OLEH:
IIS RAHAYU
1520312016
DOSEN:
Dr. dr. YUSRAWATI, SpOG(K)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Pengantar Kontrasepsi Dan Istilah-istilah Dalam KB, Proses Terjadinya Haid Dan
Kehamilan. Makalah ini penulis susun dengan tujuan pencapaian dalam menyelesaikan
tugas semester III pada mata kuliah Kontrasepsi Wanita dan Pria.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini penulis sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi semua,
untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak . Agar
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah ataupun
menunda kehamilan . Cara- cara tersebut diantaranya termasuk kontrasepsi atau pencegahan
kehamilan dan perencanaan keluarga .
Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita.Meskipun
perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematiaan
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita . Banyak wanita yang
harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB . Kesehatan individual , dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi .
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat pemanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu
tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap benar dan akurat. Semua metode
kontrasepsi mempunyai efek samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya.
Ada bermacam-macam jenis kontrasepsi yang ada sehingga ibu harus menetukan pilihan
kontrasepsi yang dianggap sesuai.
1.2 Tujuan :
1) Untuk memenuhi tugas yang diberikan
2) Agar setiap tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayan KB dapat memilih
kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi akseptornya.
BAB II
KONTRASEPSI
2.1
Pengertian Kontrasepsi
Kontasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang berarti
penemuaan antara sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi
merupakan upaya mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma atau mencegah penemuan sel
telur dan sel sperma . Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sel sperma lakilaki mencapai dan membuahi sel telur wanita atau mencegah sel telur yang telah dibuahi
untuk berimplantasi dan berkembang didalam Rahim. Kontasepsi dapat bersifat reversible
(kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang bersifat reversible adalah metode
kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama dalam mengembalikan
kesuburan atau kemampuan kembali untuk memiliki anak. Sedangkan metode kontasepsi
permanen atau sterilisasi adalah metode kontasepsi yang tidak dapat mengembalikan
kesuburan karena telah melibatkan tindakan operasi .
Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi adalah efektifitas, keamanan,
frekuensi pemakaian , efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan
kontasepsi secara teratur dan benar. Selain itu pertimbangan kontasepsi juga didasarkan atas
biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi berikut , factor lainnya
adalah frekuensi melakukan hubungan seksual.
2.2
Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarakkan kehamilan
3. Untuk mencegah kehamilan atau kesuburan
1.
1.3
Bentuk- bentuk pelayanan kontrasepsi
Pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
Metode sederhan digunakan pada masa subur atau minggu subur yang dapat
Apabila konsepsi ingin dicegah koitus harus dihindari sekurang kurangnya selama tiga
hari ( 72 jam ), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi . Metode ini hanya
digunakan pada wanita yang daur menstruasinya teratur.
2.) Koitus interuptus ( senggama terputus )
Cara kerjanya adalah dengan cara mengeluarkan alat kelamin pria (penis) sebelum
ejakulasi sehingga sperma tidak masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.
Manfaat dari metode ini yaitu tidak mengganggu produksi ASI, tidak ada efek samping ,
dapat digunakan setiap waktu, tidak membutuhkan biaya , meningkatkan keterlibatan pria
dalam KB dan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dekat antar
pasangan.
b. Metode sederhana dengan alat Mekanisme / barier
1. Kondom
Prinsipnya yaitu menghalangi masuknya sperma kedalam vagina sehingga pertumbuhan
dapat dicegah. Ada 2 jenis kondom yaitu kondom yang terbuat dari karet dan usus domba,
dan kondom karet lebih elastis dan murah sehingga banyak digunakan.
Secara teoritis kegagalan kondom hanya terjadi jika kondom tersebut sobek karena
kurang hati-hati, pelumas kurang , atau karena tekanan pada waktu ejakulasi . Keuntungan
dari penggunaan kondom yaitu murah, mudah didapat , tidak memerlukan pengawasan , dan
mengurangi kemungkinan penyakit menular kelamin. Pada jumlah kecil kasus tersebut
terdapat alergi terhadap kondom karet.
Terdapat 2 model kondom :
1) Kondom untuk pria
Kondom untuk pria merupakan bahan karet (lateks) polioretan (plastic) atau bahan yang
sejenis yang kuat , tipis dan elastis .Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi
untuk menampung semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk kedalam vagina.
Selaput kondom yang tebuat dari bahan alami sebagai alat untuk mencega kehamilan.
2) Kondom untuk wanita ( Diafragma )
Terbuat dari lapisan poliuretan tipis dengan cincin dalam yang fleksibel dandapat
digerakan pada ujung yang tertutup yang dimasukan kedalam vagina, dan cincin yang kaku
lebih besar pada ujung yang lebih terbuka dibagiaan depan yang tetap berada didalam vagina
dan terlindungi intoitus.
Kondom wanita hanya memiliki satu ukuran dan tidak perlu dipasang oleh pemberi
pelayanan kesehatan professional .kondom tersebut harus dilumasi terlebih dahulu dan
e.
wanita dapat menerima tanpa kesulitan, dengan partun menstruasi normal serta durasi antara
4-6 hari . Disamping durasi 4-6 hari masih terdapat partun menstruasi wanita :
a. Wanita tergolong durasi mestruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil KB dengan efek
estrogen tinggi.
b. Wanita dengan durasi menstruasi lebih dari 6 hari memerlukan pil KB dengan efek
estrogen rendah.
Suntikan KB
Metode suntukan KB telah menjadi gerakan keluarga berencana nasional serta
pendorong dimasukan sampai terasa tidak ada tertahan . Setelah 6 kapsul dipasang bekas
insisi ditutup dengan tensoplas ( band aid).
AKDR dan mencegah kehamilan. Ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing
yang menimbulkan reaksi radang setempat,dengan sebutan leokosit yang dapat melarutkan
blaskosit atau sperma . Mekanisme kerja AKDR
berbeda.Tembaga dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan kedalam rongga uterus selain
menimbulkan reaksi radang seperti AKDR biasa , juga menghambat khasiat anhidrase
karbon dan fosfotase alkalin. AKDR yang mengeluarkan hormone juga menimbulkan lender
serviks sehingga menghalangi sperma.
Waktu pemasangan AKDR
Bidan harus merasa yakin bahwa klien tidak hamil dan bebas dari inveksi vagina atau
uterus saat akan memasang AKDR. Beberapa dokter lebih suka memasa AKDR selama
pasien mengalami priode menstruasi. Melakukan pemasangan AKDR selama menstruasi
dalam menghilangkan resiko pemasangan AKDR kedalam uterus yang dalam keadaan hamil,
namun klien lebih rentanterkna infeksi. Selain itu, bila ada waktu menunggu yang terlalu
lama atau pasien tidak menyukai pemberi pelayanan kesehatan melakukan pemeriksaan dan
prosedur pelvic selama menstruasi , klien tersebut akan kembali lagi . Pada kenyataannya ,
pemasangan AKDR dilakukan dalam masa-masa menstruasi . Namun bidan harus benerbenar yakin tentang riwayat hubungan seksual dan penggunaan alat kontrasepsi klien
sebelum membuat keputusan untuk memasang AKDR pada saat menstruasi atau beberapa
hari kemudian. Angka kejadian AKDR terlepas spontan lebih rendah bila AKDR tidak
dipasang saat menstruasi.
3.
wanita yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak memiliki keturunan lagi.
kontrasepsi ini digunakan untuk jangka waktu panjang
b. Vasektomi ( metode oprasi pria )
Merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman ,
sederhana dan efektif, memerlukan waktu yang sangat singkat dan tidak memerlukan anestesi
umum.
Akseptor
Akseptor adalah Peserta KB , yaitu pasangan usia subur ( PUS ) yang menggunakan
salah satu alat / obat kontrasepsi.
2.
Alat Kontrasepsi
Alat Kontrasepsi adalah Alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Jenis-jenis Alat kontrasepsi :
Kontrasepsi
Yaitu Obat/alat untuk mencegah terjadinya konsepsi (kehamilan). Jenis kontrasepsi
ada dua macam, yaitu kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan implant) dan
kontrasepsi non-hormonal (IUD, Kondom).
a. Kontrasepsi Alamiah
Adalah Cara-cara ber KB tidak dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi modern.
Seperti :
Metode kalender
Menggunakan prinsip pantang berkala, dengan tidak melakukan hubungan seksual pada
masa subur istri.
BAB III
PROSES MENSTRUASI
3.1 Pengertian
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak,2004)
Suzannec (2001), mendeskripsikan siklus menstruasi adalah proses komleks yang
mencakup reproduktif dan endokrin. Menurut Bobak (2004), siklus menstruasi merupakan
rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan.
3.2 Fisiologi Siklus Menstruasi
Menstruasi biasanya akan terjadi setelah terjadinya perubahan pada fisik di masa
pubertas yang ditandai dengan payudara mulai membesar, rambut tumbuh diseputar alat
kemaluan, di aksila dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan.
Siklus haid yang normal berkisar antara 28 - 29 hari. Ada beberapa perempuan yang
masa siklusnya berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi
bervariasi bagi setiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari dan
sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.Namun, beberapa wanita memilki siklus
yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Menstruasi ini
merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi perempuan.Normalnya
menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari.
Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang mengelilingi suatu medula
yang mengandung banyak pembuluh darah. Pada saat lahir korteks mengandung sejumlah
folikel primer ovarium. Setelah pubertas, setiap bulan beberapa folikel berkembang
membentuk folikel vesikularovarium (folikel graaf) yang biasanya menjadi matur dan rupture,
kemudian mengeluarkan ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum melewati tuba uterin
sepanjang ujung fimbriae dan dapat difertilasi oleh sperma pria. Fertilasi terjadi biasanya
pada segitiga lateral tubauterine.
Ada beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya mentruasi yaitu:
1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
3. LH (Luteinizing Hormone)
4. Estrogen dan progesteron
makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di
buahi.
5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami
kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
fase
luteal
sintesis
mukopolisakarida
terhenti,
yang
berakibat
BAB IV
PROSES KEHAMILAN
4.1 Pengertian
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita,
yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan
proses persalinan. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya
diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan (Cunningham, 2006).
4.2 Proses Kehamilan
Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung
telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke
indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubunganbadan.Normalnya,
wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya.Dilain tubuh pria bisa
memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar.Rata-rata setiap semprotan air
mani mengandung 100-200 juta sperma.
Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur
danmembuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit
yang terbaik. Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan
berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah kedalam rahim.Kurang
lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan masuk dan
menempel di selaput dalam rahim.
Dianalogikan dengan kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa
melindungi sel teluryang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah dimulai. Selama
ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak danmembentuk semacam akar/rambut
yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput dalam rahim sehingga bisa
terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya memiliki fungsi yang sangat
penting untuk janin
Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung telur
sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf. Perkembangan
berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum. Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh
penting seperti jantung, pembuluh darah, otot, sudah mulai terbentuk.
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma
hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu
atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri
adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal
bersatunya
sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.Proses kehamilan ini dibagi
menjadi proses sebelum terbentuknya embriodan setelah terbentuknya embrio. Proses
sebelum terbentuknya embrio terbagi atas fase di uterus dan fase di ovarium.
1. Fase pada uterus
Fase ini terbagi menjadi tiga fase yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:
a. Fase Proliferasi
b. Fase Sekresi
c. Fase Menstruasi
2.
Fase ini terbagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan selain satu sama lain,
juga berhubungan dengan fase pada uterus, yaitu:
a. Fase Follikularis
b. Fase Ovulasi
c. Fase Luteal
Seorang anak perempuan, mempunyai ovum dan selubungnya yang disebut folikel primordial.
Folikel ini yang akan memberikan makanan pada ovum dan membuat ovum tetap dalam
keadaan primordial. Setelah masa pubertas, bilaFSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH
( Luteinizing Hormone) dari kelenjar hipofise anterior disekresi dalam jumlah besar, maka
seluruh ovarium dan folikel akan mulai bertumbuh.
Perkembangan selanjutnya dari folikel primordial ini akan membentuk suatu folikel
primer. Diperkirakan pada seorang wanita dewasa terdapat kira-kira100.000 folikel primer.
Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel yang dalam perkembangannya
akan menjadi Folikel De Graaf. Perkembangannya ini mulai pada saat jumlah FSH yang
meningkat sehingga merangsang terbentuknya suatu folikel De Graaf. Proses ini
dikenal dengan fase Follikularis.
Folikel ini merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks
ovari dalam letak yang beraneka ragam dan puladalam tingkat tingkat perkembangan dari
satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf yang
matang terisi dengan likour folikuli, mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi.
Fase follikularis ini berlanjut dengan fase proliferasi pada endometrium.Dimana
dinding endometrium yang meluruh pada saat fase menstruasi akankembali terbentuk. Proses
yang terjadi pada fase ini adalah sel-sel epitel dari dasarkelenjar pada lapisan basalis akan
berproliferasi banyak sekali dan dengan cepat bermigrasi ke permukaan superficial mukosa
untuk menutupi permukaan yang terbuka.
Hal ini terjadi karena stimulasi dari hormon estrogen yang dihasilkanoleh sel theca
pada folikel de Graaf. Selanjutnya pada fase ovulasi, dimana pada wanita yang mempunyai
siklus seksual normal 28 hari, terjadi 14 hari sesudah terjadinya menstruasi.Fase ovulasi
awalnya terjadi karena hormon LH meningkat, disebabkan karena hormon FSH yang yang
telah menurun setelah menstimulasi folikel primer menjadi folikel de Graaf. LH kemudian
menggantikan fungsi FSH. Produksi LH yang semakin banyak akan membuat folikel menjadi
pecah dan ovum, yang ditutupi oleh lapisan sel granulanya, akan keluar dari folikel.
Ovum yang terlepas tadi akan diterima oleh sebuah mikrofilamen yang berasal dari
sel fimbrial tuba fallopi. Ovum kemudian akan disalurkan oleh kontraksi dari otot ritmik tuba
fallopi ke dalam lumennya. Ovum yang dari tuba fallopi akan masuk ke dalam ovarium untuk
mengalami pematangan.
Setelah matang, akan disalurkan ke uterus melalui tuba fallopi. Dalam perjalannya
ovum dapat saja bertemu dengan sperma dan mengalami fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada
saat materi genetic dari sperma bergabung dengan materi genetic ovum untuk membentuk
telur yang matang, atau zigot, yang akan menjadi sel pertama dari individu baru yang akan
lahir nanti. Sebelum fertilisasi oosit yang disalurkan dari ovarium ke uterus, jika tidak
menemui sperma dalamwaktu paling lama 24 jam, maka oosit akan meluruh di endometrium.
Folikel yang pecah tadi nantinya akan membentuk suatu badan yaitu korpus rubrum.
Perkembangan dari korpus rubrum ini akan membentuk corpus luteum jika terjadi fertilisasi
pada endometrium dan akan membentuk korpus albikans jika tidak terjadi pembuahan pada
oosit.Proses terbentuknya corpus luteum disebut dengan fase luteal. Korpus luteum ini akan
memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam pemberian makanan pada
endometrium sehingga ketebalannya dapat terjaga.Proses ini dikenal dengan fase sekresi dari
endometrium.
Jadi jika yang terjadi sebaliknya yaitu terbentuk korpus albikans, maka hormon
progesteron tidak akan terbentuk dan dinding endometrium tidak akan terjaga lagi
ketebalannya. Hal ini menyebabkan dinding endometrium pada dua lapisan luarnya akan meluruh dant
erjadilah fase menstruasi.
Umumnya embrio hasil implantasi ini mengambil makanannya dari sel-sel pada
dinding endometriumnya. Akan tetapi, setelah bulan kedua kehamilan terbentuklah plasenta
yang menyediakan nutrien dan oksigen bagi embrio dan sebagai saluran keluar hasil
metabolisme dari embrio. Selain itu, plasenta juga berfungsi dalam mensekresi HCG (Human
Corionic Gonadotropin) yang digunakan untuk mempertahankan corpus luteum sehingga
progesteron dan estrogen tetap terproduksi. Juga untuk merangsang sel intertisiel laydig yang
ada dalam alat kelamin jantan.
BAB IV
PENUTUP
1. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak . Agar
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah
ataupun menunda kehamilan kesuburan karena telah melibatkan tindakan oprasi.
2. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat pemanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan
salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
3. Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi adalah efektifitas, keamanan,
frekuensi pemakaian , efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk
melakukan kontasepsi secara teratur dan benar
4. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita,
yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri
dengan proses persalinan. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, akan tetapi
pentingnya diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan.
5. Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir.
Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat menghasilkan sel
telur dan sperma suami normal. Apabila pada saat yang bersamaan sel telur bertemu
dengan sel sperma, kemungkinan bisa terjadi pembuahan. Proses masuknya sel
sperma ke dalam sel telur disebut pembuahan
DAFTAR PUSTAKA