PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga Berencana perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan
mutu
pelayanan
Keluarga
Berencana
berkualitas
diharapkan
akan
dapat
hidup
wanita postmenopause.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan pada hubungan seksual dengan
menghambat sperma mencapai sel telur matang (yaitu, metode yang bertindak
sebagai hambatan atau mencegah ovulasi ) ( BKKBN, 1999 ) atau dengan mencegah
ovum dibuahi dari menanamkan dalam endometrium (yaitu, mekanisme yang
membuat lingkungan rahim tidak menguntungkan) .
Cara
kerja
kontrasepsi
penggunaan
yang
tepat
kontrasepsi
saja.
Kegagalan
pengguna
/ kesuburan (Hartanto,
2004)
2.1.1 Metode Kontrasepsi
Beberapa metode kontrasepsi yang lazim digunakan oleh warga Negara
Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Metode Sederhana
Kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 metode yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode
kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL),
Coitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks MOB). Metode
Suhu Basal Badan dan Simptotermal yaitu antara Suhu Basal dengan
Lendir Serviks. Sedangkan metode kontrasepsi dengan alat yaitu Kondom,
Diafragma, Cup Serviks dan Spermisid.
2) Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu
kombinasi (mengandung hormone progesteron dan estrogen sintetik) dan
yang hanya berisi progesteron saja. Kombinasi kontrasepsi hormonal
terdapat pada Pil dan Suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang
berisi progesteron terdapat pada Pil, Suntik dan Implant.
3) Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR
yang mengandung hormone (sintetik progesteron) dan yang tidak
mengandung hormon.
4) Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu: Metode Operatif
Wanita (MOW) dan Metede Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal
dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau
mengikat saluran tuba/tuba falopi sehingga mencegah pertemuan antara
ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan vasektomi yaitu
memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak
diejakulasikan.
5) Metode Kontrasepsi Darurat.
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu:
Pil & AKDR.
3
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2.2.3 Indikasi
Nort American Menopause Society (NAMS) merekomendasikan bahwa
pemberian terapi sulih hormon harus berdasarkan adanya indikasi primer, yaitu
adanya keluhan menopause seperti gejala vasomotor berupa hot flush dan
gejala urogenital. Di Indonesia pemberian terapi sulih hanya diberikan pada
pasien menopause dengan keluhan terkait defisiensi estrogen yang
mengganggu atau adanya ancaman osteoporosis dengan lama pemberian
maksimal 5 tahun.
2.2.4 Kontra Indikasi
Kontra indikasi penerapan sulih hormon sebagaimana tertuang dalam
The American College of Obstetrics and Gynaecologists adalah :
a. Kehamilan
b. Pendarahan genital yang belum diketahui penyebabnya
c. Penyakit hepar akut maupun kronik atau penyakit trombosis vaskuler
d. Pasien menolak terapi.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kontinyu
Oral
Dosis
0,3 0,4 mg
10
17 Estradiol
Oral
1 2 mg
Transdermal
50 100 mg
Subkutan
25 mg
Estradiol Valerate
Oral
1 2 mg
Estradiol
Oral
0,625 1,25 mg
Sekuensial
300 mg
10 mg
Kontinyu
100 mg
2,5 5 mg
Asetat
Siprotein Asetat
Didrogesteron
Normogestrol Asetat
1 mg
10 20 mg
5 10 mg
1 mg
10 mg
2,5 5 mg
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kontrasepsi
Beberapa Kendala yang Harus Diperhatikan pada Pemakaian Kontrasepsi :
a. Wanita Usia di atas 35 Tahun
Gabungan kontrasepsi oral yang mengandung < 50 mcg EE merupakan bentuk
kontrasepsi yang dapat diterima untuk perempuan yang bukan perokok sampai
pada saat menopause.
Studi tidak menunjukkan peningkatan risiko serangan jantung/ myocardial
infarction (MI) atau stroke pada yang sehat, wanita yang bukan perokok pada
usia lebih tua dari 35 tahun menggunakan kontrasepsi oral dosis rendah.
b. Wanita Perokok
Menurut WHO wanita di atas 35 tahun yang merokok dan mengonsumsi
kontrasepsi oral memiliki peningkatan risiko myocardial infarction, karena
wanita perokok merupakan kontraindikasi dari pamakaian gabungan kontrasepsi
ini . Progestin satu-satunya metode kontrasepsi yang harus dipertimbangkan
untuk perempuan dalam kelompok ini.
c. Hipertensi
Meskipun gabungan kontrasepsi ( CHCs ) kurang dari 35 mcg estrogen, dapat
menyebabkan peningkatan kecil dalam tekanan darah (6 sampai 8 mm Hg) baik
12
h. Kanker Payudara
Kombinasi obat kontrasepsi harus dihindari pada wanita dengan systemic lupus
erythematosus (SLE) dan antibodi antifosfolipid atau komplikasi vaskular .
Kontrasepsi progestin saja dapat digunakan dalam wanita.
i. Kegemukan
Kontrasepsi oral memiliki khasiat yang lebih rendah pada wanita obesitas
3.2 Pertimbangan pada Pemakaian Kontrasepsi
Manfaat non-kontrasepsi pada kontrasepsi oral mencakup penurunan kram
menstruasi dan nyeri ovulasi, penurunan kehilangan darah menstruasi,
meningkatkan keteraturan menstruasi, dapat meningkatkan konsentrasi
hemoglobin, perbaikan jerawat, mengurangi risiko kanker ovarium dan
endometrium, dan mengurangi risiko kista ovarium, kehamilan ektopik,
radang panggul penyakit, dan penyakit payudara jinak.
Para-transdermal yang menempel dapat menimbulkan kurang nyaman
payudara dan dismenore dibanding kontrasepsi oral.
Wanita
dengan
migren,
riwayat
penyakit
tromboemboli,
penyakit
14
Banyak gejala yang terjadi pada siklus pertama penggunaan obat kontrasepsi
(misalnya, terobosan perdarahan, mual, dan kembung), meningkatkan oleh
siklus kedua atau ketiga penggunaan.
Perempuan
harus
diberitahu
untuk
menggunakan
metode
alternatif
Fenobarbital,
carbamazepine,
dan
phentytoin
berpotensi
mengurangi
nonhormonal
dapat
dipertimbangkan
untuk
wanita
yang
15
17 tahun dan bagi mereka yang lebih muda dari 17 tahun dengan resep
dokter. Hal ini hanya dijual di apotek dan harus disimpan di belakang meja.
Kombinasi kontrasepsi dan produk - progestin hanya dapat digunakan untuk
kontrasepsi darurat
Efek samping yang umum, khususnya, mual dan muntah, terjadi secara
signifikan kurang sering dengan progestin - satunya kontrasepsi darurat.
3.7 Kontrasepsi Transdermal
Sebuah kombinasi kontrasepsi adalah tersedia sebagai patch transdermal
(Ortho Evra), yang mungkin telah meningkatkan kepatuhan dibandingkan
dengan kontrasepsi oral ( khasiat tampaknya dikompromikan dalam wanita
>90 kg. Patch harus diterapkan pada perut, pantat, tubuh bagian atas atau
diawal siklus mensturasi dan diganti setiap minggu selama 3 minggu.
Kemasan insert memberikan data awal yang menunjukkan insiden yang lebih
tinggi dari kejadian trmboemboli dengan patch. Manfaat peningkatan
kepatuhan harus dipertimbangkan terhadap risiko paparan estrogen
meningkat dan peristiwa mungkin lebih tromboemboli.
3.8 Cincin kontrasepsi
Cincin vagina pertama (NuvaRing) melepaskan sekitar 15 mcg / hari etinil
estradiol dan 120 mcg / hari etonogestrel selama 3 minggu. Pada penggunaan
pertama, cincin harus dimasukkan pada atau sebelum hari kelima dari siklus,
tetap di tempat selama 3 minggu, kemudian dihapus. Satu minggu harus
selang sebelum cincin baru dimasukkan pada hari yang sama dalam seminggu
seperti itu untuk siklus terakhir. Bentuk kedua kontrasepsi harus digunakan
untuk 7 hari pertama penggunaan cincin atau jika cincin telah dilepaskan
selama lebih dari 3 jam.
3.9 Injeksi Long-Acting dan Implan Kontrasepsi
Wanita yang terutama mendapat manfaat hanya dari metode progestin,
termasuk minipills, adalah mereka yang menyusui, mereka yang tidak toleran
terhadap estrogen, dan orang-orang dengan kondisi medis yang bersamaan di
mana estrogen tidak dianjurkan. Juga kontrasepsi suntik dan implan yang
bermanfaat bagi wanita dengan masalah kepatuhan.
16
3.10
-
Suntik Progestin
Depot Medroxyprogesterone acetate ( DMPA ) 150 mg diberikan
melalui suntikan intramuskular dalam di gluteal atau deltoid otot
dalam waktu 5 hari dari perdarahan menstruasi menghambat ovulasi
selama lebih dari 3 bulan, dan dosis harus diulang setiap 12 minggu
17
penambahan
berat
badan
namun
berbagai
penelitian
tidak
per oral 1x setiap hari selama 1 tahun menunjukkan gejala penurunan gejala
menopase yang berupa hot flush, keringat mlam, nyeri pada sendi dan otot, insomnia,
rasa kering vagina sehingga dapat meningkatkan hidup wanita post menopause,
tetapi terdapat keluhan nyeri tekan pada payudara dan discharge vagina. Kualitas
hidup wanita post menopause semakin meingkat seiring dengan lamanya penggunaan
terapi kombinasi hingga bertahun tahun.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
sperma yang
mengakibatkan
hormone
progesterone
dan
estrogen
sintetik:
pil
dan
suntikan/injeksi; dan yang hanya berisi progesterone saja: Pil, Suntik dan
Implant), metode kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
yaitu AKDR yang mengandung hormone (sintetik progesterone) dan yang tidak
mengandung hormone, metode kontrasepsi mantap (Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Fria (MOP)), metode kontrasepsi darurat yaitu: Pil
dan AKDR.
4. Terapi Sulih Hormon
a. Gejala menopause yang dirasakan wanita dapat mengganggu aktifitas seharihari sehingga menurunkan kualitas hidup.
b. Terapi sulih hormon dengan kombinasi estrogen dan progesteron dapat
meningkatkan kualitas hidup wanita post menopause.
c. Efek samping terapi sulih estrogen dapat diminimalisir dengan menggunakan
terapi kombinasi estrogen dan progesteron.
DAFTAR PUSTAKA
1. Achdiat, C.M. 2003. Fitoestrogen untuk wanita menopause. http://www.situs.
kesrepro.info/aging/jul/2003/ag01.html [13-04-2015)
2. Agfian. 2008. Terapi Sulihy hormon. http://bodongsehat.com/terapi-sulihhormon/13-04-2015
3. Baziad A. Terapi Hormonal:Alternatif Baru penanggulangan masalah menopause
dan komplikasinya dalam Pakasi LS.Menopause: masalah dan penanganannya.
Jakarta. Balai Penerbit FK UI. 1996
4. Depkes R.I., "Profil Kesehatan Indonesia", Jakarta, 2013
5. Diakses dari "http://batam.tribunnews com/2015/04/15/hasil-sdki-2012-bkkbnharus-kerjalebih-keras-lagi", 15 April 2015
20
21