Anggota Kelompok:
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yg telah melimpahkan karunia, hida
yah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang perubahan mama
e dan laktasi.
Terimakasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah in
i sehingga makalah ini selesai disusun dengan baik. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa
nya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki ma
kalah ini Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta inspirasi bagi pembaca. Aamii
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB 1 (PENDAHULUAN).............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II (ISI)......................................................................................................3
A. Perubahan Mamae.................................................................................3
B. Laktasi...................................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.Fungsi
dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Payudara memegang pera
nan penting dalam kebiasaan seksual manusia. Setiap manusia pada umumnya memili
ki payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara
yang matang adalah salah satu tanda pertumbuhan sekunder dari seorang perempuan d
an merupakan salah satu organ yang indah dan menarik. Lebih dari itu, untuk memper
tahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama k
ehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, teruta
ma pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.Para ahli menyatakan bahwa tidak ada p
ayudara pada makhluk hidup lain yang berjenis kelamin betina selain pada manusia ya
ng memiliki besar yang bervariasi, relatif terhadap seluruh bagian tubuh, ketika tidak
menyusui manusia adalah satu-satunya primate yang memiliki payudara yang mengge
lembung setiap saat. Hal ini mengindikasikan bahwa bentuk luar dari payudara terhub
ung dengan faktor-faktor lain selain menyusui. Sebuah teori didasarkan pada sebuah f
akta bahwa tidak seperti hampir semua primata,manusia yang berjenis kelamin perem
puan tidak memberikan pandangan fisik yang jelas atas terjadinya ovulasi. Ini dapat b
erakibat secara perlahan pada manusia yang berjenis kelamin pria untuk berevolusi de
persiapan produksi Air Susu Ibu (ASI). Pada makalah ini akan dijelaskan perubahan
1
payudara ibu selama hamil dan setelah melahirkan serta hal-hal yang berkaitan
dengan laktasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui perubahan apa saja yang terjadi pada saat hamil dan menyusui
2
BAB II
ISI
A. Perubahan Mamae
mengambil alih peran nutrisi bayi dari plasenta. Payudara telah disiapkan untuk
laktasi penuh sejak usia 16 minggu dari masa kehamilan tanpa ada intervensi aktif
dari sang ibu. Payudaara dijaga agar tetap tidak aktif oleh suatu keseimbangan
dari hormone yang bersifat menghambat produksi Air Susu Ibu (ASI).
Penghambatan ini akan menurun beberapa jam dan hari awal setelah melahirkan.
perubahan suasana hormonal dan rangsangan dari pengisapan oleh bayi yang baru
saja lahir.
pada payudara. Ukuran payudara akan bertambah besar yang berguna untuk
memperbanyak deposit lemak, air dan elektrolit. Jaringat ikat juga bertambah
kelenjar mamma.
3
menonjolnya putting susu serta pembuluh darah tampak lebih prominen, dan
Pada usia kehamilan lima bulan lebih, pada beberapa ibu hamil ada
yang mulai mengeluarkan cairan dari putting susu yang disebut kolosrum.
dan hormone lactogen dari plasenta. Produksi cairan ini tidak berlebihan
karena pada mas akehamilan, meski kadar prolactin cukup tinggi pada tubuh
tahap 1. Pada tahap ini terdapat perubahan sel epitel mamae menjadi laktosit
dengan kemampuan untuk mensintesis unsur air susu yang unik seperti
menghasilkan air susu. Tahap ini dimulai pada pertengahan masa kehamilan
terhadap kadar estrogen di dalam darah, dijaga oleh tubuh sampai dua minggu
sebelum melahirkan. Kondisi ini menjamin keadaan Rahim yang sesuai untuk
janin, agar uterus tidak mudah berkontraksi dan kelahiran premature dapat
4
oksitosin adalah hormone yang membuat Rahim berkontraksi sehingga
plasenta. Hormone ini juga membantu proses involusi seorang ibu oasca
ini inisiasi partus sudah dimulai pada tubuh ibu dengn mulai terjadi his mulai
intensitas yang rendah dan jarang kea rah intensitas kuat dan sering.
hormone oleh hipofisis Kembali, antara lainnya adalah prolactin. Pada saat
prolactin yang tetap tinggi. Proses inisiasi ini, tidak bergantung pada
pengisapan bay sampai hari ketiga atau keempat. Di fase ini akan terjadi
peningkatan tjam pada konsentrasi sitrat yang bisa digunakan sebagai penanda
Tahap ini dimulai sejak dua hingga tiga hari pascapartus, yang secara
klinis ditandai dengan sekresi air susu melimpah, dan secara biokimia dengan
pada komposisi air susu dan berlanjut 10 hari keika “susu matang”.
5
Tersedianya susu matang ini disebut sebagai galaktopoiesis, yang kini dirujuk
periode transisi. Volume susu mulai melimpah pada waktu awal lactogenesis
terjadi karena adanya penurunan signifikan dari sodium, klorida dan protein
dan peningkatan pada laktosa. Pada 46 hingga 96 jam setelah partus, produksi
air susu melimpah diikuti dengan peningkatan sitrat, glukosa, fosfat bebas dan
pengeluaran ASI. Proses ini membutuhkan kesiapan ibu secara psikologis dan
fisik, bayi yang telah cukup sehat untuk menyusu, serta produksi ASI yang
telah sesuai dengan kebutuhan bayi, yaitu bervolume 500-800 ml/hari. Ketika
bayi menghisap putting susu ibu, rangsangan mekanis ini akan diteruskan oleh
Oksitosin yang beredar di dalam darah dan melimpah di kelenjar mama akan
membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui saluran susu menuju ke
reservoir susu yang berlokasi di belakang areola lalu kedalam mulut bayi.
6
B. Laktasi
1. Pengertian
Laktasi adalah suatu seni yang harus dipelajari dalam pemberian ASI,
untuk keberhaasilan laktasi tidak diperlukan alat-alat yang khusus dan biaya
perkembangan bayi. Tidak ada susu formula yang dapat menyamai ASI baik
terjadi dinamika naik turunnya hormone. Demikian pula yang terjadi pada
a. Progesterone
7
balik negative) terhadap hormone yang diekluarkan oleh hipofisis. Selepas
masa melahirkan dari seorang ibu, hormone ini akan turun drastic dan
b. Estrogen
menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama
c. Prolactin
hipofisiss juga tidak melepaskan FSH dan LH. Kedua hormone ini sangat
8
dibutuhkan untuk perkembangan folikel di ovarium. Karena kedua
hormone ini ditekan sekresinya, maka folikel tidak bertambah besar dan
d. Oksitosin
Rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam
3. Refleks Laktasi
Pada proses laktasi akan terjadi dua refleks yang berperan dalam
yang timbul akibat perangsangan putting susu dikarenakan isapan bayi. Reflek
ini terjadi akibat hisapan bayi pada putting susu ibu dan diteruskan ke system
saraf ibu dan mempengaruhi produksi ASI serta pengeluaran ASI dari
payudara ibu. Refleks itu adalah refleks prolactin, refleks aliran (let down
reflex)
9
a. Refleks prolactin
memproduksi ASI.
seorang bayi menyusu pada ibunya maka refleks ini akan semakin
dan sangat tinggi pada malam hari. Kadarnya pada ibu yang menyusui
Pada masa penyapihan tidak aka nada peningkatan prolactin walau ada
10
Refleks ini terjadi bersamaan dengan refleks prolatin yaitu ketika
seorang bayi menghisap putting susu ibunya. Dengan jalur yang sampai
darah dan menuju ke sel target yaitu myoepitel di sekitar alveoli payudara.
Ketika hormone ini diikat oleh reseptor otot, maka otot akan berkontraksi
menuju ke saluran ASI dan akan keluar ke putting susu. Ibu perlu
begitu kuat sehingga air susu keluar dari putting menyembur, ini bisa
target yang lain yaitu otot polos uterus. Bila terdapat peningkatan
mempengaruhi refleks ini adalah stress ibu, pikiran, perasaan dan sensasi
ibu.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
payudara ini akan linier dengan usia kehamilan. Pada usia kehamilan lima bulan
lebih, pada beberapa ibu hamil ada yang mulai mengeluarkan cairan dari putting
susu yang disebut kolosrum. Pada masa ini dikatakan pada payudara mengalami
yang tetap tinggi. Perubahan mendasar pada komposisis air susu telah dimulai
pada periode transisi. Volume susu mulai melimpah pada waktu awal
lactogenesis terjadi karena adanya penurunan signifikan dari sodium, klorida dan
protein dan peningkatan pada laktosa. Pada 46 hingga 96 jam setelah partus,
produksi air susu melimpah diikuti dengan peningkatan sitrat, glukosa, fosfat
bebas dan konsentrasi kalsium serta penurunan Ph. Laktasi merupkan suatu
Refleks yang ada pada laktasi ada 2 diantaranya adalah refleks prolactin
12
B. Saran
Ibu menyusui disarankan untuk slalu sehat baik secara fisik maupun mental
karena apabila ibu sakit dapat mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI)
13
DAFTAR PUSTAKA
Barret KE, Barman SM, Boltano S, Brocks HL (24th Edition). 2009.Gonong’s review of
Hall JE (12th Edition).2011. Guyton and Hall Textbook of Medical Physyology. Saunders
Elsevier
Eriyati, Siti. 2020. Hypnolactation Meningkatkan Keberhasilan Laktasi dan Pemberian ASI
14