Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

KEBUTUHAN NUTRISI

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. MOHD SYUKRI, S.Kep., M.Kep., Sp.K J
PEMBIMBING KLINIK :
Ns. RAHMAWATY, S.Kep

OLEH :
SONDANG YULIANA SINAGA PO71202190020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN 2019
A. Kebutuhan Nutrisi Manusia
Adapun kebutuhan nutrisi manusia menurut Kozier, B et al (2010) yaitu :
1. Air
Merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel
tergantung pada lingkungan cairan. Air menyusun 60%-70% dari seluruh
berat badan. Prosentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang
kurus daripada yang gemuk karena otot terdiri dari banyak air daripada
jaringan lain kecuali darah. Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi
cairan, buah-buahan segar dan sayuran yang diproduksi selama oksidasi
makanan.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energI utama. Setiap 1g karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pecahan energi selama masa istirahat atau puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme
karbohidrat mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebut glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
glukoneogenesis.
3. Protein
Protein memberikan sumber energi dan juga penting untuk
mensintesis/ membangun jaringan tubuh dalam pertumbuhan,
pemeliharaan, dan perbaikan. Bentuk protein yang paling sederhana
adalah asam amino. Asam amino esensial adalah yang tidak dapat
disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet, yang lainnya atau
dapat disintesis diklasifikasi sebagai non esensial.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam
kuantitas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan
mempertahankan keseimbangan nitrogen, jugasebagai protein yang
bernilai biologis tinggi contoh: daging hewan ternak, susu dan telur.
Sedangkan yang tidak lengkap adalah sereal, kacang-kacangan, dan
sayuran, ini bisa dibuat lengkap dengan menambahkan sintetik asam
amino seperti sintetiklisin untuk gandum.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis dalam tubuh, tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar. Satu gram lemak akan
menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu
ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam
lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan
yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
g. Pengeluaran hasil metabolisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
Merupakan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan
yang esensial untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis
vitamin dalam jumlah yang dibutuhkan dan tergantung pada asupan diet.
Walau vitamin terkandung dibanyak makanan juga dipengaruhi oleh proses
penyimpanan/persiapan. Kandungan tertinggi terdapat pada makanan
segar .Vitamin sebagai yang larut air dan lemak.
a. Vitamin larut air
Adalah termasuk vit C dan B compleks, yang terdiri dari 8
vitamin. Vitamin yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh/
harus tersedia sebagai asupan makanan tiap hari. Hipervitaminosis
adalah kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin yang
berlebihan jarang terjadi tapi dosis berlebih vitamin C dan B6 dapat
terjadi toksisitas. Vitamin merupakan zat kimia yang digunakan
sebagai katalis dalam biokimia.
b. Vitamin larut lemak
Adalah termasuk vitamin A, D, E dan K disimpan dalam
tubuh. Kecuali vitamin D yang disediakan melalui asupan diet.
Toksis dapat terjadi karena kelebihan dosis (disengaja/tidak) dari
vitamin sintetik, dalam makanan, dan diet yang mengandung minyak
hati ikan. Vitamin tertentu dipertimbangkan sebagai anti oksidan/
substansi yang menetralisir radikal bebas. Vitamin ini termasuk beta
karotin, vitamin A, C dan E.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah
lebih dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium, klorida,
dan sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinyasejumlah
kurang lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium,
tembaga, dan klorida.
B. Kebutuhan Nutrisi Menurut Usia
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein
seseorangperhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan
aktivitas beratseperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja
lapangan, danlain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang
cukup. (Kozier, B et al, 2010)
No Rentang usia Kebutuhan Nutrisi
1. Neonatus Kecukupan energi: 550 kkal
Kecukupan protein: 10 gram
2. Bayi Kecukupan energi: 650 kkal
Pada bayi pencernaan dan absorbsi Kecukupan protein: 16 gram
masih sederhana sampai 6 bulan.
Nutrisi yang cocok adalah ASI.
3. Toddler Kecukupan energi: 650 kkal
Kecukupan protein: 16 gram
4. Pra sekolah Kecukupan energi: 1800 kkal
Kecukupan protein: 45 gram
5. Usia anak sekolah (6- 12 tahun) Laki-laki
- Kecukupan energi: 2050
kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
Perempuan
- Kecukupan energi: 2050
kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
6. Remaja (13 – 21 tahun) Laki-laki
Kebutuhan kalori, protein, mineral, - Kecukupan energi: 2600
dan vitamin sangat tinggi kkal
berkaitan dengan proses - Kecukupan protein: 65 gram
pertumbuhan. Lemak tubuh Perempuan
meningkat akan - Kecukupan energi: 2200
mengakibatkanobesitas sehingga kkal
akan menimbulkan stress pada - Kecukupan protein: 55 gram
body image.
7. Dewasa (23- 45 tahun) Laki-laki
Kebutuhan nutrisi berkaitan dengan - Kecukupan energi: 2550
proses pemeliharaan dan kkal
perbaikan tubuh. Masa dewasa - Kecukupan protein: 60 gram
merupakan masa produktif Perempuan
khususnya terkait dengan - Kecukupan energi: 1900
aktivitas fisik. kkal
- Kecukupan protein: 50 gram
8. Lansia Laki-laki
- Kecukupan energi: 2250
kkal
- Kecukupan protein: 60 gram
Perempuan
- Kecukupan energi: 1750
kkal
- Kecukupan protein: 50 gram

C. Patofisiologi Gangguan Pemenuhan Nutrisi


Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan
serta prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas,
maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat
aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur
atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan,
pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi. (Kozier, B et al, 2010)
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit
fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada
penyakit-penyakit saluran cerna. (Kozier, B et al, 2010)
Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan
tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat
menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit pada
kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,
empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif. (Kozier, B et
al, 2010)

D. Pathway
PATHWAY KEBUTUHAN
NUTRISI

Risiko kelebihan
BB/Overweight
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Obesitas/Overweight
E. Penilaian Kebutuhan Nutrisi
Menurut Jackson, Lee dan Marilynn Jackson (2009) penilaian kebutuhan
nutrisi yaitu :
1. Pengukuran Atropometri
a) Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%
b) Lingkaran Pergelangantangan
c) Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
- Nilai normal wanita: 28.5 cm
- Nilai normal pria: 28,3 cm
- Tabel ukuran lingkungan lengan atas untuk remaja dan dewasa
Lingkar Lengan Atas (LLA)
Usia 100% (standar) 85% 80%
LK PR LK PR LK PR
15-16 25,0 24,5 21,0 20,5 20,0 19,5
16 26,0 24,5 22,0 21,0 20,5 19,5
17 27,0 25,0 23,0 21,5 21,5 20,0
Dewasa 29,5 28,5 25,0 23,5 23,5 23,0
d) Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)
- Nilai normal wanita: 16,5-18 cm
- Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
e) Penilaian IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT = Berat badan (kg) ATAU IMT = Berat badan (lb) x 704,5
Tinggi badan (m)2 Tinggi badan (in)2

Tabel kategori ambang batas IMT untuk Indonesia


katagori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat <17,0
ringan
Kekurangan berat badan tingkat 17,0-18,5
berat
Normal >18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
2. Pengukuran Biokimia
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13 mg/100ml,
perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
3. Pengukuran Tanda Klinis Status Nutrisi
Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk Tanda-Tanda untuk
Nutrisi yang Nutrisi yang
Baik Buruk
Penampilan Sadar;responsif Lesu, apatis, kakeksia,
umum
Berat badan Berat badan normal penampilan obesitas
untuk tinggi badan, usia,atau
bentuk tubuh. kurus (perhatian
khusus untuk yang
kurus)
Postur Postur tegak; lengan dan Bahu kendur;dada
Tungkai lurus cekung; punggung
bungkuk
Otot Otot berkembang baik, Penampilan lemah,
kuat; Tonus tonus buruk, tonus
bagus;beberapa lemak Di tidak berkembang;
bawah kulit nyeri;edema
penampilan terbuang,
tidak mampu berjalan
dengan baik

Kontrol sistem Rentang perhatianbaik; kurang perhatian;


saraf kurang iritabilitas atau iritabilitas;bingung
kelelahan, refleks normal; tangan dan kaki teras
kestabilan psikologis terbakar dan
kesemutan (prestesia),
kehilangan posisi dan
rasa vibratorik,
kelemahan dan nyeri
otot (dapat
menyebabkan
ketidakmampuan
berjalan), penurunan
atau kehilangan refleks
lutut dan tumit, tidak
adanya ras vibtratorik
Fungsi nafsu makan dan anoreksia; tidak dapat
gastrointestinal pencernaan baik; mencerna; konstipasi
eliminasi teratur normal; atau diare;pembesaran
tidak ada organ atau hati atau limpa
massa yang teraba.
Fungsi laju denyut dan irama laju denyut jantung ;
kardiovaskuler jantung yang normal;tidak
cepat (diatas100 kali/
ada murmur: tekanan menit), pembesaran
darah normal untuk
jantung ; irama tidak
usianya normal; tekanan darah
meningkat
Vitalitas umum ketahanan; mudah lelah; kurang
bertenaga,kebiasaan energi; mudah tertidur,
Tidur baik; penampilan penampilan capek dan
kuat apatis
Rambut bersinar, penampilanrambut berserabut,
berkilat; kuat;helai rambut
kusam, kusut, kering,
tidak mudah dicabut, kulitTipis, dan kasar,
kepala sehat. penampilan
depigmentasi
helai mudah terlepas
Kulit (umum) kulit halus dan sedikit kasar, kering bersisik,
lembab dengan warna pucat, berpigmen,
baik penampilan iritasi,
lebam ; petechiae;
kehilangan lemak
pada subkutan
Wajah dan leher warna merata;halus, penampilan berminyak,
merah muda,penampilan diskolorasi bersisik,
sehat, Tidak ada bengkak bengkak; Kulit gelap di
, pipi
Dan di bawah mata;
Tidak halus atau Kasar
pada kulit
Sekitar hidung dan
mulut
Bibir halus;warna penampilan penampilan
kering, kering,
baik;penampilan Lembab bersisik, bengkak;
(tidak pecah atau kemerahan atau
bengkak) bengkak (keilosis);
lesi angular,
pada
sudut mulut; fisura
atau skar (stomatitis)
Mulut, membran membran mukosa di membran mukosa
mukosa dalam rongga
membranmulut
mukosa di
mulut
dalam yang lembut, membran mukosa
berwarna merah muda bengkak.
sampai kemerahan
Gusi warna merah muda baik; gusi bengkak dan
penampilan sehat dan mudah berdarah;
merah; tidak bengka atau margin kemerahan
berdarah inflamasi; gusi tertarik
kebelakang
Lidah warna merah muda atau penampilan bengkak,
Kemerahan gelap baik, skarlet dan kasar;
tidak warna magenta, seperti
Bengkak;halus;terdapat daging (glositis); papilla
papila Pada hiperemia dan
permukaan;tidak ada lesi hipertropi; dan papil
atropi
Gigi gigi tidak berlubang dan karies tidak terisi; gigi
nyeri; penampilan terang tidak ada; permukaan
dan lurus; tidak terpakai; buruk
penuh;dagu dicukur (fluorosis), penampilan
dengan tidak ada salah posisi
diskolorasi.
Mata mata terang;jernih; membran mata pucat
penampilan bersinar;tidak (konjungtiva pucat);
ada luka disudut membran kemerahan
membran ;bulu (injeksi konjungtiva);
mata;lembab dan sehat kering; tanda-tanda
dengn warna merah infeksi; atau sklera;
muda; pembuluh darah tidak ada lingkaran
terlihat atau tidak ada bintik bitot, kemera
benjolan pada jaringan han, dan fisura pada
kelelahan di bawah mata. sudut kelopak mata
(angular palpebritis) ;
kekeringan membran
mata (konjungtival
serosis); penampilan
buram dari kornea
(korneal serosis);
kornea lunak
(keratomalasia).
Leher (kelenjar) tidak ada pembesaran pembesaran tiroid
kelenjar
Kuku penampilan keras,merah bentuk kuku seperti
muda sendok (koilonishia);
mudah patah
Kaki, tungkai tidak nyeri;lemah;atau edema; nyeri betis;
Bengkak;warna baik kesemutan; lemah.
Kerangka tidak ada malformasi kaki bengkok; lutut
menyatu; deformitas
pada dada diafragma;
skapula & rusuk
menonjol

F. Faktor–faktor yang Mempengaruhi


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
a) Faktor biologis
b) Ekonomi
c) Ketidakmampuan menyerap nutrisi
d) Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e) Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
f) Kurang asupan makanan
g) Gangguan psikologis
2. Obesitas (00232)
a) DEWASA: BMI> 30 kg / m2
b) ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini
c) ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia dan jenis
kelamin
3. Risiko Overweight (00234)
a) DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2
b) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
c) CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil
d) ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2 (mana yang
lebih kecil)
e) Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas
f) Anak-anak dengan BMI tinggi persentil
g) Konsumsi gula pasir minuman
h) Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim pengendalian
berat)
i) Persepsi makan yang tidak teratur
j) Makan sebagai respons terhadap eksternal
k) Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar (misalnya,
kecemasan)
l) Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan
m) Sering ngemil
n) Gangguan genetik)
o) Frekuensi makan makanan gorengan tinggi
p) Ibu Hamil dnegan DM

G. Manifestasi Klinis/Batasan Karakteristik


Menurut Nurarif dan Kusuma (2015) manifestasi klinis dari nutrisi yaitu:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
a) Kram perut
b) Nyeri perut
c) Perubahan dalam sensasi rasa
d) Berat badan 20% atau lebih di bawah kisaran berat badan ideal
e) Kerapuhan kapiler
f) Diare
g) Rambut rontok yang berlebihan
h) Penghindaran makanan
i) Asupan makanan kurang dari yang direkomendasikan uang saku harian
(rda)
j) Suara usus hiperaktif
k) Informasi tidak memadai
l) Kurangnya minat pada makanan
m) Nada otot tidak cukup
n) Misinformasi
o) Salah persepsi
p) Selaput lendir pucat
q) Ketidakmampuan untuk menelan makanan
r) Kelemahan otot untuk mengunyah makanan
s) Penurunan berat badan dengan intake makanan yang a dekuat
2. Obesitas (00232)
a) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis kelamin dan
usia
b) Konsumsi gula pasir minuman
c) perilaku makan yang tidak teratur
d) persepsi makan yang tidak teratur
e) Konsumsi alkohol berlebihan
f) Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
g) Susu formula atau bayi campuran
h) Sering ngemil
i) Gangguan genetik
j) Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
k) Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
l) Diabetes mellitus ibu hamil
m) Ibu hamil perokok
n) Kegemukan pada masa bayi
o) Parental obesity
p) Ukuran porsi cenderung besar
3. Risiko Overweight (00234)
a) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
b) Konsumsi gula pasir minuman
c) perilaku makan yang tidak teratur
d) persepsi makan yang tidak teratur
e) Konsumsi alkohol berlebihan
f) Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
g) Susu formula atau bayi campuran
h) Sering ngemil
i) Gangguan genetik
j) Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
k) Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
l) Diabetes mellitus ibu hamil
m) Ibu hamil perokok
n) Kegemukan pada masa bayi
o) Parental obesity
p) Ukuran porsi cenderung besar.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B et al. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik (7ed)

Nurarif dan Kusuma. 2015. Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi.


Mediaction: Yogyakarta.

Jackson, Lee dan Marilynn Jackson. 2009. Seri Panduan Praktis: Keperawatan
Klinis. Penerbit Erlangga Medical Series: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai