Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan periode mulai dari enam jam sampai dengan 42 hari
setelah persalinan.Periode masa nifas dibagi menjadi tiga tahapan yaitu
Puerperium dini, Puerperium intermedial, dan Remote puerperium. Selain itu
pada masa nifas ibu juga akan mengalami perubahan fisik dan adaptasi
fisiologis.
Nutrisi adalah zat yang di perlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolisme. Kebutuhan nutrisi pada masa nifas akan meningkat tiga kali
lipat dari kebutuhan biasa, karena untuk proses penyembuhan pasca
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk kesehatan
bayi. Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi dan memiliki nilai gizi
yang seimbang, selain itu ibu juga memerlukan cairan yang berfungsi sebagai
pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
Setelah melahirkan dinding abdomen masih lunak dan kendor diakibatkan
karena putusnya serat-serat elastik kulit distensi yang berlangsung lama
akibat membesarnya uterus selama kehamilan, salah satu upaya untuk
mengembalikan keadaan normal dan meningkatkan kekuatan otot perut
adalah dengan olahraga. Olahraga bermanfaat untuk meningkatkan stamina,
meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki peredaran darah, serta
memperbaiki kelenturan otot. Senam nifas, merupakan suatu latihan yang
dapat dilakukan setelah 24 jam melahirkan dengan gerakan yang telah di
sesuaikan dengan kondisi ibu setelah melahirkan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta
membantu meningkatkan kekuatan otot perut setelah melahirkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa devinisi masa nifas?
2. Apa tujuan dari asuhan masa nifas?
3. Apa saja periode pada masa nifas?
4. Apa saja perubahan fisiologi ibu nifas?
5. Bagaimana proses adaptasi psikologi ibu nifas?
6. Apa itu involusi?
7. Apa pengertian nutrisi pada ibu nifas?

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 1


8. Apa saja zat gizi yang diperlukan untuk ibu menyusui?
9. Apa saja kebutuhan dasar ibu nifas?
10. Apa saja pantangan makanan pada masa nifas?
11. Apa saja hal-hal yang harus di hindari selama masa nifas?
12. Apa saja bahan pangan yang baik untuk ibu nifas?
13. Apa saja faktor yang mempengaruhi pola makan ibu nifas?
14. Apa pengertian dari senam nifas?
15. Apa tujuan senam nifas?
16. Apa saja manfaat senam nifas?
17. Apa saja kontra indikasi senam nifas?
18. Apa saja macam-macam senam nifas?
19. Kapan waktu pelaksanaan senam nifas?
20. Apa saja kerugian jika tidak melakukan senam nifas?
21. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan senam
nifas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui devinisi masa nifas?
2. Untuk mengetahui tujuan dari asuhan masa nifas?
3. Untuk mengetahui periode pada masa nifas?
4. Untuk mengetahui perubahan fisiologi ibu nifas?
5. Untuk mengetahui proses adaptasi psikologi ibu nifas?
6. Untuk mengetahui involusi?
7. Untuk mengetahui pengertian nutrisi pada ibu nifas?
8. Untuk mengetahui zat gizi yang diperlukan untuk ibu menyusui?
9. Untuk mengetahui kebutuhan dasar ibu nifas?
10. Untuk mengetahui pantangan makanan pada masa nifas?
11. Untuk mengetahui hal-hal yang harus di hindari selama masa
nifas?
12. Untuk mengetahui bahan pangan yang baik untuk ibu nifas?
13. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pola makan ibu
nifas?
14. Untuk mengetahui pengertian dari senam nifas?
15. Untuk mengetahui tujuan senam nifas?
16. Untuk mengetahui manfaat senam nifas?
17. Untuk mengetahui kontra indikasi senam nifas?
18. Untuk mengetahui macam-macam senam nifas?
19. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan senam nifas?
20. Untuk mengetahui kerugian jika tidak melakukan senam nifas?
21. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
senam nifas?

D. MANFAAT

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 2


Mahasiswa dan pembaca dapat mengetahui nutrisi pada masa nifas dan senam
nifas sesuai dengan makalah yang telah di buat.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 3


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. NIFAS
1. Pengertian
Masa nifas merupakan periode mulai dari enam jam sampai dengan
42 hari pasca persalinan. Asuhan ibu nifas adalah asuhan ibu nifas sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca
persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca
persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca
persalinan (Anonim, 2015).
Masa nifas (puerperium) menurut Vivian dan Sunarsih (2011: 1)
adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil.
Menurut Anggraeni (2010: 1) Waktu masa nifas yang paling lama
pada wanita umumnya adalah 40 hari, dimulai sejak melahirkan atau
sebelum melahirkan (yang disertai tanda-tanda kelahiran). Jika sudah
selesai masa 40 hari akan tetapi darah tidak berhenti-henti atau tetap
keluar darah, maka darah itu haid. Akan tetapi jika darah keluar terus dan
tidak masa haid dan darah itu tidak berhenti mengalir perlu diperiksakan
kedokter atau bidan.
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan asuhan pada masa nifas yaitu :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis.
b. Menjalankan screning yang komprehensif, deteksi dini, mengobati
dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga baru, meyusui, pemberian imunisasi pada bayi
dan perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana (KB). ( Rahmawati
Ita, 2019, p.198).
3. Periode Masa Nifas

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 4


Menurut Siswosudarmo dan Emilia (2008: 152), periode masa nifas
terdiri dari:
a. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium yaitu waktu yang di perlukan untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. waktu untuk sehat bisa berminggu-minggu,
bulan atau tahunan.
4. Perubahan Fisiologi Ibu Nifas
Menurut Sarwono (2008: 122), Perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu
nifas terdiri dari:
a. Perubahan fisik
b. Involusi uterus dan pengeluaran lokhea
c. Laktasi atau pengeluaran air susu ibu
d. Perubahan sistem tubuh lainnya
e. Perubahan psikis
5. Proses Adaptasi Psikologi Ibu Masa Nifas
Menurut Ambarwati dan Wulandari (2009: 88), adaptasi psikologi ibu
masa nifas terdiri tiga fase yaitu:
a. Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. pada saat itu,
fokus perhatian ibu pada dirinya sendiri. Pengalaman setelah
persalinan sering diceritakan berulang-ulang.
b. Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari
setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidak
mampuannya dan tanggung jawab dalam merawat bayi, ibu memiliki
rasa sensitif sehingga ibu mudah tersinggung.
c. Fase letting go yaitu fase menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan, ibu sudah
dapat menyesuaikan diri. Merawat diri dan bayinya, serta kepercayaan
diri sudah meningkat.
6. Involusi

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 5


Menurut Saleha, (2009: 4), adalah perubahan pada uterus setelah
persalinan yang berangsur-angsur kembali seperti semula yang sama
dengan kondisi dan ukuran dalam keadaan tidak hamil.
Tabel 2.1 Perubahan Tinggi Fundus Uteri menurut
masa involusi uterus
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu ½ pusat simfisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba diatas sismfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil atau 50-60 gram
nornmal
8 minggu Sebesar nomal 330 gram
Sumber: (vivian dan Sunarsih 2011: 57)

B. NUTRISI PADA IBU NIFAS


1. Pengertian
Gizi pada ibu nifas menurut Waryana (2010: 68) yaitu makanan yang
harus dikonsumsi pada masa nifas harus seimbang, bergizi dan cukup
energi. Makanan yang dikonsumsi seharusnya mengandung sumber
tenaga (energi), sumber pembangun (protein), sumber pengatur dan
pelindung (mineral, vitamin, dan air). kebutuhan gizi ibu nifas terutama
pada menyusui bila menyusui akan meningkat 25%. Karena guna untuk
proses penyembuhan karena habis melahirkan dan untuk produksi ASI
yang cukup untuk menyehatkan bayi. makanan yang dikonsumsi berguna
untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan makan dalam tubuh,
proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan di konsumsi
bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Makanan seimbang yang
harus di konsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas,
atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet
dan pewarna.
2. Zat Gizi Ibu Menyusui
Menurut Sulistyoningsih (2011: 154) Berikut ini beberapa zat gizi
yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yaitu:
a. Energi

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 6


Kebutuhan energi ibu terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-20%
protein, dan 20-30% lemak. kebutuhan energi yang meningkat 500-
700 kkal, dengan demikian bila ibu biasa makan 3 kali dengan porsi
yang ditambah. Meningkatnya kebutuhan energi ini karena
diasumsikan tiap 100cc ASI mampu memasok 67-77 kall, sedangkan
ibu harus mengeluarkan 750 cc ASI pada bulan pertama dan 600 cc
ASI pada bulan berikutnya. Perhitungan ini menguatkan pendapat
bahwa memberikan ASI akan membuat berat badan ibu kembali
normal dan menipis isu bahwa menyusui dapat menyebabkan
kegemukan.
b. Protein
Setiap ASI mengandung 1,2 gram protein, sehingga selama
menyusui ibu membutuhkan tambahan protein sebanyak 20 gram per
hari. Meningkatnya kebutuhan protein ini, selain untuk membentuk
protein susu juga dibutuhkan untuk sintesis hormon yang dibutuhkan
dalam produksi ASI (prolaktin) dan hormon yang mengeluarkan ASI
(oksitosin). Pemenuhan kebutuhan protein yang meningkat dapat
dipenuhi dengan cara menambah satu potong lagi makanan sumber
protein yang bisa dikonsumsi. Sumber protein yang dapat diperoleh
dari ikan, daging, ayam, daging sapi, telur, susu, dan juga tahu, tempe,
serta kacang-kacangan. Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi dari
makanan maka protein diambil dari protein ibu yang berada di otot.
Hal ini mengakibatkan ibu menjadi kurus dan setelah menyusui akan
meras lapar.
c. Lemak
Lemak jenuh ganda diperlukan dalam pembentukan ASI karena
asam lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam perkembangan otak
dan pembentukan retina. Asam lemak tak jenuh ganda dapat diperoleh
dari minyak jagung, minyak biji kapas serta ikan salmon dan ikan
haring.
d. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
Kebutuhan vitamin dan mineral ibu menyusui seperti Vitamin A,

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 7


Thiamin, Riboflavin, Niasin, Vitamin C, Zat besi, Kalsium, Asam
folat. Vitamin yang perlu mendapatkan diperhatikan khusus
diantaranya Vitamin A, Vitamin D, Vitamin C dan Vitamin B.

Tabel 2.2 Contoh Menu Ibu Menyusui


Jenis makanan Usia bayi 0-6 bulan Usia bayi > 6 bulan
Nasi 5 piring 4 piring
Ikan 3 potong 2 potong
Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkok 3 mangkok
Buah 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok 5 sendok
Susu 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas
Sumber: (Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal 2009: 68)
3. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Nifas menurut Saleha (2009: 69) yaitu sebagai
berikut:
a. Mengonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kkal.
1) Makanan sumber karbohidrat: nasi, kentang, roti, ubi,
jagung, dan berbagai makanan jajanan yang berasal dari tepung.
2) Bahan sumber lemak: keju, susu, santan, mentega dan
margarin.
b. Makanan diet berimbang, cukup protein, mineral, dan vitamin.
1) Makanan sumber protein: tempe, tahu, kacang-kacangan,
daging, telur, hati dan ikan.
2) Mineral yang paling utama adalah zat besi.
3) Vitamin yang paling utama adalah vitamin C untuk
mencegah anemia.
c. Minum sedikitnya 3 liter / hari, terutama setelah menyusui.
d. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca persalinan dan minum kapsul vitamin A (200.000
unit) agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
 Jelaskan pada ibu bahwa ia tidak boleh minum kopi atau
teh pada saat minum tablet zat besi karena dapat mencegah
penyerapan zat besi.
 Jelaskan juga bahwa tablet bei dapat membuat feses
menjadi hitam, menimbulkan konstipasi, dan mungkin rasa mual.
4. Pantangan Makan Masa Nifas

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 8


Pantang makanan menurut blok Suparyanto (2010) adalah bahan
makanan atau masakan yang tidak boleh dimakan oleh para individu
dalam masyarakat karena alasan yang bersifat budaya.
Menurut Kartasapoetra dan Marsetyo. (2010: 12) Dalam survei
konsumsi pangan tentang adanya pantangan-pantangan tersebut
mengemukakan bahwa Sehubung dengan pangan yang biasanya
dipandang pantas untuk dimakan, dijumpai banyak pola pantangan,
takhayul dan larangan pada beragam kebudayaan dan daerah yang
berlainan didunia.
Pola pantangan dianut oleh suatu golongan masyarakat atau oleh
bagaian yang lebih besar dari penduduk. Pola lain yang berlaku untuk
kelompok dalam suatu penduduk tertentu pada suatu waktu tertentu dalam
hidupnya. Bila pola pantangan makanan berlaku untuk seluruh penduduk
sepanjang hidupnya, kekurangan zat gizi tidak akan berkembang. Apapun
sebab dari penolakan itu, kalau pola pantang makan hanya berlaku
sebagian penduduk tertentu dan jika sub kelompok ini, karena sebab-
sebab lain, sudah rawan gizi, kemungkinan lebih besar kekurangan gizi
akan timbul.
Pada ibu yang menyusui di Indonesia yang mengurangi makan
sesudah melahirkan anak untuk menjaga bentuk tubuhnya. Di jawa,
makan telur dipantangkan selama ibu sedang menyusui anaknya, karena
diduga telur bisa menyebabkan perdarahan. Di kalimantan tengah ada
berbagai jenis ikan tertentu yang dipandang karena bisa menyebabkan air
susu berbau amis dan bayinya sakit perut.
5. Hal-hal yang harus dihindari selama masa nifas
Menurut Dewi Kurnia, pujiastuti, dan Fajar (2013: 35) hal-hal yang
harus dihindari selama menyusui antara lain:
a. Mengonsumsi kafein yang berlebihan karena mengakibatkan sering
buang air kecil, padahal ibu hamil butuh banyak cairan.
b. Penggunaan obat-obatan karena beberapa zat yang terkandung
didalam obat dapat meresap kedalam air susu.
c. Nikotin pada rokok karena nikotin dalam rokok meresap dalam
ASI ditubuh bayi, zat ini akan mengendap di ginjal dan hati yang bisa
menyebabkan bayi keracunan.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 9


Menurut Istiany dan Rusilanti (2013: 77) bahan makanan yang harus
dihindari atau tidak boleh di konsumsi oleh ibu menyusui antara lain:
a. Bahan makanan yang berbau merangsang seperti petai, bawang,
jengkol.
b. Bahan makanan yang merangsang seperti cabe, merica, jahe,
karena dapat menyebabkan bayi mengalami diare.
c. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa
menyebabkan ibu menjadi gemuk.
d. Bahan makanan atau minuman yang mengandung kafein dan
alkohol.
6. Bahan pangan yang baik untuk ibu Nifas
Menurut Istiany dan Rusilanti, (2013: 77) bahan pangan yang baik
untuk ibu menyusui meliputi:
a. Karbohidrat
1) Nasi Merah
Kandungan nasi merah memberikan tubuh kalori yang
memadai untuk memproduksi ASI dengan kualitas yang terbaik,
dan serat yang baik bagi pencernaan ibu selama masa menyusui.
2) Roti gandum dan Pasta
Kedua jenis pangan ini diperkaya dengan folat dan sangat baik
untuk ibu menyusui. Roti gandum juga memberikan dosis yang
sehat dari serat dan zat besi.
3) Ubi
Ubi juga menjadi sumber energi untuk memproduksi ASI.
Rasanya yang manis memberikan cukup energi dalam memenuhi
kebutuhan kalori selama masa menyusui.
b. Protein
1) Protein nabati
Protein nabati merupakan kacang-kacanga, terutama yang
berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang ginjal, kacang
kedelai dengan hasil olahan berupa (tahu dan tempe), kacang
hijau, kacang merah, kacang polong, dan lain-lain.
2) Protein Hewani
Protein hewani merupakansegala bentuk produk olahan dari
hewani meliputi:
a) Daging sapi dianjurkan yang memiliki lemak sedikit atau
tanpa lemak, bisa didapatkan pada bagian daging khas dalam,

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 10


karena selain menyediakan protein, daging juga kaya akan zat
bezi.
b) Susu selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin
D, produk susu adalah salah satu sumber kalsium yang terbaik.
Kalsiuum dapat membantu perkembangan tulang bayi.
c) Ayam 100 gram daging ayam megandung 74% air, 22%
protein, 13 miligram zat kalsium, 190 miligramzat fosfor dan
1,5 miligram zat besi sehingga cukup baik di konsumsi oleh
ibu menyusui.
d) Telur, kuning telur adalah salah satu dari beberapa sumber
alami vitamin D. selain itu, telur juga serbaguna untuk
memenuhi kebutuhan protein sehari-hari.
e) Ikan menjadi sumber protein hewani yang sangat
dianjurkan untuk setiap hari, karena alas an sebagai berikut:
 Daging putih mengandung asam lemak tak jenuh
omega 3 dan protein yang berisi asam amino taurin dan
sepuluh jenis asam amino esensial.
 Daging merah mengandung asam lemak tak jenuh
omega 3, protein vitamin A dan B.
 Kulit ikan mengandung vitamin A dan B2.
 Tulang ikan mengandung mineral, terutama kalsium
dan fosfor.
 Isi perut mengandung vitamin dan mineral.
 Kepala dan mata mengandung polisakarida yang
berperan dalam kelembutan kulit dan pembuluh darah.
c. Lemak
Lemak adalah kompenen terbesar didalam ASI, agar terpenuhi
aman, dan menunjang untuk menjaga kualitas ASI. Beberapa makanan
tinggi kandungan asam lemak tak jenuh yaitu kacang kedelai, kacang
tanah, alpukat, minyak ikan, minyak kacang kedelai, minyak kacang
tanah, minyak kanola, dan minyak zaitun menjadi pilihan yang baik
dalam memenuhi kebutuhan akan lemak dalam ASI.
d. Vitamin
1) Vitamin larut lemak
Vitamin larut lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. untuk
memperkaya kandungan ASI, konsumsi vitamin A tersebut bisa di

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 11


dapat dari susu, mentega, telur, minyak ikan, wortel, sayuran hijau,
kacang polong, buah warna kuning, dan minyak sawit. Tidak ada
perbedaan terhadap asupan vitamin D, E, dan K pada masa
sebelum menyusui, sayuran hijau kaya dengan vitamin A, ibu
menyusui perlu mendapatkan.
2) Vitamin larut air
Vitamin larut air adalah vitamin B komplek dan C. kelebihan
vitamin larut air adalah tidak tidak disimpan dalam bentuk
cadangan, melainkan akan terbuang melalui air seni. Pada
dasarnya vitamin larut air ini sudah terdapat pada pangan yang
mengandung karbohidrat, protein dan lemak, karena sifat dasarnya
sebagai mikro nutrient.
e. Mineral
Mineral dalam ASI berkontribusi banyak pada osmolalitas ASI.
Kandungan mineral dalam ASIa sesuai dengan laju pertumbuhan
manusia, sehingga konsentrasinya lebih rendah disbanding susu
hewan. Rendahnya konsentrasi mineral pada ASI ditujukan untuk
mengurangi beban pada ginjal bayi. Kecuali mineral penting seperti
magnesium, kalsium, besi dan senbahan pangan penunjang kebutuhan
akan mineral bagi ibu menyusui biasanya didampingi denagn zat
makro nutrient lain.
f. Air
Kompenen ASI pertama adalah air. ASI adalah cairan yang yang
sifatnya isotonikdengan plasma ibu. Ibu menyusui dianjurkan agar
lebih banyak mengonsumsi air, minimal sepuluh gelas sehari.
Pemenuhan akan kebutuhan air bisa didapat dari air mineral, jus buah,
air sayur, air kacang hijau, dan susu. Mengonsumsi cairan yang
mengandung sari makanan tertentu lebih dianjurkan, karena memiliki
fungsi ganda dalam memenuhi produksi ASI.
7. Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan
Menurut Sulistyaningsih, (2011: 52), faktor yang mempengaruhi pola
makan yaitu sebagai berikut :
a. Faktor Ekonomi

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 12


Variabel ekonomi yang masih cukup dominan dalam
mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapatan keluarga dan
harga. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang untuk
membeli pangan dengan kualitas yang lebih baik, sebaliknya
penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli
secara kualitas dan kuantitas.
b. Faktor Sosial Budaya
Pantang makan dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat
dipengaruhi oleh faktor budaya atau kepercayaan. Pantangan yang
didasari oleh kepercayaan pada umumnya mengandung perlambang
atau nasihat yang dianggap baik maupun tidak baik yang lambat laun
akan menjadi kebiasaan atau adat. Kebudayaan suatu masyarakat
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi
seseorang dalam memilih dan mengolah pangan yang akan
dikonsumsi.
c. Faktor Agama
Pantangan yang didasari agama, khususnya Islam disebut haram
dan individu yang melanggar hukumnya dosa. Adanya pantangan
makanan atau minuman tertentu dari sisi agama dikarenakan makanan
atau minuman tersebut membahayakan jasmani dan rohani bagi yang
mengonsumsinya. Konsep halal dan haram sangat mempengaruhi
pemilihan bahan makanan yang akan dikonsumsi.
d. Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan,
akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan
kebutuhan gizi. Salah satu contoh, prinsip yang dimiliki seseorang
dengan pendidikan rendah biasanya yang penting mengenyangkan,
sehingga porsi bahan makanan sumber karbohidrat lebih banyak
dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lain. Sebaliknya,
kelompok orang dengan pendidikan tinggi memiliki kecenderungan
memilih bahan makanan sumber protein dan berusaha
menyeimbangkan dengan kebutuhan zat gizi lain.
e. Lingkungan

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 13


Faktor lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap
pembentukan perilaku makan. Lingkungan yang dimaksud dapat
berupa lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya promosi melalui
media elektronik maupun cetak. Kebiasaan makan dalam keluarga
sangat berpengaruh besar terhadap pola makan seseorang, kesukaan
seseorang terhadap makanan terbentuk dari kebiasaan makan yang
terdapat dalam keluarga.
C. SENAM NIFAS
1. Pengertian
Senam nifas adalah perawatan dan pemeliharaan keindahan tubuh
pasca persalinaan, untuk memulihkan otot yang kendor dan
mengencangkan otot abdomen.atau senam yang dilakukan ibu setelah
melahirkan. Senam nifas bertujuan untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot-otot
punggung, otot dasar panggul dan otot perut.
Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah latihan
jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan, dimana
fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk
mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi,
memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan,
terutama pada otot otot bagian punggung, dasar panggul dan perut.
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu
setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya
adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat
penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan
memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada
otot bagian punggung, dasar panggul dan perut (Anggriyana, 2010).
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin
setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama
kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti
semula (Sukaryati dan Maryunani, 2011).
2. Tujuan Senam Nifas
Menurut Anggriyana (2010), senam nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu
pasca persalinan, dimana senam nifas mempunyai tujuan untuk :

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 14


a. Membantu mencegah pembentukan bekuan (thrombosis) pada
pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung.
b. Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar
vagina maupun otot-otot dasar panggul.
c. Memperbaiki regangan otot perut.
d. Untuk relaksasi dasar panggul.
e. Memperbaiki tonus otot pinggul.
f. Memperbaiki sirkulasi darah.
g. Memperbaiki regangan otot tungkai.
h. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan.
Menurut Walyani dan Purwoastuti (2015), tujuan dilakukannya senam
nifas pada ibu setelah melahirkan adalah:
a. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu.
b. Mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fungsi alat
kandungan.
c. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot
panggul, perut dan perineum terutama otot yang berkaitan selama
kehamilan dan persalinan.
d. Memperlancar pengeluaran lochea.
e. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah
melahirkan.
f. Merelaksasi otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan
persalinan.
g. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya
emboli, trombosia, dan lain-lain.
3. Manfaat Senam Nifas
Manfaat senam nifas secara umum menurut Sukaryati dan Maryunani
(2011), adalah sebagai berikut:
a. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang
mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut ke bentuk normal.
b. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar
diakibatkan kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan dan
peregangan lebih lanjut.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 15


c. Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan
menghadapi stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca
persalinan.
4. Kontra Indikasi
Senam nifas seyogyanya tidak dilakukan oleh ibu yang menderita
anemia atau yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru
(Anggriyana, 2010).
Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak
diperbolehkan untuk melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan
umumnya tidak baik misalnya hipertensi, pascakejang dan demam
(Wulandari dan Handayani, 2011). Demikian juga ibu yang menderita
anemia dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru
seharusnya tidak melakukan senam nifas (Widianti dan Proverawati,
2010).
5. Macam –macam Senam Nifas
Menurut Brayshaw (2008) macam senam nifas dapat dibedakan
menjadi berikut:
a. Senam pascanatal setelah persalinan normal
1) Senam sirkulasi
Jenis senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah
persalinan. Senam ini bertujuan untuk mempertahankan dan atau
meningkatkan sirkulasi ibu pada masa pascapartus segera ketika ia
mungkin berisiko mengalami trombosis vena atau komplikasi
sirkulasi ini. Senam ini dapat dilakukan di tempat tidur beberapa
kali setelah bangun tidur dan harus dilanjutkan sampai ibu mampu
mobilisasi total dan tidak ada edema pergelangan kaki (Brayshaw,
2008).
2) Senam kaki
Duduk atau berbaring dengan posisi lutut lurus. Tekuk lalu
regangkan scara perlahan sedikitnya 12 kali, ingat untuk lebih
memilih gerakan dorsifleksi bukan plantarfleksi untuk mencegah
kram. Pertahankan posisi lutut dan paha, putar kedua pergelangan
sebesar mungkin putaranya, sedikitnya 12 kali untuk satu arah
(Brayshaw, 2008).
Mengencangkan kaki

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 16


Duduk atau berbaring dengan kaki lurus. Tarik kedua kaki ke
atas pada pergelangan kaki dan tekankan bagian belakang lutut ke
tempat tidur. Tahan posisi ini dalam hitungan 5, bernapaslah
secara normal, lalu relaks. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali
(Brayshaw, 2008).
3) Napas dalam
Pernafasan diafragma membantu mengembalikan aliran vena
melalui kerja pemompaan diafragma pada vena kava inferior dan
harus diulangi beberapa kali sehari sampai ibu dapat mobilisasi
(Brayshaw, 2008).
Dalam posisi apa pun, tarik napas dalam sebanyak 3 atau 4 kali
(tidak boleh lebih) untuk memungkinkan ventilasi penuh paru-
paru.
4) Dasar panggul
Senam dasar panggul menguatkan otot dasar panggul
pascapartus, tujuannya mengembalikan fungsi penuhnya sesegera
mungkin dan membantu mencegah masalah atau prolaps urine
jangka panjang. Namun, kontraksi dan relaksasi otot-otot ini juga
membantu meredakan ketidaknyamanan pada perineum, rasa ini
mungkin timbul akibat persalinan, dan tujuan pemulihan dengan
meningkatkan sirkulasi lokal dan mengurangi edema. (Brayshaw,
2008).
 Latihan dasar panggul
Kencangkan anus seprti menhakan defekasi, kerutkan
uretra dan vagina juga seperti menahan berkemih, kemudian
lepaskan ketiganya. Tahan dengan kuat selama mungkin
sampai 10 detik, bernapas secara normal. Relaks dan istirahat
selama 3 detik. Ulangi dengan perlahan sebanyakmungkin
sampai maksimum 10 kali.
Ulangi senam dengan mengencangkan dan mengendurkan,
gerakanlebih cepat sampai 10 kali tanpa menahan kontraksi.
Jumlah pengulangan akan bertambah secara bertahap bila ibu
hanya menyanggupi beberapa kali melakukan senam ini pada

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 17


awalnya, namun ibu perlu diberi tahu bahwa hal ini normal
(Brayshaw, 2008).
5) Senam abdomen
Selama kehamilan, korset abdomen mengalami peregangan
mencapai kira-kira dua kali lipat dari panang semula pada akhir
minggu masa kehamilan. Seluruh otot abdomen memerlukan
latihan untuk mencapai panjang dan kekuatan semula, namun otot
yang terpenting karena perannya dalam menjaga kestabilan
panggul ialah otot transversus. Latihan transversus dapat dimulai
kapan pun ibu merasa mampu dan harus dilakukan sering sambil
ibu melakukan aktivitasnya bersama bayi (Brayshaw, 2008).
a) Senam transversus
Berbaring dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar menapak
di tempat tidur. Letakkan kedua tangan di abdomen bawah di
depan paha. Tarik napas dan pada saat akhir hembuskan napas,
Kencangkan bagian bawah abdomen di bawah umbilicus dan
tahan dalam hitungan 10, lanjutkan dengan bernapas normal.
Ulangi sampai 10 kali.
b) Senam dasar panggul dan transversus
Kerja otot dasar panggul dan transversus akan bertambah
dengan mengombinasikan kedua latihan tersebut (Sapsford et
al, 2011).
Aktivitas bersama ini terutama bermanfaat pada masa
pascanatal, khusunya bila gerakan otot dasar panggul sulit
dimulai. Caranya ibu dapat mengontraksikan transversus
terlebih dahulu lalu otot dasar panggul atau sebaliknya.
Penting untuk menggunakan kontraksi kombinasi ini secara
fungsional selama melakukan aktivitas untuk melindungi sendi
panggul dan tulang belakang. Seorang ibu baru melakukan
banyak tugas yang melibatkan gerakan mengangkat, misalnya,
ketika sedang mengganti popok bayi, meletakkan bayi ke
tempat tidur, menyusui. Ibu juga perlu diingatkan untuk

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 18


menggunakan otot dasar panggul dan transversus sebelum
mulai melakukan tugas apa pun (Brayshaw, 2008).
c) Mengangkat panggul
Senam mengangkat panggul dapat dilakukan pada awal
pascapartum, dan khususnya bermanfaat bila ibu memiliki
riwayat nyeri punggung postural. Berbaring telentang dan
kedua lutut ditekuk dan kaki ditapakkan ke lantai, kencangkan
otot-otot abdomen, kencangkan juga otot panggul dan tekan
sedikit area belakang lantai. Tahan posisi ini sampai hitungan
lima. Ulangi gerakan ini gerakan ini 5 kali, tingkatkan hingga
pengulangan mencapai hitungan 10 kali atau lebih pada
minggu-minggu selanjutnya. Ulangi latihan ini dengan lebih
berirama ( pelvic rocking ), untuk membantu meredakan
kekauan yang timbul akibat pengaruh postural atau nyeri
punggung yang mungkin timbul setelah persalinan.
Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai posisi,
misanlya, posisi duduk dan berdiri lebih nyaman dibandingkan
berbaring apabila ibu tinggal di rumah dan sibuk (Brayshaw,
2008).
6) Pemeriksaan rektus
Kira-kira pada hari ketiga, otot rektus harus diperiksa untuk
mengetahui kemungkinan diastasis yang berlebihan. Bidan adalah
sosok yang tepat untuk mengkaji diastasis ketika sedang
mempalpasi fundus. ibu dalam posisi berbaring telentang dengan
satu bantal di bawak kepala, tekuk lutut, dan kaki datar di tempat
tidur.
Dengan jari tangan bidan menekan ke abdomen yakni di
bawah atau di atas umbilikus, ibu diminta untuk mengangkat
kepala dan bahunya dari bantal dan mengarahkannya ke lutut. Bila
tidak terdapat diastasis, otot rektus akan terasa mengencang pada
kedua sisi jari. Bila otot rektus tidak teraba walaupun dengan dua
atau lebih jari dimasukkan dan otot rekti yang mencuat, hanya
senam transversus dan mengangkat panggul yang boleh dilakukan

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 19


dan dapat dilatih beberapa kali sehari. Setelah beberapa hari,
pengkajian area rektus dapat diulangi. Bila celah masih
menunjukkan lebar yang bermakna dan tidak juga berkurang, ibu
harus dirujuk ke ahli fisioterapi kesehatan wanita (Brayshaw,
2008).
7) Senam stabilitas batang tubuh
a) Dengan posisi duduk dan kaki datar diatas lantai serta
tangan diatas otot abdomen bawah, tarik otot dasar panggul
dan tranversus serta naik kan satu lutut sehingga kaki beberapa
inci di atas lantai. Tahan selama lima detik. Ulangi sebanyak
lima kali gerakan.
b) Dengan posisi berbaring miring, tekuk kedua lutut kearah
atas depan, tarik otot tranversus serta angkat lutut atas, dengan
cara memutar paha ke arah luar sementara tumit saling
berdekatan.
c) Dengan posisi berbaring miring dan lutut kaki yang bawah
di tekuk ke arah belakang, tarik abdomen bagian bawah dan
naikkan kaki yang atas ke arah atap sejajar dengan tubuh.
Tahan gerak kan selama 5 detik.
d) Dengan posisi berbaring telentang, tekuk kedua lutut ke
atas dan kaki datar di atas lantai. Letak kan tangan di atas
abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan biarkan lutut
kanan sedikit ke arah luar dengan sedikit mengendalikan untuk
memastikan bahwa pelvis tetap pada posisi nya dan punggung
tetap datar.
e) Dengan posisi berbaring telentang, tekuk kedua lutut ke
atas dan kaki datar di atas lantai. Letak kan tangan di atas
abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan secara
perlahan luruskan tumit salah satu kaki dengan tetap
mempertahankan punggung datar setinggi panggul. Hentikan
bila panggul mulai bergerak.
b. Senam pascanatal setelah persalinan dengan bantuan
Ibu yang baru menjalani persalinan dengan forcep atau ekstraksi
vakum akan mengalami penjahitan dan kemungkinan memar serta

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 20


edema. Ibu ini akan ragu-ragu melakukan senam, namun harus
diharuskan untuk melakukan senam sirkulasi (khususnya bila mereka
pernah mengalami anestesi epidural) dan senam dasar panggul ringan
yang akan membantu penyembuhan perineum. Senam transversus
harus diperkenalkan kapan pun ibu siap (Brayshaw, 2008).
Posisi istirahat yang nyaman adalah berbaring miring dengan
bantal diletakkan di antara kedua kaki dan posisi berbaring telungkup
(banyak ibu lupa bahwa ia sudah bisa telungkup lagi), dengan satu
buah bantal diletakkan di bawah pinggang dan lainnya di bawah
kepala dan bahu. Menyusui akan lebih nyaman dengan posisi miring
daripada duduk (Brayshaw, 2008).
c. Senam pascanatal dan saran setelah seksio sesarea
Ibu harus diajarkan bagaimana naik turun tempat tidur dengan
menekuk kedua lutut terlebih dahulu, tarik otot abdomennya dan
berguling ke depan, dengan dorongan tangan dan kaki. Ia akan
mampu berpindah ke arah atas atau bawah. Ibu tidak diperkenankan
langsung duduk dari posisi berbaring, namun tetap berguling ke
samping. Gerakan ini juga cara termudah untuk bangun dari tempat
tidur - kencangkan bagian transversus dan dorong ke posisi duduk di
samping tempat tidur (Brayshaw, 2008).
Napas dalam diikuti dengan huffing (ekspirasi paksa singkat), akan
membantu mengeluarkan sekresi di paru-paru yang mungkin dapat
terjadi setelah pemberian anestesi umum. Bila ibu perlu batuk, ia
harus menekuk lututnya dan menahan lukanya dengan tekanan tangan
atau bantal, sementara ibu bersandar atau duduk di tepi tempat tidur,
posisi ini mencegah regangan berlebihan pada sutura, meningkatkan
rasa percaya diri, mengurangi rasa nyeri (Brayshaw, 2008).
d. Senam pascanatal setelah bayi lahir mati atau kematian neonates
Ibu yang baru mengalami kesedihan karena bayi lahir mati atau
kematian neonatus, atau mereka yang bayinya menderita sakit parah,
mungkin dirawat di ruang khusu dan cenderung tidak mengikuti
senam pascanatal. Dukungan yang khusus perlu diberikan agar ibu
mau melakukan senam ini serta saran tentang aktivitas normalnya

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 21


sehari-hari. Mereka biasanya cenderung ingin mempraktekan dalam
sesi tunggal. Sediakan leaflet yang tidak menyinggung tentang bayi,
misalnya tentang menyusui, mengganti popok. Ibu ini, biasanya
kembali bekerja lebih awal dari perencanaan semula dan memerlukan
redukasi senam otot dasar panggul dan abdomen, khususnya ketika
harus melakukan aktivitas fungsional. Mereka menginginkan
pertemuan tindak lanjut dengan ahli fisioterapi setelah beberapa
minggu kemudian, karena sangat tidak tepat baginya mengikuti kelas
pascanatal (Brayshaw, 2008).
6. Waktu Pelaksanaan Senam Nifas
Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi,
pascakejang, demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24
jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari.
Dengan melakukan senam nifas sesegera mungkin, hasil yang didapat
diharapkan dapat optimal dengan melakukan secara bertahap.
Senam nifas sebaiknya dilakukan di antara waktu makan. Melakukan
senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena
perut masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan di saat lapar, ibu tidak akan
mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore
hari. Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling
sederhana hingga yang tersulit (Marmi, 2012).
7. Tata cara melakukan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya petugas kesehatan
mengajarkan kepada ibu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan dengan
cara menggerak- gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kejang otot selama melakukan gerakan senam nifas
(Maryunan dan Sukaryati, 2011).
Berikut gerakan senam nifas secara bertahap (Nurjanah, 2013 dalam
saraswati,2014) :
a. Hari Pertama
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan diatas perut
dibawah area iga-iga. Tarik napas dalam dan lambat melalui hidung

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 22


tahan hingga hitungan ke 5 atau ke 8 dan kemudian keluarkan melalui
mulut. Lakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan pada pagi dan sore
hari.

Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah


dan perdafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan
baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh.
b. Hari Kedua
Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak
tangan terbuka katas. Kendurkan lengan kiri sedikit, dan renggangkan
lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan
renggangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh
bagian kanan tubuh. Lakukan 15 kali gerakan pada pagi dan sore.

Latihan ini di tujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali


otot-otot lengan.
c. Hari Ketiga
Berbaring terlentang, kedua kaki diregangkan. Tarik dasar panggul,
tahan selama 3 detik dan kemudian rileks. Lakukan 5-6 kali dalam
latihan pagi dan sore.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 23


Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar
panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama
kehamilan dan persalinan.
d. Hari Keempat
Berbaring lutut ditekuk. Kontraksikan / kencangkan otot-otot perut
sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong
tahan 3 detik, kemudian rileks. Lakukan dalam 10-15 kali gerakan
pada pagi dan sore.

Latihan ini di tujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali


otot-otot panggul.
e. Hari Kelima
Berbaring terlentang,lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat
kepala dan bahu kira-kira 45°, tahan 3 detik dan rileks dengan
perlahan. Lakukan dalam 10-15 kali gerakan pada pagi dan sore.

Latihan ini bertujuan untuk melatih sekaligus otot-otot tubuh


diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot
paha.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 24


f. Hari Keenam
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan disamping
badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian
antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika
menurunkan kaki, lakukan perlahan namun bertenaga. Ulangi gerakan
sebanyak 8 kali pada pagi dan sore.

Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama


kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk
memperlancar sirkuasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko
oedema kaki.
g. Hari Ketujuh
Tidur telentang dengan kaki terangkat keatas, badan agak
melengkung dengan letak pada kaki bawah lebih atas. Lakukan
gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan,
selanjutnya diikuti dengan gerakan ujung kaki secara teratur seperti
lingkaran dari luar kedalam, kemudian gerakkan telapak kaki kiri dan
kanan ke atas dan ke bawah seperti menggergaji. Lakukan gerakan ini
masing-masing selama setengah menit dengan 10-15 kali gerakan
pada pagi dan sore.
Kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan
yang ditekuk kebelakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk
akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak
menghentak dan memaksa.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 25


Latihan ini berfungsi untuk menguatkan otot-otot di kaki dan
memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi resiko oedema kaki.
8. Kerugian Tidak Melakukan Senam Nifas
Kerugian bila tidak melakukan senam nifas menurut Sukaryati dan
Maryunani (2011), antara lain :
a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah
tidak dapat dikeluarkan.
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d. Timbul varises.
9. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Senam
Nifas
a. Usia
Semakin cukup usia si ibu tingkat kemampuan atau kematangan
akan lebih mudah untuk berpikir dan mudah menerima informasi
sehingga akan mudah dalam melakukan senam nifas.
b. Tingkat pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima
informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki,
sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan
sikap seseorang terhadap nilai yang di perkenalkan (Nursalam, 2011).
c. Pengalaman
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
pengalaman dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan
dengan benar. Sehingga dari pengalaman yang benar diperlukan
berfikir yang logis dan kritis (Notoadmodjo, 2008).
d. Intelegensi
Pada prinsipnya mempengaruhi kemampuan seorang untuk
menyesuaikan diri dan cara pengambilan keputusan ibu-ibu atau

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 26


masyarakat yang intelegensinya tinggi akan banyak berpartisipasi
lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan di banding dengan
masyarakat yang intelegensinya rendah.
e. Sosial-Ekonomi
Mempengaruhi tingkah laku seseorang ibu atau masyarakat yang
berasal dari sosial ekonomi tinggi di mungkinkan lebih memiliki sikap
positif memandang diri dan masa depannya, tetapi bagi ibu - ibu atau
masyarakat yang sosial ekonominya rendah akan tidak merasa takut
untuk mengambil sikap atau tindakan.
f. Sosial Budaya
Dapat mempengaruhi proses pengetahuan khususnya dalam
penyerapan nilai-nilai sosial, ke agamaan untuk memperkuat super
egonya.
g. Lingkungan
Lingkungan berpikiran luas tingkat pengetahuan lebih baik dari
pada orang yang tinggal di lingkungan berfikir sempit.

h. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada
seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja akan mempunyai
banyak informasi dan pengalaman (Wahyudin, 2007).

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 27


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan gizi ibu nifas terutama pada menyusui bila menyusui akan
meningkat 25%. Karena guna untuk proses penyembuhan karena habis
melahirkan dan untuk produksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi.
makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme,
cadangan makan dalam tubuh, proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu
sendiri yang akan di konsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Makanan seimbang yang harus di konsumsi adalah porsi cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas, atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin,
serta bahan pengawet dan pewarna.
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan
dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan dan referensi yang ada. Kami berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran atas makalah yang kami buat.

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 28


DAFTAR PUSTAKA

Suliastiyoningsih (2011: 52). Sumber : Teori Perilaku Lawrence W. Green (1980:


120) . Journal Endurance 2(1) February 2017 (31-36) Kopertis Wilayah X 31

Apri Sulistianingsih1, Yossy Wijayanti1. Diploma III Midwifery Program STIKes


Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Corresponding author: Apri Sulistianingsih
(sulistianingsih.apri@gmail.com). Faktor yang Berpengaruh terhadap
Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Postpartum. Received 26 January 2019;
Accepted 19 February 2019; Published 10 March 2019.

Abdul Khodir Jaelani, Monifa Putri, Nelvi Aldrina Lubis DIII Kebidanan,
Akademi Kebidanan Indragiri, 29312 Rengat Pekanbaru Riau Email:
abdulkhodirapt@gmail.com. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS
TENTANG MAKANAN GIZI SEIMBANG DENGAN PENYEMBUHAN
LUKA PERINEUM .
Submitted : 26-10-2016, Reviewed: 20-11-2016, Accepted: 23-11-2016 DOI:
http://dx.doi.org/10.22216/jen.v2i1.1120

Journal for Quality in Women's Health | Vol. 2 No. 1 March 2019 | pp. 11 – 18 p-
ISSN: 2615-6660 | e-ISSN: 2615-6644 DOI: 10.30994/jqwh.v2i1.22
Website: http://jurnal.strada.ac.id/jqwh | Email: jqwh@strada.ac.id

Eko Winarti S,ST.,M.Kes. Satuan Acara Penyuluhan Manfaat Senam Nifas Bagi
IbuNifas. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj
z_Im5xeDkAhUFrI8KHXBwB9U4ChAWMAF6BAgAEAI&url=http%3A%2F
%2Fwww.fikunik.ac.id%2Fpenelitian%2Fdownload_file
%2Fd36b9e48a3ca82aa042bf8fc250ea931.pdf&usg=AOvVaw1Rqw0O-
dUD9ZDs6Sclwt8Y

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 29


BAB II.Landasan Teori.
https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/R1115004_bab2.pdf

BAB 2.Tinjauan Teori.Chapter II.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53962/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

Nutrisi Pada Ibu Nifas dan Senam NifasPage 30

Anda mungkin juga menyukai