Anda di halaman 1dari 12

BUKU AJAR

Fisiologi Kehamilan

Oleh:
Kelompok 1

Politeknik Kesehatan Banjarmasin


2022/2023
BUKU AJAR FISIOLOGI KEHAMILAN

Kelompok 1
Ainah
Aisya Supiah
Desy Komala
Rahmi Hayati
Refina Azzahra

Penerbit
Kelompok 1
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
FISIOLOGI KEHAMILAN

Penulis : Ainah
Aisya Supiah
Desy Komala
Rahmi Hayati
Refina Azzahra

Desain Sampul : Refina Azzahra


Penerbit : Kelompok 1
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Cetakan I : 2022

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemah sebagian seluruh isi buku


ini tanpa izin tertulis dari penerbit
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan
karunianya, penyusun Buku Ajar Fisiologi Kehamilan Sarjana Terapan Kebidanan
dapat diselesaikan.

Penyusunan buku ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan
buku materi pendidikan kebidanan yang masih sulit diperoleh, Buku ini
merupakan pedoman pengajaran bagi dosen dan peserta didik Sarjana Terapan
Kebidanan dengan menggunakan ‘ competency- based learning’.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu penyusunan buku ajar Fisiologi
Kehamilan bagi mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan. Kami sangat terbuka atas
masukan, kritik dan saran dari semua pihak agar buku ajar ini menjadi sempurna.
Semoga Tuhan YME memberi petunjuk dan kekuatan pada kita semua.

Banjarbaru, Agustus 2022


Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
SISTEM
REPRODUKSI
A. PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI

1. Uterus
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon
progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan uterus.Taksiran kasar
pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
a. Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
b. Kehamilan 8 minggu : telur bebek
c. Kehamilan 12 minggu : telur angsa
d. Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
e. Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
f. Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
g. Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
h. Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
i. minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit
ditentukan pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada
kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada
kehamilan akhir, di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Serviks
uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan
perlunakan akibat progesteron (tanda Goodell).Sekresi lendir serviks
meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan. Ismus uteri
mengalami hipertropi kemudian memanjang dan melunak yang disebut
tanda Hegar.Berat uterus perempuan tidak hamil adalah 30 gram, pada saat
mulai hamil maka uterus mengalami peningkatan sampai pada akhir
kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).
Gambar 1. Pembesaran uterus menurut umur kehamilan.
(Obstetri Fisiologi UNPAD)

2. Vagina / vulva.
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasimenimbulkan warna
merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil
berubah menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5
sehingga menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina
terutama infeksi jamur. Hypervaskularisasi pada vagina dapat
menyebabkan hypersensitivitas sehingga dapat meningkatkan libido atau
keinginan atau bangkitan seksual terutama pada kehamilan trimester dua.

3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium
tenang/ beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel
baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudarannya menjadi
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih
besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna
kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal
dari kelenjar kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat
dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena hormon prolaktin
masih ditekan oleh prolaktin inhibiting hormone. Pada bulan yang sama
areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar montgomery, yaitu
kelenjar sebasea dari areola, akan membesar dan cenderung menonjol
keluar.
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,
Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar cairan berwarna putih agak
jernih disebut colustrum. Namun proses laktasi dihambat sampai kelahiran
karena adanya hormon estrogen dan progesterone selama hamil yang
cukup tinggi karena diproduksi oleh plasenta.
Perubahan payudara pada ibu hamil, yaitu:
1. Payudara menjadi lebih besar.
2. Areola payudara makin hiperpigmentasi.
3. Glandula Montgomery makin tampak.
4. Puting susu makin menonjol.
5. Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi.
6. Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga produksi
ASI dapat berlangsung.
7. Perubahan Sistem Endokrin/Hormon.
8. Pada kehamilan plasenta membentuk sejumlah besar gonadotropin
korion manusia, progesteron, somamotropin korion manusia. Pada ibu
hamil ovum tidak terbentuk tetapi estrogen & progesteron yang
terbentuk. Sekresi hormon dapat diukur dalam darah, menjelang 16 20
minggu setelah ovulasi akan terjadi peningkatan sampai kadar relatif
rendah
BAB III
SISTEM
ENDOKRIN
Sistem Endokrin
Perubahan hormonal selama kehamilan berhubungan dengan aktivitas
plasenta. HCG yang dihasilkan oleh plasenta menyebabkan munculnya gangguan
nafsu makan , perubahan pola tidur, dan perubahan toleransi makanan. Namun
seiring dengan kadar hormone HCG berkurang maka gejala tersebut akan
berkurang pula. Pada hormone progesterone ada efek sedative sehingga dapat
berhubungan dengan perubahan pola tidur pada ibu hamil. Pada masa kehamilan
berlangsung maka akan terjadi sekresi hormone FSH dan LH dari kelenjar secara
minimal. Dilanjutkan dalam persiapan proses laktasi maka kadar prolactin
meningkat sejak awal kehamilan. Kadar prolaktin meninggi sejak awal kehamilan
untuk mempersiapkan laktasi. Selain hormone prolactin yang meningkat, hormone
yang lain yaitu kadar kortisol dari kelenjar adrenal juga meningkat sejak trimester
kedua kehamilan. Kortisol ini memiliki peran dalam proses metabolisme dan
sangat diperlukan dalam jumlah yang guna menyeimbangkan penambahan beban
kerja dari tubuh selama kehamilan berlangsung.

Pada masa kehamilan kadar kortikosteroid secara keseluruhan meningkat


selama kehamilan dan diperkirakan berimplementasi dalam pembentukan striae
gravidarum, munculnya glukosa dalam urine, dan peninngkatan tekanan darah.
Kadar T3 dan T4 meningkat dan kadarnya memuncak sekitar usia kehamilan 10-
15 minggu. Peningkatan aktivitas tiroid meningkatkan laju metabolik basal yang
menyebabkan peninggian konsumsi oksigen dan sumber energi metabolik. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya dispnea yang dialami oleh sebagian besar wanita
pada beberapa waktu selama kehamilan. Mengalami nausea (mual dan muntah)
pada masa awal trimester pertama kehamilan sangat berhubungan dengan
peningkatan T4, HCG dan TSH. Kadar esterogen meningkat yang diperlukan
untuk mempersiapkan payudara untuk menyusui. Kadar dari hormone
progesterone dapat meningkat sejumlah tiga kali lipat pada masa kehamilan,
hormone progesterone ini bekerja pada otot polos pembuluh darah, pada system
perkemihan dan gastrointestinal. Hormon progesterone juga menghambat adanya
kontraksi pada uterus saat persiapan proses persalinan. Pada trimester pertama
kadar hormon relaksin sangat tinggi, bekerja sinergis dengan progesteron untuk
menghambat kontraktilitas miometrium.

Anda mungkin juga menyukai