1
terkena kanker payudara dibandingkan dengan bukan pengguna pil kontrasepsi
kombinasi, namun secara statistik tidak bermakna.
HUBUNGAN KONTRASEPSI PIL DENGA TUMOR/KANKER PAYUDARA, Anna Maria Sirait, 2009
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa
reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas
jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering
digolongkan dalam mamary displasia. (Anonim a.2008.Fibroadenoma Mammae)
http://indonesiannursing.com/2008/10/fibroadenoma-mammae-fam/. Diakses 25
April 2012)
2
2. What the requirement of contraception ?
3
(continued acceptability). Penerimaan awal tergantung pada bagaimana
motivasi dan persuasi yang diberikan oleh petugas KB. Penerimaan lanjut
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, motivasi, budaya, sosial
ekonomi, agama, sifat yang ada pada KB, dan faktor daerah (desa/kota).
Terjangkau harganya oleh masyarakat
Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap
(Kusumaningrum Radita.2009.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
Kontrasepsi yang Digunakan Pada Usia Subur.Semarang:FK Undip)
1. Mekanisme kerja estrogen
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi
ovulasi, perjalanan ovum, atau implantasi.
Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan
selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidak selalu dihambat oleh pil
kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang. Kalaupun daya
guna preparat ini tinggi (95-98% menghambat ovulasi), hal itu adalah pengaruh
progesteron di samping estrogen.1
Implantasi telur yang sudah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi
(dietil stilbestrol, etinil estradiol) yang diberikan pada pertengahan siklus haid. Jarak
waktu antara konsepsi dan implantasi rata-rata 6 hari. Biopsi endometrium yang
dilakukan setelah pemberian estrogen dosis tinggi pasca konsepsi menunjukkan efek
antiprogesteron, yang dapat menghambat implantasi. Perjalanan ovum di percepat
dengan pemberian estrogen pasca konsepsi.1
Efek samping esterogen :
Mual, muntah, oedem, rasa berat pada tungkai bawah, dapat jadi gemuk.
Hipertensi, sakit kepala.
Mudah tersinggung, mastalgia, gangguan fungsi hati, timbul chloasma pada
wajah
4
a. Lendir serviks mengalami perubahan menjadi lebih pekat, sehingga penetrasi dan
transportasi sperma selanjutnya lebih sulit
b. Kapasitas sperma dihambat oleh progesteron. Kapasitas diperlukan sperma
untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan disekeliling ovum.
c. Jika progesteron diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam tuba
akan terhambat.
d. Implantasi dihambat bila progesteron diberikan sebelum ovulasi. Walaupun
ovulasi dapat terjadi, produksi progesteron dari korpus luteum akan berkurang
sehinga implantasi dihambat.
e. Penghambatan ovulasi melalui fungsi hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Efek samping progesterone :
Langsung: Varices, obstipasi, kaki rasa kejang, fluor albus, lendir serviks jadi
kental.
Tidak Langsung: Lekas marah, depresi, apati, lekas capek, metrorrhagia, hipermenorrhoea.
MAL PIL
KBA PIL PROGESTIN
SENGGAMA TERPUTUS SUNTIKAN KOMBINASI
METODE BARIER IMPLANT
AKDR AKDR PROGESTIN
MOW
VASEKTOMI
Alat kontrasepsi memiliki berbagai macam jenis. Secara garis besar, alat
kontrasepsi dibagi menjadi 3 bagian yakni kontrasepsi mekanik, kontrasepsi
hormonal, dan konstrasepsi mantap. Berikut ulasan singkat dari berbagai macam
atau jenis alat kontrasepsi :
1. Kontrasepsi mekanik
5
Disebut mekanik, karena memiliki sifat untuk melindungi. Kontrasepsi mekanik ini
bekerja dengan cara mencegah pertemuan antara sel sperma dengan sel telur yang
ada di dalam rahim. Yang termasuk dalam kontrassepsi mekanik ini , ialah kondom
dan diafragma.
a. Kondom
Kondom yang dahulu terbuat dari usus atau kulit binatang, yang jika digunakan harus
direndam terlebih dahulu, kini ada kondom yang terbuat dari bahan karet yang tipis
dan elastis (lentur) berbentuk seperti kantong. Pada dasarnya fungsi kondom hanya
untuk menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Penggunaan kondom
dinilai cukup efektif mencegah kehamilan hingga 90 %. Bahkan penggunaan kondom
untuk pencegahan kehamilan akan semakin efektif apabila disertai penggunaan
spermisida (pembunuh sperma) namun jarang sekali ditemukan pasangan suami istri
yang menggunakan spermisida. Namun kemungkinan terjadinya kehamilan masih
dapat terjadi dari survei yang dilakukan dari 100 pasangan suami-istri yang
menggunakan alat kontrasepsi ini sekitar 4 orang wanita yang terjadi kehamilan.
Kondom mudah didapat, dan harga relatif terjangkau, tidak memerlukan resep
dokter. Kondom selain berfungsi sbagai pencegah kehamilan, kondom juga dapat
digunakan sebagai suatu alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin
seksual.
Kondom Berpelumnas
6
Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan variasi
kondom yang berpelumnas, mengandung spermatiside, berwarna, memiliki rasa,
dan beraroma (cokelat, stroberi, durian, pisang dan mint).
Kondom Bergerigi
Tipe ini disertai bintik-bintik yang bisa menimbulkan efek mengejutkan bagi wanita.
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke
arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
7
Tahap 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke dalam
kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
Tahap 4
Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung
kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung,
tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
Tahap 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom
dari pasangan Anda.
Tahap 6
8
ujungnya.
Kondom perempuan di pasang ke vagina sebelum hubungan seks dilakukan.
Kondom perempuan akan menutup/melindungi daerah leher rahim, saluran vagina dan
daerah-daerah lainnya disekitar vagina.
b. Diafragma
Diafragma bentuknya hampir menyerupai kondom. Diafragma berbentuk seperti
topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma terbuat dari bahan karet namun agak
tebal dibanding dengan kondom. Kondom berbahan karet tipis yang masih memiliki
kemungkinan terjadinya kebocoran. Namun berbeda dengan diafragma yang
berbahan karet tebal sehingga tidak memungkinkan terjadinya kebocoran.
Diafragma ini hanya digunakan ketika ingin melakukan hubungan intim, usai
melakukan aktivitas seksual dapat dilepaskan kembali atau tetap berada pada
9
tempatnya. Jenis kontrasepsi yang satu ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan
yang cara kerjanya hanya dimasukkan ke dalam vagina, untuk mencegah masuknya
sperma ke dalam rahim.
10
a. Lippes-loop
b. Saf-T-Coil
c. Dana-super
d. Cooper-T (Gyne-T)
e. Copper-7 (Gravigard)
f. Multiload
g. Progesterone IUD
11
Alat kontrasepsi Dalam Rahim ini hanya dapat dilakukan dan dipasang lelh dokter ahli
atau bidan yang sudah terlatih. Fungsi dari AKDR ini adalah mencegah kehamilan
dengan mencegah sel telur yang telah dibuahi bersarang di dalam rahim. AKDR atau IUD
dapat bertahan di dalam rahim selama 2-5 tahun dan dapat dikeluarkan kembali apabila
ada keinginan untuk hamil kembali.
Namun disarankan bagi wanita atau istri yang menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam
rahim ini harus melakukan pemeriksaan ulang, entah 2 minggu sekali, 3 bulan sekal, 6
bulan sekali atau 1 tahun sekali setelah pemasangan alat konrasepsi ini. Penggunaan
alat kontrasepsi yang dipilih tanpa adanya bahan aktif Copper dapat digunakan hingga
menjelang menopause, namun apabila penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung
bahan aktif Copper 3-4 tahun harus diganti.
Hal yang perlu diingat alat kontrasepsi jenis ini dapat menimbulkan infeks vagina,
pendarahan, keputihan yang disebabkan dari benang pada alat kontrasepsi yang
digunakan. Disarankan apabila terdapat infeksi genetalia atau pendarahan yang tidak
jelas sebaiknya jangan menggunakan alat kontrasepsi jenis ini. Namun keuntungan dari
alat kontrasepsi jenis ini adalah dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama
dan tidak mempengaruhi produksi ASI bagi ibu atau wanita yang sedang dalam
menyusui balita.
d. Spermisida
Spermisida merupakan alat kontrasepsi yang berbahan kimia yang dapat membunuh
sperma. Spermisida memiliki variasi bentuk ada yang berbentuk busa, jeli, krim, tablet
vagina, tablet atau aerosol. Penggunaan alat kontrsepsi jenis ini memang dinilai kurang
efektif karena dapat menimbulkan ketidaknyaman, ketidak puasan pasangan dalam
mencapai orgasme dan menimbulkan alergi yang tidak enak.
Namun masih ada beberapa wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis ini.
Kontrasepsi jenis ini digunakan dengan cara sebelum melakukan hubungan seksual, alat
ini dimasukkan ke dalam vagina, dan tunggu sekitar 5-10 menit pemasangan, hubungan
12
sekual baru dapat dilakukan. Keefektifan alat kontrasepsi ini dinilai efektif apabila
dikombinasikan dengan alat lain seperti kondom atau diafragma.
Jenis alat kontrasepsi apapun masih memungkinkan terjadinya kehamilan. untuk alat
kontrasepsi jenis ini, menurut survei dari 100 pasanagn dalam setahun, ada 3 wanita
yang haml, bahkan ada beberapa kasus yang terjadi karena salah pemasangan atau
pemakaiannya, dapat terjadi kehamilan sampai 30 kehamilan.
2. Kontrasepsi Hormonal
Jenis kontrasepsi hormonal ini diambil dari kombinasi antara hormon estorgen dan
progesteron. Penggunaan kontrasepsi jenis ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan atau
susuk.
Kontrasepsi hormonal ini dilakukan dengan cara menggunakan hormon progesteron
dengan mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur dan mengentalkan cairan di
leher rahim sehingga sel sperma kesulitan untuk menembus masuk ke sel telur,
membuat lapisan rahim menjadi tipis dan hasil konsepsi tidak dapat tumbuh, serta
menghambat jalannya saluran telur sehingga sel sperma sulit bertemu dengan sel telur.
a. Pil atau Tablet
Dengan minum pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan
para wanita atau istri dari sekian banyaknya alat kontrasepsi. Di Indones
ia, banyak wanita yang menggunakan PIL KB atau disuntikan sebagai alat kontrasepsi
yang dinilai aman. Pil KB memiliki berbagai macam, ada pil yang hanya mengandung
hormon progesteron, adapula yang mengandung kombinasi antara progesteron dan
estrogen.
Namun penggunaan pil KB ini dinilai cukup rumit karena menggunakan sistem kalender
laykanya siklus haid (sekuensial). Dengan menggunakan sistem kalender ini mereka para
wanita dapat mengetahui batasan waktu dalam mengkonsumsi pil KB ini. Pil KB
menggunakan 2 cara yakni
- Diminum dengan menggunakan sistem 28, yang artinya pil diminum terus-menerus
tanpa berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo)
13
- Dengan sistem 22/21, yakni pil diminum terus-menerus, kemudian dihentikan selama
7-8 hari untuk mendapatkan kesempatan menstruasi.
Namun pada beberapa wanita yang menggunakan Pil KB sebagai alat kontrasepsi ini,
mengalami siklus menstruasi dengan perbandingan. Apabila wanita mengkonsumsi pil
KB dengan efek estorgen yang tinggi akan mengalami menstruasi kurang dari 4 hari.
Sedangkan dengan menggunakan pil KB dengan kadar estrogen yang rendah akan
mengalami menstruasi lebih dari 6 hari.
Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi ini menyebabkan seorang wanita mudah
tersinggung, mudah tegang dan stress, bertambahnya berat badan, nyeri kepala, darah
menstruasi yang banyak seperti pendarahan. Sedangkan yang berkolaborasi
progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan
sering kram, liang senggama menjadi kering.
Efek samping lainnya dari pemakaian pil KB dalam jangka waktu yang cukup lama akan
menekan fungsi ovarium. Tak hanya itu efek samping lainnya seperti rasa mual sampai
muntah, pusing, mudah lupa, timbul bercak di kulit wajah seperti flek hitam sampai
mempengaruhi fungsi organ ginjal dan hati. Pil KB yang mengandung estrogen dapat
mengganggu produksi ASI.
Kelebihan dari pil KB ini dapat meningkatkan gairah seksual, sekaligus sebagai obat
untuk mengobati penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid,
dan mengatur keluarnya darah haid. Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi,
ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.
b. Suntikan
Kontrasepsi yang menggunakan sutikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini
dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10
minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian
hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
14
Kontrasepsi dengan menggunakan suntikan ini dapat membuat tubuh mengalami
kenaikan berat badan karena menigkatnya nafsu makan. Tak hanya itu membuat lendir
rahim menjadi tipis sehingga menstruasi menjadi sedikit, bahkan beberapa wanita tidak
mengalami menstruasi sama sekali. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari
setiap 1.000 pasangan dalam setahun.
c. Susuk
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut sebagai
alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan kiri atas.
Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga)
dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan 6 buah
kapsul. Susuk yang ditanam dibawah kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau
levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi
sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara menghalangi terjadinya ovulasi (pembuahan) dan
menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon).
Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya
ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Dampak negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa terganggunya
menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Selain itu mengalami kenaikan berat tubuh, ketegangan payudara dan liang vagina
terasa kering. Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan susuk sulit untuk
dikeluarkan karena pemasangan susuk yang terlalau dalam.
15
3. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun
dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah anak
yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau
memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan
wanita memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan tubektomi.
Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan memiliki keturunan.
16
17
Steril ada yang tidak dipotong hanya diikat saja, jadi bisa dilepas sehingga dapat hamil
lagi.
steril ada 3: dipotong, diikat dan potong dan diikat
STERILISASI
Sterilisasi adalah salah satu metode kontrasepsi secara operatif untuk mencegah kehamilan. Pada
wanita dilakukan dengan tubektomi sedangkan pada pria disebut vasektomi.
TUBEKTOMI
Tubektomi adalah proses sterilisasi dengan cara mengikat saluran telur (tuba falopi).
18
Bagaimana proses Tubektomi dilakukan?
Prinsip tubektomi adalah menghalangi telur melewati saluran telur sehingga tidak terjadi konsepsi
dengan sperma. Tubektomi dilakukan dengan cara mengikat kedua saluran telur anda, dapat
melalui ligasi langsung pada saluran, elektrokoagulasi tuba, pemasangan cincin tuba,
pemasangan klip pada tuba (ketiga cara terakhir dilakukan dengan laparoskopi).
Kemudian minilaparotomy adalah tekhnik dengan sayatan sebesar 3cm di atas pubis anda, untuk
kemudian kemudian dilakukan ligasi tuba. Minilaparotomy dapat dilakukan dokter terlatih
dengan biaya lebih murah, hanya saja parut luka yang dihasilkan cukup besar.Sedangkan
laparoskopi harus dilakukan spesialis kebidanan dan biaya lebih mahal, tetapi luka parut yang
dihasilkan kecil bahkan nyaris tak terlihat dan penyembuhan lebih cepat.
VASEKTOMI
Vasektomi adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat saluran sperma (vas deferens) pria.
19
Apa yang harus dipersiapkan sebelum Vasektomi?
Mandi sebelum operasi dilakukan atau setidaknya membersihkan daerah skrotum (buah
zakar) dan selangkangan paha.
Membawa celana khusus untuk menyangga skrotum.
Cukur atau potong pendek rambut kemaluan (pubis) anda.
Bagaimana cara melakukan Vasektomi?
Prinsip vasektomi adalah mengikat kedua saluran sperma anda. Ada beberapa alternatif lain
tersedia untuk mengikat yaitu dengan cara mengikat saja, memasang klip tantalum, kauterisasi,
menyuntikkan sclerotizing agent, menutup saluran dengan jarum dan kombinasinya.
Ada dua cara melakukan Vasektomi yaitu :
1. Metode vasektomi standar --> cara ini dimulai dengan melakukan anestesi/bius
lokal ke daerah pertengahan skrotum (bila anda takut anda dapat meminta sedasi).
Kemudian dilakukan sayatan 1-2cm diatasnya. Bila saluran sudah tampak maka saluran
akan dipotong, lalu kedua ujungnya akan diikat. Hal sama akan dilakukan pada saluran
sperma satunya. Kemudian luka ditutup dengan penjahitan.
2. Metode vasektomi tanpa pisau --> Proses awalnya sama yaitu melakukan
anestesi lokal pada skrotum lalu dengan klem dilakukan fiksasi pada saluran sperma,
kemudian dengan forceps khusus dibuang lubang, lalu saluran ditonjolkan keluar untuk
dikeluarkan melalui lubang forceps yang sudah diperbesar. Kemudian saluran sperma
dipotong dan diikat dengan benang lalu dikembalikan ke dalam skrotum. Luka ditutup
dengan perban.
Komplikasi yang mungkin muncul adalah :
Perdarahan
Hematom skrotum
Infeksi pada luka yang timbul atau epididimitis
Granuloma sperma, berupa benjolan kenyal yang kadang nyeri pada skrotum bagian
atas. Biasanya timbul 1-2 minggu setelah vasektomi. Terapinya dengan membuang granuloma
dan mengikat saluran sperma kembali.
Reaksi autoimun terhadap sperma sendiri. Hal ini belum pernah terbukti.
20
Pakailah celana penyangga skrotum untuk 3-4 hari setelah operasi.
Jangan bekerja berat atau mengangkat barang berat ninimal 3-7 hari sesudahnya.
Jangan menaiki sepeda minimal 3 bulan sesudah vasektomi.
Anda boleh berhubungan seksual dengan pasangan anda bila anda merasa siap.
Biasanya seminggu setelah operasi.
Apakah Vasektomi ini bisa gagal?
Bila dilakukan dengan benar, maka angka keberhasilannya sekitar 99%. Untuk memastikan
keberhasilan, maka 3 bulan setelah vasektomi akan dilakukan pemeriksaan analisa sperma.
Vasektomi dikatakan berhasil bila hasilnya azoospermia.
Bagaimana bila memutuskan ingin punya anak lagi?
Vasektomi dapat dianggap sebagai sterilisasi yang permanen, artinya walaupun saluran sperma
disatukan kembali, angka keberhasilan hamil hanyalah 50%. Semakin lama interval waktu sejak
vasektomi dilakukan, semakin kecil angka keberhasilan hamil. Waktu yang terbaik untuk
menyatukan kembali saluran sperma adalah < 3 tahun setelah vasektomi dilakukan.
21
Mekanisme IUD
Ada beberapa mekanisme kerja IUD yang telah diajukan yaitu :
1. Timbulnya reaksi radang local yang non spesifik didalam cavum uteri sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu
2. Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan
terhambatnya implantasi
3. Gangguan / terlepanya blastocyst yang telah berimplantasi didalam
endometrium
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi
5. Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri
6. Dari penelitian juga dikatakan bahwa IUD mencegah spermatozoa membuahi
sel telur
7. Untuk IUD yang mengandung Cu
- Menghambat reaksi carbonic anhydrase sehingga tidak
memungkinkan terjadinya implantasi dan mungkin juga
menghambat aktvitas alkhali phospatase
- Mengganggu pengambilan estrogen endogenous oleh mukosa
uterus
- Mengganggu jumlah DTM dalam sel endometrium
- Mengganggu metabolisme glikogen
8. Untuk IUD yag mengandung progesterone
a. Gangguan proses pematangan proliferatif – sekretoir sehingga timbul
penekanan terhadap endometrium dan terganggunya proses
implantasi
22
b. Lendir serviks yang menjadi lebih kental / tebal karena pengaruh
progestin
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan IUD atau AKDR sebagai alat kontrasepsi
pilihan :
1. AKDR dinilai cukup memiliki ke-efektivan dalam mencegah atau menggagalkan kehamilan
sekitar 0,6-0,8 dari 100 wanita dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170
kehamilan).
2. AKDR dapat bekerja optimal setelah dipasang.
3. Bertahan dalam waktu yang cukup lama kira-kira 10 tahun perlindungan dari CuT-380A dan
tidak perlu diganti.
4. Tidak menganggu atau merusak hubungan seksual anda dengan pasangan.
5. Tidak menimbulkan efek samping pada fungsi hormonal seksual dengan CuT-380A.
6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
7. AKDR atau IUD, dapat dipasang segera sesudah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi
infeksi).
8. AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh wanita hingga masa meopause tiba.
9. Tidak mempengaruhi atau berinteraksi langsung terhadap obat-obatan.
10. Membantu mencegah kehamilan secara ektopik.
Kekurangan atau kelemahan dan atau efek samping yang terjadi dari kontrasepsi IUD :
23
1. Terjadi perubahan pada siklus menstruasi, membuat menstruasi menjadi lama dan banyak,
pendarahan antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat menstruasi datang.
2. Setelah pemasangan akan merasa sakit yang juga dapat disertai kejang selama 3-5 hari.
3. Jika sedang menstruasi, seperti terjadi pendarahan yang cukup berat yang dapat disertai
dengan anemia atau kekurangan darah.
4. Terjadi perforasi pada dinding uterus (namun sangat jarang terjadi, apabila terjadi biasanya
disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar).
5. AKDR atau IUD ini tidak dapat mencegah dari penyakit seksual yang menular seperti
HIV/AIDS.
6. AKDR atau IUD ini tidak disarankan digunakan pada wanita yang kerap kali berganti pasangan
dan terjangkit penyakit seksual yang menular akibat infeksi.
7. Terjadi peradangan pada panggul yang terjadi usai wanita yang terinfeksi penyakit seksual
menular tetap menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, sehingga dapat memicu infertilitas.
8. Akan mengalami sedikit rasad nyeri dan oendarahan (spotting) usai pemasangan AKDR.
Namun dapat menghilang dalam 1-2 hari.
9. Pemasangan dan pencabutan AKDR atau IUD ini hanya dapat dilakukan oleh dokter ahli atau
bidan yang terlatih.
10. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui, biasnaya terjadi apabila akdr dipasang
usai melahirkan.
11. Tidak dapat mencegah kehamilan ektopik karena fungsinya hanya untuk mencegah
kehamilan normal.
12. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, diharuskan unuk memeriksa posisi dari
benang AKDR dari waktu ke waktu atau setiap 1 bulan sekali.
Selain keuntungan dan kekurangan dari pengunaan AKDR atau IUD ( Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim ). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ini hanya boleh digunakan oleh :
1. Wanita yang masih dalam usia produktif
2. Dalam keadaan nulipara
3. Seorang wanita yang menginginkan atau menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
24
4. Wanita yang sedang dalam masa menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5. Wanita yang pasca melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah mengalami abortus dan tidak diketahui atau terlihat adanya infeksi
7. Tidak memiliki resiko atau tidak memiliki dari infeksi meular secara seksual
Seseorang yang tidak diperbolehkan menggunakan AKDR atau IUD (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim) :
1. Sedang dalam masa kehamilan
2. Terjadi pendarahan pada vagina yang tidak diketahui
3. Menderita infeksi pada organ vital ( misalnya vaginitis, servisitis)
4. Adanya kelainan uterus yang tidak normal atau tumor jinak pada rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
5. Terindeksi adanya penyakit trofoblas yang ganas
6. Diketahui terinfeksi penyakit TBC pelvik
7. Adanya kanker yang berada di organ kewanitaan
8. Ukuran rongga rahim yang kurang dari 5 cm.
http://books.google.co.id/books?id=ZaoVZQtqIxAC&pg=PA7&lpg=PA7&dq=efektivitas+metode
+kontrasepsi&source=bl&ots=bV4nMAnGe5&sig=PTw4Cd4JnV-
iSz7ERsVQKerDV2g&hl=en&sa=X&ei=HvKCUZCQMIuPrgfNsYG4Aw&redir_esc=y#v=onepage&q=
efektivitas%20metode%20kontrasepsi&f=false
25
Tidak langsung : dipasang sesudah masa 3 bulan postpartum/ abortus
- Sewaktu postabortum
Segera setelah abortus. Tetapi tidak ada septic abortion.
- Sewaktu melakukan seksio sesaria
Berdasar Jenis
a. Metode Sederhana
i. Tanpa Alat
- Pantang berkala-metode kalender
a) Efektifitas
Bagi wanita yang siklus haidnya teratur efektivitasnya lebih tinggi
dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan
pada system kalender berkisar antara 6-42, sedangkan pada system
pengukuran suhu basal angka kegagalannya berkisar 0-7.
b) Cara kerja
Pada system kalender dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut:
~ Hari pertama mulai subur siklus haid terpendek – 18
~ Hari subur terakhir siklus haid terpanjang – 11
Sebelum memulai cara ini hendaknya wanita mencatat pola siklus
haidnya paling sedikit selama 6 bulan dan sebaiknya selama 12 bulan.
- Metode suhu badan basal
26
Suhu badan diukur memakai thermometer, sewaktu bangun pagi hari (dalam
keadaan istitahat penuh), setiap hari. Hasil pengukuran ini dicatat pada kartu
pencatatan suhu badan.
Menjelang ovulasi suhu badan akan turun (pada hari ke 12 dan 13 siklus
haid), pada hari ke 14 terjadi ovulasi, lalu suhu akan naik lagi sampai lebih
tinggi dari suhu sebelum ovulasi pada hari ke 15 dan 16 siklus haid. Dengan
cara ini masa berpantang lebih pendeK namun lebih meninggikan efektivitas
metoda pantang berkala
a) Keuntungan
~ Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
~ Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
~ Tidak ada efek samping sistemik
~ Murah atau tanpa biaya
~ Menigkatkan keterlibatan kaum laki2 dalam KB
~ Menambah pengetahuan entang system reproduksi laki2 dan
perempuan
~ Memungkinkan mengeratkan relasi/ hubungan melalui peningkatan
komunikasi antar suami istri atau pasangan
b) Kerugian
~ Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk
mengikuti intruksi
~ Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk mengguanakan jenis
KBA yang paling efektif secara benar
~ Dibutuhkan pelatih/ guru KBA
~ Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
~ Perlu pencatatan setiap hari
~ Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS
c) Efek Samping
27
~ Terlalu lama berpantang kadang kala tidak tertahankan, terutama
bila masa berpantang terlalu lebar (lama)
Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC
- Metode lendir serviks
Perubahan siklus dari lender serviks yang terjadi karena perubahan kadar
estrogen
Ada 2 macam lender servik :
a) Lendir Tipe E(estrogenic)
~ Diproduksi pada fase akhir pra ovulasi dan fase ovulasi
~ Sifat-sifat :
• Banyak, tipis seperti air (jernih) dan visksitas rendah.
• Spinnbarrkeit(elastisitas ) besar. Spinnbarkeit : sampai seberapa
jauh lendir dapatdiregangkan sebelum putus.
• Bila dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis(fernlike
patters, ferning,arborization)
~ Spermatozoa dapat menembus lendir ini
b) Lendir tipe G (gestogenik)
~ Diproduksi pada fase awal pra ovulasi dan setelah ovulasi.
~ Sifat-sifat :
• Kental
• Viskositas tinggi
• Keruh
~ Dibuat karena peninggian kadar progesterone
~ Spermatozoa tidak dapat menembus lendir ini
- Metode simpto-termal
Metode ini gabungan dari metode suhu basal tubuh dan lendir serviks yang
sudah diuraikan di atas, sehingga tingkat keamanannya sangat tinggi.
a) Keuntungannya
28
Hari-hari mendekati ovulasi dapat diketahui dari bentuk lendir dan kapan
masa subur berlalu diketahui dari kenaikan suhu tubuh. Pada hari-hari
setelah lendir serviks tidak dapat ditarik lagi seperti benang, suhu tubuh
harus lebih tinggi dari 6 hari sebelumnya.
Tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya ovulasi adalah rasa sakit
pertengahan, yaitu rasa sakit di perut bagian bawah (di indung telur)
sebelah kiri atau kanan yang terjadi tepat pada saat ovulasi dan bercak
darah.
Metode-metode kontrasepsi alamiah dapat juga digunakan untuk
pasangan yang ingin memiliki anak untuk meningkatkan kemungkinan
adanya pembuahan, karena yang ditentukan adalah masa subur.
- Coitus interuptus
a) Angka kegagalan (kehamilan) tinggi yaitu antara 18-38. Sebab kegagalan
antara lain:
Adanya pengeluaran cairan sebelum ejakulasi yang mengandung sel
mani sebelum penis ditarik keluar, apalagi pada koitus yang berulang
Terlambat mengeluarkan penis dari liang senggama
Bila semen tumpah di vulva dan terdapat penumpukan semen, sel
mani dapat masuk kedalam dan menyebabkan kehamilan
b) Cara kerja
Penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan demikian
semen sengaja ditumpahkan di luar ruang senggama untuk mencegah sel
mani masuk area fertilisasi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa reflex
ejakulasi datangnya dapat disadari oleh sebagian besar pria
c) Indikasi
Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam KB
Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk
tidak memakai metode2 lain
29
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segara
Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu
metode yang lain
Pasanga yang membutuhkan metode pendukung
Pasangan yang melakuakan hub seks tidak teratur
d) Kontraindikasi
Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
Pria yang sulit melakukan senggama terputus
Pria yang memiliki kelainan fisik atau psikologis
Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit dalam bekerja
sama
Pasanga yang kurang dapat saling komunikasi
Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus
e) Keuntungan:
Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan sebagai pendukung metode lainnya
Tidak ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu
Tidak mebutuhkan biaya
f) Kerugian:
Memutuskan kenikmatan dalam hubungan seks
Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak
ejakulasi masih melekat pada penis
Efektifitas tergantung pada kesediaan pasangan untuk melakuakan
senggama terputus setiap melaksanakannya
g) Efek samping
Dapat menyebabkan penyakit ginekologik, neurologis, kejiwaan
Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC
30
Indikasi
1. Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak
teratur, tidak haid baik karena menyusui maupun premenopause
2. Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk nulipara
3. Perempuan kurus ataupun gemuk
4. Perempuan yang merokok
5. Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu hipertensi sedang, varises,
dismenorea, sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis,
kista ovarii, anemia def, Fe, hepatitis virus, malaria, thrombosis vena dalam,
atau emboli paru
6. Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak mengguanakan
metode lain
7. Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap
siklus haid
8. Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan
menilai tanda dan gejala kesuburan
Keuntungan:
1. Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
2. Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
3. Tidak ada efek samping sistemik
4. Murah atau tanpa biaya
5. Menigkatkan keterlibatan kaum laki2 dalam KB
6. Menambah pengetahuan entang system reproduksi laki2 dan perempuan
7. Memungkinkan mengeratkan relasi/ hubungan melalui peningkatan
komunikasi antar suami istri atau pasangan
Kerugian:
1. Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk
mengikuti intruksi
31
2. Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk mengguanakan jenis KBA
yang paling efektif secara benar
3. Dibtuhkan pelatih/ guru KBA
4. Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
5. Perlu pencatatan setiap hari
6. Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS
Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2003
32
Pakailah satu kondom untuk satu kali koitus
Keuntungan kondom:
Mencegah kehamilan
Memberi perlindungan terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)
Dapat diandalkan
Sederhana, ringan, disposable, dan mudah digunakan
Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi, atau follow-up
Reversibel
Pria ikut aktif dalam kegiatan KB
Efektif segera setelah dipasang
Tidak mempengaruhi kegiatan laktasi
Dapat digunakan sebagai pendukung metode kontrasepsi lain
Tidak mengganggu kesehatan
Tidak ada efek samping sistemik
Mudah didapatkan dan tidak perlu resep dokter
Murah karena digunakan dalam jangka pendek
Kerugian kondom:
Efektivitas dipengaruhi kesediaan akseptor mematuhi instruksi yang
diberikan dan motivasi akseptor
Efektivitas tidak terlalu tinggi
Perlu menghentikan aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna
memasang kondom
Dapat mengurangi sensitifitas penis sehingga ereksi sukar
dipertahankan
- Barier intra vaginal antara lain : diafragma, kap serviks, spons, dan kondom
wanita
33
Diagfragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutup serviks.
a) Jenis
Flat spring (flat metal band)
Coil spring (coiled wire)
Arching spring (kombinasi metal spring)
b) Cara kerja
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai
alat tempat spermisida.
c) Manfaat
Kontrasepsi
i. efektif bila digunakan dengan benar
ii. tidak menggangu produksi ASI
iii. tidak menggangu hubungan seksual karena telah terpasang
sampai 6 jam sebelumnya.
iv. Tidak menggangu kesehatan klien.
v. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Nonkontrasepsi
i. Salah satu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS, khususnya
bila digunakan dengan spermisida.
ii. Bila digunakan saat haid bisa menampung darah menstruasi.
Keterbatasan
d) Kerugian
Efektifitas sedang
Keberhasilan kontrasepsi tergantung pada kepatuhan mengikuti
cara penggunaan
34
Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan menggunakannya
setiap berhubungan seksual.
Pemeriksaan pelviks oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan
untuk memastikan ketepatan pemasngan.
Pada beberapa pemasangan menjadi penyebab infeksi saluran
uretra.
Pada 6 jam pascahubungan seksual alat masih harus berada di
posisinya.
b) Kimiawi
- Spermisid antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vaginal
suppositoria, vaginal tablet, dan vaginal soluble film.
Angka kegagalan berkisar antara 3-30. Efek samping yang teradi biasanya
adalah timbulnya perasaan kurang enak pada kedua pihak yang karena
becek dan kadang kala timbul reaksi alergi
a) Cara kerja
Melumpuhkan dan mematikan sperma
Menutup mulut cerviks
Merubah keadaan lendir/ cairan vagina, sehingga menjadi tidak
begitu baik untuk mobilitas dan aktivitas sperma
b) Indikasi
Sesuai untuk perempuan yang:
35
Tidak menyukai metode kontrasepsi hormonal, seperti perokok, atau
diatas usia 35 tahun
Tidak menyukai penggunaan AKDR
Meyusui dan perlu kontrasepsi
Memerlukan proteksi terhadap IMS
Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode yang lain
c) Kontraindikasi
Tidak sesuai untuk perempuan yang:
Berdasarkan umur dan paritas dan masalah kesehatan menyeabkan
kehamilan dan risiko tinggi
Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelaminya
(vulva dan vagina)
Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
Ingin metode KB efektif
d) Keuntungan
Kontrasepsi
i. Efektif seketika (busa dan krim)
ii. Tidak menggangu prosuksi ASI
iii. Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain.
iv. Tidak menggangu kesehatan klien.
v. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
vi. Mudah digunakan.
vii. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
viii. Tidak perlu resep dokter.
Nonkontrasepsi
i. Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV
dan HIV/AIDS.
e) Kerugian
36
i. Efektifitas kurang
ii. Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan
mengikuti cara penggunaan.
iii. Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan dengan
memakai setiap melakukan hubungan seksual.
iv. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum
melakukan hubungan seksual (tablet busa vagina, suppositoria
dan film)
v. Efektivitas aplikasii hanya 1-2 jam.
f) Efek samping
i. Iritasi vagina, iritasi penis da tidak nyaman, gangguan rasa panas
di vagina, kegagalan tablet tidak larut.
b. Metode Modern
i. Kontrasepsi hormonal
- Pil KB
Pil KB biasanya megandung Estrogen dan Progesteron. Cara kerja pil KB
adalah dengan cara menggantikan produksi normal Estrogen dan Progesteron
dan menekan hormon yang dihasilkan ovarium dan relesing factor yang
dihasilkan otak sehingga ovulasi dapat dicegah. Efektivitas metode ini secara
teoritis mencapai 99% atau 0,1 – 5 kehamilan per 100 wanita pada pemakaian di
tahun pertama bila digunakan dengan tepat. Tetapi dalam praktek ternyata
angka kegagalan pil masih cukup tinggi yaitu mencapai 0,7 - 7%. Jenis-jenis pil,
antara lain:
37
Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik
yang diminum 3 kali seminggu.
Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan
hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan
hormon tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di
ikuti oleh kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.
Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam
dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk
pada saat haid.
Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ”
yaitu biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai
Biological Half Life panjang
Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis
tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus
pemerkosaan dan kondom bocor
Keuntungan Pil KB:
Efektivitasnya tinggi bila diminum secara rutin
Nyaman, mudah digunakan, dan tidak mengganggu senggama
Reversibilitas tinggi
Efek samping sedikit
Mudah didapatkan, tidak selalu perlu resep dokter karena pil KB dapat
diberikan oleh petugas non medis yang terlatih
Dapat menurunkan resiko penyakit-penyakit lain seperti kanker
ovarium, kehamilan ektokpik, dan lain-lain
Relatif murah
Kerugian Pil KB:
Efektivitas tergantung motivasi akseptor untuk meminum secara rutin
tiap hari
Rasa mual, pusing, kencang pada payudara dapat terjadi
38
Efektivitas dapat berkurang bila diminum bersama obat tertentu
Kemungkinan untuk gagal sangat besar karena lupa
Tidak dapat melindungi dari resiko tertularnya Penyakit Menular Seksual
39
Efek samping akibat Estrogen dapat dikurangi karena AKDR hanya
mengandung Progestin
Tidak ada kemungkinan gagal karena kesalahan akseptor KB
Reversibel
Dapat disediakan oleh petugan non medis terlatih
Akseptor hanya kembali ke klinik bila muncul keluhan
Murah
Kerugian AKDR:
Perlunya pemeriksaan pelvis dan penapisan PMS sebelum pemasangan
Butuh pemerikasaan benang setelah periode menstruasi jika terjadi kram,
bercak, atau nyeri
Akseptor tidak dapat berhenti menggunakan kapanpun ia mau
- Suntikan KB
Kontrasepsi suntik yang biasa tersedia adalah Depo-provera yang hanya
mengandung Progestin dan diberikan tiap 3 bulan. Cara kerja kontrasepsi suntik
yaitu dengan mencegah ovulasi, mengentalkan lerndir serviks, dan menghambat
perkembangan siklis endometrium. Efektivitas dari kontrasepsi suntik sangat
tinggi mencapai 0,3 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama
penggunaan. Angka kegagalan metode ini <1 kehamilan per 100 wanita per
tahun.
Keuntungan suntik KB:
Sangat efektif
Memberikan perlindungan jangka panjang selama 3 bulan
Bila digunakan bersama pil KB dapat mengurangi resiko yang
ditimbulkan karena lupa meminum pil KB
Tidak mengganggu senggama
Bisa diberikan oleh petugas non medis yang terlatih
Mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh Estrogen karena
metode ini tidak mengandung Estrogen
40
Relatif murah
Kerugian suntik KB:
Berat badan naik
Siklus menstruasi kadang terganggu
Pemulihan kesuburan kadang-kadang terlambat
- Susuk KB
Kontrasepsi susuk yang sering digunakan adalah Norplant. Susuk adalah
kontrasepsi sub dermal yang mengandung Levonorgestrel (LNG) sebagai bahan
aktifnya. Mekanisme kerja Norplant yang pasti belum dapat dipastikan tetapi
mungkin sama seperti metode lain yang hanya mengandung Progestin. Norplant
memiliki efek mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat
perkembangan siklis endometrium. Efektivitas Norplant sangat tinggi mencapai
0,05 – 1 kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertama pemakaian. Angka
kegagalan Norplant <1 kehamilan per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun
pertama pemakaian. Angka kegagalan ini lebih rendah bila dibandingkan dengan
metode barier, pil KB, dan IUD.
Keuntungan Susuk:
Norplant merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif
Tidak merepotkan dan tidak mengganggu senggama
Resiko untuk lupa lebih kecil dibandingkan pil KB dan suntikan karena
Norplant dipasang tiap 5 tahun
41
Mudah diangkat dan segera setelah diangkat kesuburan akseptor akan
kembali
Pemasangan dapat dilakukan oleh petugas non medis yang terlatih
Dapat mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh Estrogen karena
Norplant tidak mengandung Estrogen
Lebih efektif secara biaya karena walaupun harganya mahal tetapi masa
pemakaiannya mencapai 5 tahun
Kerugian Susuk:
Efektivitas dapat berkurang bila digunakan bersama obat-obatan
tertentu
Merubah siklus haid dan meningkatkan berat badan
Tergantung pada petugas
Tidak melindungi dari resiko tertularnya PMS
42
Tidak ada perubahan fungsi seksual
Baik untuk klien yang bila mengalami kehamilan akan membahayakan
jiwanya
Murah
Kerugian MOP:
Permanen, kesuburan tidak dapat kembali normal
Efek tertunda sampai 3 bulan atau 20 kali ejakulasi
Nyeri setelah prosedur serta komplikasi lain akibat pembedahan dan
anestesi
Hanya dapat dilakukan oleh dokter yang terlatih
Tidak memberi perlindungan terhadap PMS
43
Baik untuk klien yang bila mengalami kehamilan akan membahyakan
jiwanya
Pembedahan sederhana dan hanya perlu anestesi lokal
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tidak ada gangguan seksual
Kerugian MOW:
Permanen
Nyeri setelah prosedur serta komplikasi lain akibat pembedahan dan
anestesi
Hanya dapat dilakukan oleh dokter yang terlatih
Tidak memberi perlindungan terhadap PMS
Meningkatkan resiko kehamilan ektokpik
44
5. What is the contra indication of each contraception?
1. Pil
45
wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.
a. Efek Samping
Perdarahan tidak teratur.
sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil kb, jika tubuh telah
menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan
berhenti.
beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil kb, mungkin tidak akan terjadi
menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara
permanen.
efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada
payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan
depresi.
efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat
badan, jerawat dan kecemasan.
penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan
cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil kb dosis
tinggi.
jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil kb harus
segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin
menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan
sedang menuju ke paru-paru.
pil kb dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan
bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil
harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
mual dan sakit kepala.
1-2% wanita pemakai pil kb mengalami depresi dan kesulitan tidur.
melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. melasma akan menghilang
secara perlahan setelah pemakaian pil kb dihentikan.
resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil kb
telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. karena itu wanita pemakai pil kb harus
rutin menjalani pemeriksaan pap smear (minimal 1 kali/tahun). Di lain fihak,
46
wanita pemakai pil kb memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang
lebih rendah.
2. SUSUK
47
• Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila
diinsersi setelah hari ke-7 sikius haid, klien jangan melakukan hubungan seksual,
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
• Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau gunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
• Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pascapersalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat.Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode
kontrasepsi lain.
• Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
• Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan
implan, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak
hamil, atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
• Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implan dapat diberikan
pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi lain.
• Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR) dan
klien ingin menggantinya dengan Norplant, insersi Norplant dapat dilakukan
setiap saat, asal saja diyakini klien tidak harnil. Tidak penlu menunggu sampai
datangnya haid berikutnya.
• Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan
implan, Norplant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi
lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
• Pascakeguguran implan dapat segera diinsersikan.
48
• Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan
yang wajar.
• Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau bila
rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.
49
(www.infosehat.com)
3. SUNTIK
Kontraindikasi
- Hamil atau diduga hami
- Perdarahan pervaginal tak jelas penyebabnya
- Perokok usia>35th
- Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi(>180/110mmHg)
- Riwayat trombo emboli atau DM > 20 th
- Penyakit hati akut
- Keganasan payudara
(www.medicastore.com)
4. AKDR
50
a. yang dapat menggunakan AKDR
o usia reproduktif
o keadaan nulipara
o menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
o menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
o setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
o Resiko rendah dari IMS.
o Tidak menghendaki metode hormonal
o Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
51
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo . Jakarta)
5. TUBEKTOMI
6. VASEKTOMI
a. Indikasi
52
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Undesensus tertikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antinoagulansia
c. Konseling, informasi dan persetujuan medis
Klien dijelaskan tentang prosedur vasektomi tidak mengganggu hormon pria tau
menyebabkan perubahan kemampuan atau kepuasan seksual
Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu kontrasepsi pilihan hingga
spermatozoa yang tersisa dalam vesika seminalis telah dikeluarkan seluruhnya.
7. KONDOM
KONDOM
SESUAI UNTUK PRIA YANG : TIDAK SESUAI UNTUK PRIA YANG :
Ingin berpartisipasi dalam program KB Mempunyai pasangan yang berisiko tinggi bila
terjadi kehamilan.
Ingin segera mendapatkan alat kontrasepsi Alergi terhadap bahan dasar kondom.
Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi jangka panjang.
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi Tidak mau terganggu dengan berbagai
jika akan berhubungan persiapan untuk melakukan hubungan seksual.
Berisiko tinggi tertular/menularkan IMS Tidak peduli barbagai macam persyaratan
kontrasepsi.
8. DIAGFRAGMA
DIGFRAGMA
SESUAI UNTUK KLIEN YANG TIDAK SESUAI UNTUK KLIEN YANG
Tidak meyukai metode kontrasepsi Berdasarkan umur dan paritas serta masalah
hormonal seperti perokok atau di atas kesehatan menyebabkan kehamilan menjadi
usia 35 tahun. berisiko tinggi
Tidak menyukai pemakaian kontrasepsi Terinfeksi saluran uretra.
AKDR
53
Menyusui dan perlu kontrasepsi Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menyebtuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
Memerlukan proteksi terhadap IMS Mempunyai riwayat sindrom syok karena
keracunan.
Memerlukan metode sederhana sambil Ingin metode KB efektif
menunggu metode lain.
9. SPERMISIDA
SPERMISIDA
SESUAI UNTUK KLIEN YANG TIDAK SESUAI UNTUK KLIEN YANG
Tidak meyukai metode kontrasepsi Berdasarkan umur dan paritas serta masalah
hormonal seperti perokok atau di atas kesehatan menyebabkan kehamilan menjadi
usia 35 tahun. berisiko tinggi
Tidak menyukai pemakaian kontrasepsi Terinfeksi saluran uretra.
AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menyebtuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
Memerlukan proteksi terhadap IMS Mempunyai riwayat sindrom syok karena
keracunan.
Memerlukan metode sederhana sambil Ingin metode KB efektif
menunggu metode lain.
coitus interuptus
9.
10. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
55