Konsep MKJP
Alat Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk
menunda,menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dengan
jangka panjang,yang meliputi IUD (Intra Uterine Device),Implant (susuk KB) dan kontap
(Kontrasepsi mantap). Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada
pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertambahan penduduk yang masih relatif tinggi.
Pemakaian MKJP memiliki banyak keuntungan, baik dilihat dari segi program, maupun
dari segi klien (pemakai). Disamping mempercepat penurunan TFR, pengguna kontrasepsi
MKJP juga lebih efisien karena dapat dipakai dalam waktu yang lama serta lebih aman dan
efektif.
Metode kontrasepsi ini sangat tepat digunakan pada kondisi krisis yang dialami oleh
sebagian besar masyarakat indonesia terutama pada masyarakat yang tergolong kurang mampu
atau miskin. Dalam situasi ini,kelompok masyarakat miskin merupakan fokus garapan
pemerintah yang dianggap sangat strategis. Dilihat dari angka kegagalan MKJP relatif lebih
rendah dibanding non MKJP.Angka kegagalan MKJP dilaporkan sebesar 0,2 per1000 pengguna,
sedangkan metode non MKJP dilaporkan terjadi lebih dari 10 per1000 pengguna. Dari hal
tersebut terlihat bahwa metode MKJP lebih efektif untuk dapat mencegah terjadinya kehamilan
pada penggunanya (Prawiro,2012).
MKJP dikenal dengan Long Acting Contraceptive System (LACS) adalah metode
kontrasepsi yang penggunaanya tidak setiap hari (seperti pil ) atau tidak digunakan setiap
melakukan sanggama (seperti kondom).MKJP dikelompokan menjadi 2 yaitu MKJP non
permanen (reversibel) terdiri dari IUD dan Implan sedangkan MKJP permanen (Ireversibel)
yaitu kontap pria (MOP) dan kontap wanita (MOW). Pelayanan MKJP perlu didukung oleh
tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten. Sementara penggunaan MKJP lebih tepat dan
efektif digunakan jika keluarga sudah tidak menginginkan anak lagi atau ingin membatasi atau
menjarangkan kelahiran dalam waktu yang cukup lama yang disesuaikan dengan umur dan
jumlah anak yang dimiliki.
MKJP merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama lebih dari 2
tahun,efektif dan efisiensi untuk tujuan pemakian menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau
mengakhiri kehamilan atau sudah tidak ingin menambah anak lagi.
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim atau yang dikenal dengan IUD (Intra Uterine Devices) merupakan
kontrasepsi non hormonal yang dipakai dalam rahim. Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja
dari dalam rahim untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Salah satu contoh AKDR
ini adalah spiral yang dapat digunakan sampai 10 tahun.
Impalan merupakan alat kontrasepsi yang dipasang atau disisipkan dibawah kulit. Efektif
mencegah kehamilan dengan cara mengalirkan perlahan-lahan hormon yang dibawanya.
1. Hormon yang terdapat pada implan dilepaskan secara perlahan-lahan dan mengentalkan
lendir pada mulut rahim sehingga menghambat pergerakan sperma.
2. Hormon ini juga menggangu pembentukan lapisan pada dinding rahim atau
endometrium. Sehingga sel telur yang sudah dibuahi sulit menempel pada dinding rahim
dan kehamilan tidak terjadi
KONTRASEPSI MANTAP
Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara
mengikat atau memotong saluran telur ( pada perempuan) atau saluran sperma pada (pada lelaki).
Kontap adalah salah satu cara kontrasepsi untuk mengakhiri kelahiran. Kontrasepsi mantap
dikenal ada 2 macam yaitu kontap pria MOP/vasektomi dan kontap wanita MOW/tubektomi.
Keterbatasan Kontap: kejadian kegagalan disebabkan oleh tehnik operatif yang kurang baik.
MOW disebut juga tubektomi atau sterilisasi wanita adalah metode kontrasepsi bagi wanita yang
tidak ingin hamil lagi dengan mengikat atau memotong saluran telur kiri dan kanan dengan
demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma sehingga tidak terjadi kehamilan.
Keterbatasan : diperlukan konseling karena tidakan ini bersifat permanen, ada rasa tidak nyaman
setelah operasi,harus dilakukan oleh doker terlatih
MOP atau vasektomi disebut juga dengan sterilisasi Pria adalah metode kontrasepsi untuk pria
berupa tindakan medis pemotongan dan pengikatan saluran sperma kanan dan kiri dengan
demikian cairan mani yang keluar tidak mengandung sperma.
1. Sangat efektif (97-98% atau kehamilan terjadi pada 2-3 per100 perempuan )
2. Dilakukan hanya sekali dan efektif dalam jangka panjang
3. Aman, sederhana, mudah, cepat
4. Tidak mempengaruhi kemampuan seksual pria.
Keterbatasan : Setelah beberapa hari (2-3 hari) hindari kerja berat sesudah tindakan perlu
menggunakan kondom selama 3 bulan untuk memastikan cairan mani tidak mengandung sperma,
harus dilakukan oleh tenaga dokter terlatih. (Kemenkes 2018)
Ramani
NIP. 19631231 200701 2 032