Dalam melakukan pelayanan kontrasepsi hal yang paling penting untuk diperhatikan
adalah identifikasi klien dengan seksama, termasuk diantaranya kondisi klien saat
ini, Riwayat penyakit terdahulu.
Metode Kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan pada tahun
pertama pemakaian dengan penggunaan konsisten dan dan benar adalah
Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK), diikuti Metode Implan, Vasektomi, Kontrasepsi
Suntik Progestin (KSP). Sementara pada pemakaian 12 bulan Metode Kontrasepsi
yang paling efektif dalam mencegah kehamilan adalah Metode Implan.
Metode-Metode Kontrasepsi
1. Tubektomi
Dilakukan melalui prosedur bedah sukarela untuk menghentikan kesuburan
secara permanen pada perempuan yang tidak ingin punya anak lagi. Cara
kerjanya dengan melakukan Oklusi (mengikat, memotong, atau memasang
cincin pada struktur Tuba, sehingga menghalangi pertemuan antara Sel
Sperma dan Ovum.
2. Vasektomi
Dilakukan untuk menghentikan keseburuan secara permanen pada pria yang
tidak ingin mempunyai anak lagi melalui prosedur operasi dengan cara
mengikat dan memotong setiap saluran Vas Deferens sehingga Sperma tidak
dapat keluar bercampur dengan cairan semen. Metode ini efektif dengan
Syarat Klien harus menunggu selama 3 bulan sebelum mengandalakn
Metode ini. Selama periode ini pengguna boleh melakukan Hubungan
Seksual dengan catatan:
1. Istri menggunakan kontrasepsi 3 bulan ke depan
2. Jika Istri tidak pakai kontrasepsi, klien harus menggunakan pelindung 3
bulan ke depan
3. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Alami ini adalah dengan mengendalikan pemberian ASI secara
Eksklusif. Mekanisme kerja utama metode ini adalah selama proses
pemberian ASI maka hormon tubuh akan melakukan autoregulasi sehingga
mencegah terjadinya pelepasan Ovum (Sel telur) dari Ovarium.
4. Sadar Masa Subur
Metode ini berbasis kalender, dengan mencatat hari dari siklus haid untuk
mengindetifikasi kapan mulai dan berakhirnya Masa Subur, sehingga bisa
menghindari untuk melakukan Hubungan Seksual pada waktu Masa Subur
tersebut. Cara menghitung Masa Subur adalah hari siklus terpanjang
dikurangi 18 (Hari Subur Terakhir) dan hari siklus terpendek dikurangi 11
(Hari Subur Awal dari Siklus Haid). Disarankan untuk tetap menggunakan
kontrasepsi tambahan untuk efektivitas pencegahan kehamilan lebih baik.
5. Senggama Terputus/Coitus Interuptus
Metode Kontrasepsi Tradisional ini pada dasarnya adalah mencegah
masuknya sperma ke dalam Rahim dengan, dengan cara mengeluarkan
Penis dari Vagina sebelum mencapai Ejakulasi.
6. Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
KSK mengandung 2 hormon yaitu Progestin & Estrogen seperti hormone
alami yakni Progesterone dan Estrogen alami pada tubuh perempuan. Cara
kerja dengan mencegah pelepasan sel telur dari Ovarium (Ovulasi), membuat
lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu,
perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implementasi terganggu,
menghambat trasnportasi Gamet di Tuba. Pemberian sebaiknya ditunda
sampai 6 bulan setelah melahirkan atau setelah ASI tidak lagi menjadi
sumber nutrisi utama bayi.
7. Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP)
KSP terdiri atas 2 jenis, yakni Depot Medroxyprogesteron Acetate (DMPA)/ 3
Bulan dan Norethisterone Enanthate (NET-EN)/ 2 Bulan. Cara kerjanya sama
dengan Kontrasepsi Suntik Kombinasi
8. Metode Pil Kombinasi dan Pil Progestin
Pil harus dikonsumsi secara rutin untuk efektivitas yang lebih baik. Cara
kerjanya sama dengan Metode Kontrasepsi Suntik yakni dengan
mempengaruhi hormonal pada perempuan.
9. Kondom
Metode Kondom digunakan untuk mencegah agar sperma pada pria tidak
masuk ke dalam vagina dikarenakan adanya penghalang atau barrier yakni
kondom itu sendiri, Kondom terbagi atas Kondom Pria dan Kondom Wanita,
namun penggunaan Kondom Wanita masih sangat jarang dikarenakan butuh
latihan khusus untuk pemasangannya ke dalam Vagina.