A. Defenisi
merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet
B. Jenis
1. Non-Biodegradable Implant
Dengan ciri-ciri :
a. Norplant
- Terdiri dari 6 kapsul kosong silastik (karet silicone) yang diisi dengan hormone
b. Norplan-2
- Terdiri dari 2 batang Silastic yang padat dengan panjang setiap batang 44 mm.
batangnya.
2. Biodegradable Implant
a. Capronor
Suatu kapsul polymer berisi hormone Levonogestrel dengan daya kerja 18 bulan.
b. Pellets
3. Implan Jadena
Jadelle atau Jadena adalah AKBK dua batang yang melepaskan Levonogestel
(sekitar 35 Ig/hari hingga 18 bulan), memiliki profil farmakologis dan klinis identik
dengan Norplant. Implant Jadena merupakan salah satu jenis kontrasepsi Implant dengan
lama kerja 3 tahun, yang terdiri dari 2 batang kapsul silastik yang mengandung 75 mg
Levonogestrel.
Jadena melepas hormone Levonogestrel dengan dosis bertahap yaitu 60-70 Ig/
hari pada bulan pertama pemasangan, 35-45 Ig/hari pada akhir tahun pertama
4. Uniplant
Terdiri dari 1 batang putih silastik dengan panjang 4 cm, yang mengandung 38 mg
Nomegestrol Asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100ℳg/ hari lama kerja 1 tahun.
5. Capronor
2. Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen yaitu
wanita yang menderita Tumor yang dipengaruhi oleh Hormon estrogen. Misalnya
sehingga aliran darah menjadi lambat bahkan sampai dapat terjadi statis vena yang
4. Penyakit hati akut, hal ini karena penggunaan kontrasepsi Implant dapat
icterus.
5. Tumor hati jinak atau ganas, hal ini karena penggunaan kontrasepsi Implant terjadi
rupture dan perdarahan intraperitoneal karena tumor hati jinak atau ganas sangat kaya
target dari kontrasepsi Implant yang mengandung hormone progesterone yang akan
memperburuk kondisi.
8. Penyakit jantung, Hipertensi, Diabetes Mellitus. Untuk pasien jantung akan terjadi
kelainan pembuluh darah, Untuk Hipertensi dapat meningkatkan tekanan darah, untuk
hormone progestin dengan kadar rendah. Kemudian hormone tersebut akan mencegah
ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). Jika seorang wanita tidak berovulasi ia
tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.
sekitar leher rahim atau serviks. Hal ini akan mencegah sperma untuk memasuki Rahim.
Progestin juga akan meniposkan lapisan dinding Rahim, sehingga jika sperma yang
berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding Rahim
1. Cuci daerah insersi, lakukan tindakan antiseptik dan tutup sekitar daerah insersi
sejumlah kecil anastesi pada daerah insisi kemudian anastesi diperluas sampai ke-6
atau ke-2 daerah, sepanjang 4 cm. Penyuntikan anastesi dilakukan tepat dibawah kulit,
sehingga lapisan luar kulit akan terangkat dari lapisan bawahnya dan memudahkan
insersi.
3. Dengan pisau skapel/bisturi dibuat insisi 2 mm sejajar dengan lengkung siku.
4. Masukkan ujung trokar melalui insisi. Terdata 2 garis tanda batas pada trokar, 1 dekat
ujung trokar lainnya dekat pangkal trokar. Dengan perlahan-lahan trokar dimasukkan
sampai mencapai garis batas dekat pangkal trokar kurang lebih 4,4-5 cm. Trokar
pendorong tetap stationer, trokar perlahan-lahan ditarik kembali sampai garis batas
dekat ujung trokar terlihat pada insisi dan terasa Implantnya meloncat keluar dan
trokarnya, jangan keluarkan trokarnya. Raba lengan dengan jari untuk memastikan
6. Ubah trokar sehingga Implant berikutnya berada 15° dari Implant sebelumnya.
Letakkkan jari tangan pada Implant sebelumnya masukkan kembali trokar sepanjang
pinggir jari tangan sampai ke garis batas dekat pangkal trokar. Selanjutnya seperti
pada butir sebelumnya ulangi perosedur berikut sampai semua Implant telah
terpasang.
7. Setelah semua Implant terpasang, lakukan penekanan pada tempat luka insisi dengan
kasa steril untuk mengurangi perdarahan lalu kedua pinggir insisi ditekan sampai
berdekatan dan ditutup dengan plester kupu-kupu, tidak diperlukan penjahitan luka
insisi.
8. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan dibalut dengan kasa untuk
mencegah perdarahan. Daerah insersi dibiarkan kering dan tetap bersih selama 4 hari
pencabutan.
4. Mendorong ujung atas Implant dengan jari untuk mengeluarkan kearah sayatan dan
5. Bekas luka sayatan ditutup dengan plester dan kasa kering tidak perlu dijahit.
6. Jika memerlukan Implant yang baru maka Implant akan dipasang diatas atau di bawah
2. Kerugian
d. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.
H. Efek Samping
1. Efek samping paling utama dari Implant adalah perubahan pola haid terutama setelah
- Amenorea
waktu.
5. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui.
I. Kalsifikasi data
Data Subjektif
5. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan menahun serta tidak ada penyakit
menular
Data objektif
2. Kesadaran composmentis
J. Diagnosis Medik
Berdasarkan dari data subjektif dan data objektif maka diagnose Medik yaitu Ibu dengan
akseptor Baru KB Implant.
a. Setiap saat siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7 tidak diperlukan metode
kontrasepsi tambahan.
b. Insersi dapat dilakukan setiap saat, yang penting tidak terjadi kehamilan. Bila
diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual atau
c. Bila tidak terjadi haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal tidak terjadi
kehamilan.
d. Bila menyusui antar 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat . Bila menyusui penuh, tidak perlu memakai metode
kontrasepsi lain.
e. Setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan
setiap saat tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
g. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal (kecuali AKDR) dan
ingin menggantinya dengan Implant, insersi Implant dapat dilakukan setiap saat, asal
tidak terjadi kehamilan, tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
h. Bila kontrasepsi sebelumnnya adalah AKDR dan ingin mengganti dengan Implant,
Implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan jangan melakukan hubungan
L. Pemeriksaan Penunjang
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
Umur : 39 Th / 39 Th
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Petani
No. Tlp. : xx xx xx
2. Keluhan utama
3. Status perkawinan
Umur kawin : 20 tahun
4. Riwayat menstruasi
a. Haid
Menarche : 12 tahun
mg ada 50 Cm 1 bulan
mg ada 48 Cm
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit menular, menurun
dan menahun. Seperti : Asma, jantung, DM, Hipertensi, TBC, dan Gemeli.
6. Riwayat spiritual
Ibu mengatakan tetap mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi nasi dengan lauk dan sayur, minum
b. Pola Aktivitas
Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga dengan dibantu suami dan
keluarga.
c. Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam ±8 jam dan tidur siang ±1 jam per hari tanpa ada
keluhan.
d. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK ±6-7x/hari dan BAB ±1x/hari tanpa ada keluhan.
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi setiap mandi, keramas 3x/minggu,
B. DATA OBYEKTIF
b. Kesadaran : Composmentis
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,5℃
d. BB : 50 Kg
e. TB : 150 Cm
b. Muka : Tidak pucat, tidak ada perubahan warna kulit, tidak oedema
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
benjolan
abnormal
Do :
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
TD : 120/ 90 mmHg
N : 82 x/ menit
S : 36,50 C
P : 20 x/menit
Tidak ada
IV. TINDAKAN EMERGENCY DAN KOLABORASI
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
Do :
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
TD : 120/ 90 mmHg
N : 82 x/ menit
S : 36,50 C
P : 20 x/menit
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 60 menit diharapkan ibu sudah mengerti
Kriteria hasil :
Rencana tindakan
Implant
6. Anjurkan untuk kembali 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
dilakukan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 2022
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien, bahwa keadaan ibu saat ini baik dan
a. Nyeri kepala
b. Mual
a. Cuci daerah insersi, lakukan tindakan antiseptic dan tutup sekitar daerah insersi
sejumlah kecil anastesi pada daerah insisi kemudian anastesi diperluas sampai ke-
dibawah kulit, sehingga lapisan luar kulit akan terangkat dari lapisan bawahnya
d. Masukkan ujung trokar melalui insisi. Terdapat 2 garis tanda batas pada trokar, 1
dekat ujung trokar lainnya dekat pangkal trokar. Dengan perlahan-lahan trokar
dimasukkan sampai mencapai garis batas dekat pangkal trokar kurang lebih 4,4-5
cm. Trokar dimasukkan sampai melakukan tekanan keatas tanpa merubah sudut
permukaan.
garis batas dekat ujung trokar terlihat pada insisi dan terasa Implantnya meloncat
keluar dan trokarnya, jangan keluarkan trokarnya. Raba lengan dengan jari untuk
f. Ubah trokar sehingga Implant berikutnya berada 15° dari Implant sebelumnya.
sepanjang pinggir jari tangan sampai ke garis batas dekat pangkal trokar.
Selanjutnya seperti pada butir sebelumnya ulangi perosedur berikut sampai semua
g. Setelah semua Implant terpasang, lakukan peekanan pada tempat luka insisi
dengan kasa steril untuk mengurangi perdarahan lalu kedua pinggir insisi ditekan
h. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan dibalut dengan kasa untuk
mencegah perdarahan. Daerah insersi dibiarkan kering dan tetap bersih selama 4
hari.
5. Memberikan terapi kepada ibu untuk membantu menghilangkan rasa nyeri setelah
b. Amoxillin 500 M
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk mengetahui
7. Melakukan pencatatan pada buku register dan kartu ibu jika ibu kembali ber-KB atau
Tanggal : 2022
kontrasepsi Implant
5. Telah dilakukan pemberian terapi untuk menghilangkan rasa nyeri setelah pemasangan
KB Implant
Umur : 39 Th / 39 Th
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Petani
No. Tlp. : xx xx xx
B. Data Subjektif
1. Keluhan : Ibu mengatakan ingin memakai KB Implant
menggunakan KB Implant.
C. Data Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,5℃
d. BB : 50 Kg
e. TB : 150 Cm
b. Muka : Tidak pucat, tidak ada perubahan warna kulit, tidak oedema
g. Payudara : Simetris, bentuk putting normal, tidak ada nyeri, tidak ada
benjolan
abnormal
D. Assesment
E. Planning
Hasil: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dijelaskan oleh bidan.
Hasil: Ibu mengerti dan memahami tentang efek samping dari KB Implant.
Implant
Hasil: Ibu mengerti dengan HE tentang keuntungan kontrasepsi Implant dan efek
Hasil: Telah dilakukan pemberian terapi untuk menghilangkan rasa nyeri setelah
pemasangan KB Implant.
6. Anjurkan untuk kembali 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
Hasil: Ibu bersedia untuk melakukan kontrol ulang pada tanggal 2022
Hasil: Telah dilakukan pencatatan pada buku register dan kartu ibu.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Defenisi
Intra Uterine Device (IUD) adalah alat kecil berbentuk-T terbuat dari plastik
dengan bagian bawahnya terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik. IUD mencegah
sperma tidak bertemu dengan sel telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi
AKDR (Alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral atau dalam bahasa Inggrisnya
Intra Uterine Device (IUD) adalah alat yang dibuat dari polientilen dengan atau tanpa
metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan ini dapat digunakan selama
3-5 tahun dan bisa dilepas setiap saat bila klien berkeinginan untuk mempunyai anak.
AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur
(Kusumaningrum, 2009).
B. Jenis-Jenis IUD
- MENURUT dr.Hahafi Hartanto 2003
1. Un-Medicated IUD
a. Lippes Loop: Lipes Loop A, Lipes Loop B, Lipes Loop C, Lipes Loop D
2. Medicated IUD
a. Copper IUD: Cu-T 200, Cu-T 200B, CuT-200Ag, CuT-220C, CuT-
380A, CuT-380S, Nova-T, ML Cu-250, ML Cu 375, Cu-7, MPL Cu 240
Ag, Uterung 330Cu.
3. IUD Hormone: Progestasert-T
JenisIUD menurut Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi 2002
Dengan ciri-ciri :
c. Norplant
d. Norplan-2
- Terdiri dari 2 batang Silastic yang padat dengan panjang setiap batang 44 mm.
batangnya.
setiap harinya berkisar antara 50-85 mcg pada tahun pertama, kemudian menurun
6. Biodegradable Implant
c. Capronor
Suatu kapsul polymer berisi hormone Levonogestrel dengan daya kerja 18 bulan.
d. Pellets
7. Implan Jadena
Jadelle atau Jadena adalah AKBK dua batang yang melepaskan Levonogestel
(sekitar 35 Ig/hari hingga 18 bulan), memiliki profil farmakologis dan klinis identik
dengan Norplant. Implant Jadena merupakan salah satu jenis kontrasepsi Implant dengan
lama kerja 3 tahun, yang terdiri dari 2 batang kapsul silastik yang mengandung 75 mg
Levonogestrel.
Jadena melepas hormone Levonogestrel dengan dosis bertahap yaitu 60-70 Ig/
hari pada bulan pertama pemasangan, 35-45 Ig/hari pada akhir tahun pertama
8. Uniplant
Terdiri dari 1 batang putih silastik dengan panjang 4 cm, yang mengandung 38 mg
Nomegestrol Asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100ℳg/ hari lama kerja 1 tahun.
9. Capronor
M. Indikasi
3. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka panjang yang lama
4. Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen yaitu
wanita yang menderita Tumor yang dipengaruhi oleh Hormon estrogen. Misalnya
12. Penyakit hati akut, hal ini karena penggunaan kontrasepsi Implant dapat
icterus.
13. Tumor hati jinak atau ganas, hal ini karena penggunaan kontrasepsi Implant terjadi
rupture dan perdarahan intraperitoneal karena tumor hati jinak atau ganas sangat kaya
14. Karsinoma payudara atau tersangka karsinoma payudara, karena payudara merupakan
target dari kontrasepsi Implant yang mengandung hormone progesterone yang akan
memperburuk kondisi.
15. Tumor atau neoplasma ginekologi, kontrasepsi Implant akan memicu pertumbuhan
mioma.
16. Penyakit jantung, Hipertensi, Diabetes Mellitus. Untuk pasien jantung akan terjadi
kelainan pembuluh darah, Untuk Hipertensi dapat meningkatkan tekanan darah, untuk
hormone progestin dengan kadar rendah. Kemudian hormone tersebut akan mencegah
ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). Jika seorang wanita tidak berovulasi ia
tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.
sekitar leher rahim atau serviks. Hal ini akan mencegah sperma untuk memasuki Rahim.
Progestin juga akan meniposkan lapisan dinding Rahim, sehingga jika sperma yang
berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding Rahim
9. Cuci daerah insersi, lakukan tindakan antiseptik dan tutup sekitar daerah insersi
10. Lakukan anastesi local (Lidokain) 1 % pada derah insersi, mula-mula disuntikkan
sejumlah kecil anastesi pada daerah insisi kemudian anastesi diperluas sampai ke-6
atau ke-2 daerah, sepanjang 4 cm. Penyuntikan anastesi dilakukan tepat dibawah kulit,
sehingga lapisan luar kulit akan terangkat dari lapisan bawahnya dan memudahkan
insersi.
11. Dengan pisau skapel/bisturi dibuat insisi 2 mm sejajar dengan lengkung siku.
12. Masukkan ujung trokar melalui insisi. Terdata 2 garis tanda batas pada trokar, 1 dekat
ujung trokar lainnya dekat pangkal trokar. Dengan perlahan-lahan trokar dimasukkan
sampai mencapai garis batas dekat pangkal trokar kurang lebih 4,4-5 cm. Trokar
13. Masukkan Implant kedalam trokarnya. Dengan batang pendorong, Implant didorong
pendorong tetap stationer, trokar perlahan-lahan ditarik kembali sampai garis batas
dekat ujung trokar terlihat pada insisi dan terasa Implantnya meloncat keluar dan
trokarnya, jangan keluarkan trokarnya. Raba lengan dengan jari untuk memastikan
14. Ubah trokar sehingga Implant berikutnya berada 15° dari Implant sebelumnya.
Letakkkan jari tangan pada Implant sebelumnya masukkan kembali trokar sepanjang
pinggir jari tangan sampai ke garis batas dekat pangkal trokar. Selanjutnya seperti
pada butir sebelumnya ulangi perosedur berikut sampai semua Implant telah
terpasang.
15. Setelah semua Implant terpasang, lakukan penekanan pada tempat luka insisi dengan
kasa steril untuk mengurangi perdarahan lalu kedua pinggir insisi ditekan sampai
berdekatan dan ditutup dengan plester kupu-kupu, tidak diperlukan penjahitan luka
insisi.
16. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan dibalut dengan kasa untuk
mencegah perdarahan. Daerah insersi dibiarkan kering dan tetap bersih selama 4 hari
pencabutan.
10. Mendorong ujung atas Implant dengan jari untuk mengeluarkan kearah sayatan dan
11. Bekas luka sayatan ditutup dengan plester dan kasa kering tidak perlu dijahit.
12. Jika memerlukan Implant yang baru maka Implant akan dipasang diatas atau di bawah
4. Kerugian
k. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.
R. Efek Samping
6. Efek samping paling utama dari Implant adalah perubahan pola haid terutama setelah
- Amenorea
8. Pada sebagian akseptor perdarahan irregular akan berkurang dengan berjalannya
waktu.
10. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui.
S. Kalsifikasi data
Data Subjektif
11. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan menahun serta tidak ada
penyakit menular
Data objektif
7. Kesadaran composmentis
T. Diagnosis Medik
Berdasarkan dari data subjektif dan data objektif maka diagnose Medik yaitu Ibu dengan
akseptor Baru KB Implant.
j. Setiap saat siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7 tidak diperlukan metode
kontrasepsi tambahan.
k. Insersi dapat dilakukan setiap saat, yang penting tidak terjadi kehamilan. Bila
diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual atau
l. Bila tidak terjadi haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal tidak terjadi
kehamilan.
m. Bila menyusui antar 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat . Bila menyusui penuh, tidak perlu memakai metode
kontrasepsi lain.
n. Setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan
setiap saat tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
p. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal (kecuali AKDR) dan
ingin menggantinya dengan Implant, insersi Implant dapat dilakukan setiap saat, asal
tidak terjadi kehamilan, tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
q. Bila kontrasepsi sebelumnnya adalah AKDR dan ingin mengganti dengan Implant,
Implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan jangan melakukan hubungan
V. Pemeriksaan Penunjang
ASUHAN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
C. DATA SUBJEKTIF
8. Biodata Isteri/ Suami
Umur : 39 Th / 39 Th
Pendidikan : DIV / ST
9. Keluhan utama
c. Haid
Menarche : 12 tahun
mg ada 50 Cm 1 bulan
mg ada 48 Cm
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit menular, menurun
dan menahun. Seperti : Asma, jantung, DM, Hipertensi, TBC, dan Gemeli.
Ibu mengatakan tetap mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi nasi dengan lauk dan sayur, minum
air putih 7-8 gelas per hari.
b. Pola Aktivitas
Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga dengan dibantu suami dan
keluarga.
c. Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam ±8 jam dan tidur siang ±1 jam per hari tanpa ada
keluhan.
d. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAK ±6-7x/hari dan BAB ±1x/hari tanpa ada keluhan.
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi setiap mandi, keramas 3x/minggu,
f. Pola Seksual
D. DATA OBYEKTIF
g. Kesadaran : Composmentis
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,5℃
i. BB : 50 Kg
j. TB : 150 Cm
n. Muka : Tidak pucat, tidak ada perubahan warna kulit, tidak oedema
r. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
s. Payudara : Simetris, bentuk putting normal, tidak ada nyeri, tidak ada
benjolan
abnormal
Do :
f. TTV :
TD : 120/ 90 mmHg
N : 82 x/ menit
S : 36,50 C
P : 20 x/menit
Tidak ada
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
Do :
e. Kesadaran : Composmentis
f. TTV :
TD : 120/ 90 mmHg
N : 82 x/ menit
S : 36,50 C
P : 20 x/menit
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 60 menit diharapkan ibu sudah mengerti
Kriteria hasil :
Rencana tindakan
Implant
6. Anjurkan untuk kembali 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
dilakukan
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien, bahwa keadaan ibu saat ini baik dan
a. Nyeri kepala
b. Mual
i. Cuci daerah insersi, lakukan tindakan antiseptic dan tutup sekitar daerah insersi
sejumlah kecil anastesi pada daerah insisi kemudian anastesi diperluas sampai ke-
l. Masukkan ujung trokar melalui insisi. Terdapat 2 garis tanda batas pada trokar, 1
dekat ujung trokar lainnya dekat pangkal trokar. Dengan perlahan-lahan trokar
dimasukkan sampai mencapai garis batas dekat pangkal trokar kurang lebih 4,4-5
cm. Trokar dimasukkan sampai melakukan tekanan keatas tanpa merubah sudut
permukaan.
garis batas dekat ujung trokar terlihat pada insisi dan terasa Implantnya meloncat
keluar dan trokarnya, jangan keluarkan trokarnya. Raba lengan dengan jari untuk
n. Ubah trokar sehingga Implant berikutnya berada 15° dari Implant sebelumnya.
sepanjang pinggir jari tangan sampai ke garis batas dekat pangkal trokar.
Selanjutnya seperti pada butir sebelumnya ulangi perosedur berikut sampai semua
o. Setelah semua Implant terpasang, lakukan peekanan pada tempat luka insisi
dengan kasa steril untuk mengurangi perdarahan lalu kedua pinggir insisi ditekan
p. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan dibalut dengan kasa untuk
mencegah perdarahan. Daerah insersi dibiarkan kering dan tetap bersih selama 4
hari.
5. Memberikan terapi kepada ibu untuk membantu menghilangkan rasa nyeri setelah
b. Amoxillin 500 M
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol kunjungan ulang 1 minggu lagi untuk mengetahui
7. Melakukan pencatatan pada buku register dan kartu ibu jika ibu kembali ber-KB atau
VII. EVALUASI
kontrasepsi Implant
5. Telah dilakukan pemberian terapi untuk menghilangkan rasa nyeri setelah pemasangan
KB Implant
6. Ibu bersedia untuk melakukan control ulang pada tanggal 4 Mei 2020
Umur : 39 Th / 39 Th
Pendidikan : DIV / ST
B. Data Subjektif
menggunakan KB Implant.
C. Data Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,5℃
d. BB : 50 Kg
e. TB : 150 Cm
j. Muka : Tidak pucat, tidak ada perubahan warna kulit, tidak oedema
n. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
o. Payudara : Simetris, bentuk putting normal, tidak ada nyeri, tidak ada
benjolan
abnormal
D. Assesment
E. Planning
8. Jelaskan hasil pemeriksaan
Hasil: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dijelaskan oleh bidan.
Hasil: Ibu mengerti dan memahami tentang efek samping dari KB Implant.
10. Berikan HE tentang keuntungan kontrasepsi Implant dan efek samping kontrasepsi
Implant
Hasil: Ibu mengerti dengan HE tentang keuntungan kontrasepsi Implant dan efek
Hasil: Telah dilakukan pemberian terapi untuk menghilangkan rasa nyeri setelah
pemasangan KB Implant.
13. Anjurkan untuk kembali 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
Hasil: Ibu bersedia untuk melakukan kontrol ulang pada tanggal 4 Mei 2020
Hasil: Telah dilakukan pencatatan pada buku register dan kartu ibu.