Anda di halaman 1dari 19

Tugas : Makalah

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen : Hj. Wa Ode Siti Zulaeha. S.SIT.,MPH

MENGELOLA KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI


DENGAN TAHAP PERKEMBANGANNYA DENGAN BENAR
(Breast Care Hamil, Exercise dalam Kehamilan dan Masase
Perineum)

Di Susun Oleh :

Lila Arlina (2022101022)

Monang (2022101009)

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI BUTON RAYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

BAUBAU

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mengelola
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai dengan Tahap Perkembangannya
dengan Benar Tentang Breast Care Ibu Hamil dan Exercise dalam
Kehamilan” dengan tepat waktunya. Salawat serta salam tak lupa kita
haturkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang dan benerang
seperti sekarang ini.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan


kekurangan, Oleh karena itu kami mengarapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini. Terima kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baubau, 12 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Breast Care Hamil

B. Exercise Dalam Kehamilan


C. Masase Perineum

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan bagian dari daur siklus seorang wanita dimana


proses dari kehamilan akan menyebabkan wanita terjadi beberapa
perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut meliputi fisik, mental dan
sosial. Kebutuhan dasar ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi agar ibu
dalam menjalani kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut
meliputi oksigenasi, nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual,
mobilisasi/body mekanik, istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat
memengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan.
Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada
kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung
mempengaruhi proses persalinan kelak. Pengetahuan seorang ibu hamil
akan sangat mempengaruhi pada keputusan dan perilakunya. Ibu hamil
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pemenuhan kebutuhan
dasar kehamilan, maka ia akan memiliki kesadaran dan memiliki sikap
yang baik dalam menjalani kehamilannya.

Hal - hal tersebut akan membutuhkan kesiapan terhadap ibu yang


mengandung baik secara mental maupun fisik karena setiap bulan
kebulan akan berbeda - beda keluhan yang dirasanya. Perubahan kondisi
fisik dan tentu saja psikis ini membutuhkan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Ibu dan
anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak
merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya
secara umum. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara
ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Pemerintah negara Indonesia sangat menekankan untuk
mempercepat penurunan AKI dan AKB melalui program-program
kesehatan. Upaya yang telah dilakukan Kemenkes melalui pemerintahan
membentuk suatu program yang memastikan semua wanita mendapatkan
perawatan sehingga selama kehamilan dan persalinannya sehat dan
selamat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan breast care pada ibu hamil ?
2. Bagaimana cara melakukan breast care pada ibu hamil ?
3. Apa saja exercise dalam kehamilan ?
4. Apa yang di maksud dengan masase perineum ?
5. Bagaimana cara melakukan masase perineum ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari breast care hamil
2. Untuk mengetahui cara melakukan breast care pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui exercise dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui pengertian masase prerineum
5. Untuk mengetahui cara melakukan masase perineum
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Breast Care Hamil


Breast care adalah perlakuan yang diberikan kepada payudara untuk
persiapan menyusui dengan tujuan untuk memudahkan bayi menghisap
ASI, untuk menjaga kesehatan payudara, sehingga mencegah gangguan
yang bias timbul selama menyusui,dan yang dilakukan setelah 6 bulan
usia kehamilan.
Pada usia kehamilan setelah usia 6 bulan sebaiknya dilakukan
perawatan pada payudara, ini salah satu bagian yang harus diperhatikan
pada ibu hamil untuk menjaga kebersihan payudara dalam persiapan
menyusui kelak. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah
sekitar putting susu akan lebih gelap warnanya dan juga sensitive. Semua
ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makan pada
bayinya dikemudian hari.

Menurut saryono dan pramitasari (2009), ada tahapan perawatan


payudara pada saat hamil pada usia kurang 6 bulan kehamilan, yaitu :
1. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
2. Puting susu sampai areola mamae ( daerah sekitar putting dengan
warna lebih gelap ) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3
menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang
menempel pada putting susu sehingga mudah dibersihkan.
3. Jangan membersihkan putting susu dengan alcohol atau sabun yang
bersifat iritasi karena dapat menyebabkan putting susu lecet dan
daerah disekitar puting menjadi kering.
4. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik,diputar kea rah dalam
Dan ke arah luar ( searah dan berlawanan jarum jam).
5. Setelah selesai kedua putting susu dan sekitarnya di bersihkan
dengan handuk kering dan bersih.
6. Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara, jangan
memakai BH yang ketat dan menekan payudara. Bila BH sudah mulai
terasa sempit, sebaiknya menggantinya dengan BH yang pas dan
sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga
support yang baik untuk payudara. Bila berencana untuk menyusui,
dapat memulai menggunakan BH untuk mrnyudui pada akhir
kehamilan. Memakai BH yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai
dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis
(suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

Dengan melakukan perawatan payudara dengan benar dan teratur,


selain memudahkan bayi menghisap ASI juga menjaga kebersihan
payudara sehingga mencegah penyumbatan. Selain itu juga bermanfaat
untuk memperkuat kulit sehingga mencegah terjadinya luka/ lecet pada
saat mulai menyusui. Timbulnya luka ini merupakan gangguan yang
sering terjadi dan berpotensi mengganggu pemberian ASI pada bayi
seterusnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan setiap kali sebelum dan selama


melakukan perawatan adalah ( verney H, 2008):

1. Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus dan
tidak melukai payudara.
2. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
3. Lakukan pada suasana santai, misalnya setelah mandi sore atau
sebelum beragkat tidur.
4. Apabila kandungan terasa menegang/kencang segera hentikan.
Hindari melakukan perawatan payudara terlalu berlebihan. Lakukan
setiap hari secara teratur. Pada saat kondisi badan tidak enak tidak
perlu di paksakan.

Di beberapa klinik persalinan sering diadakan program perawatan


payudara dengan bimbingan instruksi khusus. Program ini bertujuan
meningkatkan produksi ASI. Meski demikian disarankan untuk tidak
melakukan pijat payudara dengan cara sendiri pada kehamilan masih
kurang dari 34 minggu karena berpotensi merangsang terjadinya
kelahiran premature.

Sebenarnya ada cara yang lebih praktis dan dengan risiko yang lebih
rendah untuk meningkatkan produksi ASI yang sering dianjurkan adalah
gerakan badan secara alami. Misalnya lakukan pekerjaan rumah seperti
biasa, asal bukan yang mengakat beban berat seperti menyapu,
menjemur baju, dan lain-lain. Gerakan- gerakan dalam melakukan
pekerjaan rumah ini memiliki efek sama dengan pijat payudara.

Tujuan dilakukan perawatan payudara selama hamil, antara lain:

1. Memelihara kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.


2. Melenturkan dan menguatkan putting susu sehingga memudahkan
bayi untuk menyusui.
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak
dan lancer
4. Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam
5. Mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
6. Mempersipakan mental(psikis) ibu untuk menyusui
Dampak apabila tidak dilakukan perawatan selama masa kehamilan
dan perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalinan, maka akan
menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain:

1. ASI tidak keluar, susu akan keluar setelah beberapa hari kemudian
2. Putting susu tidak menonjol (putting inverted)
sehingga bayi sulit menghisap
3. Produksi ASI tidak lancer sehingga tidak cukup di konsumsi bayi
4. Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah
5. Muncul benjolan di payudara

B. Exercise Dalam Kehamilan


Ada beberapa Exercide dalam kehamilan diantaranya :
a. Senam hamil
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan
bagi ibu hamil. Oleh karena itu senam hamil memiliki prinsip gerakan
khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Latihan pada
senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan membugarkan
ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan serta
mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan.
Tujuan dari program senam hamil adalah membantu ibu hamil agar
nyaman, aman dari sejak bayi dalam kandungan hingga lahir. Senam
hamil merupakan latihan relaksasi yang dilakukan oleh ibu yang
mengalami kehamilan sejak 23 minggu sampai dengan masa
kelahiran dan senam hamil ini merupakan salah satu kegiatan dalam
pelayanan selama kehamilan.
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada
ibu hamil untuk mem-persiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun
mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat,
aman dan spontan
Tujuan senam hamil yaitu memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament
dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan,
melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat
membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi
sesak nafas, menguasai teknik pernafasan dalam persalinan, dan
dapat mengatur diri kepada ketenangan, melatih ibu untuk beradaptasi
lebih baik dengan kehamilannya, melatih dan mempersiapkan ibu
hamil untuk menghadapi ke-lahiran bayinya, mencegah varises, yaitu
pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang tak
jarang terjadi pada ibu hamil,penguatan otot-otot dasar panggul dan
tungkai, penguluran dan pelemasan otot-otot dan ligament,
meningkatkan sistem pernapasan, latihan pernapasan, latihan
mengejan, menambah gerakan sendi panggul, relaksasi, mengurangi
rasa waswas atau gelisah dan mencegah gangguan fisik yang
diakibatkan oleh gangguan mental atau faktor psikologis.

 Gerakan senam hamil antara lain:


 Duduk pada bola senam
Senam hamil ini bermanfaat untuk melenturkan otot-otot
panggul guna mempermudah persalinan. Untuk melakukan
senam ini, duduklah di atas bola dengan posisi kaki menyentuh
lantai dan jaga posisi punggung agar tetap lurus. Selanjutnya,
lakukan gerakan ke kanan dan kekiri atau sbaliknya dan bisa
juga dilakukan dengan gerakan memutar menggunakan bola
senam.

 Jongkok dengan bola senam


Gerakan ini di awali dengan membuka kaki selebar bahu
dan membelakangi dinding. Kemudian letakkan bola senam di
antara dinding dan punggung.Selanjutnya, turun secara
perlahan hingga lutut membentuk sudut 90 derajat. Kembalilah
ke posisi awal dan ulangi sebanyak 10 akli

 Cobble pose
Duduk dengan posisi punggung tegak lurus, kemudian tekuk
lutut dan pertemukan kedua telapak kaki. Tahan posisi ini
selama beberapa detik sembari menekan lutut secara perlahan.
Jika diperlukan, dapat menempatkan bantal atau gulungan di
bawah lutut.

 Pelvic tilt
Cara melakukannya adalah dengan posisi lutut dan
telapak tangan menyentuh lantai. Pastikan posisi lengan
membuka selebar bahu dan posisi lutut mebuka selebar
pinggul. Selanjutnya,tarik napas dan tahan hingga beberapa
detik. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali, dan lakukan
setidaknya 1 kali sehari.

 Senam kegel
Senam kegel dapat dilakukan dengan cara
mengencangkan otot bagian bawah panggul seperti sedang
menahan buang air kecil. Tahan selama beberapa detik,lalu
lemaskan kembali otot tersebut.Lakukan setidaknya 3 kali
sehari.

b. Pilates
Menurut Muhtadi (2011), senam pilates dikembangkan seorang
berkebangsaan Jerman bernama Joseph Hubert Pilates (Joe Pilates)
di awal abad 20 seusai perang pertama. Tujuan awalnya adalah
sebagai teknik rehabilitasi dunia bagi para tentara yang kembali dari
medan perang untuk memperkuat tubuh dan menyembuhkan rasa
sakit. Metoda Pilates difokuskan pada meningkatkan fleksibilitas,
kekuatan dan kesiagaan tubuh dengan cara melatih pengendalian
gerakan tubuh.

Pilates adalah penggabungan seni olah tubuh dari dunia Timur


dan dunia Barat, senam ini terlihat sepintas seperti yoga. Namun
beberapa gerakan dalam pilates juga menggunakan alat bantu. Selain
itu, pilates memiliki teknik pernapasan khusus yang dipraktekkan
dalam setiap gerakan. Teknik nafas yang digunakan tidak dengan
perut atau dada, melainkan dengan diafragma. Gerakan Pilates bukan
gerakan aerobic atau cardio, melainkan gerakan peregangan atau
dikenal dengan istilah resistance exercise. Dua elemen kunci untuk
Pilates adalah kekuatan otot dan postur tubuh. Selama melakukan
gerakan harus senan-tiasa fokus pada kontraksi otot, pernafasan, dan
kualitas dari gerakan. Tujuannya adalah untuk terkoordinasinya antara
fikiran, tubuh, dan se-mangat yang disebut oleh Joseph Pilates
dengan "contrology".
Gerakan dalam pilates terlihat ringan dan mudah, namun bagi
pemula akan terasa relatif sulit. Gerakan pilates tidak dilakukan
berulang-ulang seperti halnya gerakan saat aerobik. Hal yang
dipentingkan saat berpilates adalah akurasi (ketepatan) gerakan dan
cara mengatur napas. Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang
perlu berkonsentrasi penuh saat melakukan pilates.

Gerakan pilates banyak melatih otot-otot perut, punggung


bagian bawah, sekitar panggul, dan bokong, yang disebut core
muscle. otot-otot yang dilatih bukan hanya otot luar, tetapi juga otot
dalam (deep muscle) yang jarang dijadikan fokus latihan senam biasa.
Pemberdayaan otot dalam tubuh akan berdampak pada kekuatan dan
fleksibilitas otot yang lebih baik.

Karena bukan latihan kardio, pilates tak menguras keringat atau


memacu denyut jantung dan harus dilakukan dalam frekuensi lumayan
sering. Otot yang dilatih adalah core muscle (otot perut, punggung
bagian bawah, sekitar panggul, dan bokong). Bagi ibu hamil, manfaat
utama melakukan senam Pilates adalah untuk memperkuat otot dan
sendi, teru-tama otot bagian perut dan dekat tulang punggung. Jadi
manfaat dari se-nam hamil metode Pilates antara lain untuk membantu
proses melahirkan membuat ibu hamil lebih bugar serta
mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun
setelah melahirkan

c. Yoga dalam kehamilan


Menurut Sindhu (2014), yoga berasal dari bahasa sansekerta yang
memiliki arti persatuan. Praktik yoga yang dilakukan oleh ibu hamil tid-
ak jauh berbeda dengan yoga yang dilakukan oleh orang dewasa.
Prena-tal yoga merupakan modifikasi dari yoga klasik yang telah
disesuaikan dengan kondisi fisik wanita hamil, pada ibu hamil
intensitasnya lebih perlahan dan lembut. Tujuan dari modifikasi khusus
ini adalah untuk menghindari ibu hamil dari cedera, serta untuk
kenyamanan untuk ibu hamil. Yoga bermanfaat bagi ibu hamil sebagai
media self help yang dapat mengurangi ketidaknyamanan selama
hamil, mempermudah per-salinan, dan mempersiapkan mental ibu
yang baru melahirkan dan saat membesarkan anak.

Yoga dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan bantuan instruktur


selama 60-90 menit tiap sesi dan dilakukan 1-2 kali seminggu, di hari
lain dapat melakukan sendiri di rumah. Yoga dibagi dalam 2 bagian
besar, yaitu praktik pagi dan praktik petang. Praktik pagi terdiri atas :
pemusatan perhatian, praktik meningkatkan stamina dan praktik postur
yoga, sedangkan untuk praktik petang terdiri atas pemusatan
perhatian.
C. Pengertian Masase Perineum
Menurut Elly, massage atau pijat adalah tindakan penekanan oleh
tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa
menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan
nyeri, menghasilkan relaksasi, dan/atau meningkatkan sirkulasi. Gerakan-
gerakan dasar meliputi gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak
tangan, gerakan menekan dan mendorong kedepan dan kebelakang
menggunakan tenaga, menepuk- nepuk, memotong-motong,meremas-
remas, dan gerakan meliuk-liuk. Tindakan ini dilakukan secara lembut
sehingga membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan nyaman
menjelang persalinan. Hal itu terjadi karena pijat merangsang tubuh
melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami
sekaligus dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Pijat juga
membuat ibu merasa lebih dekat orang yang merawatnya. Sentuhan
seseorang yang peduli dan ingin menolong merupakan sumber kekuatan
saat ibu sakit, lelah, dan kuat. Banyak bagian tubuh ibu bersalin dapat
dipijat, seperti kepala, leher, punggung, perineum dan tungkai.

Pijat perineum adalah teknik memijat perineum yang dilakukan saat


hamil atau 2 minggu sebelum persalinan yang bermanfaat untuk
melembutkan jaringan ikat, melancarkan peredaran darah dan
meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum
akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Menurut
Meldafia, massage perineum merupakan pengobatan,pemijatan,
pengurutan dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada
perineum. Tujuannya adalah mempersiapkan jaringan perineum dengan
baik untuk proses peregangan selama proses persalinan serta akan
mengurangi robekan perineum dan mempercepat proses penyembuhan.
Masase perineum dilakukan mulai dari umur kehamilan > 34 minggu
dilakukan dua kali dalam satu minggu selama 3-5 menit, dan selanjutnya
selama 2 minggu menjelang persalinan pemijatan dilakukan setiap hari.

Menurut Elly, teknik pijat perineum adalah sebagai berikut :


1) Cucilah tangan ibu atau pasangan terlebih dahulu dan pastikan
kuku tidak panjang.
2) Beberapa wanita ada yang berbaring miring menggunakan bantal
untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi
semi litotomi (atur posisi senyaman mungkin). Ibu dapat
menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah
perineum
tersebut.
3) Lumuri ibu jari dan jaringan perineum dengan pelumas. Gunakan
pelumas seperti minyak vitamin E, minyak sayur atau KY Jelly
(jangan gunakan baby oil, minyak air atau petroleum jelly).
4) Secara perlahan masukkan ibu jari 1-2 inci atau 3-5 cm kedalam
vagina dan mengusap dengan adekuat kebawah dan gerakan
kesamping selama 5 menit. Rasakan sampai sedikit panas dan
sensasi regangan, tahan posisi tersebut 1-2 menit.
5) Dengan ibu jari, pijat secara perlahan bagian setengah vagina
dengan erakan membentuk huruf “U”. Untuk memusatkan relaksasi
otot vagina. Hal ini dilakukan secara perlahan dan teknik
pernafasan dalam.
6) Memijat sisi dinding vagina dan ke arah perineum. Jangan
menggosok ke arah uretra. Hindari dari pembukaan dari katup
uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi.
Berhenti apabila saat ketuban pecah atau persalinan dimulai.
7) Pijat selama 5-10 menit setiap hari, setelah 1-2 minggu perhatikan
peregangan dan rasa panas perineum (akibat pijatan).

Manfaat dari pijat perineum yaitu mencegah terjadinya robekan


perineum maupun episiotomi. Pijat perineum juga dapat meningkatkan
aliran darah, melunakkan jaringan di sekitar perineum ibu dan
membuat elastis semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan
termasuk kulit vagina. Saat semua otot-otot itu menjadi elastis, ibu
tidak perlu mengejan terlalu keras cukup pelan-pelan saja bahkan bila
prosesnya lancar robekan pada perineum tidak terjadi dan vagina tidak
perlu dijahit. Dampak dari robekan perineum antara lain meningkatkan
pendarahan, menambah dalamnya laserasi perineal, menambah
resiko kerusakan spincher ani, menambah rasa sakit pada hari-hari
pertama masa post partum, dan meningkatkan resiko infeksi. Robekan
jalan lahir juga di akibatkan oleh robekan spontan perineum, trauma
forsep atau vakum ekstraksi, versi ekstraksi dan episiotomi. Ciri yang
khas dari robekan perineum yaitu kontraksi uterus kuat, keras dan
mengecil, pendarahan terjadi langsung setelah anak lahir.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kebutuhan dasar ibu


hamil perlu dipenuhi agar ibu dalam menjalani kehamilannya terjaga
kesehatannya. Salah satu kebutuhannya iyalah perawatan payudara dan
latihan dalam kehamilan seperti senam ibu hamil. Kebutuhan dasar
tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatan ibu selama kehamilan dan
juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mandriwati, G., 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.


Peneliti: EGC

2. Rohani, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Penerbit:


Salemba Medika

3. Widdowson, R., 2002. Yoga Untuk Kehamilan. Jakarta. Penerbit:


Erlangga

Anda mungkin juga menyukai