Anda di halaman 1dari 3

IUGR

a. Definisi
Kondisi ketika pertumbuhan bayi berhenti sebelum dilahirkan sehingga bayi terlihat kecil
dan tidak memiliki pertumbuhan yang normal seperti pola pertumbuhan janin yang normal.
Menurut Pranoto, Intrauterine Growth Restriction (IUGR) merupakan istilah yang digunakan
dalam mendeskripsikan keadaan fetus dengan estimated fetus weight (EFW) < 10 persentil,
oligohidramnion, abnormal doppler.

b. Penyebab
Penyebab IUGR dibedakan menjadi 3 faktor, yaitu:
 Maternal/ibu seperti: Tekanan darah tinggi, riwayat Diabetes mellitus, penyakit
jantung dan pernafasan, malnutrisi dan anemia, pecandu alkohol, obat-obatan
tertentu dan perokok.
 Uterus dan plasenta : penurunan aliran darah dari uterus ke plasenta, plasenta
abruption , plasenta previa, infark plasenta.
 Factor janin antara lain : janin kembar, penyakit infeksi, kelainan kongenital,
kelainan kromosom, pajanan teratogen

c. Klasifikasi

Menurut Harper T, Klasifikasi IUGR / PJT yaitu:

a)IUGR tipe I atau dikenal juga sebagai tipe simetris.


Terjadi pada kehamilan 0-20 minggu,terjadi gangguan potensi tubuh janin untuk
memperbanyak sel (hiperplasia), umumnya disebabkan oleh kelainan kromosom atau
infeksi janin.prognosisnya buruk.

b) IUGR tipe II atau dikenal juga sebagai tipe asimetris.


Terjadi pada kehamilan 24-40 minggu, yaitu gangguan potensi tubuh janin untuk
memperbesar sel (hipertrpi), misalnya pada hipertensi dalam kehamilan disertai
insufisiensi plasenta. Prognosisnya baik.

c)IUGR tipe III adalah kelainan diantara tipe 1 dan tipe 2


Terjadi pada kehamilan 20-28 minggu, yaitu gangguan potensi tubuh kombinasi antara
gangguan hiperplasia dan hipertropi sel. Misalnya dapat terjadi pada malnutrisi
ibu,kecanduan obat,atau keracunan.

d. Patogenesis
Proses pertumbuhan pada janin dan plasenta dibagi menjadi menurut Cuningham, terdiri 3
fase yaitu :
1. Fase Hiperlasia/Proliferasi
Fase ini adalah fase pertambahan jumlah sel. Dimana terjadinya pengandaaan sel secara
mitosis pada organ janin secara cepat dan peningkatan kandungan DNA. Proses
perkembangan ini terjadi hingga umur kehamilan 16 minggu
2. Fase Hiperlasia dan Hipertropi
Proses pada tahap ini terjadi penurunan mitosis sel. Pada fase ini terjadi peningkatan
ukuran sel dan terjadi sampai umur kehamilan 32 minggu
3. Fase Hipertropi
Pada fase ini terjadi peningkatan kecepatan ukuran sel, akumulasi jaringan lemak, otot
dan jaringan ikat, dan masa puncaknya terjadi pada usia kehamilan 33 minggu.

Pada pertumbuhan janin terhambat tejadi gangguan malnutrisi pada fase hyperplasia
sehingga menyebabkan kurangnya jumlah sel yang bersifat permanen. Gangguan ini
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat tipe simetris. Jika malnutrisi tejadi pada fase
hipertropi maka akan mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat tipe asimetris dimana
terjadinya ukuran sel yang berkurang yang sifatnya reversible. Sedangkan malnutrisi
pada fase hiperplasia dan hipertropi menyebabkan berkurangnya ukuran dan jumlah sel
sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat tipe kombinasi.

e. Diagnosis

Berdasarkan anamnesis, perlu diketahui mengenai faktor risiko maternal, janin, dan plasenta;
tafsiran tanggal persalinan berdasarkan USG pada trimester pertama dan tanggal harl pertama
dari haid terakhir. Dari pemeriksaan fisik ditentukan dengan pengukuran tinggi fundus uteri
dan beberapa pemeriksaan lain yang dapat menjadi pertimbangan, antara lain:

a) Skrining biokimia untuk Trisomi 21 dibantu dengan pemeriksaan sonografi.


b) Skrining PJT dapat dilakukan jika terdapat satu atau lebih tanda-tanda yaitu :
 Gerak janin berkurang
 TFU < 3 cm TFU normal sesuai usia kehamilan
 Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24 minggu atau < 8 kg
pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dcngan BMl < 30)
 Taksiran beratjanin < 10 persentil
 HC/AC > 1
 Volume cairan ketuban berkurang (ICA < 5 cm atau cairan amnion kantung
tunggal terdalam < 2 cm).
Curiga IUGR/ faktor resiko

Pemeriksaan Sonografi EFW >10th centile


EFW

 Pengukuran usia kehamilan


 Pertimbangan pengakhiran kehamilan
 Penilaian anatomi/ plasenta/ volume amnion
 Pemeriksaan UA Doppler

Normal UA

 Sonografi tiap 2 UA REDF *


UA Doppler (PI>95th, UA AEDF*
minggu Sonografi minimal 3x
+EDF Sonografi minimal 2x
 Pemeriksaan dalam 1 minggu
dalam minggu
biometri, UA dan Pemeriksaan UA dan
Sonografi minimal Pemeriksaan UA dan
AFI AFI, MCA bila perlu
per minggu AFI, MCA bila perlu
 Pertimbangan Kortikosteroid
Pemeriksaan UA dan Kortikosteroid
pengakhiran Pengakhiran kehamilan <
AFI, MCA bila perlu Pengakhiran
kehamilan pada 37- 32 minggu
 Kortikosteroid kehamilan <32minggu
40 minggu

Lausman A, Kingdom J. Intrauterine growth restriction: screening, diagnosis, and


management. J Obstet Gynaecol. 2013; 35(8):741-8.

Institute of Obstetricians & Gynaecologist Royal College of Physicians of Ireland and


Health Service Executive. Clinical practice guideline fetal growth restriction – recognition,
diagnosis & management. Dublin: Institute of Obstetricians & Gynaecologist Royal College
of Physicians of Ireland and Health Service Executive; 2017

Benson, Ralph C, Martin LP. Buku saku obstetri dan ginekologi. Edisi ke-9. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.

Anda mungkin juga menyukai