Anda di halaman 1dari 26

KONSEP DASAR ILMU ANATOMI

Oleh :

 Aulia dwi setiani (F0G020014)


 Emay lelianda (F0G020025)
 Intan okta praditia (F0G020043)
 Nadia lefiani (F0G020040)
 Rizki sherly (F0G020036)

Kelas/Semester : IA/I

Mata Kuliah : Anatomi dan Fisiologi

Dosen Pengampu : Kurnia Dewiani,S,ST,M.Keb

PRODI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2020/2021
PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah
serta inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas Konsep Kebidanan dengan judul “KONSEP DASAR ILMU
ANATOMI”

Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Bunda Yetti Purnama SST,M.keb.,
selaku dosen mata kuliah Konsep Kebidanan yang telah memberikan kepercayaan untuk membuat
makalah ini, orang tua yang senantiasa berdoa untuk kelancaran tugas kami, serta pada teman-teman
yang telah memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan waktu yang diberikan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi kami dan para
pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk penyusunan makalah di waktu yang akan datang.

Bengkulu,16 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………..

1.1.Latar belakang………………………………………………………………………..

1.2.Rumusan masalah………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian anatonomi………………………………………………………………………..

2.2.Pembagian anatomi pada tubuh………………………………………………………………………..

2.3.Istilah yang lazim di gunakan pada deskriptif anatomi………………………………………………………………………..

2.4.Mekanisme control fisiologis………………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

3.1.Simpulan………………………………………………………………………..

3.2.Saran………………………………………………………………………..

3.3. daftar pustaka……………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Anatomi adalah:ilmu urai yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu
dengan yang lain.anatomi regional adalah:anatomi yang mempelajari letak bagian-bagian tubuh
tertentu.

1.2.Rumuan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1.apa pengertian anatomi?

2.bagaimana pembagian anatomi pada tubuh?

3.apa saja istilah yang lazim digunakan pada deskriptif anatomi?

4.apasaja mekanisme yg digunakan untuk mempertahankan homeostasis?

A.LATAR

Pembagian Anatomi Tubuh


Pembagian Dan Sistem Tubuh Manusia
1. Sistem kardiovaskular: memompa darah ke seluruh tubuh
2. Sistem pencernaan: pemrosesan makanan yang terjadi di dalam mulut, perut, dan usus
3. Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon
4. Sistem kekebalan: mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan
penyakit
5. Sistem integumen: kulit, rambut
6. Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran
darah
7. Sistem otot: menggerakkan tubuh
8. Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf
9. Sistem reproduksi: organ seks
10. Sistem pernapasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru
11. Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang
12. Sistem urin: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urin

Organ Tubuh Manusia

Ginjal Manusia

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari
sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urine.

Hati Manusia

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi.
Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Jantung Manusia

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu
organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Limpa Manusia

Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi
dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Limpa termasuk salah satu organ sistem
limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. [1] Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi
tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten
yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan menyelenggarakan inaktivasi
atau perusakan benda-benda asing.

Mata Manusia

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

Paru Paru Manusia

Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut “pernapasan eksternal”
atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang
berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-
paru.

Lambung Manusia

Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu
kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat
di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi
menjadi tiga daerah, yaitu daerah Kardia, Fundus dan Pilorus.

Prostat

Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi binatang menyusui jantan. Fungsi
utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga
bagian dari air mani. Prostat berbeda-beda dari satu spesies ke spesies lainnya dalam hal
anatomi, kimia dan fisiologi.
Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206 tulang yang dihubungkan
oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun oleh kerangka aksial dan kerangka
apendikular. Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh
manusia. Kerangka aksial terdiri dari tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid, tulang
rusuk, dan tulang belakang.

Kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang merupakan tulang-tulang pelengkap yang
menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di daerah tungkai atas, tungkai
bawah, panggul, dan bahu. Fungsi sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan
bentuk tubuh, melindungi organ-organ dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot.

Sistem Otot
Sistem otot terdiri dari sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran darah, dan fungsi
tubuh lainnya.

Ada tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang, otot polos yang ditemukan di
dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang ditemukan di jantung dan membantu memompa
darah.

Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah yang
dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung, yang hanya
seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata jantung dengan mudah
memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap menitnya.

Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:

 Mengedarkan darah ke seluruh tubuh

Darah memberikan nutrisi penting dan oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida
untuk dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan plasma darah.

 Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen (kuman) yang telah
masuk ke dalam tubuh

Trombosit berfungsi untuk menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki
tubuh. Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada patogen yang
sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.

 Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada beberapa kondisi internal.


Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh yang stabil dengan mengendalikan aliran darah
ke permukaan kulit.

Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima makanan, mengubah
dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan ke
aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring (tenggorokan),
laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Selain saluran
pencernaan, ada beberapa organ aksesori penting dalam anatomi tubuh manusia yang membantu
mencerna makanan. Organ aksesori dari sistem pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah,
hati, kantong empedu, dan pankreas.

Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad). Kelenjar
dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh reseptor kimiawi
dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.

Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga homeostasis tubuh.
Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual, homeostasis gula dan mineral, denyut
jantung, dan pencernaan merupakan salah satu dari banyak proses yang diatur oleh hormon.

Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua saraf yang
menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-organ ini bertanggung
jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai sistem saraf
pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau kondisi di dalam dan di
luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf pusat. Saraf eferen di sistem saraf perifer
membawa sinyal dari pusat kendali ke otot, kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya.

Sistem Pernapasan

Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem pernapasan
menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah
yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.

Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot respirasi.
Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Saluran ini
membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.

Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran oksigen ke dalam
tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh.

Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa,
mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen lainnya
yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari patogen-patogen tersebut.

Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B dan sel T),
timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih.

Sistem Limfatik

Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening, saluran getah
bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan tubuh.

Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening yang
mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi.

Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan tubuh, dan
mengembalikannya ke darah.

Sistem Ekskresi dan Urinaria


Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia. Pada anatomi
tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.

Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari ginjal, ureter,
kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk membuang limbah dan menghasilkan
urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama membentuk saluran kemih, yang
berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine dari ginjal, menyimpannya, dan kemudian
melepaskannya saat buang air kecil.

Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga mempertahankan
homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah merah.

Organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat, sedangkan
paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi pria


mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan ovum (sel
telur). Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua sel tersebut
kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding rahim. Bila tidak
dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan kehamilan akan luruh menjadi
menstruasi.

Sistem Integumen

Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia. Sistem ini
melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh melawan bakteri, virus dan
patogen lainnya. Kulit juga membantu mengatur suhu tubuh dan menghilangkan limbah zat sisa
melalui keringat. Selain kulit, sistem integumen meliputi rambut dan kuku.

.
C.Istilah yang lazim dipakai pada deskriptif anatomi

Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti yang tepat dan
digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya digunakan pula istilah sehari-
hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan circulus Willis (Circulus arteriosus cerebri).

POSISI ANATOMI

Gambaran posisi anatomi pada manusia

Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini dibuat agar tidak terjadi
kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat.

Syarat posisi anatomi:

Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke depan.

Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.

Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.

BIDANG ANATOMI

Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:

Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.

Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat
dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.

Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh
menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).

Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau
sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).

ISTILAH UNTUK PERBANDINGAN

Arah dan bidang anatomi pada seekor kanguru

Superior(=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.

Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.

Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.

Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.


Anterior(=depan): lebih dekat ke depan.

Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.

Posterior(=belakang): lebih dekat ke belakang.

Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk.

Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.

Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.

Profunda: lebih jauh dari permukaan.

Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.

Medial(=dalam)): lebih dekat ke bidang median.

Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.

Lateral(=luar): menjauhi bidang median.

Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

Proksimal(=atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.

Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.

Distal(=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.

Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.

D.STRUKTUR SEL DAN JARINGAN

• Fungsi Sel Dan Jaringan

Sel merupakan hal terpenting dalam tubuh makhluk hidup. Karena sel adalah unit terkecil susunan
tubuh makhluk hidup itu sendiri.

Secara pengertian, sel dapat dikatakan sebagai unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk
hidup dalam tingkatan organisasi kehidupan.

Dari segi etimologis, kata Sel berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Cellula” atau “cella” yang artinya ruang
kosong. Itu sebabnya, dalam konteks lain, sel juga menjadi sebutan bagi ruang tahanan
narapidana.Contoh makhluk hidup bersel satu adalah bakteri dan protozoa. Sementara virus merupakan
makhluk aseluler atau tidak memiliki sel. Sehingga virus sering digolongkan sebagai bukan makhluk
hidup.
Berdasarkan jumlah selnya, makhluk hidup yang disusun oleh banyak sel disebut organisme multiseluler,
sedangkan makhluk hidup yang disusun oleh satu sel disebut organisme uniseluler.

Secara umum sel terdiri atas 3 bagian utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti sel :

1.Membran Sel / Membran plasma

Membran sel adalah selaput tipis yang merupakan bagian terluar dari sel, membran sel juga sering
disebut plasmalema.

Ia bertugas untuk mengatur hubungan antara komponen dalam sel dengan lingkungan luar sel.
Membran sel terdiri dari lipid (lemak) berupa fosfolipid, protein, dan karbohidrat dengan komposisi yang
berbeda-beda tergantung jenis selnya. Sesuai dengan namanya, Fosfolipid (senyawa lemak) disusun oleh
fosfat yang bersifat hidrofilik (suka air) dan lipid yang bersifat hidrofobik (takut air).

Adapun fungsi membran adalah:

– Melindungi dan membungkus isi sel.

– Memisahkan dan mengontrol hubungan bagian dalam sel dengan linkungan luar.

2.Sitoplasma (Cairan Sel)

Sitoplasma ini adalah cairan sel yang terdapat di dalam membran sel selain inti sel (nukleus).

Penyusun utama dari sitoplasma ada air yang berfungsi sebagai pelarut dan tempat terjadinya reaksi
kimia.

Matriks sitoplasma merupakan sitosol(cairan) yang bersifat koloid (bentuk campuran yang terdiri dari 2
zat yang homogen).

Matriks sitoplasma dapat berubah dari fase gel (semipadat) ke fase sol (cairan). Matriks sitoplasma
memiliki sifat iritabilitas (peka terhadap rangsangan) dan konduktivitas (mampu memindahkan atau
meneruskan rangsangan).

Fungsi sitoplasma adalah:

– Tempat berlangsungnya reaksi kimia dan metabolisme.

– Sebagai tempat menjaga fungsi kehidupan sel.

– Menjaga keadaan di dalam sel.

-Mengatur transpor zat di dalam sel

Pembentukan energi.

3.Nukleus
Nukleus adalah inti sel. Inti sel berbentuk bulat atau lonjong dan sering terletak di tengah sel atau di tepi
sel.

Nukleus merupakan bagian terpenting dari kehidupan sel. Nukleus memiliki fungsi utama sebagai pusat
pengendali segala aktivitas sel.

Nukleus sel dilindungi oleh sebuah dinding yang menyerupai membran sel. Struktur pelindung ini
disebut membran inti.

Meski hanya inti sel, nukleus juga memiliki struktur yang kompleks. Terdapat beberapa bagian nukleus
yakni terdiri dari nukleus, kromatin, dan nukleoplasma.

Nukleolus merupakan struktur berbentuk bulat yang disusun oleh filamen dan butiran-butiran
komponen. Anak inti mengandung RNA, DNA dan bebrapa protein yang berfungsi dalam perakitan
ribosom.

Fungsi nukleus adalah sebagai berikut:

– Sebagai pusat pengatur dan pengendali segala aktivitas sel.

– Tempat penyimpanan informasi genetik organisme tersebut.

– Memulai dan mengakhiri suatu tindakan yang dilakukan oleh sel.

Fungsi Sel Dalam Tubuh Makhluk Hidup

Secara umum fungsi sel yang sekaligus menjadi teori sel adalah sebagai berikut :

– Sel sebagai unit pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (Rudolf Virchow)

– Sel sebagai kesatuan hereditas (pewarisan sifat) yang dapat menurunkan sifatnya kepada
keturunannya (Teori ini diperkenalkan oleh Walter Sutton dan Theodor Boveri)

– Sel sebagai unit fungsional tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Max schultze)

– Sel sebagai unit struktural tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Mathias Jacob Schleiden dan Theodor
Schwaan)

Ukuran Sel

Kira-kira berapa ukuran sel itu?

Ternyata, ukuran sel itu berbeda-beda, mulai berdiameter 1 μm – 100 μm dengan volume 1 – 1.000
μm3. Karena begitu kecil, pengamatan sel tidak bisa dilakukan dengan mata telanjang. Sel hanya bisa
diamati menggunakan dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan elektron.
Jenis sel

1.Sel prokariotik

Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti, sehingga materi genetik di dalamnya
belum terpisah dengan bagian sel lainnya.

Contoh organisme yang memiliki sel prokariotik adalah Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria.
Selain inti sel, sel prokariotik memiliki dinding sel, membran plasma, ribosom, plasmid, dan organel
pergerakan.

2. Sel eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang sudah memiliki membran inti. Hal ini terbukti dengan sudah
terbungkusnya DNA serta RNA dengan membran inti, sehingga terpisah dengan organel sel lainnya.

Jaringan

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-
jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ
Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
histopalogi.

• Kebutuhan Oksigen Dan Nutrisi Untuk Sel

Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki maslow.
Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangan berperan dalam proses
metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen
dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal
tersebutberlangsung lama maka akan terjadi kematian. Sistem yang berperan berperan dalam proses
pemenuhan kebutuhan oksigen adalah sistem pernafasan,persyarafan,dan kardiovaskuler.

Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara individu dan lingkungan. Fungsi utama
pernapasan adalah untuk memperoleh O² agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan
CO² yang dihasilkan oleh sel. Saat bernapas, tubuh mengambil O² dari lingkungan untuk kemudian
diangkut ke seluruh tubuh (sel-selnya) melalui darah guna dilakukan pembakaran. Selanjutnya, sisa
pembakaran berupa CO² akan kembali diangkut oleh darah ke paru-paru untuk dibuang ke lingkungan
karena tidak berguna lagi oleh tubuh.

Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.halini telah terbuktipada seseorangyang kekurangan oksigen akan mengalami hipoksia dan
akan terjadi kematian. Proses pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan
cara pemberian oksigen melalui saluran pernafasan,,membebaskan saluran pernafasan dari sumbatan
yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi
secara normal.

Prosedur dalam pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan
pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker,fisioterapi dada,dan cara pengisapan
lendir (suction).

Pemberian oksigen itu berupa pemberian pemberian oksigen kedalam paru-paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksige pada klien/pasiendapat melalui
tiga cara, yaitu melalui pemasangan kateter nasal,nasal kanul,dan masker oksigen.

Tujuan nya dalah untuk Memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.

• Mekanisme Kontrol Fisiologi

physiology exercise

Fisiologi Latihan atau physiology exercise bagian atau cabang fisiologi yang mempelajari tentang fungsi
tubuh selama berlatih (melakukan aktifitas fisik).

Exercise sciensi adalah ilmu yang mendekskripsikan dan menerangkan fenomena alam yang
berhubungan dengan kerja/aktifitas fisik dan olahraga. Exercise sciensi meliputi ilmu spesialis dalam
fisiologi olahraga, biomekanik olahraga, psikologi olahraga, sosiologi olahraga, biokimia olahraga, dsb.

Sport medicin adalah salah satu disiplin ilmu kedoteran yang secara teoritis dan praktis , mempelajari
meneliti, menganalisa pengaruh olahraga terhadap manusia sehat maupun sakit.

Physical fitness adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap
pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.

Inti dari Fisiologi Latihan

• Apa yang terjadi pada saat berlatih dan apa yang terjadi setelah berlatih

• Olahraga memberikan stress terhadap mekanisme homeostatis dalam tubuh melalui respon
faal.

• Respon tubuh bereaksi terhadap perubahan kebutuhan dan tetap berusaha mempertahankan
kestabilan lingkungan internal agar dapat bekerja secara optimal

• Sifat respon, adaptif dan akut.

Prinsip Fisiologi latihan

• Manusia makhluk hidup dinamis


• Dinamis eksternal dan internal

• internal : aktifitas sel

• eksternal : manipulasi lingkungan

Fungsi Sel dan Jaringan

• Memperoleh makanan dan O2 dari lingkungan yang mengelilinginya

• Menjalankan berbagai reaksi kimia yang menggunakan zat gizi dan O2 untuk menghasilkan
energi bagi sel

• Mengeluarkan CO2 dan Zat-zat sisa selama reaksi kimia

• Mensistesis protein dan komponen lain yang diperlukan untuk pertumbuhan dan menjalankan
fungsi tertentu sel

• Menjadi sensitif dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

• Memindahkan Zat-zat dari salah satu bagian sel ke bagian lain ketika menjalankan aktifitas sel

• Bereproduksi

• Ibarat kota metropolitan, memiliki generator dan pabrik bahan bakar, sistem transportasi,
jaringan komunikasi yang rumit, sistem penghancur dan pembuangan sampah, pabrik penghasil aneka
produk, sistem impor ekspor, sistem pertahanan dan keamanan, sistem pemerintahan yang bersifat
diktator, kemampuan menghancurkan tubuhnya sendiri.

• Segala kegiatan kita sehari-hari terjadi pada tingkat sel; memegang kertas, kerja dari sel-sel otot
tangan, membaca, sel-sel batang dan kerucut mata yang menerima bayangan huruf yang dikirim ke
otak untuk diterjemahkan.

Prinsip Homeostasis

Homeostasis,berasal dari kata Homeo berarti “sama” dan Stasis berarti “berdiam atau menetap”.

Homeostasis adalah pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan di lingkungan dalam tubuh. Tubuh
menghadapi perubahan kebutuhan sementara ia harus mempertahankan kestabilan lingkungan internal
yang dibutuhkan oleh setiap sel dan organ agar mereka dapat berfungsi karena kerja sistem tubuh yang
sangat teratur dan terkoordinasi. Homeostasis bukan berarti menetap namun bersifat “stabil dinamis”.

Sistem tubuh dan kontribusi penting untuk homeostasis

• Sistem sirkulasi : transportasi berbagai zat

• Sistem pencernaan :Sistem pencernaan: menguraikan makanan dan mengeluarkan zat sisa.
• Sistem respirasi : mengambil O2 dan mengeluarkan CO2

• Sistem kemih : mengeluarkan kelebihan garam, air dan elektrolit dari plasma

• Sistem rangka : menunjang, proteksi jaringan lunak, menyimpan Ca dll.

• Sistem otot : menggerakkan tulang dan mendekati makanan, menjauhi bahaya, mengatur suhu

• Sistem integumen : sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dan
mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh serta mengatur suhu dengan mengatur produksi keringat
dan mengatur aliran darah ke kulit.

• Sistem imun : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi kanker, perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cidera.

• Sistem saraf : Sistem pengontrol utama tubuh yang memerlukan respon cepat

• Sistem endokrin : Sistem kontrol utama yang lebih mementingkan daya tahan otot

• Sistem reproduksi : tidak esensial untuk homeostasis sehingga tidak penting untuk
kelangsungan hidup suatu spesies

Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, tiap sel melalui aktifitas khususnya masing-masing
turut berperan dan memberi kontribusi bagi homeostasis sebagai bagian dari sistem yang terorganisasi
untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama oleh semua sel, sehingga butuh kontrol
fisiologis.

Mekanisme kontrol fisiologis

Untuk mempertahankan homeostasis tubuh mendeteksi penyimpangan-penyimpangan melalui sistem


kontrol :

• Kontrol intrinsik : terdapat dalam organ yang bersangkutan (contoh ; otot bekerja menggunakan
O2 dan mengeluarkan CO2 untuk menghasilkan energi. Konsentrasi O2 menurun dan CO2 meningkat,
melalui otot polos di dinding pembuluh darah yang mengaliri otot tersebut menghasilkan perubahan
kimiawi sehingga otot polos melemas dan pembuluh terbuka lebar untuk mengakomodasi
peningkatan aliran darah ke otot).

• Kontrol ekstrinsik : mekanisme pengaturan yang dicetuskan di luar organ (sistem saraf dan
endokrin), memungkinkan pengaturan berbagai organ sekaligus untuk mencapai tujuan bersama.

• Mekanisme kontrol fisiologis ini penting untuk mempertahankan keadaan stabil dinamis
lingkungan internal keseluruhan –> Contoh; jika terjedi penurunan tekanan darah, maka sistem saraf
secara serentak bekerja pada jantung dan pembuluh darah diseluruh tubuh untuk meningkatkan
tekanan darah.
• Mekanisme kontrol homeostatis terutama bekerja berdasarkan prinsip umpan balik negatif dan
sebagian kecil umpan balik positif.

E.Komponen dan Prinsip Sistem Hemoestatis

HOMEOSTASIS

Pengertian Homeostasis

Homeostasis merupakan proses pengaturan lingkungan kesetimbangan yang dinamis dalam (badan
organisme) yang konstan.

Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis yaitu :

1. Sistem tertutup – Keseimbangan statis

Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.

2. Sistem terbuka – Keseimbangan dinamik

Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah

contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.

Contoh homeostasis yang ringkas ialah :

Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan keringat melalui kelenjar
keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darah meningkat, pembuluh darah akan
mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna
merah.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

Hati

Ginjal

Kulit

1. Homeostasis Fisiologis

Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem

endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat cara, yaitu :

a. Pengaturan Dini

Sistem ini terjadi secara otomatis pad orang yang sehat. Contohnya : proses
pengaturan fungsi organ tubuh

b. Kompensasi

Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi didalamnya. Misalnya apabila
secara tiba – tiba lingkungan menjadi dingin, mak pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi
dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang
dapat menghasilkan panas sehingga suhu tubuh tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan
persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, dan peningkatan keringat untuk mengontrol
kenaikan suhu tubuh.

c. Umpan Balik Negatif

Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal, tubuh secara
otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpanan yang terjadi.

d. Umpan Balik untuk Mengkoreksi Ketidakseimbangan Fisiologis

Contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk
membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.

2. Homeostasis Psikologis

Berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman
hidup dan interksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan budaya masyarakat. Contohnya
adalah mekanisme pertahanan (koping) diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul dan lain –
lain. Jadi proses homeostasis pada intinya adalah keseimbangan dalam tubuh.

PENUTUP
A.KESIMPILAN

Kesimpulan dari makalah ini yaitu mahasiwa sudah dapat mengenal konsep dasar ilmu anatomi yang
dimana hal tersebut dapat dipahami dan di mengerti.

B.SARAN

Untuk teman-teman ataupun mahasiswa prodi kebidanan harap dapat mengetahui dan memahami hal
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Drs.H.Syafuddin,AMK,2012,buku anatomi fisiologi,Jakarta.Pearce,EC,1999,anatomi dan fisiologi
untuk paramedic,gramedia,Jakarta guyton dan hall,1997,buku ajar fisiologi.
kedokteran,EGC,Jakarta ganong,William.f,EGC,Jakarta staff.ui.ac.id/../homeostatis.doc sarpini,
dr.rasbandi,anatomi dan fisiologi tubuh manusia untuk paramedic,in media.

Anda mungkin juga menyukai