medis wanita
yang tidak perlu dilakukan bedah caesar di Amerika Utara dan di seluruh dunia
setiap tahunnya. Diagnosis ini tidak harus berdampak masa depan seorang
wanita melahirkan keputusan. Banyak tindakan dapat diambil oleh ibu hamil
1.2 Epidemiologi
akibatnya berupa partus macet dan komplikasi persalinannya menjadi salah satu
penyebab penting kematian ibu. Kejadian ini lebih sering terjadi di Asia, karena
orang-orang Asia cenderung memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari orang
sampel yang diteliti manjalani seksio sesarea karena panggul sempit. Berdasar
penelitian ini, panggul sempit merupakan penyebab terbanyak seksio sesrea. Hasil
penelitian di RSUD Liun Kandage Tahuna tahun 2014 ditemukan dari 167 ibu
yang dilakukan seksio sesarea dengan indikasi panggul sempit sebanyak 28 ibu
(16,76%). Hal ini disebabkan oleh karena bentuk tubuh atau postur tubuh dan
bentuk panggul ibu yang kecil sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan
persalinan normal.1,2
1.3 Etiologi
Janin yang besar ialah janin yang beratnya lebih dari 4000 gram.
- Diabetes mellitus
- Herediter
- Multiparitas 3
besarnyabahu. Karena regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar, dapat
dapat membantudiagnosis bila anak letak kepala dan kepala belum masuk pintu
atas panggul.3
a.Presentasi muka
- Panggul sempit
- Bayi besar
- Multiparitas
- Anencephal
Presentasi muka kadang-kadang dapat dicurigai dalam kehamilan jika dari
pembukaan yang cukup besar, akan teraba pinggir orbita, hidung, tulang pipi,
- Kala II: Bila dagu di depan, persalinan pervaginam atau ekstraksi forceps.
Tetapi, bila dagu tetap di belakang, dilakukan seksio sesarea. 1,2,3
b. Presentasi Dahi
Presentasi dahi jarang dapat diketahui dalam kehamilan. Namun dapat dicurigai
dahi yang bersifat sementara, anak dapat lahir spontan sebagaipresentasi belakang
kepala atau muka. Jika presentasi dahi menetap, janin tidak mungkinlahir
pervaginam sehingga persalinan diakhiri dengan seksio sesarea, kecuali bila janin
c. Letak Lintang
Pada letak lintang, sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir tegak
lurus pada sumbu panjang ibu. Pada letak lintang, bahu menjadi bagian terendah,
yang disebut presentasi bahu, atau presentasi akromion. Jika pungung terdapat di
- Kesempitan panggul
- Plasenta previa
- Prematuritas
- Mioma uteri
- Kehamilan ganda
Gambar 2.3 Letak Lintang
kehamilan cukup bulan,fundus uteri lebih rendah dari biasanya, hanya beberapa
jari di atas pusat. Pada palpasi, fundus uteri maupun bagian bawah rahim kosong,
sedangkan bagian-bagianbesar teraba di samping kiri atau kanan fossa illiaca. Jika
Sebaliknya, jika teraba tonjolan- tonjolan, ini disebabkan oleh bagian-bagian kecil
sebagai susunan tulang- tulang yang sejajar dan jika pembukaan sudah besar akan
teraba scapula, dan pada pihak yang bertentangan dengan scapula akan teraba
klavikula.
Ada kalanya, anak yang pada permulaan persalianan dalam letak lintang, berputar
sendiri menjadi letak memanjang. Kejadian ini disebut versio spontanea, yang
versi luar pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih. Bila versi luar berhasil,
persalinan dilakukanpervaginam. Bila versi luar tidak berhasil, pada janin hidup
dilakukan partus pervaginam bila usiakehamilan < 28 minggu, dan seksio sesarea
bila usia kehamilan > 28 minggu. Sedangkan pada janin mati: -TBBJ < 1700 gr :
- TBBJ > 1700 gr : dilakukan embriotomi bila syarat terpenuhi dan harus
- TBBJ > 2500 gr dan bagian terendah janin masih tinggi dilakukan seksio
sesarea.
anak lahir dengan muka di bawah simfisis. Ini terutama terjadi bila fleksi kepala
kala II yang lebih panjang. Umumnya dapat lahir spontan, namun bila ada indikasi
III.Panggul Sempit
Pada wanita dengan tinggi badan yang kurang dari normal ada
wanita dengan tinggi badan normal tidak dapat memiliki panggul sempit.Dari
pembukaan dapat terjadi karena ketuban belum pecah sebelum waktunya karena
bagian depan kurang menutup pintu atas panggul, selanjutnya setelah ketuban
pecah kepala tidak dapat menekan pada serviks karena tertahan pada pintu atas
panggul.
3.Ruptur uteri, jika his menjadi telalu kuat dalam usaha mengatasi rintangan
4.Sebaliknya, jika otot rahim menjadi lelah karena rintangan oleh pangul sempit,
5.Fistel vesikovaginal dan rektovaginal, akibat tekanan lama pada jaringan yang
6.Ruptur simfisis (simfisiolisis), pasien merakan nyeri di daerah simfisis dan tidak
2.Prolapsus foeniculi
3.Perdarahan otak karena moulage yang kuat, terutama jika diameter biparietal
Khusus
pervaginam pada janin dengan berat badan yang normal. Ukuran panggul dapat
menjadi lebih kecil karena pengaruh gizi, lingkungan atau hal lain sehingga
fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Selain panggul sempit
dengan ukuran yang kurang dari normal, juga terdapat panggul sempit lainnya.
spondilolistesis.
4.Kelainan panggul karena kelainan pada kaki: koksitis, luksasio koksa, atrofi atau
pada pintu atas panggul,pintu tengah panggul, pintu bawah panggul, atau panggul
1.5 Patofisiologi
CPD itu sendiri. yaitu kapasitas panggul atau ukuran panggul yang sempit dan
1.6 Klasifikasi
Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis dan spina os
ischiidan memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke-4 dan ke-5.
1.Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 cm atau kurang
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara klinis harus
diukur secara rontgenologis, tetapi jika dapat juga menduga adanya kesempitan
sempit jika:
3.Dua jari lainnya di atas simfisus, permukaan jari berada pada permukaan
4.Tentukan derajat tumpang tindih ketika kepala janin ditekan ke bawah dan
kebelakang.7
Interpretasi perasat Osborn:
-Kepala dapat ditekan sedikit, terdapat sedikit tumpang tindih dari tulang
perasat Muller.
3.Dua jari dari tangan yang lain masuk ke dalam vagina, sampai pintu atas
-Kepala anak tidak teraba oleh kedua jari, berarti CPD (+).
3. Vaginal toucher
- Ibu dalam posisi setengah duduk (Thoms), sehingga tabung rontgen tegak
2. Foto lateral
1.9 Penatalaksanaan
1. Partus percobaan
persalinan dan berakhir setelah kita mendapat keyakinan bahwa persalinan tidak
dapat berlangsung per vaginam atau setelah anak lahir per vaginam. Partus
percobaan dikatakan berhasil jika anak lahirper vaginam secara spontan atau
dibantu dengan ekstraksi (forceps atau vakum) dananak serta ibu dalam keadaan
baik.6
diameter terbesar dalam 1 jam tetap tidak mau melewati pintu atas
panggul.
sesarea dilakukan pada saat pembukaan sudah lengkap dan atas indikasi sebab-
2.Seksio sesarea
kehamilan aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang nyata. Seksio juga dapat
primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki.6,7
vaginambelum dipenuhi.6,7
Bila seksio sesarea dilakukan pada saat pembukaan belum lengkap atas
indikasi ibu atau anak yang kurang baik (partus percobaan belum
protocol yang berlaku bagipersalinan pada bekas seksio sesarea. Pada kesempitan
bidang tengah panggul, dapat timbul gangguan putaran paksi jika diameter antara
sempit jika jarak antara tuber os ischii < 8 cm.Jika jarak ini berkurang, dengan
sendirinya arkus pubis meruncing. Oleh karena itu,biasanya arkus pubis dapat
Menurut Thoms, distosia dapat terjadi jika jumlah ukuran antar kedua
cm).Jika pintu bawah panggul sempit, biasanya bidang tengah panggul juga
sempit. Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan seksio
sesarea, yang biasanya dapat diselesaikan dengan forceps dan dengan episiotomy
3.Simfisiotomi
Tindakan ini dilakukan dengan memisahkan panggul kiri dan kanan pada
Pada janin yang telah mati dapat dilakukan kraniotomi atau kleidotomi.
Apabila panggul sangat sempit sehingga janin tetap tidak dapat dilahirkan, maka
dengan cara melubangi tengkorak janin dan mengeluarkan isi tengkorak, sehingga
janin dapat dengan mudah lahir pervaginam. Kraniotomi, terdiri atas perforasi
Kleidotomi
Tindakan ini dilakukan setelah janin pada presentasi kepala dilahirkan, akan tetapi
dialami kesulitan untuk melahirkan bahu karena terlalu lebar. Setelah janin
klavikula) pada satu atau kedua klavikula. Dibawah perlindungan spekulum dan
tangan kiri penolong dalam vagina, klavikula dan jika perlu klavikula belakang
digunting, dan selanjutnya kelahiran anak dengan berkurangnya lebar bahu tidak
Pada janin yang telah mati dapat dilakukan kraniotomi atau kleidotomi.
Apabila panggul sangat sempit sehingga janin tetap tidak dapat dilahirkan, maka
1.10 Komplikasi
1. Partus lama yang sering disertai pecahnya ketuban pada pembukaan kecil
2. Dengan his yang kuat, sedang kemajuan janin dalam jalan lahir tertahan
3. Dengan persalinan tidak maju karena disproporsi sefalo pelvik jalan lahir
pada suatu tempat mengalami tekanan yang lama antara kepala janin dan
hari post partum akan terjadi fistula vesiko servikalis, atau fitula vesiko
bagi
kepala janin tampa akibat yang jelek sampai batas – batas tertentu. Akan
simfiksi
Osparietalis.6,7
1.11 Prognosis
factor, diantaranya:7
1.Bentuk Panggul
6.His.7
Pada panggul sempit absolute, yaitu CV < 8,5 cm, dilakukan seksio sesarea.
Berdasarkan literatur, tidak ada anak yang cukup bulan yang dapat lahir
pervaginam dengan selamat jika CV < 8,5 cm. Pada kesempitan pintu atas
panggul, banyak faktor yang mempengaruhi hasil persalinan pada panggul dengan
-Lancarnya pembukaan
Karena banyaknya faktor tersebut, pada panggul sempit relative dilakukan partus
percobaan.7
DAFTAR PUSTAKA
2. Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Edisi 21.
Jakarta:EGC, 2005.