DISUSUN OLEH:
Assalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “ MATERNITAS “ semoga
allah swt senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua aminn…
Penulis sadar bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi terwujudnya tugas makalah ini yang lebih sempurna. Besar harapan kami
semoga penulisan tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Wassalamualaikum wr.wb
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
yang mengakibatkan kehamilan , maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara 3 sel telur matang
dengan sel sperma tersebut (BKKBN, 2009). Banyak metode dan alat kontrasepsi yang
dapat digunakan untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri dari penyakit
menular seksual, tentunya setiap metode maupun alat memiliki kelebihan dan
kekurangan masing – masing.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devices (IUD)
merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi sebagian wanita.
IUD merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling 2 sering digunakan di seluruh
dunia dengan pemakaian mencapai sekitar 100 juta wanita, sebagian besar berada di
Cina. Generasi terbaru AKDR memiliki efektivitas lebih dari 99% dalam mencegah
kehamilan pada pemakaian satu tahun atau lebih.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep KB
2. KB IUD
3. Format pengkajian KB IUD
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep KB
2. Untuk mengetahui KB IUD
3. Untuk mengetahui format pengkajian KB IUD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keluarga berencana
1. Definisi KB
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program
atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
2. Tujuan program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang
bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakaan yang
dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan menghentikan) maksud
dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan
pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua
3. Ruang lingkup program KB
Ruang lingkup program KB secara umum adalah sebagai berikut :
a. Keluarga berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
e. Keserasian kebijakan kependudukan
f. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
g. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
B. Kontrasepsi
1. Definisi kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi yaitu pencegahan
terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel
telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
2. Efektivitas (daya guna) kontrasepsi
efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai pada 2 tingkat, yakni:
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara
kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,
apabila kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam
keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.
3. Memilih kontrasepsi
ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi. Metode
kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Aman atau tidak berbahaya
b. Dapat diandalkan
c. Sederhana
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).
C. Kontrasepsi hormonal
5. Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Galaktorea
d) Jerawat
e) Rambut Rontok
f) Perubahan Berat Badan
g) Perubahan libido.
c. Kontrasepsi implant
1. Profil kontrasepsi implant yaitu:
a) Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau
Implanon
b) Nyaman
c) Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
d) Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
e) Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
f) Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, dan amenorea
g) Aman dipakai pada masa laktasi
2. Jenis kontrasepsi implant
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-
kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3- Keto-
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg.
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
3. Cara kerja kontrasepsi implant
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi.
4. Keuntungan kontrasepsi implant
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
f) Tidak mengganggu ASI
g) Klien hanya kembali jika ada keluhan
h) Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
i) Mengurangi nyeri haid
j) Mengurangi jumlah darah haid
k) Mengurangi dan memperbaiki anemia
l) Melindungi terjadinya kanker endometrium
D. KB IUD
1. Pengertian IUD
Pengertian IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah
dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan, dan masa aktif fungsi
kontrasepsinya), diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi,
menghalangi fertilisasi, dan menyulitkan telur berimplementasi dalam uterus
(Hidayati, 2009).
Pengertian AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil yang
terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga
mengandung hormone dan di masukkan ke dalam rahim melalui vagina dan
mempunyai benang (Handayani, 2010).
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim
yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik
(polythyline), ada yang dililit tembaga (Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada
pula yang dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula
yang batangnya berisi hormon progesterone. (Kusmarjati, 2011).
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah dan konsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur dengan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan, sehingga kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan cara mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan
sperma atau menghalangi pertemuan sel telur dengan sel sperma
(Wiknjosastro, 2003).
2. Profil
Menurut Saifudin (2010), Profil pemakaian IUD adalah:
a. Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang (dapat sampai 10
tahun: CuT-380A)
b. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
c. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan
d. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
e. Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular
Seksual (IMS).
3. Jenis – Jenis IUD
Jenis - jenis IUD yang dipakai di Indonesia antara lain :
a. Copper-T
Menurut Imbarwati (2009), IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan
dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari
ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga
dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu
standar, small, dan mini.
d. Lippes loop
4. Cara Kerja
Menurut Saifudin (2010), Cara kerja IUD adalah:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ketuba falopi
g. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR ( CuT -380A) Tidak
mempengaruhi kualitas dan volume ASI
h. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila
tidak terjadi infeksi)
i. Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir)
j. Tidak ada interaksi dengan obat – obat
k. Membantu mencegah kehamilan ektopik.
7. Kerugian
Menurut Saifudin (2010), Kerugian IUD:
a. Efek samping yang mungkin terjadi:
1) Perubahan siklus haid ( umum pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan)
2) Haid lebih lama dan banyak
3) Perdarahan ( spotting ) antar menstruasi
4) Saat haid lebih sakit
b. Komplikasi Lain:
1) Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan
2) Merasa sakit dan kejang selama 3 – 5 hari setelah pemasangan
3) Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang
memungkinkan penyebab anemia
10. Efeksamping
Menurut Sujiantini dan arum (2009), Efeksamping IUD:
a. Perdarahan ( menoragia atau spotting menoragia)
b. Rasa nyeri dan kejang perut
c. Terganggunya siklus menstruasi (umumnya terjadi pada 3 bulan pertama
pemakaian)
d. Disminore
e. Gangguan pada suami ( sensasi keberadaan benang iud darasakan sakit
atau mengganggu bagi pasangan saat melakukan aktifitas seksual)
f. Inveksi pelvis dan endometrium
11. Menurut Zahra (2008), Efek samping dari penggunaan IUD meliputi,pada
minggu pertama, mungkin ada pendarahan kecil. Ada perempuan-perempuan
pemakai spiral yang mengalami perubahan haid, menjadi lebih berat dan lebih
lama, bahkan lebih menyakitkan. Tetapi biasanya semua gejala ini akan lenyap
dengan sendirinya sesudah 3 bulan. Peralatan Pemasangan IUD
Gambar 2.4 alat untuk memasang IUD (Sunjiantini dan arum : 2009)
c. Sewaktu abortus
Menurut Varney, Kriebs dan Gegor (2006), Setelah IUD dipasang seorang klien
wanita, ia harus diarahkan untuk menggunakan preparat spermisida dan
kondom pada bulan pertama. Tindakan ini akan memberi perlindungan penuh
dari konsepsi karena IUD menghambat serviks, uterus, dan saluran falopii
tempat yang memungkinkan pembuahan dan penanaman sel telur dan ini
merupakan kurun waktu IUD dapat terlepas secara spontan. Klien harus
melakukan kunjungan ulang pertamanya dalam waktu kurang lebih enam
minggu. Kunjungan ini harus dilakukan setelah masa menstruasi pertamanya
pasca pamasangan IUD. Pada waktu ini, bulan pertama kemungkinan insiden
IUD lebih tinggi untuk terlepas secara spontan telah berakhir. IUD dapat
diperiksa untuk menentukannya masih berada pada posisi yang tepat. Selain
itu, seorang wanita harus memiliki pengalaman melakukan pemeriksaan IUD
secara mandiri dan beberapa efeksamping langsung harus sudah diatasi.
Kunjungan ulang member kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan
member semangat serta meyakinkan klien. Diharapkan, hal ini membuahkan
hasil berupa peningkatan jumlah pengguna IUD. Data-data terkait IUD berikut
dapat diperoleh pada kunjungan ulang ini.
a. Riwayat
1) Masa menstruasi (dibandingkan dengan menstruasi sebelum
menggunakan IUD)
a) Tanggal
b) Lamanya
c) Jumlah aliran
d) Nyeri
2) Diantara waktu menstruasi (dibading dengan
sebelum menggunakan IUD)
a) Bercak darah atau perdarahan: amanya, jumlah
b) Kram: lamanya, tingkat keparahan
b. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui adanya nyeri tekan pada
bagian bawah abdomen
2) Pemeriksaan untuk mengetahui adanya nyeri tekan akibat CVA, jika
diindikasikan untuk diagnose banding
3) Tanda-tanda kemungkinan kehamil, jika ada indikasi.
c. Pemeriksaan pelvic
1) Pemeriksaan speculum
a) Benang terlihat
E. Format Pengkajian
NO. MR :
TANGGAL MASUK : 10 Maret 2022
PUKUL : 15.00 WITA
2. Anamnesa
a. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB IUD
b. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini perkawinan pertama, menikah umur 25 tahun, lama
perkawinan 15 tahun.
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama Haid : 7 hari
Siklus : 30 hari
Disminore : tidak ada
Flour albus : tidak ada
d. Riwayat Obstetri
P3 AH3 AB0
No Thn Jenis Penolong H/M Tempat JK BB Komplikasi ket
persalinan
1 1998 Normal Bidan H RB L 3000 - -
2 2001 Normal Bidan H RB L 3000 - -
3 2005 Normal Bidan H RB P 3100 - -
e. Riwayat KB
No Thn Jenis Kontrasepsi Pasang Tempat Lepas Tempat Alasan
1 1998 Suntik Bidan BPS Bidan BPS Gannguan
Haid
2 2002 Implan Bidan BPS Bidan BPS -
3 2005 IUD Bidan BPS Bidan RS Pendarahan
4 2022 Sekarang
f. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan baik dari keluarga suami dan ibu tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit diabetes, TBC, asma, hipertensi, dan riwayat persalinan
kembar.
g. Pola Kebutuhan Sehari-hari
1) Nutrisi
Porsi makan sehari-hari : 3kali / hari, 1 piring sedang
Jenis : nasi, sayur, lauk
Makanan pantangan : tidak ada
Pola minum : 6-8 gelas / hari
Jenis : air putih, teh, kopi, jus buah
Keluhan tidak : tidak ada
2) Eliminasi
BAB : frekuensi : 1 kali/ hari, lunak, warna kuning feses, jumlah
sedang
BAK : frekuensi ; 4-5 kali/ hari. Warna jernih kuning, bau khas ,
jumlah sedang.
3) Personal Hygiene
Mandi : 2 kali/ hari
Gosok gigi : 3 kali/ hari
Keramas : 2 kali/ minggu
Potong kuku : 1 kali/ minggu
Ganti pakaian : 2 kali/ hari
4) Pola seksual
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat melakukan hubungan seksual
5) Keadaan psikologi
a) Pengetahun ibu mengenai alat kontrasepsi
Ibu mengatakan beberapa jenis metode kontrasepsi yang
diketahui antara lain suntik, pli, IUD, susuk/ impalan.
b) Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai
sekarang.
Ibu mengatakan ingin menggunakan IUD supaya tidak gemuk
seperti penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya.
c) Dukungan suami dan keluarga
Hubungan ibu dan suami baik, suami mendukukng ibu
menggunakan IUD karena perlindungan jangka panjang,
3. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : cosposmentis
TB : 160 cm
BB : 51 kg
VS : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/ menit
S : 36°C R : 23 x/ menit
4. Pemeriksaan fisik
Kepala : mesocepal, tidak ada benjolan dan kelainan
Muka : tidak ada kelainan
Mata : simetris, konjungtiva merah muda
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
Mulut : tidak ada stomatitis, bibir lembab
Telinga : tidak ada serumen, bersih
Leher : tidak ada pembesaran kalenjar tiroid dan vena jugularis
Payudara : simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada pembesaran pada uterus, tidak ada nyeri tekan
5. Pemeriksaan dalam/ Ginekologi
Tidak ada
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
INTERPRESTASI DATA
1. Diagnosa
Seorang ibu umur 40 tahun, dengan KB IUD kunjungan pertama
Data Dasar
DS:
Ibu mengatakan berusia 40 tahun
Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi IUD
Ibu mengatakan ini adalah kunjungan pertama
DO:
KU : baik
Kesadaran : composmentis
VS : TD : 120/ 70 mmHg
N : 82 x/ menit
S : 36°C
R :23 x/ menit
2. Masalah
Tidak ada
3. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
4. ANTISIPASI MASALAH
Tidak ada
5. PERENCANAAN tanggal/ jam :10 Maret 2022/ 15.10 WITA
a. Menberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
b. Memberikan KIE tentang KB IUD
c. Memasang KB IUD pada ibu
d. Memberitahu jika ada rasa sakit dan pendarahan
e. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang
A. Kesimpulan
Program KB saat ini tidak hanya ditujukan untuk penurunan angka kelahiran
namun dikaitkan pula dengan tujuan untuk pemenuhan hak-hak reproduksi, promosi,
pencegahan dan penanganan masalah-masalah kesehatan reproduksi seksual,
kesehatan, kesejahteraan ibu,bayi serta anak. Salah satu strategi dalam upaya
menurunkan tingkat fertilitas adalah melalui penggunaan kontrasepsi guna mencegah
terjadinya kehamilan diantaranya kontrasepsi yang tepat mencegah kehamilan
terutama untuk jangka panjang adalah IUD (Intra Uterine Device).
Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang terbuat
dari plastik disertai barium sulfat dan mengandung tembaga, progesterone. Alat ini
dimasukan kedalam ruang endometrium, melalui kanalis, servikalis, serta memiliki
ujung monofilament nilon yang membentang dari serviks ke vagina