DAN MENYUSUI
(PASCA PERSALINAN)”
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
KURNIA DEWIANI, S.ST., M.Keb
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Ketika masa nifas terjadi perubahan-perubahan penting, salah satunya yaitu timbulnya laktasi. Lakt
asi adalah pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Laktasi terjadi oleh karena pengaruh hormo
n estrogen dan progesterone yang merangsang kelenjar-kelenjar payudara ibu.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 ini sangat p
enting diberikan kepada bayi sejak bayi dilahirkan hingga selama enam bulan, tanpa menambahka
n atau mengganti dengan makanan atau minuman. Menyusui merupakan hak setiap ibu setelah me
lahirkan /nifas, tidak terkecuali pada ibu yang bekerja maka agar terlaksananya pemberian ASI dibu
tuhkan informasi yang lengkap mengenai menyusui serta bagaimana teknik menyusui yang benar.
Pemberian ASI eksklusif bertujuan untuk memenuhi asupan ASI pada bayi sejak dilahirkan sampai
dengan berusia enam bulan.
1. Pengertian dan Tuj
uan Asuhan Masa Nifa
s, Laktasi dan Menyu
sui
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yai
tu terhitung dari setelah plasenta keluar, masa nifa
s disebut juga masa pemulihan yang umumnya me
merlukan waktu 6-12 minggu, dimana alat-alat kan
dungan akan kembali pulih seperti semula. Nifas a
dalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 h
ari pasca persalinan.
Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, s
a. Pengertian dan ama seperti halnya masa haid. Selama masa nifas,
Tujuan Masa Nifas tubuh mengeluarkan darah nifas yang mengandun
g trombosit, sel-sel generative, sel-sel nekrosis ata
u sel mati dan sel endometrium sisa. Ada yang dar
ah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nif
asnya masih keluar melewati masa 40 hari.
Tujuan asuhan masa nifas dibagi 2 yaitu :
1. Tujuan Umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
2. Tujuan Khusus
Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati/meruju
k bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
Memberikan pendidikan kesehatan, tenaga perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, m
enyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat.
Memberikan pelayanan KB.
Laktasi merupakan keterampilan yang dipelajari
oleh ibu dan bayi. Dimana keduanya membutuh
kan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nut
risi pada bayi selama 6 bulan (Purwanti, 2004).
1. Puerperium Dini, yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan serta
menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya.
2. Puerperium Intermediate, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamany
a sekitar 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna ter
utama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.
4. Kebijakan Progr
am Nasional Masa
Nifas
Kebijakan Program Nasional tentang Masa Nifas adalah:
1. Rooming in merupakan suatu sistem perawatan dimana ibu dan bayi dirawat dalam 1
unit/kamar. 2. Bayi selalu ada disamping ibu sejak lahir (hal ini dilakukan hanya pada b
ayi yang sehat).
3. Gerakan nasional ASI ekslusif yang dirangcang oleh pemerintah.
4. Pemberian vitamin A ibu nifas.
5. Program inisiasi menyusui dini.
Berdasarkan program dan kebijakan teknis masa nifas adalah paling sedikit 4 kali kunju
ngan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah mendetek
si, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
5. Supporting Women
Becoming Mother
Supporting women becoming mother adalah dukungan sebelum menjadi ibu.
Hal-hal yang dapat dilakukan adalah :
1. Yakinkan ibu bahwa bayi memperoleh makanana yang mencukupi dari payudara ibunya.
2. Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
Tentang ramu-ramuan dalam proses kelahiran dan pasca persalinan, Setiap kebudaya
an memiliki kepercayaan mengenai berbagai ramuan atau bahan obat-obatan yang di
yakini berkhasiat sebagai penguat tubuh atau pelancar proses persalinan.
Umumnya bahan obat-obatan itu terdiri dari ramu-ramuan yang diracik dari berbagai tu
mbuh-tumbuhan, seperti daun-daunan, akar-akaran, atau bahan-bahan lainnya.
Ramuan yang dianjurkan oleh dukun bayi untuk diminum atau dimakan oleh calon ibu
bervariasi, sesuai dengan pengetahuan budaya setempat dan menurut ketersediaan b
ahan-bahan di lingkungan sekitar. Di Bali, misalnya, balian manak menganjurkan pasi
enya yang hamil tua untuk minum jamu daun waru atau minum air kelapa muda agar k
elak persalinannya lancar.
Pada saat bayi telah lahir terdapat pula ramu-ramuan yang ditujukan pada perawatan ibu
melahirkan.
Bahan-bahan ramuan itu digunakan tujuan untuk :
- mengembalikan tenaga,
- memperkuat tubuh ibu,
- mengembalikan fungsi-fungsi tubuh menjadi sebelum hamil,
- membersihkan tubuh dari nifas dan zat-zat yang diangap kotor lainnya,
- serta mengembalikan bentuk tubuh dalam konteks keindahan tubuh.
Jenis-jenis ramuan dan obat-obatan yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat p
ada masa hamil, menjelang saat melahirkan dan sesudah bersalin merupakan bahan-ba
han yang berasal dari pengetahuan budaya masyarakat yang bersangkutan. Sebagian di
antaranya sudah digunakan secara turun temurun sejak beberapa generasi. Namun dala
m hal-hal tertentu tidak selalu bahan-bahan yang digunakan berkhasiat menurut ilmu kes
ehatan atau mendukung tercapainya tujuan kesehatan dengan baik.
KESIMPULAN
Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah plas
enta keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat kandungan akan
kembali pulih seperti semula. Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat
sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Menyusui merupakan hak se
tiap ibu setelah melahirkan /nifas, tidak terkecuali pada ibu yang bekerja maka agar terl
aksananya pemberian ASI dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai menyusui sert
a bagaimana teknik menyusui yang benar.
Dari segi budaya, melahirkan tidak hanya merupakan suatu proses yang semata-
mata berkenaan dengan lahirnya sang bayi saja, karena pada saat itu, dari rahim sang i
bu keluar pula unsur-unsur yang biasanya dikategorikan sebagai unsur kotor, seperti da
rah, air ketuban, tali pusat dan plasenta.
Tentang ramu-ramuan dalam proses kelahiran dan pasca persalinan, setiap keb
udayaan memiliki kepercayaan mengenai berbagai ramuan atau bahan obat-obatan yan
g diyakini berkhasiat sebagai penguat tubuh atau pelancar proses persalinan.
TERIMA KASIH