Anda di halaman 1dari 38

Konseling KB, IUD dan Implant

Kelompok 2:
Bimo Nugroho Sakti
Miftahul jannah ghofar
Ine ahyar hasriza

Perseptor:
Dr. Fonda Octarianingsih Shariff Sp.OG
BAB I
PENDAHULUAN

Keluarga berencana merupakan salah


satu upaya pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama.
Pencegahan kematian dan kesakitan ibu
merupakan alasan utama diperlukannya
pelayanan keluarga berencana.
syarat metode kontrasepsi yang ideal

• Aman
• Berdaya guna
• Dapat diterima
• Terjangkau harganya
• Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya,
kesuburan akan segera pulih, kecuali untuk kontrasepsi
mantap
BAB II
PEMBAHASAN
• Tujuan kontrasepsi
Tunda Jarangkan 2-4 tahun Menghentikan

(<20 thn) (20-35 thn) (>35thn)

1) Pil 1) IUD 1) Sterilisasi


2) IUD 2) Suntik 2) IUD
3) Implant 3) Pil 3) Implant
4) Suntikan 4) Implan 4) Suntik
5) Sterilisasi 5) pil
Jenis kontrasepsi

1. Kontrasepsi alamiah
Pantang berkala, suhu tubuh basal (STB), metode
ovulasi billings (MOB), simptotermal (STB+Mukosa
Servik), senggama terputus, laktasi.
2. Kontrasepsi barier mekanik
Kondom, diafragma, spermisida, AKDR
3. Kontrasepsi hormonal
Bentuk pil, suntikan, implant
4. Kontrasepsi mantap
Tubektomi, vasektomi
1. Kontrasepsi alamiah

A. Pantang berkala (sistem kalender)

Cara kerja: hindari senggama


diwaktu subur.
B. Metode suhu basal/suhu tubuh basal
(STB)

• Suhu normal tubuh sekitar 35,5-360C. Pada


waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu
(hormone turun mendadak) dan naik menjadi
37-380C kemudian tidak akan kembali pada
suhu 350C.
C. Metode ovulasi billings (MOB)

• Efektivitas: 9-20 hamil/100 prempuan/tahun


• Cara kerja: mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan
mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang
hari-hari ovulasi.

1. lendir jernih, licin, mulus menunjukkan masa subur


2. Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket atau kering
menunjukkan masa tidak subur sehigga aman untuk berhubungan.
D. SIMPTOTERMAL

• metode ini mengamati tiga indikator


kesuburan yaitu perubahan 
suhu basal tubuh, perubahan mukosa/
lendir serviks dan perhitungan masa subur
 melalui metode kalender
E. Coitus Interuptus/ Senggama terputus

• Efektifitas: 4-18 kehamilan/100 perempuan/tahun.

• Prinsipnya adalah menghindari deposit sperma


di dalam fornix atau vagina untuk
menghindarkan terjadinya pertemuan ovum dan
sperma dalam periode subur.
F. Metode Amenore Laktasi (MAL)

• Efektivitas: 2 hamil/100 perempuan/6bulan.


• Hanya dianjurkan pada perempuan: Menyusui eksklusif
(8-10x per hari dengan interval <4jam) sejak bayi lahir
sampai bayi berusia 6 bulan dan tidak haid 4-6 bulan
sejak melahirkan bayinya.
• Instruksi yang diberikan: memberikan ASI secara penuh
(full breast feeding), dari kedua payudara (sekitar 8-10x
sehari), paling sedikit 1x pada malam hari (tidak boleh >
4-6jam diantara 2 pemberian),Selalu gunakan metode
kontrasepsi pendukung misalnya kondom.
2. Metode barrier

A. Kondom
Efektifitas: 12-14 hamil/100/tahun
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi
juga mencegah penyakit menular seksual
termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif
apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain
itu, kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan
kontrasepsi lain untuk mencegah PMS
B. Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi 
serviks.
Beberapa jenis diafragma:
1. Flat spring  (Diafragma pegas datar). Jenis ini cocok untuk vagina normal dan
disarankan untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan 
mudah dipasang.
2. Coil spring (Diafragma pegas kumparan). Jenis ini cocok untuk wanita yang
vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas
kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar.
3. Arching spring. Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur
atau panjang dan posisi serviksmenyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini
merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan menimbulkan
tekanan kuat pada dinding vagina.
C. Spermisida

Spermisida adalah alat kontrasepsi yang
mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis
• Aerosol (busa).
• Krim
• Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
D. AKDR/IUD

• Jenis alat kontrasepsi dalam rahim / IUD yang sering digunakan di


Indonesia antara lain:
A. Copper-T
B. Copper-7
C. Multi load
D. Lippes loop
Jenis Jens alat kontrasepsi
Keuntungan pemakaian AKDR

1. Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun


pertama
2. IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A)
4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
5. Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus
8. Dapat digunakan sampai menopause
9. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
10.Membantu mencegah kehamilan ektopik
11.Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Efek samping AKDR
Teknik pemasangan AKDR

• Spekulum dimasukkan ke dalam vagina dan serviks uteri


dibersihkan dengan larutan antiseptik .
• dengan cunam serviks dijepit bibir depan porsio uteri dan
dimasukkan sonde ke dalam uterus.
• AKDR dimasukkan ke dalam uterus melalui ostium uteri eksternum
• Tabung penyalur digerakkan di dalam uterus, sesuai dengan arah
poros kavum uteri sampai tercapai ujung atas kavum.
• sambil mengeluarkan tabung penyalur perlahan- lahan, pendorong
menahan AKDR dalam posisinya.
• Setelah tabung penyalur keluar dari uterus, pendorong juga
dikeluarkan
• benang AKDR digunting 2½- 3 cm keluar dari ostium uteri dan
akhirnya speculum diangkat.
Pemasangan
AKDR

Cara Mengeluarkan AKDR


Mengeluarkan AKDR biasanya dilakukan dengan jalan menarik benang
AKDR yang keluar dari ostium uteri eksternum dengan dua jari, dengan
pinset atau dengan cunam..
• Tidak terlihatnya benang AKDR ini dapat disebabkan oleh:
1. akseptor menjadi hamil
2. perforasi uterus
3. ekspulsi yang tidak disadari oleh akseptor
4. perubahan letak AKDR
3. Kontrasepsi hormonal

A. PIL
Pil KB atau oral contraceptives
pill  berisi hormon estrogen atau progesteron
yang bertujuan untuk mengendalikan kelahiran
Atau mencegah kehamilan dengan menghambat
pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya.
Jenis jenis pil KB

1. Pil Kombinasi atau combination oral contraceptive pill


• Mengandung hormon estrogen dan progesteron dalam bentuk
hormon aktif dan tidak aktif, berupa:
A. Conventional Pack.
Paket konvensional biasanya berisi 21 pil dengan hormon aktif dan
7 pil dengan hormon tidak aktif atau 24 pil aktif dan 4 pil tidak aktif.
B. Continuous Dosing Or Extended Cycle.
Merupakan pil kombinasi yang berisi 84 pil dengan hormon aktif dan
7 pil dengan hormon tidak aktif. Haid terjadi setiap empat kali
setahun selama seminggu ketika minum pil pada hari
ke 4-7 dari pil terakhir yang tidak aktif.
2. Mini pil
Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon
Progesteron Dalam dosis rendah. Pil mini atau pil progestin
disebut juga pil menyusui. Dosis progestin yang digunakan 0,03
0,05 mg per tablet.
• Jenis Mini Pil
a. Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil,mengandung 75
mikro gram desogestrel.
b. Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil, mengandung 300
mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.
3. Pil sekuenseal
Pil ini dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovarium pada tiap
siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya
diberikan selama 14–16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron
dan estrogen selama 5–7 hari terakhir.
4. Once a month pill
Pil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu
biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang
mempunyai Biological Half Life panjang.
5. Morning after pill
Morning after pill merupakan pil yang
mengandung hormon estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk
keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.
B. Suntikan

Kontrasepsi suntikan kombinasi mengandung 25mg


DMPA dan 5mg Estradiol sipionat, diberikan IM sebulan
sekali (cyclofem), 50 mg Noretindron enantat dan 5 mg
Estradiol valerat, diberikan IM sebulan sekali.
Sedangkan kontrasepsi suntikan progestin
mengandung 150 mg DMPA diberikan setiap 3 bulan
secara IM, depo noretisteron enantat (depo noristerat)
mengandung 200 mg noretindrone enatat, diberikan
setiap 2 bulan secara IM
C. Implant

Norplant adalah suatu alat kontrasepsi yang


mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul
silastic-silicone dan disusukkan dibawah kulit sebanyak 6
kapsul dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan
berisi 36 mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg
levonorgestrel dilepaskan ke dalam darah secara difusi
melalui dinding kapsul.
Waktu Pemasangan
Sewaktu haid berlangsung atau masa pra-
ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya
kehamilan dapat disingkirkan.
Macam-macam
- Norplant 6 batang
- Norplant 2 batang
- Impanon /Norplant 1 batang
Keuntungan Implant

1. Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh


menggunakan obat yang mengandung estrogen
2. Perdarahan yang terjadi lebih ringan
3. Tidak menaikkan tekanan darah,
4. Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika
dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR).
5. Selain itu cara Norplant ini dapat digunakan untuk jangka
panjang (5 tahun dan bersifat reversibel).
Efek samping Implant

1. metrorrhagia
2. Amenore,
3. Mual-mual, anoreksia, pening, sakit kepala,
4. Kadang-kadang terjadi perubahan pada libido
dan berat badan.
5. Timbulnya jerawat.
4. Kontrasepsi Mantap

A. Tubektomi
Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan
memotong atau memasang cincin), sehingga
sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
B. Vasektomi

Pengikatan / pemotongan vas deferens kiri dan kanan


pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari
testis melalui vasa ke arah uretra. Dilakukan dengan
cara operasi, dapat dengan operasi kecil.
BAB III
KESIMPULAN
• Kontrasepsi ialah suatu usaha-usaha untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Dan usaha –usaha pencegahan itu
dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent.
• Dalam hal ini setiap calon peserta KB (akseptor KB) bebas
dalam menentukan dan memilih jenis alat dan obat
kontrasepsi yang paling cocok untuk dirinya.
• Ada pun maksud dan tujuan dari program KB tersebut ialah
untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, yang pada
gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan Sumber Daya
Manusia pada umumnya dan untuk menciptakan keluarga
yang sehat, sejahtera dan harmonis pada khususnya.
• Ada pun maksud dan tujuan dari program
KB tersebut ialah untuk mengendalikan
laju pertumbuhan penduduk, yang pada
gilirannya akan berkontribusi pada
peningkatan Sumber Daya Manusia pada
umumnya dan untuk menciptakan
keluarga yang sehat, sejahtera dan
harmonis pada khususnya.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai