Anda di halaman 1dari 16

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN

KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MATA KULIAH Asuhan Kebidanan KB dan Kesehatan Reproduksi
KODE MK
SKS
SEMESTER 5a
NAMA MAHASISWA Anita Puspita Wulandari
Cindy Sulistyowati
Fanisa Salsabila Putri
Novia Randa Acin Mangkole
Puteri Ahyana Ramadhani
Refina Azzahra
NIM

SUB-CPMK:

OBJEK GARAPAN:
Aseptor dengan masalah :
1. Tidak haid pada pemakaian kontrasepsi suntik
2. Spotting pada pemakaian kontrasepsi suntik depo

SUMMARRY

A. KONSEP DASAR
1. Konsep Kontrasepsi Depo atau suntik 3 bulan
Alat kontrasepsi suntik 3 bulan DMPA (Depot Medroxyprogesterone Asetat) atau Depo
Provera ini mengandung hormon Depo Medroxy Progesterone Acetate (hormon progestin)
150mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan
pertama biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi, atau 6 minggu setelah
melahirkan. Disuntikan secara intamuskular di daerah bokong dan dianjurkan untuk diberikan
tidak lebih dari 12 minggu dan 5 hari setelah suntikan terakhir. Mekanisme kerja dari
kontrasepsi ini adalah mencegah ovulasi, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi spermatozoa, membuat endometrium tipis dan atrofi
sehingga kurang baik untuk impalantasi ovum yang telah dibuahi, mempengaruhi kecepatan
transpor ovum oleh tuba fallopi. Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99% dan 100%
dalam mencegah kehamilan. Kerugian alat kontrasepsi suntik 3 bulan menurut (Pinem, 2014;
Everett, 2008) adalah Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak atau amenore,
keterlambatan kembali subur sampai satu tahun, depresi, berat badan meningkat, galaktore,
setelah diberikan tidak dapat ditarik kembali, dapat berkaitan dengan osteoporosis,
menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, menimbulkan gangguan emosi, sakit

(tuliskan nama mahasiswa) Page 1 of 16


kepala, jerawat, nevositas pada pemakaian jangka panjang, efek suntikan pada kanker
payudara.

2. Amenore
Amenorea adalah keadaan dimana menstruasi berhenti atau tidak terjadi pada masa subur
atau pada saat yang seharusnya menstruasi terjadi secara teratur. Hal ini tentu saja tidak
termasuk berhenti menstruasi pada wanita yang sedang hamil, menyusui atau menopause.
Amenorea dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu amenorea primer dan amenorea
sekunder. Amenorea primer adalah istilah yang digunakan untuk perempuan yang terlambat
mulai menstruasi. Amenorea sekunder adalah berhenti menstruasi, paling tidak selama 3
bulan berturut turut, padahal sebelumnya sudah pernah mengalami menstruasi. Amenore
sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin (GoRH =
Gonadotropine Releasing Hormone), yaitu hormon yang diproduksi oleh hipotalamus (salah
satu bagian dari otak), yang salah satu fungsinya adalah mengatur siklus menstruasi.
Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab amenorea, antara lain
 penyakit pada indung telur (ovarium) atau uterus (rahim), misalnya tumor ovarium,
fibrosis kistik, dan tumor adrenal.
 Gangguan produksi hormon akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisis, kelenjar tifoid,
kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi
lainnya.
 Penyakit ginjal kronik, hipoglikemia, obesitas, dan malnutrisi.
 Konsumsi obat-obatan untuk penyakit kronik atau setelah berhenti minum
konstrasepsi oral.
 Pengangkatan kandung rahim atau indung telur.
 Kelainan bawaan pada sistem reproduksi, misalnya tidak memiliki rahim atau vagina,
adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, dan lubang pada selaput yang
menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata.
 Penurunan berat badan yang drastis akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia
nervosa, dan bulimia.
 Kelainan kromosom, misalnya sindrom Turner atau sindrom Swyer (sel hanya
mengandung satu kromosom X) dan hermafrodit sejati.
 Olahraga yang berlebihan.
Pengobatan atau penanganan amenorrea bergantung kepada penyebabnya. Jika seorang
anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil pemeriksaan normal,
maka lakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya.
Untuk merangsang menstruasi (chalange test), dokter biasanya memberikan terapi hormonal
(tuliskan nama mahasiswa) Page 2 of 16
(progesteron). Cara mencegah amenorrhea adalah dengan menghindari stres dan depresi.
Menerapkan pola makan yang sehat dan teratur dan mencukupi nutrisi penting saat
menstruasi juga bisa mencegah amenorrea. Waspadai juga obesitas karena itu termasuk
pemicu gangguan menstruasi ini.
3. Spotting
Spotting adalah bercak - bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor
mengikuti keluarga berencana suntik (Mulyani danRinawati, 2013). Penyebab spotting
terjadinya pelebaran pembuluh vena kecil di endometrium dan vena tersebut akhirnya rapuh,
sehingga terjadi perdarahan lokal. Bila efek gestaden kurang, stabilitas stoma herkurans, yang
pada akhirnya akan terjadi perdarahan (Bazaid, 2008). Menurut Sulistyawati (2011),
penatalaksanaan spotting adalah sebagai berikut Informasikan bahwa perdarahan ringan
sering dijumpai tetapi hal ini bukanlah masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan
pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan
suntikan, maka dapat disarankan dua pilihan pengobatan yaitu preparat estrogen atau
progesteron.
Apabila perdarahan tidak berhenti untuk mencegah anemia perlu diberi preparat besi tau
makanan-makanan yang banyak mengandung zat besi. Menurut Saifuddin (2010) dan Alimul
(2006), penatalaksanaan spotting adalah sebagai berikut:
 Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini bukanlah
masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.
 Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan,
maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan:
 1 siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 ug etinilestradiol), ibuprofen
(sampai 800 mg, 3x/ hari untuk 5 hari). Jelaskan bahwa selesai pemberian pil
kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan.
 Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan
pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari dilanjutkan
dengan 1 siklus pil. kontrasepsi hormonal, atau diberi 50 ug etinilestradiol
atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14 - 21 hari.
 Berikan konseling kepada ibu tentang vulva hygiene yang bertujuan untuk mencagah
terjadinya infeksi pada vulva, salah satu tindakan yang dapat dilakukan dengan cara
membersihkan vulva dari dean kebelakang menggunakan air bersih.
4. Hubungan Kb Suntik 3 Bulan dengan Kejadian Amenore
Hubungan antara KB suntik progestin dengan ganggaun menstruasi yaitu mekanisme kerja
kontrasepsi suntik yang dapat menekan ovulasi, pengaruh hormone progesteron yang
disuntikan menyebabkan tidak terjadinya mekanisme umpan balik (feedback) sehingga
(tuliskan nama mahasiswa) Page 3 of 16
estrogen yang seharusnya memberikan umpan balik positif terhadap LH (kadarnya
meningkat) justru memberikan umpan balik negative terhadap LH (kadarnya menurun) pada
saat fase ovulasi. Cara kerja lainnya pada KB suntik progestin yaitu mengentalkan lendir
serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma, mencegah implantasi dan mengganggu pergerakan
tuba sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu.
Perubahan terhadap tidak datangnya menstruasi (amenore) pada pengguna kontrasepsi
suntik kombinasi bukan karena terlalu lamanya fungsi ovarium tertekan oleh kontrasepsi
progestin, melainkan karena efek langsung kontrasepsi progestin terhadap endometrium
dalam jangka waktu yang lama menyebabkan pertumbuhan endometrium semakin kecil dan
akan terjadi atrofi endometrium. Pemakaian DMPA bisa menyebabkan pola haid normal
berubah menjadi amenore, perdarahan ireguler, perdarahan bercak, perubahan dalam
frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. Insiden yang tinggi dari amenore diduga
berhubungan dengan atrofi endometrium.
5. Hubungan Kb Suntik 3 Bulan dengan Kejadian Spotting
Spotting pada DMPA ini terjadi sebab progesteron dalam komponen DMPA memencet LH
sehingga Endometrium jadi lebih dangkal serta atrofi dengan kelenjar- kelenjar yang aktif.
Pemicu terbentuknya perdarahan bercak (spotting) diawali dari disuntikannya kontrasepsi
kontrasepsi suntik 3 bulan secara intra muscular di wilayah bokong. Setelah itu terjalin
ketidakseimbangan hormon hormon di dalam badan ialah hormon estrogen serta
progesteron.
Akibat ketidak seimbangan hormon didalam badan terjadilah pelebaran pembuluh vena kecil
di endrometrium. Pelebaran pembuluh vena jadi rapuh sehingga terjalin perdarahan lokal
yang terjalin di endrometrium menimbulkan keluarnya bercak bercak darah. Apabila
gestagen kurang, stabilitas stroma menurun, yang pada kesimpulannya terjalin perdarahan.
(Baziad, 2010)

B. MANAJEMEN ASUHAN PADA AKSEPTOR DENGAN MASALAH TIDAK HAID


1. Pengkajian
Senin, 5 September 2022
a. Data Subyektif
1. Identitas klien dan suami
 Nama : Ny. S
 Umur : 29 tahun
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Banjar

(tuliskan nama mahasiswa) Page 4 of 16


 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Sungai Ulin
2. Alasan datang
Pasien datang mengeluh tidak mendapatkan haid setelah menggunakan KB suntik
3 bulan selama 8 bulan
3. Riwayat perkawinan
Ibu menikah 1x pada usia 23 tahun
4. Riwayat menstruasi
 Menarche : Ibu mengatakan pertama kali haid umur 12 tahun
 Siklus : Ibu mengatakan siklusnya 28 hari tetapi 8 bulan terakhir
tidak mendapatkan haid.
 Banyaknya : Ibu mengatakan 2-3 kali/hari ganti pembalut
 Lama : Ibu mengatakan lamanya 4-6 hari
 Teratur / tidak : Ibu mengatakan teratur tetapi 8 bulan terakhir tidak
mendapatkan haid.
 Sifat darah : Ibu mengatakan darahnya encer
 Dismenorhoe : Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah pada hari
pertama haid.
5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Umur Anak Nifas Keadaan
Tgl/thn Tempat Jenis Peno
No Khmln Jenis BB PB Anak
Partus Partus partus Long Kead Laktasi
(bulan) (P / L) (gram) (cm) Sekarang

1. 20016 BPM 9+3 Spontan Bidan L 3000 49 Normal ASI Hidup 6th

6. Riwayat keluarga berencana


Ibu mengatakan pada tahun 2018 pernah menggunakan KB pil selama 1 tahun
dengan keluhan terdapat flek pada muka dan ingin ganti metode lain. Tahun 2019
ibu menggunakan kontrasepsi implant selama 2 tahun dengan keluhan berat
badan naik dan ingin ganti metode lain. Tahun 2022 sampai sekarang kurang lebih
8 bulan ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dengan keluhan tidak dapat haid dan
ingin mengganti metode lain.
7. Riwayat kesehatan
 Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit apapun seperti
batuk, pilek maupun demam.

(tuliskan nama mahasiswa) Page 5 of 16


 Riwayat penyakit sistemik
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit apapun seperti
jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsy, dll
 Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
menurun seperti DM, Hipertensi, Jantung dan tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV / AIDS.
 Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada
yang memiliki riwayat keturunan kembar.
 Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi ataupun tindakan bedah
lainnya.
8. Riwayat kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Ibu mengatakan sehari makan 3 kali porsi sedang, jenis makanan nasi,
sayur, tahu tempe, telur dan minum sehari 7 gelas jenis air putih dan teh.
 Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna hijau
kecoklatan. BAK 6 – 7 kali sehari, warna kuning jernih
 Pola istirahat
Ibu mengatakan istirahat siang 1 jam perhari dan tidur malam 6 – 7 jam
sehari.
 Pola aktivitas
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu,
memasak dan mencuci dikerjakan sendiri.
 Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi sehari 2 kali, gosok gigi 2 kali sehari, ganti baju 2
kali sehari.
 Pola seksual
Ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suaminya seminggu 2 kali.
9. Riwayat Psikologis
Ibu mengatakan cemas karena tidak mendapatkan haid selama 8 bulan.

b. Data Objektif

(tuliskan nama mahasiswa) Page 6 of 16


Keadaaan Umum: Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 110/70 mmHg
R : 24 x/menit
N : 82 x/ menit
S : 36,5o C
TB: 154 cm
BB: 51 kg
2) Pemeriksaan Sistematis
1. Kepala
(a) Rambut: Bersih, hitam, tidak berketombe, tidak mudah rontok
(b) Muka : Bersih, tidak oedema, tidak pucat, tidak cloasma.
(c) Mata : Simetris
(d) Oedema : Tidak oedema
(e) Conjungtiva : Merah muda
(f) Sklera : Putih
(g) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan tidak ada secret
(h) Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
(i) Mulut/Gigi/gusi : Bersih, tidak stomatitis/tidak caries/gusi tidak mudah berdarah.
2. Leher
(a) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok
(b) Tumor : Tidak ada benjolan
(c) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

3. Dada dan Axilla


(a) Mammae
Membesar : Ya, Fisiologis
Tumor : Tidak ada
Simetris : Ya, kanan kiri
(b) Axilla
Benjolan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada nyeri
(c) Abdomen
Pembesaran Uterus : Tidak ada

(tuliskan nama mahasiswa) Page 7 of 16


Pembesaran Hati : Tidak ada
Benjolan / Tumor : Tidak ada
Nyeri Tekan : Tidak ada
Luka bekas operasi : Tidak ada

4. Anogenital
(a) Vulva Vagina
Varices : Tidak dilakukan
Luka : Tidak dilakukan
Kemerahan : Tidak dilakukan
Nyeri : Tidak dilakukan
Kelenjar Bartholini : Tidak dilakukan
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

5. Anus
Haemoroid : Tidak dilakukan
Keluhan lain : Tidak dilakukan

6. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Simetris, jari-jari lengkap, tidak oedema.
Ekstremitas bawah : Simetris, jari-jari lengkap, tidak oedema, tidak varices.

7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : PP test : Negatif (-)
Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data
 Diagnosa
Ny. S P1A0 umur 29 tahun akseptor KB suntik DMPA dengan amenore
 Masalah
Ibu merasa cemas dengan keadaan yang dialaminya
 Kebutuhan
 Beri penjelasan tentang efek samping KB suntik 3 bulan

(tuliskan nama mahasiswa) Page 8 of 16


 Beri dukungan moril pada ibu
3. Perencanaan
 Beritahu Ibu hasil pemeriksaan
 Berikan penjelasan pada ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulanan
 Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan hindari makanan yang
banyak mengandung lemak.
 Berikan pilihan pada ibu untuk tetap menggunakan KB suntik 3 bulanan atau
memilih ganti metode lain.
 Berikan kesempatan pada ibu untuk memilih KB yang akan dipakai
 Berikan pelayanan KB yang ibu pilih
 Anjurkan ibu kembali jika ada keluhan.
4. Pelaksanaan
 Pukul :15.55 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami
amenorea yaitu tidak mendapatkan haid, hal itu merupakan normal karena
merupakan salah satu efek samping KB suntik 3 bulanan
 Pukul :16.00WIB Memberikan penjelasan pada ibu efek samping KB suntik 3 bulanan
yaitu :
 Perubahan pola haid seperti amenorea (tidak haid), spooting (perdarahan
bercak), dan perdarahan sela sampai 10 hari.
 Mual/ Pusing / Muntah
 Perubahan berat badan (bertambah atau berkurang)
 Pukul : 16.10WIB Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi (Sayur, buah,
telur ikan, tempe) dan hindari makanan yang banyak mengandung lemak
 Pukul : 16.20WIB Memberikan pilihan pada ibu untuk tetap menggunakan KB suntik 3
bulanan atau memilih ganti metode lain.
 Pukul : 16.25 WIB Memilih mengganti KB suntik 1 bulan yaitu cyclofem
 Pukul: 16.30 WIB Memberikan injeksi KB suntik Cyclofem 25 mg progesteron dan 5
mg estrogen secara IM dengan dosis 1 ml.
 Pukul : 16.35 WIB Menganjurkan ibu kembali lagi untuk suntikan selanjutnya yaitu 3
Oktober 2022 atau jika ada keluhan.
5. Evaluasi
 Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang dialami ibu yaitu suatu salah satu efek
samping KB 3 bulan yang ibu pakai.
 Ibu telah mengerti tentang efek samping KB suntik 3 bulanan
 Ibu bersedia makan makanan yang bergizi dan menghindari makanan yang banyak

(tuliskan nama mahasiswa) Page 9 of 16


mengandung lemak.
 Ibu memilih ganti KB suntik 1 bulanan
 Ibu mengerti tentang KB suntik 1 bulan
 Ibu sudah diberikan injeksi KB suntik Cyclofem
 Ibu bersedia kembali lagi untuk suntikan selanjutnya yaitu 3 Oktober 2022

C. MANAJEMEN ASUHAN PADA AKSEPTOR DENGAN MASALAH SPOTTING


1. Pengkajian
Tanggal : 5 September 2022 Jam : 08.30 WIB
a. Data Subyektif
1. Nama : Ny. K
2. Umur : 26 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
5. Pendidikan : SMU
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : Sungai Ulin
 Keluhan utama :
Ibu mengatakan sebagai akseptor KB Suntik Depo Progestin dan mengeluh
mengeluarkan bercak darah yang keluar dari alat kelamin sejak tanggal 1
September 2022 (selama 4 hari).
 Riwayat mentruasi
Menarche : Umur 13 Tahun
Siklus : Ibu mengatakan jarak haid tiap bulan 28 hari
Lama : Ibu mengatakan lama haidnya 6-7 hari
Banyaknya : Ibu megatakan sehari ganti pembalut 2-3 kali
Teratur/tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur
Sifat darah : Ibu mengatakan darahnya encer merah segar
Disminore : Ibu mengatak tidak pernah nyeri haid

 Riwayat perkawinan
Status perkawinan syah, kawin umur 24 tahun dengan suami umur 28
tahun lamanya2 tahun, jumlah anak 1 orang.

(tuliskan nama mahasiswa) Page 10 of


16
 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

N Tgl/Tahun Tempat Umur JenisPersa Penolong Penyulit Anak Nifas Keadaaan


Partus Partus Hamil linan anaksekar
o Jenis BB PB
ang

1 2021 BPM 9bln Spontan Bidan Tdk ada P 3kg 50c baik hidup

 Riwayat Kontrasepsi
Macam peserta KB: lama
Metode yang pernah dipakai: ibu mengatakan setelah melahirkan anak
pertama, ibu menggunakan KB suntik 3 bulanan kurang lebih selama 1
tahun.
Keluhan yang dirasakan : ibu mengatakan selama pemakaian KB suntik 3
bulanan mengeluarkan bercak darah dari jalan lahir sejak tanggal 1
September 2022 (selama 4 hari)
 Riwayat Penyakit
 Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit apapun
seperti batuk, pilek maupun demam.
 Riwayat penyakit sistemik
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit apapun
seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsy,
dll
 Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, Jantung dan tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV / AIDS.
 Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang memiliki riwayat keturunan kembar.
 Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi ataupun tindakan
bedah lainnya.
 Pola Kebiasan Sehari-hari

(tuliskan nama mahasiswa) Page 11 of


16
 Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3 x/hari, dengan porsi sedang, jenis nasi (2
centong nasi), sayuran (sayur bayam, kangkung), lauk( tempe, tahu,
telur, terkadang daging), dan kadang dengan buah (jeruk, semangka)
dan Ibu mengatakan minum ± 8 gelas, jenis berupa air putih 6 gelas
dan teh 2 gelas

 Pola Eliminasi
BAB : Ibu mengatakan frekuensi BAB 1 x/hari, konsistensi lunak,
warna kuning kecoklatan.
BAK : Ibu mengatakan BAK sehari 4-5 kali, warna kuning jernih
 Pola Istirahat
Tidur siang : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam.
Tidur malam : Ibu mengatakan tidur malam ± 7-8 jam
 Pola aktivitas
Ibu mengatakan tidak ada perbedaan sebelum terjadi bercak dan
selama terjadi bercak, ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti
biasa membersihkan rumah, memasak, mencuci sendiri.
 Pola Seksual
Sebelum Spotting : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2
kali dalam seminggu dan tidak mengeluarkan darah sehabis
berhubungan seksual.
Selama Spotting : Ibu mengatakan selama mengalami bercak darah
tidak melakukan hubungan seksual.
 Personal Hygiene
Sebelum Spotting : Ibu mengatakan mandi 2x/hari, yaitu pagi pukul
07.00 WIB dan sore pukul 16.30 WIB, gosok gigi 2x/hari, keramas 3
kali dalam seminggu
Selama Spotting : Ibu mengatakan mandi 2x/hari, yaitu pagi pukul
07.00 WIB dan sore pukul 16.30 WIB, gosok gigi 2x/hari, keramas 3
kali dalam seminggu, ganti pembalut 2 kali sehari
 Psikologis
Ibu mengatakan merasa cemas karena bercak darah yang keluar dari
alat kelaminnya.

(tuliskan nama mahasiswa) Page 12 of


16
b. Data Objektif
Keadaaan Umum: Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/70 mmHg
R : 24 x/menit
N : 82 x/ menit
S : 36,5° C
TB: 154 cm
BB: 51 kg
2) Pemeriksaan Sistematis
1. Kepala
(j) Rambut: Bersih, hitam, tidak berketombe, tidak mudah rontok
(k) Muka : Bersih, tidak oedema, tidak pucat, tidak cloasma.
(l) Mata : Simetris
(m) Oedema : Tidak oedema
(n) Conjungtiva : Merah muda
(o) Sklera : Putih
(p) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan tidak ada secret
(q) Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
(r) Mulut/Gigi/gusi : Bersih, tidak stomatitis/tidak caries/gusi tidak mudah berdarah.
2. Leher
(d) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok
(e) Tumor : Tidak ada benjolan
(f) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
3. Dada dan Axilla
(d) Mammae
Membesar : Ya, Fisiologis
Tumor : Tidak ada
Simetris : Ya, kanan kiri
(e) Axilla
Benjolan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada nyeri
(f) Abdomen
Pembesaran Uterus : Tidak ada

(tuliskan nama mahasiswa) Page 13 of


16
Pembesaran Hati : Tidak ada
Benjolan / Tumor : Tidak ada
Nyeri Tekan : Tidak ada
Luka bekas operasi : Tidak ada
4. Anogenital
Vulva Vagina
Varices : Tidak ada varices
Luka : Tidak ada luka
Kemerahan: Tidak ada kemerahan
Kelenjar bartholini : Tidak ada pembesaran
Pengeluaran pervaginam : Perdarahan berupa bercak darah, warna merah kecoklatan, bau
khas darah.
Inspeculo : Portio sedikit membuka keluar bercak darah, warna kecoklatan, bau
khas darah dan tidak ada peradangan pada dinding vagina.
5. Anus
Haemoroid : Tidak dilakukan
Keluhan lain : Tidak dilakukan
6. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Simetris, jari-jari lengkap, tidak oedema.
Ekstremitas bawah : Simetris, jari-jari lengkap, tidak oedema, tidak varices.
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Hb 13 gr%
Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data
 Diagnosa
Ny. K P1 A0 umur 26 tahun Akseptor KB Suntik Depo Progestin dengan Spotting
 Masalah
Ibu cemas dan tidak nyaman sehubungan dengan bercak darah yang dialaminya
 Kebutuhan
Informasi tentang bercak darah dan diberikan ibu dukungan moril.

3. Perencanaan
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.

(tuliskan nama mahasiswa) Page 14 of


16
b. Berikan informasi tentang bercak darah (Spotting) yang dialami.
c. Beri KIE tentang efek samping KB Suntik Depo Progestin
d. Menganjurkan ibu untuk menjaga pesonal hygiene terutama pada daerah kemaluannya.
e. Beri ibu dukungan moril.
f. Beri terapi pil kombinasi 30-35µg etinilestradiol 2x1 tablet perhari selama 7 hari dan
anjurkan ibu untuk minum secara teratur.
g. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan, dan beritahu ibu bahwa akanada
kunjungan rumah 3 hari lagi yaitu pada tanggal 20 Mei 2017.

4. Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu sedang dalam keadaan batas normal
akan tetapi ada bercak darah pada alat genetalia ibu
b. Memberikan informasi bahwa bercak darah (spooting) merupakan perdarahan yang ringan
karena merupakan efek samping akibat pemakaian KB suntik Depo Progestin.
c. Beri KIE tentang efek samping KB Suntik DepoProgestin yaitu kenaikan berat badan, amenore
( siklus haid yang terhenti), perdarahan ireguler (pola haid yang tidak teratur), spotting (bercak –
bercak), pusing.
d. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personalhygiene terutama daerah kemaluannya,
dengan cara membasuh alatkelamin dari depan kebelakang khususnya pada kasus Spotting
manfaatnya yaitu mencegah terjadinnya infeksi dan agar Spotting tidak bertambah parah dan
cepat sembuh.
e. Memberikan dukungan moril pada ibu agar tidak cemas karena Spotting tersebut dapat diatasi,
meyakinkan pada akseptor akan kesembuhan dirinnya.
f. Memberi ibu terapi pil kombinasi 30-35 µg etinilestradiol 2x1 tablet perhari (14 tablet) selama 7
hari dan anjurkan ibu untukminum secara teratur.
g. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila ada keluhan dan memberitahu ibu
bahwa akan ada kunjungan rumah 3 hari lagi yaitu pada tanggal 8 September 2022

5. Evaluasi
a. Ibu megerti tentang hasil pemeriksaan.
b. Ibu mengerti dan memahami bahwa keadaanya yang dialami merupakan salah satu efek samping
dari penggunaan KB Suntik Depo Progestin.
c. Ibu mengerti tentang efek samping KB Suntik Depo Progestin.

(tuliskan nama mahasiswa) Page 15 of


16
d. Ibu bersedia menjaga personal hygiene terutama daerah kemaluan.
e. Ibu bersedia melakukan anjuran serta nasehat yang diberikan.
f. Ibu telah diberikan pil kombinasi 30-35 µg etinilestradiol 2x1 tablet perhari selama 7 hari dan
bersedia meminumnya.
g. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan dan menerima kunjungan rumah yaitu
tanggal 8 September 2022

Daftar Pustaka

Saifuddin, A, B. 2018. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono

Setyorini, Catur.,dkk. 2020. LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN


SPOTTING DAN AMENORRHEA DI PMB DARMIATI NGEMPLAK BOYOLALI. Jurnal
Kebidanan Indonesia. Vol 11 No I. Januari 2020 (124 - 133)

Dayanti, April L., (2021). PENATALAKSANAAN SPOTTING PADAAKSEPTORSUNTI 3 BULAN.


KTI PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021.

Susilowati, Endang. (2012). Kb Suntik 3 (Tiga) Bulan Dengan Efek Samping Gangguan Haid dan
Penanganannya. Staff pengajar Prodi D-III Kebidanan FIK Unissula Vol.L No.126

Sinaga E, dkk.(2017). MENEJEMEN KESEHATAN MENSTRUASI Jakarta: Universitas nasional


IWWASH Globak one

Ambarwati, Eka. (2017). Asuhan kebidanan pada Ny. K P1A0 Umur 26 Tahun Akseptor KB Suntik
Depo Progestin Dengan Spotting Di UPTD Puskesmas Nusukan Surakarta. KTI Program
Studi Diploma 3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

(tuliskan nama mahasiswa) Page 16 of


16

Anda mungkin juga menyukai