Di susun oleh:
Putri ( P.22.087)
Marwah (P.22.119)
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “materi
proses laktasi menyusui”, dalam pembuatan tugas ini, guna sebagai pemenuhan tugas.
Dalam penguasan ini kami sadar, kami tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Hal tersebut bukan unsur kesengajaan, tapi merupakan keterbatasan ilmu
dan pengetahuan, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, guna untuk kepentingan bersama.
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. latar belakan.........................................................................................................
B. tujuan....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
BAB II PENUTUP....................................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makhluk menyusui atau dikenal dengan mamalia harus dibedakan dari
vertebra lainnya karena memberikan makanan untuk bayinya melalui kelenjar
mammae. Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia.
Masa laktasi mempunyai tujuan meningkat pemberian ASI ekslusif dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar
serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
Prinsip pemberian ASI harus sedini mungkin dan Ekslusif. Bayi baru
lahir harus mendapat ASI dalam jangka waktu satu jam setelah lahir. Seorang
ibu dikodratkan untuk dapat memberikan air susunya kepada bayi yang telah di
lahirkannya, dimana kodrat ini merupakan suatu tugas yang mulia bagi ibu itu
sendiri demi keselematannya bayi dikemudian hari. Tetapi pada suatu proses
kelahiran, kadang air susu ibu tidak atau susah untuk keluar sehingga bayi
tersebut sementara diberikan susu botol yang akan mengakibatkan bayi terbiasa
menghisap dot, sehingga dapat mengalami bingung putting saat mulai
mendeteksi. Reflex pertama seorang bayi yang normal adalah mencari toping
susu ibu berupa hisapan mulut bayi merupakan hal yang penting dalam proses
produksi ASI.
ASI ekslusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa
tambahan makanan pada saat pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan
tim. ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun. Menurut penelitian bayi selama 12 bulan mengatakan bahwa :
ASI ekslusif dapat menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut
dan diare.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah dan
untuk mengetahui apa saja proses laktasi dan menyusui yang benar.
2. Tujuan khusus
a. Agar mahasiswa mengetahui anatomi dan fisiologi payudara
b. Agar mahasiswa dukungan bidan dalam pemberian ASI
c. Agar mahsiswa manfaat pemberian ASI
d. Agar mahasiswa mengetahui tanda bayi cukup ASI
e. Agar mahasiswa mengetahui pengertian ASI ekslusif
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk punting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar,panjang dan
terbenam (inverted).
Tanda – tanda bahwa bayi telah berada pada posisi yang baik pada
payudara anatara lain:
1. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
2. Mulut dan dagu bayi berdekatan dengan payudara.
3. Areola tidak akan tampak jelas.
4. Bayi akan melakukan hisapan lamban dan dalam, dan menelan
ASInya.
5. Bayi terlihat senang dan tenang..
6. Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudarahnya.
d. Menempatkan bayi dan ibu pada kamar yang sama (rawat gabung)
Rawat gabung merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi
yang baru dilahirkan tidak dipindahkan, melainkan ditempatkan Bersama
dalam ruangan selama 24 jam penuh. Manfaat rawat gabung dalam
proses laktasi dapat dilihat aspek fisik, fisiologis, edukatif, ekonomi
maupun medis.
1) Aspek fisik
Kedekatan ibu dengan bayinya dapat dipermudah bayi menyusui
setiap saat tanpa terjadwal (on demand). Dengan demikian, semakin
sering bayi menyusui maka ASI semakin cepat dan semakin bayak
diproduksi.
2) Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya,maka bayi lebihsering disusui
sehingga bayi mendapat nutrisi alami dan kecupukan ASI. Refleks
oksitosin yang ditimbulkan dari proses menyusui akan membantu
involasi uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh refeks prolactin.
Selain itu berbagi penelitian menyatakan bahwa dengan ASI ekslusif
dapat menjarangkan kehamilan atau dapat digunakan sebagai KB
alami yang dikenal dengan amenorrhoe laktasi (MAL).
3) Aspek psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan batin antara ibu dan bayi
atau proses lekat (early mother bounding). Hal ini disebabkan oleh
adanya sentuhan badaniah ibu dan bayi, sehingga mempengaruhi
kelanjutanperkembangan psikologis bayi nantinya. Ibu yang dapat
memberikan ASI secara ekslusif.
4) Aspek edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara
merawat bayi dan merawa dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada
saat inilah,dorongan suamidan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu.
5) Aspek ekonomi
Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu
maupun keluarga, tetapi juga untuk rumah sakit maupun pemerintah.
Hal ini merupakan suatu pengehematan dalam pembelian susu buatan
dan peralatan lain yang dibutuhkan.
6) Aspek medis
Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya infeksi
nosokkimial.selain itu, ibu dapat melihat perubahan fisik atau
perilaku bayinya yang menyimpang dengan cepat. Sehingga data
segera menanyakan kepada petugas Kesehatan seandainya adalah hal-
hal yang di anggap tidak wajar.
e. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin
Pemberian ASI sebaiknya sering mungkin tidak perlu dijadwal,
bayi di susui sesuai dengan keinginannya (on demand). Bayi dapat
menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi dapat menentukan sendiri
kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara
sekitas 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam 2
jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena
isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi berikutnya.
f. Memberikan kolostrum dan ASI saja
ASI dan kolostrum merupakan makanannya yang terbaik untuk
bayi. Kandungan dan komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhannya
bayi pada keadaan masing-masing ASI dari ibu yang melahirkan
premature sesuai dengan kebutuhan prematur dan juga sebaliknya. ASI
dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan maka sesuai dengan
kebutuhan bayi cukup bulan juga.
g. Menghindari susu botol dan “dot empeng”
Pemberian susu dengan botol dan kampengan dapat membuat
bayi bingung putting dan menolak menyusu ataupun hisapan bayi kurang
baik. Hal ini disebabkan mekanisme menghisap dari putting susu ibu
dengan botol jauh berbeda.
G. ASI eksklusif
ASI eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa
tambahan cairan seperti susu formula,jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan
makanan pada saat pisang, pepeya, bubuk susu, biscuit, bubur nasi dan tim.
WHO dan UNICE merekomendasi kepada para ibu, bila memungkinkan
memberikan ASI eksklusif samap 6 bulan dengan menerapkn :
1. inisiasi menyusu dini selama lebih kurang 1 jam segera setelah kelahiran
dini.
2. ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan
atau minuman.
3. ASI diberikan secara onde man atau sesuai kebutuhan bayi setiap hari selam
24 jam.
4. ASI sebaiknya diberikan tidak menggunakan botol, cangkir maupun dot.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses plaktasi adalah proses produksi sekresi dan pengeluaran ASI.
Proses plaktasi tidak lepas dari pengaruh hormonal, menyusui adalah
keseluruhan proses menyusui mulai ASI diproduksi sampai prose bayi
menghisap dan menelan ASI. Merupakam bagian integral dari siklus reproduksi
mamalia termasuk manusia.
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
menyusui dan sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI.bidan
mempunyai peranan yang sangat penting beristimewa dalam menunjang
pemberian ASI dan keberhasilan menyusui.
Manfaat ASI dilihat dari aspek ekonomi adalah ASI yang tidak perlu dibeli,
mudah dan praktis, mengurangi biaya berobat (bayi yang diberi susu formula
sering mengalami diare).
DAFTAR PUSTAKA
https://id.ececribd.com/document/387757046/proses-laktasi-dan-menyusui