Anda di halaman 1dari 31

 Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian

klinis tentang respon individu, keluarga dan


komunikan terhadap suatu masalah
kesehatan dan proses kehidupan aktual
maupun potensial
 Ultrasonografi (USG) merupakan suatu metoda
diagnostik dengan menggunakan gelombang
ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan
berdasarkan gelombang echo dari gelombang
ultrasonik yang pantulkan oleh jaringan
(Sarwono. P, 2010)
 Ultrasonografi atau USG adalah teknik radiologi
yang pertama kali dikembangkan dalam tahun
1960-an, yaitu letak struktur tubuh yang dalam
dalam merekam pantulan (echo) gelombang
ltrasonik yang diarahkan langsung dengan
jaringan (WHO, 2002).
 Pada beberapa tahun terakhir ini,
penggunaan USG terutama dalam bidang
obstetri telah meningkat dengan sangat
pesat.

 PENJUALPERALATAN USG MENINGKAT


>> USG AKAN MENJADI MURAH >>
PERMINTAAN PASAR YANG MENINGKAT
Teknologi resolusi >> kemampuan USG
bidang diagnostik OBGYN

USG HANYALAH ALAT >> dapat menegakkan diagnosis yang tepat


apabila dikerjakan oleh seorang pemeriksa yang telah memperoleh pendidikan dan
pengalaman yang cukup.

Semua ini akan semakin menambah besarnya


dampak baik di bidang hukum maupun etika
yang terkait dengan rendahnya mutu atau
kualitas tindakan medik.
 Jika dilakukan oleh operator yang tidak
mendapat cukup pendidikan dan pelatihan
yang berkompeten bisa menjadi sarana untuk
melakukan malpraktik yang dapat merugikan
pasien.
interpretasi pemeriksaan
yang salah

mengakibatkan diambilnya tindakan yang berlebihan atau


tidak diambilnya tindakan yang diperlukan
 Level 1. Melakukan pemeriksaan USG di pusat kesehatan
primer atau sejenisnya, sudah mengikuti pendidikan USG
dasar dan melakukan pemeriksaan kehamilan normal (risiko
rendah).
 Level 2. Melakukan pemeriksaan di rumah sakit daerah atau
sejenisnya, seorang spesialis atau telah mengikuti
pendidikan USG madia (highly trained physician), memiliki
pengetahuan yang cukup tentang dysmorphology dan
fetomaternal, memiliki pengalaman yang cukup di rumah
sakit dengan cakupan kasus yang banyak.
 Level 3. Melakukan pemeriksaan di rumah sakit pusat
rujukan fetomaternal (center of prenatal diagnosis) yang
melakukan pemeriksaan pada kasus yang kompleks dengan
teknik yang khusus, misalnya pemeriksaan ekokardiografi
janin.
 GESTATIONAL SAC (KANTONG GESTASI)
 CROWN RUMP LENGTH / PANJANG JANIN
 AKTIFITAS JANTUNG
 EVALUASI UTERUS DAN ADNEXA
 AKTIFITAS JANTUNG, JUMLAH JANIN DAN PRESENTASI
 JUMLAH CAIRAN AMNION
 LOKASI PLASENTA DAN HUBUNGANNYA DENGAN
OSTIUM UTERI INTERNA
 NILAI USIA KEHAMILAN : BPD & FL
NILAI PERTUMBUHAN JANIN : AC
• ANATOMI JANIN : VENTRIKEL, VERTEBRA,
EKSTREMITAS, DLL
CARDIOTOKOGRAPHI/ CTG
CardioTocoGraphy / CTG

Cardiografi Tokografi
Grafik dari pemeriksaan ultrasound Grafik dari pemeriksaan tonometer
untuk mengukur frekuensi denyut untuk mengukur kontraksi otot rahim
jantung janin dan gerakan janin

Cardiotokografi
Alat elektronik yang digunakan untuk memantau kesejahteraan
janin melalui penilaian pola denyut jantung janin dalam
hubungannya dengan kontraksi rahim dan gerakan janin

Deteksi dini

Mencegah morbiditas
Pemantauan Kesejahteraan Janin
1. Internal Electronic Fetal Monitoring
• Pemeriksaan denyut nadi langsung dari kulit kepala janin
• Memecahkan kulit ketuban, merupakan tindakan invasif
• Gambaran gelombang P, QRS, T seperti elektrokardiografi
/EKG

2. Internal Electronic Contraction Monitoring


• Pemeriksaan tekanan intra uterin langsung di dalam ketuban
• Memecahkan kulit ketuban, merupakan tindakan invasif
Pemantauan Kesejahteraan Janin
3. External Electronic Fetal Monitoring
• Pemeriksaan frekuensi denyut nadi melalui Doppler ultrasound,
bersamaan dengan tekanan otot rahim
• Tidak invasif

4. Auskultasi
• Pemeriksaan frekuensi denyut
nadi janin melalui stetoskop
CTG Laenec/ Pinard atau dengan
Doppler ultrasound
Faktor yang berpengaruh:
1. Sistem syaraf otonom Simpatis di otot jantung
Meningkatkan frekuensi, menambah kekuatan kontraksi, dan meningkatkan curah
jantung

2. Sistem syaraf otonom Parasimpatis oleh n.vagus, nodus SA & VA


Menurunkan frekuensi, mengurangi kekuatan kontraksi, dan menurunkan curah
jantung
3. Baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotid
Bila tekanan meningkat, merangsang n.vagus & n.glossofaringeus sehingga terjadi
penurunan frekuensi
4. Kemoreseptor sentral & perifer
Bila Hipoksia (O2 <)/ Hiperkapnia (CO2 >)
Kemoreseptor sentral (di batang otak)  takikardi & hipertensi
Kemoreseptor perifer (di aorta & sinus karotid)  bradikardi
5. Susunan syaraf pusat
Janin tidur, maka variabilitas denyut jantung janin dan gerakan janin berkurang
6. Hormonal
Bila keadaan stres  medulla adrenal mengeluarkan Epinefrin & Norepinefrin 
Meningkatkan frekuensi, menambah kekuatan kontraksi, dan meningkatkan curah
jantung
Indikasi pemeriksaan CTG

Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
Diabetes melitus, anemia
Kelainan jantung, paru, ginjal
Penyakit sistemik berat
Kehamilan > 41 minggu
Bekas seksio sesarea
Ibu berusia lanjut
Ibu perokok

Persalinan
Inpartu
Akan dilakukan induksi persalinan
Gerakan janin berkurang
Pertumbuhan janin terhambat
Kecurigaan hipoksia janin
Kontraksi prematur
Alat pemeriksaan CTG
Elastik pengikat Layar pemantauan Kertas rekaman KTG

Penanda gerakan Tokometer Transduser ultrasound


janin
Alat pemeriksaan CTG
DJJ Janin 1 Tekanan uterus DJJ Janin 2

Reset Start/ Stop


tokometer rekaman
Rekaman pemeriksaan CTG

1 cm
3 cm
10 cm
dpm

30 “
1‘
3‘
10 menit
Cm H2O

Batas bawah tekanan otot rahim istirahat


Hasil pemeriksaan CTG

1. Denyut jantung janin dasar (basal fetal heart rate)


• Frekuensi dasar
• Variabilitas

2. Reaktifitas
• Akselerasi
• Deselerasi
3. Gerakan janin

4. Kontraksi uterus
Hasil pemeriksaan CTG
DENYUT JANTUNG JANIN

GERAKAN JANIN KONTRAKSI UTERUS

NST CST
 Rontgen adalah prosedur pemeriksaan
menggunakan radiasi gelombang
elektromagnetik atau sinar-
X untuk menampilkan gambar bagian
dalam tubuh. Selain untuk mendeteksi
masalah kesehatan, foto Rontgen juga
dapat digunakan sebagai prosedur
penunjang dalam tindakan medis tertentu
 Radiografi konvensional  Pemeriksaan dengan
tanpa persiapan.
kontras.
saat pasien datang bisa
langsung difoto.
Sebelum dirontgen, kontras
 Radiografi konvensional dimasukkan ke dalam tubuh
dengan persiapan. dengan cara diminum, atau
Misalnya untuk foto perut dimasukkan lewat anus, atau
Sebelum pelaksanaan, disuntikkan ke pembuluh
Dengan begitu ususnya vena.
bersih dan hasil fotonya pun
dapat dengan jelas
memperlihatkan kelainan
yang dideritanya
 Sesak napas pada bayi
Untuk memastikan ada tidaknya kelainan di toraksnya
(rongga dada), dokter membutuhkan foto rontgen agar
penanganannya tepat.
 Bayi muntah hijau terus-menerus
Bila dokter mencurigai muntahnya disebabkan sumbatan di
saluran cerna,
 Deteksi masalah pada tulang, paru-paru, usus, dan organ
dalam lainnya.
Bagi balita sampai kalangan dewasa, foto rontgen lazimnya
dimanfaatkan untuk mendeteksi masalah pada tulang, paru-
paru, usus, dan organ dalam lainnya.

Anda mungkin juga menyukai