1. Definisi
Salah satu jenis alat konntrasepsi yang berupa susuk yang terbuat sejenis karet silastik
yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
2. Jenis
Dikenal 2 macm implan. Yaitu :
a) Non biodegradable implan
Dengan ciri-ciri sebabagai berikut
1) Norplan (6 ‘’kasul’’) , berisi hormon levonogrestel, daya kerja 5 tahun.
4. Keuntungan
a. Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen.
b. Dapat digunakan untuk jangka waktu panjang 5 tahun dan bersifat reversibel.
c. Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan.
d. Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikkan darah.
e. Resiko terjadinya kehamilan ektropik lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian alat
kontrasepsi dalam rahim.
5. kerugian
a. Susuk KB/implant harus dipasang dan diangka oleh petugas kesehatan yang terlatih.
b. Lebih mahal.
c. Sering timbul perubahan pola haid.
d. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
e. Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya.
6. Kontra Indikasi
a. kehamilan atau disangka hamil.
b. Penderita penyakit hati akut.
c. kangker payudarah .
d. kelainan jiwa.
e. Penyakit jantung, hipertensi, diabettes mellitus.
f. Penyakit trombo emboli.
g. Riwayat kehamilan etropik.[hanafi,2004 hal 169]
7. Indikasi
a. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama tetapi tidak
tersedia menjalani kontap / menggunakan AKDR.
b. Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen.
8. Efektivitas
a. Efektivitasnya tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam tahun
pertama.
b. Efektivitasnya norplant berkurang sedikit setelah sedikit setela 5 tahun, dan pada Tahun ke 6
kira-kira 2,5-3% akseptor menjadi hamil.
a. Amenorrhea
Yakinkan ibu bahwa hal itu adalah biasa, bukan merupakan efek samping yang serius.
Evaluasi untuk mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika terjadi amenorrhea setelah
masa siklus haid yang teratur. Jika tidak ditemui masalah, jangan berupayauntuk merangsang
perdarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi.
b. Perdarahan bercak (sepotting) ringan
Spotting sering ditmukan terutama pada tahun pertama penggunaan. Bila tidak ada maslah dank
lien tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun. Bila klien mengeluh dapat diberikan :
a. Kontrasepsi oral kombinasi (30-50 ug EE) selama 1 siklus 1, atau
b. Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5hari)
Terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis.
Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi selama 3-7 hari
dan dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi.
c. Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)
Informasikan bahwa kenaikan/penurunan BB sebanyak 1-2 Kg dapat saja terjadi.
Perhatikan diet klien bila perubahan BB terlalu mencolok. Bila BB berlebihan, hentikan suntikan
dan anjurkan metode kontrasepsi yang lain.
d. Ekspulsi
Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih ditempat, dan apakah
terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi.
Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada ditempatnya, pasang kapsul baru 1
buah pada tempat insersi yang berbeda.
Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada lengan yang lain
atau ganti cara.
e. Infeksi pda daerah insersi
Bila infeksi tanpa nanah : bersihkan dengan sabun dan air atau antiseptik, berikan antibiotik
yang sesuai untuk 7 hari. Implant jangan dilepas dan minta klien control 1 minggu lagi. Bila tidak
membaik, cabut implant dan pasang yang baru di lengan yang lain atau ganti cara.
Bila ada abses : bersihkan dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus keluar, cabut implant,
lakukan perawatan luka, beri antibiotik oral 7 hari.[hanafi ,2004 hal 184]
10. Waktu pemasangan
a. Sewaktu haid berlangsung
b. Setiap saat asal diyakini klien tidak hamil
c. Bila menyusui : 6 minggu-6 bulan pasca salin
d. Saat ganti cara dari metode yang lain
e. Pasca keguguran
a. Terhadap calon akseptor dilakukan konseling dan KIE yang selengkap mungkin mengenal
norplant ini sehingga calon akseptor betul-betul mengerti dan menerimanya sebagai cara
kontrasepsi yang akan dipakai dan berikan iformed consent untuk ditanda tangani oleh suami
istri.
b. persiapan alat-alat yang diperlukan :
1) sabun antiseptic
2) kasa steril
3) cara antiseptic (betadine)
4) kain steril yang mempunyai lubang
5) Obat anestesi lokal
6) Semprit dan jarum sntik
7) Trokar no. 10
8) sepasang sarung tangan steril
9) satu set kapsul norplant (6 bulan)
10) Scalpel yang tajam.
c. Teknik pemasangan
1) Tenaga kesehatan mencuci tangan dengan sabun
2) Daerah tempat pemasangan (lengan kiri bagian atas) dicuci dengan sabun antiseptic
3) Calon akseptor dibaringkan telentang di tempat tidur dan lengan kiri diletakkan pada meja kecil
disamping tempat tidur akseptor.
4) Gunakan hand scoon seteril dengan benar.
5) Lengan kiri pasien yang akan di pasang diolesi dengan cairan anstiseptic / betadin.
6) Daerah tempat pemasangan norplant ditutup dengan kain steril yang berlubang.
7) Dilakukan injeksi obat anestesi kira-kira 6-10 cm di atas lipatan siku.
8) setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjag 0,5 cm dengan skalpel yang tajam.
9) Trocard dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit.
10) Kemudian kapsul dimasukkan di dalam trokar dan di dorong dengan plunger sampai kapsul
terletak di bawah kulitn .
11) Demikian dilakukan berturut-turut dengan kapsul kedu sampai keenam, kapsul di bawah kulit
diletakkan demikian rupa sehingga susunanya seperti kipas .
12) Setelah semua kapsul berad di bawah kulit, trokar ditarik pelan-pelan keluar.
13) Kontrol luka apakah ada perdarahan atau tidak.
14) Dekatkan luka dan beri plester kemudian dibalut dengan perban untuk mencegah perdarahan
dan agar tidak terjadi haematom.
15) Nasehat pada akseptor agr luka jangan basah, selama lebih kurang dari 3 hari dan datang
kembali jika tejadi keluhan-keluhan yang mengganggu .[hanafi ,2004 hal 187]
2) Cara standard, jepit ujung distal “kapsul” dengan klem mosquito, sampai kira-kira 0,5 -1 cm dari
ujung klemnya, masuk dibawah kulit melalui lubang insisi. Putar pegangan klem pada posisi 180
di sekitar sumbu utamanya mengarah ke bagu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan yang
menempel di sekeliling klem dan kapsul dengan skalpet atau kasa steril sampai “kapsul” terlihat
dengan jelas. Tangkap ujung “kapsul” yang sudah terlihat dengan klem orile lepaskan klem
mosquito dan keluarkan “kapsul” dengan klem orile.
3) Cara “U”, Teknik ini dikembangkan oleh Dr Untung prawiroharjo dari semarang dibuat insisi
memanjang selebar 4 mm kira-kira 5 mm proksimal dari ujung distal “kapsul” di antara kapsul
ke-3 dan kapsul ke-4. “kapsul” yang akan dicabut difiksasi dengan meletakkan jari
telunjuk tangan kiri sejajar di samping “kapsul”. “kapsul” dipegang dengan klem
(Norplant holding forceps) kurang lebih 5 mm dari ujung distalnya. Kemudian klem diputar ke
arah pangkal lengan atas / bahu akseptor sehingga “kapsul” terlihat di bawah lubang insisi dan
dapat dibersihkan dari jaringan-jaringan yang menyelubunginya dengan memakai skalpel
untuk seterusnya dicabut keluar.
4) Cara Tusuk “Ma”, Dikembangkan oleh Dr. IBG Manuaba dari denpasar memakai alat bantu
kawat atau jari roda sepeda, satu ujung di lengkungan sepanjang 0,5 – 0,75 cm dengan sudut 90
dan diperkecil serta diruncingkan, sedangkan ujung yang lain dilengkungkan dalam satu bidang
dengan lengkungan runcing tadi dan dipakai untuk pegangan operator setelah “kapsul” dijepit
dengan pinset atau klem arteri, jaringan ikat dibersihkan dengan pisau sampai “kapsul” tampak
putih. Kemudian alat tusuk “ma” ditusukkan pada “kapsul” serta terus diikat keluar. Berikan
anestensi lagi
bila diperlukan, untuk mengeluarkan implant yang lain.
9. Tutup dan bungkus luka insisi seperti pada saat insersi bila akseptor ingin dipasang implant yang
lain. Upaya pencabutan keenam “kapsul” norplant dibatasi sampai waktu 45 menit. Bila waktu
tersebut tidak semua “kapsul” berhasil dikeluarkan, maka prosedur pencabutan dihentikan dan
upaya pencabutan kembali sisa “kapsul” yang masih tertinggal diulangi kira-kira 3-4 minggu
kemudian. Hal ini untuk mengurangi terjadinya infeksi dan rasa nyeri. Di samping itu mecabut
sisa “kapsul” norplant akan lebih mudah bila lengan akseptor telah sembuh dari trauma
jaringan upaya pencabutan yang lalu. Setelah selesai dengan pencabutan keenam “kapsul”
norplant rendam setelah alat-alat yang sudah dipakai dalam cairan 0,5% untuk dekontaminasi
alat-alat.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kb-implan.html