Anda di halaman 1dari 15

ASKEB KELUARGA BERENCANA

PADA NY. Y USIA 23 TAHUN P1001 AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


DI KLINIK PRATAMA RIENS 

Disusun Oleh :

Wiwin Werdi Rahayu


Nim : 202006090060

PRODI PROFESI KEBIDANANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN AJARAN 2020/2021
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Dasar/Teori Keluarga Berencana (KB)


a. Definisi Keluarga Berencana
Keluarga berencana yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(Konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi kedinding
rahim (Mulyani, 2013).
b. Tujuan Program Keluarga Berencana
Menurut Setiyaningrum (2016) tujuan program KB secara fisiologis adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk.
2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu
dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Setiyaningrum, 2016)
c. Ruang Lingkup Program KB
Ruang lingkup program KB meliputi :
1) Komunikasi informasi dan edukasi (KIE).
2) Konseling.
3) Pelayanan kontrasepsi.
4) Pelayanan infertilitas.
5) Pendidikan sex (sex education).
6) Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.
7) Konsultasi genetik.
8) Tes keganasan.
9) Adopsi
(Setiyaningrum, 2016).
d. Macam Kontrasepsi
1) Metode sederhana
3) Metode sederhana tanpa alat
i. Metode kalender
Metode kalender atau pantang berkala merupakan salah satu cara/
metode kontrasepsi sederhana yang dapat dilakukan oleh pasangan
suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan
seksual pada masa subur/ ovulasi yang biasanya 12-16 hari sebelum
hari pertama masa menstruasi berikutnya.
ii. Metode suhu basal
Metode suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh
selama istirahat atau dalam keaadaan istirahat (tidur). Pengukuran
suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan
sebelum melakukan aktivitas lainnya.
iii. Metode lendir serviks
Lendir serviks dapat diamati seorang wanita setiap harinya, pada saat
setelah menstruasi lendir serviks itu sangat sedikit bisa dikatakan
masa “kering”. Dimana saat itu estrogen dan progesterone sangat
rendah, dan lendir yang sangat lengket dan bila direntangkan dua jari
akan terputus. Ketika ovum mulai matang, jumlah estrogen yang
dihasilkan meningkat, hal ini menyebabkan peningkatan lendir
serviks, hal inilah yang menandai permulaan fase subur.
iv. Metode simtotermal
Metode simtotermal merupakan metode keluarga berencana alamiah
(KBA) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi
wanita. Metode simtotermal mengkombinasikan metode suhu basal
tubuh dan mukosa serviks. Metode ini mengamati tiga indikator
kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan
mukosa/lendir serviks dan perhitungan masa subur melalui metode
kalendar.
v. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, artinya
hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman
ataupun lainnya. MAL adalah metode kontrasepsi dengan cara
memberikan ASI kepada bayinya secara penuh.
vi. Coitus Interuptus
Coitus Interuptus (senggama terputus) adalah metode keluarga
berencana tradisional/alamiah, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
b) Metode sederhana dengan alat
i. Metode barier
(1) Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang
pada penis sebagai tempat penampungan sperma yang
dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah
pada vagina. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan
ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai
saluran genital wanita. Angka kegagalan dari penggunaan
kondom ini 5-21%.
(2) Barier intra vaginal
Metode ini merupakan metode untuk menghalangi masuknya
spermatozoa kedalam traktus genitalia interna wanita dan
mobilisasi/ mematikan spermatozoa oleh spermisidnya.
Macam barrier intra vaginal : Diafragma, Kap serviks, Spons,
dan Kondom wanita.
ii. Metode kimiawi
(1) Spermicida
Spermicida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9)
digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.
Dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vagina, supositoria
atau dissolfable film dan krim
(Setiyaningrum, 2016).
2) Metode modern
a) Oral kontrasepsi
i. Pil kombinasi
(1) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone aktif estrogen/progestin dalam dosis yang
sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
(2) Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
(3) Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone aktif estrogen/progestin dengan dua dosis
yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
ii. Kontrasepsi pil progestin (minipil)
(1) Kemasan dengan isi 35 pil: 3000 mg levonorgestrel atau 350 mg
noretridon.
(2) Kemasan dengan isi 28 pil: 75 mg desogestrel
b) Suntik
i. Suntikan kombinasi (Estrogen dan progesteron)
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrosik progesteron
Asetat dan 5 mg estradino siponat yang diberikan injeksi IM.
Sebulan sekali (cyclofem), dan 50 mg noretindon enanat dan 5 mg
estradiol valerat yang di berikan injeksi Intra Muskuler.
ii. Suntik Progestin
Ada 2 macam jenis suntik progestin yaitu:
(1) Depo Medroksi progesteron Asetat (Depoprovera), mengandung
150mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan denagn cara
intramuskular (IM) pada daerah bokong.
(2) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung
200 mg Norestindron Enantat, diberikan setiap bulan 2 bulan
dan diberikan secara Intra Muskuler
(Setiyaningrum, 2016).
b) Implant
Kontrsepsi implant adalah alat kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit.
Mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon
(polydimethylsiloxane).
i. Jenis-jenis implant
(1) Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dan diameter 2,4 cm mm, yang berisi dengan 36
mg levonorgestrel dan lama kerjanya hingga 5 tahun.
(2) Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg
ketodesogestrel dan lama kerja dari implant jenis ini adalah 3
tahun.
(3) Jadena dan indoplant, ini terdiri dari 2 batang yang diisi dengan
75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun
c) IUD (intra uterine device)
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dipasang dalam Rahim dengan
menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak
terjadi pembuahan. Jenis AKDR: Copper-T, Copper-7, Medicated IUD
( Cu T 200, Cu T 300, Cu T 380 A, Cu-7, Nova T, Ml-Cu 375), Multi
Load, Lippes Loop (Setiyaningrum, 2016).
d) Metode kontasepsi mantap
i. MOW (Metode Operasi Wanita/Tubektomi)
Tubektomi/MOW adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur
wanita yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan
tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi mantap pada
wanita atau MOW atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan
pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh
sperma.
ii. MOP (Metode Operasi Pria/Vasektomi )
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi dengan jalan melakukan oklusi vas deference sehingga
menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan
spermatozoa di dalam semen/ejakulat (tidak ada penghantaran
spermatozoa dari testis ke penis).
(Setiyaningrum, 2016)
e. Mekanisme metode suntik
Cara kerja keluarga berencana (KB) suntik 3 bulan yaitu :
1) Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan
releasing faktor dan hipotalamus
2) Leher serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma
melalui serviks uteri
3) Menghambat implantasi ovum dalam endometrium.
b. Kekurangan metode KB suntik
Kekurangan keluarga berencana (KB) suntik 3 bulan yaitu :
1) Terdapat gangguan haid seperti amenore yaitu tidak datang haid pada setiap
bulan selama menjadi akseptor keluarga berencana suntik tida bulan berturut-
turut. Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan yang berlebihan di luar masa
haid. Menoragia yaitu datangnya darah haid yang berlebihan jumlahnya
2) Timbulnya jerawat di badan atau wajah dapat disertai infeksi atau tidak bila
digunakan dalam jangka panjang
3) Berat badan yang bertambah 2,3 kilogram pada tahun pertama dan meningkat
7,5 kilogram selama enam tahun
4) Pusing dan sakit kepala
5) Bisa menyebabkan warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat
perdarahan bawah kulit.
(Setiyaningrum, 2016)
TINJAUAN KASUS

ASKEB KELUARGA BERENCANA


PADA NY. Y USIA 23 TAHUN P1001 AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

I. Pengkajian
(Tanggal/ jam Pengkajian : 25-05-2021/ 09.00 WIB)
A. Data Subyektif
1. Biodata/ Identitas
Nama Ibu : Ny.Y Nama Suami : Tn.B
Umur : 23 th Umur : 32 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : ±2 jt
Alamat : Wilis indah II, RT/RW 01/06, kec. Mojoroto, Kota Kediri
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan baru lahiran 3 bulan yang lalu, sedang menyusui dan
belum KB sampai saat ini dan merencanakan ingin menggunakan metode
kontrasepsi KB suntik 3 bulan
3. Riwayat Menstruasi
Usia menarche 13 tahun, siklus menstruasi 28 hari (teratur/tidak), lama ±6
hari tiap bulan, banyaknya darah 3 kali ganti softex/hari, konsistensi cair,
dysmenorhoe tidak, fluour albus iya, warna jernih, bau tidak, gatal tidak.
Riwayat Menstruasi saat ini : belum menstruasi (Amenore)
4. Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Anak
No Umur Penyu Penol Jenis Temp Peny Peny Seks BB/PB Meny Ket
lit ong at ulit ulit usui

1 N I F A S I N I iya
5. Riwayat Penyakit Yang pernah diderita/operasi
Nama Penyakit : Tidak ada
Pernah dirawat : - Kapan : - Dimana : -
Pernah dioperasi : - kapan : - Dimana : -
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit
menurun seperti DM (Diabetes Militus), asma, jantung dan hipertensi,
tidak ada yang memiliki penyakit menular seperti TBC (Tuberculosis),
hepatitis, HIV/AIDS dan tidak memiliki riwayat keturunan kembar.
7. Status Perkawinan : Ya/tidak
Kawin : 1 kali
Kawin usia : 22 tahun
Lama menikah : 1 tahun
8. Riwayat Psiko Sosial Ekonomi
Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami dan istri
9. Riwayat Kontrasepsi : Belum pernah KB
Masalah yang dialami : tidak ada
Rencana kontrasepsi yang akan datang : KB suntik 3 bulan
10. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti tumor kandungan,
PMS, polip serviks dan infertilitas.
11. Pola Kebiasaaan Sehari-hari
i. Pola nutrisi
Makan ± 2-3 x /hari (nasi, sayur, lauk pauk),
Minum ± 7-8 gelas (air putih dan teh)
ii. Pola eliminasi
BAK 4-5x/ hari (warna jernih, bau khas)
BAB 1x/ hari (kuning, konsistensi lembek)
iii. Pola Istirahat
Tidur siang ± 2 jam/hari (11.00-13.00 wib)
Tidur malam ± 8 jam / hari (21.00-05.00 wib)
iv. Pola Seksual
Selama nifas : Belum melakukan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
TTV, TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36,8 oC
BB setelah lahiran : 55 kg ( sekarang ) : 58 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Plano test : Negatif (-)
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala Warna rambut : Hitam
Rontok : Tidak
Benjolan : Tidak ada
Ketombe : Tidak ada
Muka Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Mata Kelopak mata : Tidak bengkak -/-
Conjungtiva : Merah muda +/+
Sklera : Putih +/+
Pandangan : Normal +/+
Hidung Bentuk : Simetris
Secret : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Mulut & Gigi Hipersalivasi : Tidak
Gigi : Ada caries
Gusi : Tidak bengkak
Stomatitis : Tidak ada
Bibir : Lembab
Lidah : Bersih
Telinga Bentuk : Simetris +/+
Serumen : Tidak ada -/-
Kebersihan : Bersih +/+
Leher Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada
Axilla Pembesaran Kelj. Limfe : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Payudara Bentuk : Simetris +/+
Pembesaran : Normal +/+
Hiperpigmentasi : Iya +/+
Papila mamae : Menonjol +/+
Benjolan / tumor : Tidak ada -/-
Keluaran : ASI +/+
Kebersihan : Bersih +/+
Abdomen Pembesaran : Ada
Striae albican : Tidak ada
Stiae livida : Tidak ada
Linea alba : Tidak ada
Linea nigra : Ada
Luka parut : Tidak ada
Pembesaran lien /liver: Tidak ada
Anogenital Vulva dan vagina : Tidak dikaji
Ekstremitas atas dan bawah
Oedem : Tidak -/-
Varises : Tidak ada -/-
Simetris : Iya +/+
Palpasi
Leher pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelj.thyroid : Tidak ada
Payudara Benjolan/tumor : Tidak ada -/-
Keluaran : ASI +/+
Abdomen Pembesaran : Ada
TFU : Setinggi simpisis
Luka parut : Tidak ada
Vagina oedem : Tidak dikaji
Ekstermitas Atas oedem : Tidak -/-
Ekstermitas Bawah oedem : Tidak -/-
Varises : Tidak ada -/-
Auskultasi
- Paru : Tidak ada ronchi/ weezing
Perkusi
- Reflek patela : positif (+/+)
II. Interpretasi Data Dasar
1) Diagnosis
Ny “Y” usia 23 tahun P1001 Akseptor KB suntik 3 bulan
2) Data Subyektif
a) Ibu mengatakan bernama Ny F usia 23 tahun
b) Ibu mengatakan ini nifas anak kedua dan sudah 3 bulan
c) Ibu mengatakan ingin Kb suntik 3 bulan
3) Data Obyektif
Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tinggi badan : 155 cm
d) BB (setelah lahiran) : 55 kg Sekarang : 58 kg
e) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit S : 36,8 °C
Plano test : Negatif (-)
Pemeriksaan khusus
Inspeksi
a) Mata : Kelopak mata tidak bengkak -/-, Conjungtiva merah muda +/+,
Sklera putih +/+, Pandangan normal +/+.
b) Payudara : Bentuk simetris +/+, Pembesaran normal +/+, Hiperpigmentasi
iya, Papila mamae menonjol, Benjolan / tumor tidak ada, Keluaran ASI
+/+, Kebersihan bersih.
c) Abdomen : Pembesaran ada, Striae albican tidak ada, Striae livida tidak
ada, Linea alba ada, Linea nigra tidak ada, Luka parut tidak ada,
Pembesaran liver tidak ada.
Palpasi
a) Leher : pembesaran vena jugularis tidak ada, pembesaran kelenjar
thyroid tidak ada.
b) Payudara : Benjolan tidak ada -/-, Keluaran ASI +/+
c) Abdomen : Pembesaran normal, TFU Setinggi simpisis
d) Ekstremitas atas dan bawah : oedem -/-, varises -/-
Auskultasi
- Paru : Tidak ada ronchi/ weezing
Perkusi
- Reflek patella : +/+
III. Diagnosa Potensial
Tidak ada
IV. Kebutuhan Segera
Tidak ada
V. Intervensi (Tanggal/ jam Pengkajian : 25-05-2021/ 09.30 WIB)
1) Diagnosa :
Ny “Y” usia 23 tahun P1001 Akseptor KB suntik 3 bulan
2) Tujuan :
Agar ibu lebih mengenal kontrasepsi KB suntik yang dipilih dan cocok tidak
ada keluhan selama pemakaian KB.
3) Kriteria Hasil
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV, TD : 110/70-130/90 mmHg
N : 60-90 x/menit
S : 36,5-37,5°C
RR : 16-24 x/menit
d) Plano test : Negatif (-)
e) Kenaikan BB : (±2-5,5 kg , 2 priode <1 tahun) dan batas penurunan BB
(±4-8 kg <1 tahun)
f) Tidak ada keluhan diluar efek samping KB (amenore, kenaikan BB)
Intervensi :
1) Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan dan keadaan ibu
R/ Informasi tentang hasil pemeriksaan membuat ibu tidak cemas atau
khawatir dengan kondisinya saat ini.
2) Berikan informasi ibu tentang macam metode KB.
R/ Jenis atau macam kontrasepsi yang dijelaskan bidan kepada ibu dapat
memudahkan ibu dalam menentukan metode KB yang sesuai dengan
kondisi dan keinginannya.
3) Berikan KIE tentang ketidaknyamanan pada TM III yang mungkin muncul
Jelaskan manfaat KB dan Efek samping KB yang dipilih
R/ Pentingnya KIE membantu ibu memahami manfaat dan efek samping KB
yang dipilih sehingga ibu mampu menentukan metode kontrasepsi yang
tepat dan sesuai.
4) Beritahu ibu tanda bahaya KB
R/ KIE tentang tanda bahaya KB membantu ibu dalam mendeteksi sedini
mungkin komplikasi kontrasepsi, sehingga jika terjadi salah satu tanda
bahaya, ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan dan bertindak
dengan cepat.
VI. Implementasi (Tanggal/ jam Pengkajian : 25-05-2021/ 09.45 WIB)
Diagnosa : Ny “Y” usia 23 tahun P1001 Akseptor KB suntik 3 bulan
Implementasi :
1) Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya bahwa ia dalam keadaan
normal, yaitu:
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmetis
c) TTV, TD : 110/70 mmHg N : 80 ×/menit
S : 36,8 ºC RR : 18 ×/menit
d) Tinggi badan : 155 cm
e) BB : 58 kg
f) Plano test : Negatif (-)
2) Memberitahu ibu tentang macam-macam metode KB seperti Metode
Amenorea Laktasi, keluarga berencana alamiah, senggama terputus, metode
barrier (kondom), kontrasepsi hormone (pil, injeksi, implant), alat
kontrasepsi dalam Rahim (IUD),kontrasepsi mantap (MOW,MOP).
3) Menjelaskan manfaat KB dan efek samping KB yang dipilih ibu bahwa KB
sangat penting untuk mengatur jarak kehamilan dan efek samping pemakaian
KB dapat terjadi amenore, spotting, pusing, mual, penambahan BB.
4) Memberitahu ibu tanda bahaya KB yaitu seperti perdarahan diluar menstruasi,
nyeri perut bawah, penambahan BB yang drastis, keputihan yang berbau dan
gatal.
VII. Evaluasi (Tanggal/ jam Pengkajian : 25-05-2021/ 09.50 WIB)
1) Ibu mengatakan mengerti dan paham dengan penjelasan bidan mengenai hasil
pemeriksaannya.
2) Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan mengenai macam
kontrasepsi dan tampak kooperatif.
3) Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan tentang manfaat dan efek
samping KB yang dipilih.
4) Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan mengenai tanda bahaya KB.

Anda mungkin juga menyukai