PENDAHULUAN
Kontrasepsi yang sangat efektif sekarang ini beberapa macam sudah
tersedia di pasaran dan dapat dipilih sesuai dengan keinginan calon
akseptor, namun tidak semua pemakai kontrasepsi dapat menemukan
kontrasepsi yang ideal untuk dirinya. Kondisi saat ini, dengan adanya
perubahan gaya hidup keluarga (life style) sering membuat hubungan
seksual lebih tidak teratur sehingga kebutuhan kontrasepsi secara insidentil
dengan indeks keamanan yang tinggi dan memungkinan pemakaian dalam
berbagai situasi tanpa komplikasi.1
Kelompok masyarakat seperti ini mungkin mengalami kesulitan
untuk memakai pil yang harus diminum setiap hari untuk mencegah
kehamilan sebagai akibat hubungan seksual yang sangat jarang dilakukan.
Mereka mungkin juga mempunyai pengalaman buruk atau menderita
komplikasi akibat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR),
kontrasepsi suntikan, atau sering tidak tertib menerapkan senggama
terputus (coitus interuptus), sistem kaleder, kondom, spermisida sehingga
upaya kontrasepsi yang dilakukan tidak adekuat. Untuk mereka,
dibutuhkan pencegahan kehamilan yang dapat diberikan sesudah
terjadinya senggama.1
Pemakaian kontrasepsi sampai dengan saat ini tidak ada satupun
yang tanpa kegagalan, efek samping atau komplikasi. Apabila terjadi
kegagalan, komplikasi, maupun efek samping maka petugas kesehatanlah
yang dituntut untuk menangguanginya. Kejadian kegagalan pemakaian
kontrasepsi akan membuat masalah tersendiri, terutama bagi para petugas
kesehatan. Jumlah kegagalan diperkirakan akan bertambah banyak apabila
yang menggunakan kontrasepsi tradisional (seperti jamu dan cara-cara
tradisional lainnya) juga diperhitungkan selain kegagalan dari yang
menggunakan
cara
modern.
Dampak
dari
kegagalan
pemakaian
DEFINISI
Kontrasepsi darurat didefinisikan sebagai penggunaan obat atau
alat setelah senggama yang tidak aman untuk mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan. Kontrasepsi ini sering juga disebut kontrasepsi
pascasenggama atau morning after pillatau morning after treatment.
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan bahwa cara KB ini lebih baik
dari pada tidak ada sama sekali namun tetap kurang efektif dibandingkan
dengan cara KB yang sudah ada. Kontrasepsi ini tidak boleh dipakai terus
menerus secara rutin.3,4
Kontrasepsi darurat atau dalam bahasa inggris disebut emergency
contraceptive pills adalah hormonal tingkat tinggi yang di minum untuk
mengontrol kehamilan sesaat setelah melakukan hubungan seks yang
beresiko.3
III.
FISIOLOGI REPRODUKSI
Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.5
Seorang wanita memiliki dua ovarium, satu disetiap sisi rahim.
Setiap bulan, salah satu ovarium akan mengeluarkan ovum dari folikel
ovarium kedalam tuba fallopi.5,6
lainnya
(dari
blastokista
dan
endometrium
uterus)
IV.
kontrasepsi
darurat
mekanik
adalah
IUD
yang
darurat,
AKDR-Cu
terutama
mencegah
Pil Progestin: 2x1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama (dosis
pertama 1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet
pertama).6,8,9
Gambar 7. Mifepristone
Pil Danazol: 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis
pertama 1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah
dosis pertama).6,8,9
II
Merek dagang
Copper T
Dosis
Satu
AKDR-Cu
Multiload
pemasangan
hari
Medik
Nova T
Microgynon 50
2x2 tablet
senggama
Dalam waktu 5
Pil Kombinasi
Ovral
hari
Dosis tinggi
Neogynon
pascasenggama,
Nordiol
dosis kedua 12
Eugynon
Microgynon 30
jam kemudian
Dalam waktu 5
Dosis rendah
Waktu pemberian
kali Dalam waktu 7
2x4 tablet
pasca
Mikrodiol
hari
Nordette
pascasenggama,
dosis kedua 12
Progestin
Postinor-2
2x1 tablet
jam kemudian
Dalam waktu 5
hari
pascasenggama,
dosis kedua 12
Estrogen
Lynoral
2,5 mg/dosis
jam kemudian
Dalam waktu 5
Premarin
0,625 mg/dosis
hari
Progynova
10 mg/dosis
pascasenggama
2x1 dosis selama
Mifepriston
RU-486
1x600 mg
5 hari
Dalam waktu 5
hari
Danazol
Danocrine
Azol
2x4 tablet
pascasenggama
Dalam waktu 5
hari
pascasenggama,
10
dosis kedua 12
jam kemudian
V.
kerjanya
selain
11
12
13
VIII. KESIMPULAN
Kontrasepsi memberikan harapan baru untuk menurunkan kejadian
kehamilan yang tidak dikehendaki sehingga secara langsung menurunkan
permintaan menggugurkan kandungan. Dalam jangka waktu kurang dari 72 jam
kontrasepsi darurat hormonal efektif bertindak sebagai alat untuk menghindari
kehamilan. Sedangkan insersi AKDR/IUD sebaiknya dilakukan bila hubungan
seks tanpa proteksi berlangsung lebih dari 72 jam (3 hari) tetapi kurang dari 7
hari. Cara kerja kontrasepsi hormonal terutama untuk menghindari konsepsi,
sedangkan insersi IUD/AKDR terutama untuk menghindari nidasi disamping
menghalangi konsepsi.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Dalam
Rahim.[cited
2005].
Available:http//www.repository.usu.ac.id
12. Winkjosastro H. Kontrasepsi. Ilmu kandungan. Edisi Kedua. 2007. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. Hal 534-5
REFERAT
Desember 2014
16
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KONTRASEPSI DARURAT
OLEH:
A. Rusdi Apriadi Rusman
C 111 07 059
PEMBIMBING:
dr. Andi Reaina Lala
SUPERVISOR:
Dr. dr. H. Nusratuddin Abdullah , Sp.OG(K), MARS
17
LEMBAR PENGESAHAN
NIM
: C 111 07 059
Judul Referat
: Kontrasepsi Darurat
telah menyelesaikan referat dalam rangka tugas kepanitraan klinik pada bagian
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar,
Supervisor
Desember 2014
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Pendidikan Mahasiswa
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
ii
18
NIM
: C 111 07 059
Makassar,
Supervisor
Desember 2014
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Pendidikan Mahasiswa
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
iii
19
DAFTAR ISI
SAMPUL .........................................................................................................
ii
iii
iv
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
PENDAHULUAN............................................................................
DEFENISI ........................................................................................
FISIOLOGI REPRODUKSI ...........................................................
JENIS KONTRASEPSI DARURAT ..............................................
CARA KERJA KONTRASEPSI DARURAT .................................
EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI DARURAT.
ANGKA KEBERHASILAN PENGGUNAAN KONDAR .............
KESIMPULAN ................................................................................
1
3
3
5
11
13
14
15
DAFTAR PUSTAKA
iv
20
Nama
NIM
: C 111 07 059
:
Nama
NIM
Minggu
Paraf
Nama
NIM
Minggu
Paraf
21
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Makassar,
Supervisor
Desember 2014
Pembimbing
22