Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN

NY.S USIA 30 TAHUN DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN


DI PUSKESMAS LABRUK KIDUL KAB. LUMAJANG
TAHUN 2022

Disusun Oleh:

SITI HALIMATUS

NIM : 15201.02.21118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG – PROBOLINGGO
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
NY.S USIA 30 TAHUN DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN
DI PUSKESMAS LABRUK KIDUL KAB. LUMAJANG
TAHUN 2022

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :


SITI HALIMATUS
NIM : 15201.02.21118

Telah diperiksa oleh :


Hari/ Tanggal :

Mahasiswa,

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan


LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA BERENCANA (KB)

A. Pengertian Kontrasepsi
Pengertian kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.
Penggunaan kontrasepsi berupa salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
Syarat dan kontrasepsi adalah aman pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek
samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya dapat diatur sesuai keinginan,
tidak mengganggu hubungan persetubuhan, tidak memerlukan kontrol yang tepat,
sederhana dan murah dan dapat diterima oleh pasangan suami istri (Mochtar,
2012).

B. Macam – Macam Kontrasepsi


Ada dua jenis metoda kontrasepsi yaitu metoda cara kontrasepsi sederhana
dan cara modern.
1. Cara metode kontrasepsi sederhana adalah cara mencegah kehamilan dengan
alat dan juga bisa tanpa alat. Tanpa alat ini bisa dilakukan dengan cara
senggama terputus dan juga sistem kalender. Sedangkan bila menggunakan alat
bisa dilakukan dengan kondom, cream atau jelly.
2. Cara metoda modern atau metode efektif. Cara ini pun dibedakan dengan cara
yang permanen atau pun tidak permanen. Alat kontrasepsi permanen adalah
dengan jalan operasi steril baik pada laki-laki atau pun wanita. Kontrasepsi
permanen laki-laki disebut dengan vasektomi (sterilisasi pada pria) dan pada
wanita disebut dengan tubektomi (sterilisasi pada wanita). Pada umumnya kita
kenal dengan sebutan istilah KB steril. Sedangkan jenis KB non permanen
adalah dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan
implant.
Berikut beberapa macam alat kontrasepsi yang sering digunakan
dalam masyarakat kita
1. Kondom
Kondom ini adalah alat pencegah kehamilan yang sudah cukup popular bahkan
dijual bebas di toko apotik. Kondom ini bahkan menjadi kampanye kondom
kontroversialyang pernah diutarakan oleh Menteri Kesehatan. Kondom adalah
suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai
untuk menutupi zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam
liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium
sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk adalah
penyakit HIV/AIDS.
2. Obat Pil KB.
Pil KB adalah salah satu mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB ini
diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah
kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum
pil dapat dimulai segera setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi
para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka
hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak
(atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah
kehamilan yang lain.
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Biasa kita kenal dengan IUD (Intra Uterine Device). Alat ini sangat efektif
dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui,
AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar produksi air
susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan
sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai IUD ini perlu
memperoleh informasi yang lengkap tentang alat kontrasepsi ini.
4. Injeksi (Suntik KB).
Metoda alat kontrasepsi suntikan ini adalah merupakan bagian dari obat
pencegah kehamilan yang penggunaannya dilakukan dengan jalan
menyuntikkan obat tersebut pada wanita subur. Obat ini berisi Depo Medorxi
Progesterone Acetate (DMPA). Penyuntikan dilakukan pada otot (intra
muskuler) di pantat (gluteus) yang dalam atau pada pangkal lengan (deltoid).
Suntik merupakan jenis alat kontrasepsi yang juga biasa dipergunakan.
5. Implant (Susuk).
Susuk atau implant ini adalah merupakan alat kontrasepsi jangka panjang
yang bisa digunakan untuk waktu 5 tahun. Implant biasanya dipasang di bawah
kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam
kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik.
Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga
terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara perlahan-
lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai.
Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau
garis-garis.
6. IUD
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang
bisa digunakan untuk jangka waktu 10 tahun yang dimasukkan melalui saluran
serviks dan dipasang dalam uterus.
7. Tubektomi (Sterilisasi Wanita)
Alat kontrasepsi yang dilakukan dengan cara eksisi atau menghambat tuba
fallopi yang membawa ovum dari ovarium ke uterus dengan cara melakukan
pemotongan atau pengikatan dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan
pemasangan klep atau cincin silastik. Kontrasepsi ini merupakan satu-satunya
kontrasepsi wanita yang bersifat permanen.
8. Vasektomi (Sterilisasi Pria)
Adalah pemotongan atau penyumbatan vas deferens untuk mencegah
lewatnya sperma.

C. KB Suntik
1. Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang hanya
berisi berupa hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita
secara periodik.( BKKBN 2012 ).
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke
dalam tubuh dalam jangka wkatu tertentu kemudian masuk ke dalam
pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk
mencegah kemungkinan timbulnya kehamilan ( Bazad 2012 ) yg
2. Jenis KB suntik
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat / Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara di
suntikan I.M
2. DOPO NET-EN (Norethindrone Enanthare / Depo Noristeral)
Diberkan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 mgg) dengan cara
disuntikkan secara I.M
3. Mekanisme Kerja
1. Primer : masalah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi setakan LH (LH Surge)
respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone
eksogenneus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di
hipotalamus dari pada kelenjar hipofise, (menghalangi pengeluaran FSH
dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
a. Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
b. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
c. Menghambat trasportasi gamet dan tuba
d. Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi
hasil konsepsi
4. Indikasi
KB suntik diberikan kepada wanita yang mengiginkan kontrasepsi
jangka panjang (wanita yang telah mempunyai cukup anak, tidak bisa untuk
dilakukan sterilisasi, kepada qanita yang mempunyai kontra indikasi
estrogen atau menunjukkan efek samping diberikan kepada ibu menyusui
dan pada wanita yang mendekati menopause.
5. Kontraindikasi
Ada 2 macam yaitu :
1. Kontra indikasi secara mutlak
a. Terdapat tromboflebitis atau riwayat tromboflebitis
b. Kelainan serebro vaskuler
c. Fungsi hati tidak atau kurang baik
d. Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
e. Varices berat
f. Adanya kehamilan
2. Kontra indikasi secara relatif
a. Hipertensi
b. Diabetes
c. Perdarahan abnormal / pervaginam
d. Fibromioma uterus
e. Penyakit jantung dan ginjal
6. Macam-macam kontrasepsi suntik
Ada 3 macam yaitu :
a) Depo Provera
Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk tujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan
sangat efektif.
1. Komposisi
Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat (DPPA) dalm air
a. Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone
acetate)
b. Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone
acetate)
2. Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus
lama pada otot bokong musculus gluteus agak dalam.
3. Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap
tahan asal penyuntikannya dilakukan secara teratur.
4. Keuntungan
a. Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti minum pil
b. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
c. Sangat efektif
d. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
pre menopause
f. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
g. Tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan
haid
h. Tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen
5. Cara pemberian
a. Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari 3-5 PP / sesudah ASI berproduksi ibu
sebelum pulang dari RS / 6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak
hamil / belum melakukan koitus.
b. Pasca keguguran
Segera setelah kuretase atau sewaktu ibu hendak pulang
dari RS hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. Dalam
masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
b) Noristat (norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan. Larutannya merupakan
campuran bernzyl benzoate dan casrol oil dalam perbandingan 4 : 6.
Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui
lendir servik.
1. Komposisi
Dalam ampul norigert berisi 200 mg norithindron enantal dalam
laritan minyak (depo norestirat)
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara
I.M untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 mgg dan
setelah itu setiap 12 mgg
3. Keuntungan
a. Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
b. Tidak berefek buruk terhadap laktasi
c. Kembalinya kesuburan lebih cepat
d. Kadar Hb sering bertambah setinggi, dapat mencegah anemia
e. Siklus haid lebih stabil
4. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi
a. Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
b. Mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid
c. Pada ibu yang tidak haid, injeksi diberikan setiap saat asal tidak
hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan
badan.
d. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat
segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya
datang asal tidak hamil
e. Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin
menganti dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain. Dimulia
pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya
f. Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntikan yang sebelumnya
mengganti dengan hormonal suntikan pertama segera asal ibu
tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya, bila ibu di suntikkan setelah hari ke tujuh haid,
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex
g. Ibu ingin mengganti AKDR dengan klontrasepsi hormonal,
suntukan pertama dapatr diberikan hari pertama sampai ke 7
siklus haid, asal tidak hamil
h. Ibu tidak haid / ibu dengan perdarahan tidak teratur, pertama
suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama
7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex
c) Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy progesterone
aserat dan 5 mg estradiol cyplonate
1. Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung medroxy progesterone
acetate 50 mg dan estradiol cypionate 10 mg
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5
mg estradiol varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
3. Efektifitas
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan)
selama tahun pertama penggunaan
4. Keuntungan
a. Resiko terhadap kesehatan kecil
b. Tidak berpengaruh pada hubungan intim
c. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
d. Jangka panjang
e. Efek samping sangat kecil
f. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
a. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
. Bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid
klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari /
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari. Bila klien pasca
persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama
dapat diberikan sutnikan kombinasi
b. Pasca keguguran. Suntikan kombinasi dapat segera diberikan /
dalam waktu 7 hari. Bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal
dan ingin ganti suntikan pertama dapat segera diberikan asal ibu
tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya
haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrsepsi
lain tidak diperlukan.
c. Ibu sebelumnya menggunakan AKDR. Suntikan pertama
diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR
7. Efek Samping KB Suntik
1. Gangguan Haid
Keluhan terbanyak para pemakai KB suntik adalah gangguan
perdarahan. Hampir 40% kasus mengeluh ganguan haid sampai akhir
tahun pertama suntikan DMPA. Perdarahan bercak merupakan keluhan
terbanyak, yang akan menurun dengan makin lamanya pemakaian, tetapi
sebaliknya jumlah kasus yang mengalami pendarahan makin banyak
dengan makin lamanya pemakaian (Siswosudarmo, 2017).
Terdapat beberapa istilah gangguan haid, Amenorea adalah tidak
datangnya haid selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan
berturut-turut atau lebih. Spooting adalah bercak-bercak perdarahan di
luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik. Metrorhagie
adalah perdarahan yang berlebihan di luar siklus haid. Menometorhagie
adalah datangnya haid yang berlebihan jumlahnya tetapi masih dalam
siklus haid, semua keluhan ini dapat terjadi selama menjadi akseptor
suntik KB (Suratun, 2018)
Gangguan pola haid amenorrea disebabkan karena terjadinya
atrofi endometrium yaitu kadar estrogen turun dan progesteron
meningkat sehingga tidak menimbulkan efek yang berlekuk – lekuk di
endometrium (Wiknjosastro, 2015), gangguan pola haid spotting
disebabkan karena menurunnya hormon estrogen dan kelainan atau
terjadinya gangguan hormon (Hartanto, 2015), gangguan pola haid
metroraghia disebabkan oleh kadar hormon estrogen dan progesteron
yang tidak sesuai dengan kondisi dinding uterus (endometrium) untuk
mengatur volume darah menstruasi dan dapat disebabkan oleh kelainan
organik pada alat genetalia atau kelainan fungsional, gangguan pola haid
menorragia disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron sehingga menimbulkan endometrium menghasilkan volume
yang lebih banyak (Suratun, 2012).
Penatalaksanaan untuk amenorea, yakinkan ibu bahwa hal itu
adalah bisa, bukan merupakan efek samping yang serius, evaluasi untuk
mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika terjadi amenorea
setelah masa siklus haid yang teratur. Jika tidak ditemui masalah, jangan
berupaya untuk merangsang pendarahan dengan kontrasepsi oral
kombinasi (Handayani, 2012).
Perdarahan ringan atau spooting, sering terjadi dan tidak
berbahaya. Bila spooting terus berlanjut, atau haid telah berhenti tetapi
kemudian terjadi perdarahan, maka perlu di cari penyebab perdarahan
tersebut kemudian di lakukan penanganan yang tepat. Bila penyebab
perdarahan tidak diketahui dengan jelas, Tanya klien apakah masing
ingin melanjutkan suntikan. Bila tidak ganti dengan jenis kontrasepsi
lain. Bila perdarahan banyak atau lebih dari 8 hari, atau 2 kali lebih
banyak dari perdarahan dalam siklus haid yang normal, jelaskan kepada
klien bahwa haid yang normal, jelaskan kepada klien bahwa hal itu biasa
terjadi pada bulan pertama suntikan. Bila klien tidak dapat menerima
keadaan tersebut, atau perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan
klien, suntikan dihentikan. Ganti metode kontrasepsi lain. Untuk
mencegah anemia pada klien, perlu di berikan preparat besi dan anjurkan
agar mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi.
2. Perubahan Berat badan
Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam
beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB (Suratun,
2012). Perubahan BB kemungkinan disebabkan karena hormon
progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi
lemak, sehingga lemak banyak yang bertumpuk di bawah kulit dan bukan
merupakan karena retensi (penimbunan) cairan tubuh, selain itu juga
DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang
dapat menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya.
Akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan
bertambah (Hanafi, 2015).
Efek samping utama yang lain bagi beberapa waktu ialah
kenaikan berat badan. Bukti kenaikan berat badan selama penggunaan
DMPA masih perdebatan. Sebuah penelitian melaporkan kenaikan berat
badan lebih dari 2,3 kg pada tahun pertama dan selanjutnya meningkat
secara bertahap sehingga mencapai 7,5 kg selama 6 tahun. Beberapa
penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada masalah berkaitan dengan
berat badan. Seorang wanita yang mulai menggunakan Depo Provera
harus mendapat saran tentang kemungkinan peningkatan berat badan dan
mendapat konseling tentang penatalaksanaan berat badan sesuai dengan
gaya hidup sehat.
Penanggulanganya, jelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan
penurunan BB adalah efek samping dari pemakaian suntikan, akan tetapi
tidak selalu perubahan berat tersebut diakibatkan dari pemakaian
suntikan KB. Kenaikan dapat disebabkan oleh hal-hal lain, namun dapat
pula terjadi penurunan BB. Hal ini pun tidaklah selalu disebabkan oleh
suntikan KB dan perlu diteliti lebih seksama. Pengaturan diet merupakan
pilihan yang utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori
disertai olahraga seperti olah raga yang teratur dan sebagainya. Bila
terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil,
dianjurkan untuk ganti cara ke kontrasepsi non hormonal (Suratun,
2012).
3. Pusing dan Sakit Kepala
Rasa berputar/sakit di kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi
atau kedua sisi atau seluruh bagian kepala biasanya bersifat sementara.
Pusing dan sakit kepala disebabkan karena reaksi tubuh terhadap
progestreon sehingga hormon estrogen fluktuatif (mengalami penekanan)
dan progesteron dapat mengikat air sehingga sel – sel di dalam tubuh
mengalami perubahan sehingga terjadi penekanan pada syaraf otak
(Suratun, 2012).
Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa
dengan pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan akan menyebabkan
perasaan sakit kepala atau pusing yang menetap. Penelitian yang
dilakukan oleh Chrad (2012) menyebutkan bahwa sakit kepala yang
dirasakan oleh pengguna kontrasepsi suntik 3 bulan kemungkinan
disebabkan oleh penyakit bawaan yang pernah akseptor derita seperti
migrain. Seorang wanita yang mulai menggunakan Depo Provera harus
mendapat saran tentang kemungkinan sakit kepala.
Penanggulanganya, jelaskan secara jujur kepada calon akseptor
bahwa kemungkinan tersebut mungkin ada, tetapi jarang terjadi.
Biasanya bersifat sementara. Pemberian anti prostaglandin atau obat
mengurangi keluhan misalnya asetol 500mg 3x1 tablet/hari atau
paracetamol 500mg 3x1. Bila tidak ada perubahan ganti dengan cara
kontrasepsi non hormonal (Suratun, 2012). Penanganan lain yang dapat
dilakukan yaitu melakukan penilaian berupa periksa tekanan darah, bila
perlu lakukan pemeriksaan neurologis yang lengkap, anamnese meliputi
pertanyaan tentang berat ringannya sakit kepala, lamanya stress, lokasi
sakitnya, hubungan dari sakit kepala dengan minum pil oral, adakah
riwayat keluarga dengan migrain. Dan bila sakit kepalanya jelas
disebabkan oleh kontrasepsi suntik 3 bualn, hentikan kontrasepsi suntik 3
bulan/ganti preparer lain yang aktivitasnya estrogen dan progesteron
lebih rendah, sakit kepala pada akseptor kontrasepsi suntik harus
ditanggapi dengan serius karena dapat merupakan tanda bahaya utama.
4. Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang
senggama dan terasa mengganggu. Ini jarang terjadi pada peserta suntik,
tidak berbahaya kecuali bila berbau, panas, atau terasa gatal sebaiknya
dilakukan pemeriksaan lebih lengkap untuk mengetahui adanya infeksi,
jamur, atau candida. Keputihan atau fluor albus merupakan sekresi
vaginal abnormal pada wanita.Keputihan yang disebabkan
oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di
sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini
antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat buang air kecil.
Gejala keputihan antara lain keluarnya cairan berwarna putih
kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer
atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan
proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang
menyertainya.Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa
gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau
yang daya tahan tubuhnya lemah.Sebagian besar cairan tersebut berasal
dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi,
atau alat kelamin luar.
Penanggulanganya, jelaskan bahwa peserta suntik jarang terjadi
keputihan.Apabila hal ini terjadi juga harus di cari penyebabnya dan
diberikan pengobatannya.Konseliang sebaiknya dilakukan sebelum
peserta ikut KB suntik.Anjurkan untuk menjaga kebersihan alat genetalia
dan pakaian dalam agar tetap bersih dan kering. Bila keputihan sangat
menganggu sebaiknya di rujuk untuk mendapatkan pengobatan yang
tepat (Suratun, 2012)
DAFTAR PUSTAKA

Abdul bari syaifuddin ,2011,Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal


dan neonatal,penerbit yayasan bina pustaka sarwono
prawiroharjo,Jakarta

Bagus Gde Manuaba.Prof dr. Ida.2012.Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan


KB.Jakarta: EGC

Berliani, paulina. 2012. Kontrasepsi suntikan (Injeksi) – Depo provera. www.pdf-


finder.com/pdf

Manuaba,ida bagus gede.2013,Ilmu kebidanan,penyakitkandungan dan keluarga


berencana ,EGC.Jakarta

Marlyn doenges,dkk.2011,Rencana perawatan maternal atau bayi EGC.Jakarta

Mochtar R,2010,Sinopsis Obstetricetakan 1 EGC.Jakarta

Saifuddin, A.B. 2012. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-


PK58. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA BERENCANA (KB)
NY “S”DENGAN METODE KB SUNTIK ULANG 1 BULAN
DI PUSKESMAS LABRUK KIDUL
KABUPATEN LUMAJANG

Tempat : PUSKESMAS LABRUK KIDUL


Hari/tanggal : 29-3-2022
Pengkaji : Siti Halimatus
Jam : 19.00 WIB

PENGKAJIAN
Subjektif
Identitas
Nama : Ny “S“ Nama Suami : Tn “l”
Umur : 30 thn Umur : 37thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : jawa/indonesia Suku/Bangsa :
Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Status social : Menengah keatas Status social : Menengah keatas
Alamat : Mojosari-Sumbersuko Lumajang
Ibu dan keluarga mempunyai mempunyai jaminan kesehatan
A.Subjektif
1. Alasan kunjungan
ibu mengatakan ingin suntik ulang kb suntik 1 bulan
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. Riwayat Kebidanan
a. Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari,teratur
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : ganti pembalut sehari 3x
Warnanya : merah segar
Baunya : amis/khas darah
Keluhan : tidak ada keluhan
Flour albus : ya,tidak bau,tidak gatal
a. Riwayat kehamilan,persalinana,dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
Hamil U/ Suam Jenis Penol Penyul L/P BB/ H/M asi penyul Usia
ke K i persal PB anak
trakhr

1 9 I Norml Bidan Tidak L 3000 H Ya Tidak 10


bln ada /48c ada thn
2 1 Normal Bidan Tidak P 2800 H Ya Tidak
9 ada /48 ada 4 thn
bln

4. Riwayat penyakit sekarang


ibu mengatakan tidak ada penyakit yang mengganggunya saat ini misalnya
penyakit Menular (hepatitis,TBC), menahun, (jantung,asma),dan menurun
(DM, Hipertensi), saat ini tidak sedang hamil, tidak sedang mengalami
perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
5. Riwayat penyakit dahulu
ibu mengatakan dahulu tidak pernah menderita penyakit menular
(hepatitis,TBC),menahun,(jantung) dan menurun (DM, Hipertensi), tidak
pernah mengalami perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
6. Riwayat penyakit keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular
(hepatitis,TBC),menurun (DM, Hepatitis) dan menahun(jantung)
7. Riwayat KB
No Jenis alkon Lama Keluhan Keterangan

1 Suntik 3 bulan 2 tahun Tidak bisa Mulai selesai masa nifas hingga
2 Suntik 1 bulan 2 tahun haid selesai menyapih
Tidak ada Sampai sekarang masih
menggunakan kb suntik 1 bulan

Objektif
1. Pemeriksaan Umum.
b. K/U : baik
c. Kesadaran : Composmentis
d. TTV : TD : 110/70 mmHG suhu : 36,60 C
Nadi : 82 x/menit Rr : 20x/menit
e. BB sebelum. : 52kg BB sekarang : 48 kg
f. TB : 155 cm
2. Pemeriksaan fisik
 Muka : tidak pucat,tidak tampak odema,tidak ada cloasma
gravidarum.
 Mata : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterus,palpebra tidak odema
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan bendungan Vena
Jugularis
 Ketiak : tidak tampak adanya pembesaran kelenjar limfe
 Dada/mamae : tidak ada benjolan pada payudara
 Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran
uterus, tidak ada nyeri tekan
 Genetalia :tidak ada pengeluaran cairan (keputihan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada

Analisa Data
P20002 dengan kb suntik 1 bulan dengan kunjungan ulang

Penatalaksanaan
1. Melakukan komunikasi terapeutik dengan
baik e/komunikasi trapeutik telah di lakukan
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan
TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80x/menit, R : 22x/menit, S : 36,6 c
e/ibu mengetahui hasil pemeriksaan
3. Menyiapkan peralatan yang di butuhkan untuk injeksi alkon kb suntik 1
bulan
a. Spuit 3 cc
b. 1 vial Cyclofem
c. Kapas alcohol
e/peralatan sudah
siap
4. Melakukan prosedur penyuntikan
a. kocok vial berisi larutan
b. sedot kedalam spuit 3cc bebaskan gelembung udara
c.bersihkan lokasi penyuntikan 1/3 SIAS (spinaniaca ,anterior, superior
dan ocygis)
d. masukkan Cyclofem secara IM tanpa masage tempat penyuntikan
e/penyuntikan KB 1 bulan telah di lakukan
5. Merapikan alat habis pakai/membuang spuit ke dalam savety box dan vial
kosong ke dalam tempat sampah.
e/alat bekas pakai telah di buang ke tempatnya.
6. Memberitahu akseptor tentang efek suntikan 1 bulanan
e/efek samping KB hormonal sudah dijelaskan kepada akseptor
7. Mencatat tanggal kembali pada buku akseptor KB dan menginformasikan
pada ibu,tggal kembali 26 April 2022
e/ibu akan kembali pada tanggal yang ditentukan.
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN

Nama : Eni Kus Endang Ruangan : KIA


NIM : 15901.03.21024 Kasus : KB 1 bulanan
Paraf
Hari /
No Masukan Ci lahan
tanggal
Ci Akademik
1 Kamis, 1. Revisi pada judul depan Ci Akademik,
31/3/202
2

Wahida Yuliana, S.ST,. M.Kes.

2 Jum’at, ACC Ci Akademik,


1/4/2022

Wahida Yuliana, S.ST,. M.Kes.

3 Senin, 1. Revisi pada diagnosa Ci lahan,


4/4/2022 kata "akseptor lama"
dihilangkan dan di
tambahkan dg
kunjungan ulang
2. Pada penatalaksanaan
ditambahkan denga efek Farianingsih,S.ST., M.Kes.
samping dan komplikasi
pada KB suntik 1
bulanan
4 Selasa, ACC Ci lahan,
5/4/2022

Farianingsih,S.ST., M.Kes.

Anda mungkin juga menyukai