Anda di halaman 1dari 21

“ KONSEP DASAR NIFAS, LAKTASI,

DAN MENYUSUI
(PASCA PERSALINAN)”
KELOMPOK 3

DOSEN PENGAMPU :
KURNIA DEWIANI, S.ST., M.Keb
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Lesinta Darayuma (F0G020046)


2. Yunita Efrida (F0G020048)
3. Siska Herniawati (F0G020051)
4. Tria Utami (F0G020053)
5. Asdiana Meliani (F0G020054)
6. Ayu Sonia (F0G020064)
7. Enersi Agrey Nelly Putri (F0G020067)
8. Ceni Pratiwi (F0G020073)
9. Niken (F0G020075)
LATAR BELAKANG
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah plasenta keluar, masa n
ifas disebut juga masa pemulihan yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu, dimana alat-alat
kandungan akan kembali pulih seperti semula. Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai denga
n 42 hari pasca persalinan.

Ketika masa nifas terjadi perubahan-perubahan penting, salah satunya yaitu timbulnya laktasi. Lakt
asi adalah pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Laktasi terjadi oleh karena pengaruh hormo
n estrogen dan progesterone yang merangsang kelenjar-kelenjar payudara ibu.

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 ini sangat p
enting diberikan kepada bayi sejak bayi dilahirkan hingga selama enam bulan, tanpa menambahka
n atau mengganti dengan makanan atau minuman. Menyusui merupakan hak setiap ibu setelah me
lahirkan /nifas, tidak terkecuali pada ibu yang bekerja maka agar terlaksananya pemberian ASI dibu
tuhkan informasi yang lengkap mengenai menyusui serta bagaimana teknik menyusui yang benar.
Pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk memenuhi asupan ASI pada bayi sejak dilahirkan sampai
dengan berusia enam bulan.
1. Pengertian dan Tuj
uan Asuhan Masa Nifa
s, Laktasi dan Menyu
sui
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yai
tu terhitung dari setelah plasenta keluar, masa nifa
s disebut juga masa pemulihan yang umumnya me
merlukan waktu 6-12 minggu, dimana alat-alat kan
dungan akan kembali pulih seperti semula. Nifas a
dalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 h
ari pasca persalinan.
   
Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, s
a. Pengertian dan ama seperti halnya masa haid. Selama masa nifas,
Tujuan Masa Nifas tubuh mengeluarkan darah nifas yang mengandun
g trombosit, sel-sel generative, sel-sel nekrosis ata
u sel mati dan sel endometrium sisa. Ada yang dar
ah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nif
asnya masih keluar melewati masa 40 hari.
Tujuan asuhan masa nifas dibagi 2 yaitu :

1. Tujuan Umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.

2. Tujuan Khusus
 Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
 Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati/meruju
k bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
 Memberikan pendidikan kesehatan, tenaga perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, m
enyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat.
 Memberikan pelayanan KB.
Laktasi merupakan keterampilan yang dipelajari
oleh ibu dan bayi. Dimana keduanya membutuh
kan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nut
risi pada bayi selama 6 bulan (Purwanti, 2004).

Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari A


SI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap
dan menelan ASI. Tujuannya agar Bunda dapat
memenuhi kebutuhan air susu ibu (ASI) yang di
b. Pengertian dan butuhkan Si Kecil dengan baik.
Tujuan Laktasi Tujuan asuhan laktasi merupakan upaya yang di
lakukan untuk mencapai keberhasilan dalam me
nyusui. Manajemen laktasi sebaiknya sudah dila
kukan sejak awal kehamilan, hingga selama ma
sa menyusui.
Menyusui adalah proses pemberian susu
kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu
dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
menghisap untuk mendapatkan dan menelan
susu. Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa
air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi.
Tujuannya adalah sebagai cairan alami yang
diproduksi tubuh ibu melahirkan, ASI adalah
c. Pengertian dan T makanan terbaik untuk bayi. Manfaat menyusui
bukan hanya baik untuk bayi, namun juga untuk
ujuan Menyusui ibu. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh
serta membantu mengembalikan kondisi
hormon ibu setelah melahirkan.
2. Peran dan Tanggung
Jawab Bidan dalam Ma
sa Nifas
Peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengank
ebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga .
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4. Membuat kebijakan perencana progam kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan m
ampu melakukan kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarah
an mengenali tanda- tanda bahaya ,menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebers
ihan yang aman
7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnos
adan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,me
ncegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas
8. Memberikan asuhan secara professional.
3. Tahapan Masa Nifas
Tahapan masa nifas :

1. Puerperium Dini, yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan serta
menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya.
2. Puerperium Intermediate, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamany
a sekitar 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna ter
utama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.
4. Kebijakan Progr
am Nasional Masa
Nifas
Kebijakan Program Nasional tentang Masa Nifas adalah:
1. Rooming in merupakan suatu sistem perawatan dimana ibu dan bayi dirawat dalam 1
unit/kamar. 2. Bayi selalu ada disamping ibu sejak lahir (hal ini dilakukan hanya pada b
ayi yang sehat).
3. Gerakan nasional ASI ekslusif yang dirangcang oleh pemerintah.
4. Pemberian vitamin A ibu nifas.
5. Program inisiasi menyusui dini.

Berdasarkan program dan kebijakan teknis masa nifas adalah paling sedikit 4 kali kunju
ngan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah mendetek
si, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
5. Supporting Women
Becoming Mother
Supporting women becoming mother adalah dukungan sebelum menjadi ibu.
Hal-hal yang dapat dilakukan adalah :
1. Yakinkan ibu bahwa bayi memperoleh makanana yang mencukupi dari payudara ibunya.
2. Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.

Cara bidan memberikan dukungan dalam hal pemberian ASI:


1. Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama.
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul.
3. Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI. Posisi menyusui yang benar merupakan hal ya
ng sangat penting.
4. Bayi harus ditempatkan dekat ibunya (rooming in).
5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
6. Hanya berikan kolostrum dan ASI saja. Makanan lain (termasuk air) dapat membuat bayi sakit dan
menurunkan persedian ASI ibunya.
7. Hindari susu botol dan dot “ empeng” . Susu botol dan kempengan membuat bayi bingung dan dap
at membuatnya menolak putting ibunya atau tidak menghisap dengan baik.
6. Menganalisis Aspek S
osial Budaya yang Terk
ait Masa Pasca Persali
nan
(Masa Nifas)
Dari segi budaya, melahirkan tidak hanya merupakan suatu proses yang semata-mata
berkenaan dengan lahirnya sang bayi saja, karena pada saat itu, dari rahim sang ibu k
eluar pula unsur-unsur yang biasanya dikategorikan sebagai unsur kotor, seperti darah
, air ketuban, tali pusat dan plasenta.

Tentang ramu-ramuan dalam proses kelahiran dan pasca persalinan, Setiap kebudaya
an memiliki kepercayaan mengenai berbagai ramuan atau bahan obat-obatan yang di
yakini berkhasiat sebagai penguat tubuh atau pelancar proses persalinan.

Umumnya bahan obat-obatan itu terdiri dari ramu-ramuan yang diracik dari berbagai tu
mbuh-tumbuhan, seperti daun-daunan, akar-akaran, atau bahan-bahan lainnya.

Ramuan yang dianjurkan oleh dukun bayi untuk diminum atau dimakan oleh calon ibu
bervariasi, sesuai dengan pengetahuan budaya setempat dan menurut ketersediaan b
ahan-bahan di lingkungan sekitar. Di Bali, misalnya, balian manak menganjurkan pasi
enya yang hamil tua untuk minum jamu daun waru atau minum air kelapa muda agar k
elak persalinannya lancar.
Pada saat bayi telah lahir terdapat pula ramu-ramuan yang ditujukan pada perawatan ibu
melahirkan.
Bahan-bahan ramuan itu digunakan tujuan untuk :
- mengembalikan tenaga,
- memperkuat tubuh ibu,
- mengembalikan fungsi-fungsi tubuh menjadi sebelum hamil,
- membersihkan tubuh dari nifas dan zat-zat yang diangap kotor lainnya,
- serta mengembalikan bentuk tubuh dalam konteks keindahan tubuh.

Jenis-jenis ramuan dan obat-obatan yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat p
ada masa hamil, menjelang saat melahirkan dan sesudah bersalin merupakan bahan-ba
han yang berasal dari pengetahuan budaya masyarakat yang bersangkutan. Sebagian di
antaranya sudah digunakan secara turun temurun sejak beberapa generasi. Namun dala
m hal-hal tertentu tidak selalu bahan-bahan yang digunakan berkhasiat menurut ilmu kes
ehatan atau mendukung tercapainya tujuan kesehatan dengan baik.
KESIMPULAN
    Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah plas
enta keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat kandungan akan
kembali pulih seperti semula. Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat
sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Menyusui merupakan hak se
tiap ibu setelah melahirkan /nifas, tidak terkecuali pada ibu yang bekerja maka agar terl
aksananya pemberian ASI dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai menyusui sert
a bagaimana teknik menyusui yang benar.    

Dari segi budaya, melahirkan tidak hanya merupakan suatu proses yang semata-
mata berkenaan dengan lahirnya sang bayi saja, karena pada saat itu, dari rahim sang i
bu keluar pula unsur-unsur yang biasanya dikategorikan sebagai unsur kotor, seperti da
rah, air ketuban, tali pusat dan plasenta.
    Tentang ramu-ramuan dalam proses kelahiran dan pasca persalinan, setiap keb
udayaan memiliki kepercayaan mengenai berbagai ramuan atau bahan obat-obatan yan
g diyakini berkhasiat sebagai penguat tubuh atau pelancar proses persalinan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai