Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Bendungan ASI“ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya..

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bendungan ASI. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Muara enim, 13 Maret 2020

Penulis

Promosi Kesehatan Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Manfaat Penelitian.............................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masa Nifas.........................................................................................................5
2.2 Laktasi ...............................................................................................................5
2.3 Definisi Bendungan ASI....................................................................................6
2.4 Etiologi...............................................................................................................6
2.5 Tanda dan Gejala................................................................................................7
2.6 Faktor Penyebab Terjadinya Bendungan ASI....................................................7
2.7 Penanganan .......................................................................................................7
2.8 Pencegahan.........................................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

Promosi Kesehatan Page 2


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hasil Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 menunjukkan
pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, presentase bayi yang
menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Hal ini disebabkan
kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih
relative rendah (Depkes, 2011).
Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai sejak periode
antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan masa pasca
persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca persalinan dini
(masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting susu lecet, payudara
bengkak, dan mastitis (Ambarwati, 2008:21).
Bendungan ASI adalah suatu kejadian dimana aliran vena dan limfatik
tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran air susu ibu
dan alveoli meningkat. Kejadian ini biasanya disebabkan karena air susu yang
terkumpul tidak dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Gejala yang sering
muncul pada saat terjadi bendungan ASI antara lain payudara bengkak, payudara
terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu sampai 380 C (Wulandari, 2011).
Dalam proses laktasi kadang kala terjadi kegagalan yang sering karena
timbulnya berbagai masalah, baik masalah dari ibu maupun bayi. Salah satu faktor
dari ibu yaitu cara menyusui yang tidak benar. Cara menyusui yang tidak benar
dapat menyebabkan puting susu lecet dan ASI tidak keluar optimal. Hal ini dapa
tmenimbulkan gangguan dalam proses menyusui sehingga pemberian ASI tidak
adekuat, pemberian ASI yang tidak adekuat dapat mengakibatkan payudara
bengkak (breast engorgement) karena sisa ASI pada duktus. Statis pada pembuluh
darah akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intraduktal yang akan
mempengaruhi segmen pada payudara sehingga tekanan seluruh payudara
meningkat akibatnya payudara sering terasa penuh, tegang serta terasa nyeri
(Soetjiningsih, 2003).

Promosi Kesehatan Page 3


1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan bendungan ASI ?
3. Bagaimana cara mengatasi bendungan ASI ?
4. Bagaimana cara pencegahan bendungan ASI ?

1.3 Manfaat Penelitian


2. Bagi Ibu Post Partum
Penelitian ini berguna untuk menambah ilmu pengetahuan ibu post partum
untuk mencegah terjadinya bendungan ASI.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan
peneliti mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya bendungan ASI pada
ibu post partum 6 hari serta mengetahui berbagai hal yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya bendungan ASI.

1.4 Tujuan Penelitian


2. Untuk mengetahui hubungan frekuensi menyusui dengan kejadian
bendungan ASI pada ibu post partum.
3. Untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusui dini dengan kejadian
bendungan ASI pada ibu post partum.
4. Untuk mengetahui hubungan posisi menyusui dengan kejadian bendungan
ASI pada ibu post partum.
5. Untuk mengetahui hubungan keadaan puting dengan kejadian bendungan
ASI pada ibu post partum.

Promosi Kesehatan Page 4


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masa Nifas


a. Pengertian masa nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

b. Tujuan asuhan masa nifas


1. Mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis.
2. Mencegah infeksi dan komplikasi.
3. Memperlancar pembentukkan dan pemberian ASI.
4. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa
nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

c. Tahapan masa nifas


1. Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam
2. Periode pasca salin awal (early postpartum) 24 jam-1 minggu
3. Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1 minggu-6 minggu

2.2 Laktasi
a. Laktasi
Laktasi merupakan keseluruhan proses menyusui yang di mulai dari Air
Susu Ibu (ASI) di produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan
ASI.
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan
garamorganik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,
sebagai makanan utama bagi bayi.

Promosi Kesehatan Page 5


b. Fisiologis Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI


(prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitosin).
1.Produksi ASI (Prolaktin).
2.Pengeluaran ASI (Oksitosin)
c. Manfaat pemberian ASI
1. Bagi bayi
a. Perkermbangan psikomotorik lebih cepat
b. Menunjang perkembangan kognitif

2. Bagi ibu
a. Mencegah anemia defisiensi zat besi
b. Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil

2.3 Definisi Bendungan Asi

Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan


duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan
sempurna atau kelainan pada putting susu.

2.4 Etiologi

Setelah plasenta lahir, hormon estrogen dan progesteron menurun,


sedangkan sekresi hormon prolaktin meningkat. ASI dibentuk oleh hormon
prolaktin dan dibantu oleh rrefleks pengeluaran ASI yaitu let down refleks.
Hormon prolaktin menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi
dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannya dibantu oleh let down refleks.
Yang menyebabkan kontraksi mioepitel yang mengelilingi alveolus dan duktus
kecil kelenjar-kelenjar tersebut.

Promosi Kesehatan Page 6


2.5 Tanda dan Gejala

Pada permulaan nifas apabila bayi tidak menyusui dengan baik atau
apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna terjadi
bendungan ASI, gejalanya antara lain :
a. Mammae panas serta keras
b. Mammae bengkak
c. Nyeri pada perabaan
d. Suhu badan meningkat

2.6 Faktor penyebab terjadinya bendungan ASI


1. Pengosongan payudara yang tidak sempurna
2. Isapan bayi yang tidak aktif
3. Posisi menyusui yang tidak benar

2.7 Penanganan

a. Menyokong mammae dengan bra dan berikan analgetik


b. Sebelum menyusui kosongkan ASI dengan pijatan ringan
c. Kadang-kadang diberi estradiol 3x1 mg selama 2-3 hari
d. Kompres dingin payudara untuk mengurangi bengkak dan nyeri
e. Kompres hangat payudara sebelum menyusui

2.8 Pencegahan

Bidan sebagai tenaga kesehatan ditengah masyarakat dapat meningkatkan


usaha promotif dan preventif dengan jalan :
a. Mengajarkan pemeliharaan/perawatan payduara semenjak hamil untuk
mencegah masalah umum yang timbul.
b. Cara menyusui yang benar yaitu posisi menyusui serta dalam memberikan
ASI jangan pilih kasih kanan dan kiri harus sama frekuensinya.
c. Menyusukan bayinya sesering mungkin

Promosi Kesehatan Page 7


d. Hanya memberikan kolostrum dan ASI saja
e. Hindari susu botol dan dot “empeng” yang dapat membuat bayi bingung
dan menolak putting ibunya (tidak menghisap dengan baik)

Promosi Kesehatan Page 8


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 menunjukkan
pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, presentase bayi yang
menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Hal ini disebabkan
kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih
relative rendah.
Masalah yang timbul selama masa menyusui dapat dimulai sejak periode
antenatal, masa pasca persalinan dini (nifas atau laktasi) dan masa pasca
persalinan lanjut. Salah satu masalah menyusui pada masa pasca persalinan dini
(masa nifas atau laktasi) adalah puting susu nyeri, puting susu lecet, payudara
bengkak, dan mastitis.
Bendungan ASI adalah suatu kejadian dimana aliran vena dan limfatik
tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran air susu ibu
dan alveoli meningkat. Kejadian ini biasanya disebabkan karena air susu yang
terkumpul tidak dikeluarkan sehingga menjadi sumbatan. Gejala yang sering
muncul pada saat terjadi bendungan ASI antara lain payudara bengkak, payudara
terasa panas dan keras dan suhu tubuh ibu sampai 380 C.

Promosi Kesehatan Page 9


DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta : YPB-SP
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologis Kebidanan). Jakarta :
TIM
Marliandiani, Yefi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui.
Jakarta : selemba medika
Asih, Yusari. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta :
TIM

Promosi Kesehatan Page 10

Anda mungkin juga menyukai