Anda di halaman 1dari 17

KONTRASEPSI IMPLANT

Kontrasepsi Hormonal - Implant

Implant:
Implant yang mengandung Etonogestrel (ENG) (Implanon®)

Muatan:
- Inhibisi transport oocyte, supresi lonjakan LH praovulasi
- Menghambat ovulasi, lendir serviks mengental
- Pelepasan awal ENG adalah 60 µg per hari, yang kemudian menjadi
30 - 40 µg/hari

Struktur molekul
Etonogestrel (ENG)
Kontrasepsi Hormonal - Implant

 Struktur Batang Implanon® :


Batang implant mengandung
matriks ethylene vinyl acetate
copolymer yang di dalamnya
tersimpan 68 mg kristal
etonogestrel (ENG)
Indikasi
Setiap ibu yang tidak ingin hamil lagi (menunda
kehamilannya) dalam kurun waktu 1-3 tahun, tetapi
tidak bersedia menggunakan kontrasepsi yang
lainnya.
Bagi ibu yang ingin menggunakan KB yang
kontraindikasi menggunakan pil KB yang
mengandung estrogen.
Kontra indikasi
Kehamilan atau kecurigaan hamil
Kelainan kardiovaskuler
Sakit kuning
Infeksi panggul
Psikis atau neurosis
Varices berat
Diabetes mielitus
Kontrasepsi Hormonal - Implant

 Prosedur Insersi Implant:

 Insersi implant dilakukan pada


hari 1 - 5 siklus
 Untuk postpartum insersi
implant dilakukan pada hari 21
- 28
 Lokasi insersi dilakukan pada
kulit di area antara biceps dan
triceps aspektus medialis 6 - 8
cm diatas lipat siku. Perlu
anestesi lokal.
 Lokasi: subdermal.
Pemasangan implant
1. Pasien berbaring terlentang di tempat
tidur dengan lengan kiri diletakkan
pada meja kecil disamping tempat tidur.
2. Daerah tempat pemasangan (lengan
kiri bagian atas) dicuci dengan sabun
antiseptik kemudian diberi cairan
antiseptik.
3. Daerah tempat pemasangan implant
ditutup dengan doek bolong steril.
4. Dilakukan injeksi obat anestesi kira-
kira 6-8 cm diatas lipatan siku.
Pemasangan implant
5. Dibuat incisi ± 0,5 cm dengan scalpel
bayonet.
6. Trokar dimasukkan melalui incisi
tersebut pada lapisan subkutan
sepanjang ukuran batang implant.
7. Kemudian batang implant dimasukkan
kedalam trokar dan ditahan dengan
plunger sambil trokar ditarik perlahan
keluar, sehingga batang implant
tertinggal di subkutan.
8. Lakukan yang sama untuk memasukkan
implant ke 2 tepat disisi implant pertama.
Pemasangan implant
9. Kontrol luka adanya perdarahan atau tidak.
10. Tutup luka dengan kassa steril dan direkatkan
dengan plester. (Umumnya luka tidak dijahit)
11. Nasihatkan kepada klien bahwa luka tidak boleh
basah selama 3 hari dan datang kembali jika ada
keluhan yang mengganggu.
Kontrasepsi Hormonal - Implant

Farmakokinetik ENG implant:

- Inhibisi lonjakan LH praovulasi


- Kadar estradiol endogen turun pada
tahap awal tetapi kembali ke level
fisiologis setelah beberapa bulan
- Tidak ada gejala defisiensi estrogen
- Endometrium menipis hingga 4 mm
- Tidak terjadi atrofi endometrium
- Amenore pada 20% kasus
- Gangguan perdarahan meningkat
Kontrasepsi Hormonal - Implant
 Menentukan lokasi Implanon® secara sonografi:

salah (intramuskuler)
benar (subkutan)
Kontrasepsi Hormonal - Implant
Mencabut implant ENG:

Palpasi Anestesi Lokal


Kontrasepsi Hormonal - Implant

Mencabut Implant ENG:

Insisi dengan ujung scalpel bayonet Pisahkan selaput fibrin yang meliputi
dari ujung bawah batang implant implant dengan ujung scalpel
Kontrasepsi Hormonal - Implant

Mencabut Implant ENG:

Implant mudah ditampilkan setelah dibersihkan dari selaput fibrin dan diambil
dengan forceps
Keuntungan
 Daya guna tinggi
 Perlindungan cukup panjang (sampai 3 tahun)
 Pengembalian kesuburan yang cepat
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
 Bebas dari pengaruh estrogen
 Tidak mengganggu aktivitas seksual.
 Tidak mengganggu ASI.
Kerugian
 Timbul keluhan-keluhan pada sebagian orang,
seperti: nyeri kepala, peningkatan berat badan,
jerawat, perubahan perasaan (mood).
 Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk
insersi dan pencabutan.
 Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi.
 Efektifitas kontrasepsi akan menurun bila
menggunakan obat-obat Tuberculosis (Rifampisin)
atau obat epilepsi (fenitoin, barbiturat)

Anda mungkin juga menyukai