Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KESEHATAN IBU NIFAS

A. Pengertian Masa Nifas


Pengertian Masa Nifas (Puerperium)
Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo
(2002) masa nifas (puerperium) adalah dimulai
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kirakira
enam minggu. Puerperium adalah masa dari
kelahiran plasenta dan selaput janin
(menandakan akhir periode intrapartum) hingga
kembalinya reproduksi wanita pada kondisi
tidak hamil (Varney, 2007). Wanita yang
melalui periode puerperium disebut puerpura.
Batasan waktu nifas yang paling singkat tidak
ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam
waktu yang relatif pendek darah sudah keluar,
sedangkan batasan maksimumnya adalah 40

1
hari. Jadi masa nifas adalah masa setelah
keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau
40 hari (Ambarwati, 2008).

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas


Menurut Rukiyah (2011) dalam Saifuddin
(2006) selama bidan memberikan asuhan
sebaiknya bidan mengetahui apa tujuan dari
pemberian asuhan pada ibu nifas.
Tujuan diberikannya asuhan pada ibu selama
masa nifas antara lain untuk :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik
secara fisik maupun psikologis dimana
dalam asuhan pada masa ini peranan
keluarga sangat penting, dengan
Universitas Sumatera Utara pemberian

2
nutrisi, dukungan psikologi maka
kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga.
b. Melaksanakan skrining yang
komprehensif (menyeluruh) dimana
bidan harus melakukan manajemen
asuhan kebidanan pada ibu nifas secara
sistematis yaitu mulai pengkajian data
subjektif, objektif maupun penunjang.
c. Setelah bidan melaksanakan pengkajian
data maka bidan harus menganalisa data
tersebut sehingga tujuan asuhan masa
nifas ini dapat mendeteksi masalah yang
terjadi pada ibu dan bayi.
d. Mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayinya,
yakni setelah masalah ditemukan maka
bidan dapat langsung masuk ke langkah
berikutnya sehingga tujuan diatas dapat
dilaksanakan.

3
e. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui,
pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.

C. Konseling Ibu Nifas


1. Nutrisi
Tujuannya nutrisi yang adekuat dapat
membantu mempercepat penyembuhan ibu dan
juga sangat mempengaruhi susunan air susu
Pendidikan kesehatan gizi untuk ibu
menyusui, antara lain :
a) Konsumsi tambahan 500 kalori setiap
hari
b) Makan dengan diet berimbang
c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
d) Tablet zat besi harus diminum selama 40
hari pasca bersalin

4
e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit)
untuk memberi asupan vitamin A juga
kepada bayinya, yaitu dengan melalui
ASInya.

2. Personal Hygiene
Tujuan dari personal hygiene Menghindari
infeksi post patum, karena pada saat post
partum ibu sangat rentan terhadap infeksi.
Pendidikan kesehatan kebersihan diri untuk
ibu nifas antara lain :
a) Menganjurkan kebersihan seluruh tubuh

5
b) Mengajarkan ibu cara membersihkan
daerah kelamin
c) Menyarankan ibu untuk mengganti
pembalut
d) Menyarankan ibu untuk cuci tangan
sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelamin
e) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau
laserasi, menyarankan untuk menghindari
menyentuh daerah luka.

6
3. Istirahat dan Tidur
Dengan istirahat yang cukup dapat mencegah
terjadinya kelelahan yang berlebihan, juga dapat
meningkatkan produksi ASI, mempercepat
proses involusi uterus dan menekan perdarahan
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal
istirahat/tidur meliputi :
a) Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat
b) Menyarankan ibu untuk kembali ke
kegiatan rumah secara perlahan-lahan dan
menjelaskan pada ibu bahwa kurang
istirahat akan pengaruhi ibu dalam jumlah
ASI yang diproduksi memperlambat proses
involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan, menyebabkan depresi dan
ketidak mampuan untuk merawat bayi serta
diri sendiri.

7
4. Ambulasi dan Latihan (Senam Nifas)
Dengan early ambulation diharapkan kondisi
ibu sehat dan kuat, faal usus dan kandung kemih
menjadi lebih baik.
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal
istirahat/tidur meliputi :
a) Diskusikan pentingnya mengembalikan
fungsi otot-otot perut dan panggul kembali
normal, sehingga mengurangi rasa sakit
pada punggung
b) Menjelaskan bahwa latihan tertentu selama
beberapa menit setiap hari sangat
membantu. Misalnya dengan tidur
terlentang dan lengan disamping, menarik
otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas,
angkat dagu ke dada, tahan sampai lima
hitungan, rileks dan ulangi sepuluh kali.
Untuk memperkuat tonus otot vagina, yaitu
dengan latihan kegel.

8
c) Berdiri dengan tungkai dirapatkan.
Kencangkan otot-otot bokong dan pinggul,
kemudian tahan sampai 5 hitungan.
Kendurkan dan ualngi latihan sebanyak
lima kali.
d) Mulai dengan mengerjakan lima kali latihan
untuk setiap gerakan. Setiap minggu
tingkatkan jumlah latihan lima kali lebih
banyak. Pada minggu ke-66 setelah
persalinan, ibu harus mengerjakan setiap
gerakan sebanyak 30 kali.

9
5. Pemberian ASI
Kebutuhan nutrisi bayi tercukupi, karena ASI
mengandung semua gizi yang dibutuhkan oleh
bayi.
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam
pemberian ASI sangat bermanfaat, karena
pemberian ASI merupakan cara yang terbaik
untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, berikan
KIE tentang proses laktasi dan ASI;
mengajarkan cara perawatan payudara.
6. Hubungan Seks
Pendidikan kesehatan tentang seks dan keluarga
berencana yaitu
a) Hubungan seks dapat dilakukan saat darah
nifas sudah berhenti dan ibu sudah merasa
nyaman
b) Banyak budaya yang mempunyai tradisi
menunda hubungan suami istri sampai masa
laku tertentu. Misalnya, setelah 40 hari atau

10
6 minggu setelah persalinan. Keputusan
untuk segera melakukan hubungan seks
tergantung pada pasangan yang
bersangkutan

7. Keluarga Berencana
Strategi konseling KB terbaik adalah
dilakukan pada saat masa nifas,
Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal
istirahat/tidur meliputi :
a) Idealnya, pasangan harus menunggu
sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu
hamil kembali. Setiap pasangan,
menentukan sendiri kapan dan
bagaimanamereka ingin merencanakan
tentang keluarganya.
b) Terkait beberapa metode KB hal berikut
sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu pada
ibu.

11
o Bagaimana metode ini dapat mencegah
kehamilan dan efektifitasnya
o Kelebihan dan keuntungan
o Kekurangannya
o Efek samping
o Bagaimana menggunakan metode itu
o Kapan metode itu dapat mulai digunakan
untuk wanita pasca persalinan dan
menyusui

8. Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas


Agar mampu melakukan deteksi dini adanya
komplikasi masa nifas, sehingga dapat segera
diatasi.

12
Pendidikan kesehatan tanda-tanda bahaya
masa nifas meliputi: berikan pendidikan
kesehatan tanda bahaya masa nifas untuk
mendeteksi komplikasi selama masa nifas.
Tanda bahaya berupa:
o Perdarahan dan pengeluaran abnormal
o Sakit daerah abdomen/punggung
o Sakit kepala terus menerus/penglihatan
kabur/nyeri ulu hati,
o Bengkak pada ekstremitas,
o Demam/muntah/sakit saat BAK
o Perubahan pada payudara, nyeri/kemerahan
pada betis
o Depresi postpartum.

13

Anda mungkin juga menyukai