Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN PADA IBU DAN BAYI PADA MASA

INTRAPARTUM DAN POSTNATAL TANPA KOMPLIKASI,


POSISI OPTIMAL MENYUSUI

Kelompok V S1 Kebidanan Alih Jenjang Lombok Barat:


Yulian Purnamasari
Vaice Lestari
Ainul Hidayati
Ni Made Mega Putri S
Nurul Qamar
Asuhan kebidanan dapat diartikan sebagai
bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
individu ibu atau anak

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang


digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis
mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi

Jadi Untuk melaksanakan asuhan kebidanan


tersebut menggunakan metode, pendekatan dan
kerangka pikir (framework) yang disebut
manajemen kebidanan. Metode dan pendekatan
digunakan untuk mendalami permasalahan
yang dialami oleh klien, dan kemudian
merumuskan permasalahan tersebut serta
akhirnya mengambil langkah pemecahannya
Asuhan Pada Ibu Pada masa Intrapartum Tanpa Komplikasi

Sebab-Sebab Mulainya Persalinan


Persalinan adalah suatu  Penurunan Kadar Progesteron
proses pengeluaran hasil  Teori Oxitosin
konsepsi yang dapat  Keregangan Otot-otot
hidup dari dalam uterus  Pengaruh Janin Hipofise dan kelenjar suprarenal
ke dunia luar  Teori Prostaglandin
(Prawirohardjo, 2002).

Macam Macam Persalinan Tujuan Asuhan Persalinan


 Persalinan Spontan Adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan
 Persalinan Buatan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi
 Persalinan Anjuran ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang
terintegrasi dan lengkap serta intervensi
minimal dengan asuhan kebidanan persalinan
yang adekuat sesuai dengan tahapan persalinan
sehingga prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
optimal.
Tanda Dan Gejala Persalinan :
1. Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat:
Lightening, Pollikasuria, False labor,
Perubahan cervix, Energy Sport,
Gastrointestinal Upsets
2. Tanda-tanda Pasti persalinan :
a. Timbulnya kontraksi uterus
b. Penipisan dan pembukaan servix
c. Bloody Show
d. Premature Rupture of Membrane

Tahapan Persalinan Kala III


Kala I Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya
terbagi menjadi dua fase yaitu fase bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta
laten dan fase aktif. dan selaput ketuban
Kala II Kala IV
Persalinan kala II dimulai dengan Dimulai setelah lahirnya plasenta dan
pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dua jam setelah itu
berakhir dengan lahirnya bayi
Perubahan Fisiologis dalam Persalinan
Perubahan Psikologis Dalam Persalinan
1. Perubahan Uterus
1. Perubahan Psikologis Pada Ibu Bersalin
2. Perubahan Bentuk Rahim
Kala I
3. Faal Ligamentum Rotundum
 Kecemasan dan ketakutan pada dosa-dosa
4. Perubahan Serviks
atau kesalahan-kesalahan sendiri
5. Perubahan Pada Sistem Urinaria
 Timbulnya rasa tegang, takut, kesakitan,
6. Perubahan Pada Vagina dan Dasar
kecemasan dan konflik batin
Panggul
 Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman
7. Perubahan System Kardiovaskuler
dan selalu kegerahan serta tidak sabaran
8. Perubahan pada metabolisme
sehingga harmoni antara ibu dan janin yang
karbohidrat dan basal metabolisme
dikandungnya menjadi terganggu
rate. Pada Basal Metabolisme Rate
 Ketakutan menghadapi kesulitan dan resiko
(BMR)
bahaya melahirkan
9. Perubahan pada system pernapasan
 Adanya harapan harapan mengenai jenis
10. perubahan pada gastrointestinal
kelamin bayi yang akan dilahirkan.
11. perubahan pada hematologi
 Kegelisahan dan ketakutan menjelang
12. Nyeri
kelahiran bayi
2. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Kala II
Panik dan terkejut,Bingung, Rasa lelah dan
sulit mengikuti perintah
Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin
1. Kebutuhan Fisiologis
a. Kebutuhan Oksigen.Pemenuhan kebutuhan oksigen selama proses persalinan perlu
diperhatikan oleh bidan, terutama pada kala I dan kala II
b. kebutuhan cairan dan nutrisi.Kebutuhan cairan dan nutrisi (makan dan minum)
c. kebutuhan eliminasi.Pemenuhan kebutuhan eliminasi selama persalinan perlu
difasilitasi oleh bidan, untuk membantu kemajuan persalinan dan meningkatkan
kenyamanan pasien
d. kebutuhan hygiene (kebersihan personal).Kebutuhan hygiene (kebersihan) ibu bersalin
perlu diperhatikan bidan dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin
e. kebutuhan istirahat
f. Posisi dan Ambulasi
g. Pengurangan rasa nyeri
h. Penjahitan perineum
i. Kebutuhan akan proses persalinan yang terstandar
2. Kebutuhan Psikologis
a. Pemberian sugesti
b. mengalihkan perhatian.
c. membangun kepercayaan
 Asuhan pada Ibu Pada masa Intrapartum
1.  Pemantauan persalinan dengan partograf
2. Melakukan Persalinan sesuai APN
3.  Memberikan Asuhan sayang ibu:Panggil ibu sesuai dengan namanya,hargai ibu,
Jelaskan semua asuhankepada ibu sebelum memulai asuhan,Jelaskan proses
persalinan,Anjurkan ibu untuk bertanya,Dengarkan dan
tanggapi pertanyaan ibu,Berikan dukungan pada
ibu,Anjurkan ibu untuk ditemani suami/keluarga,Ajarkan keluarga cara memperhati
kan dan mendukung ibu,Anjurkan ibu memilih posisi persalinan dll
4. Memenuhi Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin baik fisiologis maupun psikologis
5. Melakukan Pencegahan Infeksi
6. Melakukan Pencatatan Rekam Medik Persalinan
7. Rujukan tepat waktu merupakan bagian dari asuhan sayang ibu dan menunjang
terwujudnya program Safe Motherhood 
8. Bidan dapat membantu ibu bersalin dalam mengurangi nyeri persalinan dengan
teknik self-help
Asuhan Pada Ibu Pada Masa Postnatal Tanpa Komplikasi

Masa nifas adalah masa Tujuan asuhan kebidanan nifas dan menyusui,
segera setelah kelahiran sebagai berikut:
sampai 6 minggu. selama 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik
masa ini, fisiologi saluran fisik maupun pisikologis
reproduktif kembali pada 2. Melaksanakan skrining yang komprehensif
keadaan yang normal (menyeluruh)
(Cunningham, 2007) 3. Melakukan rujukan secara aman dan tepat
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan
Tahapan Masa Nifas
1. Periode immediate
2. Periode early postpartum (>24 jam-1 minggu)
3. Periode late postpartum (>1 minggu-6 minggu)
4. Remote puerperium

Dalam memberikan asuhan kebidanan


pada ibu nifas dalam praktik
pelayanan kebidanan, dilakukan
dengan penerapan asuhan kebidanan
berpusat pada ibu (Women Centered)

involusi Involusi Uteri TFU Berat Diameter

adalah Uterus Uterus


Placenta Lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm
kembalinya
& hari Pertengahan 500gram 7,5 cm
uterus pada pusat
ukuran, tonus 14 hari Tidak teraba 300gram 5 cm
dan posisi 6mggu Normal 60 gram 2,5 cm
sebelum hamil Sumber: Boston (2011)
Lochea
Lochea berasal dari bahasa Latin, Lingkup Pelayanan Kebidanan Dalam Masa
yang digunakan untuk Nifas
menggambarkan perdarahan 1. Pada masa kala IV hingga early postpartum,
pervaginam setelah persalinan bidan harus melakukan observasi melekat
(Cunningham et al., 2012) Lochea bersama ibu dan bayi
adalah cairan sekret yang berasal 2. Periksa fundus uteri tiap 15 menit pada jam
dari cavum uteri dan vagina dalam pertama, 30 menit pada jam kedua postnatal
masanifas.Macam-macam lochea: 3. Periksa tekanan darah, kandung kemih, nadi,
1. Lochea rubra selama 2 hari
perdarahan tiap 15 menit pada jam pertama
postpartum.
2. Lochea sanguinolenta: dan tiap 30 menit pada jam kedua postnatal
berwarna kuning berisi darah 4. Berikan Promosi Kesehatan
dan lendir, hari 3-7 postpartum 5. Memberikan dukungan secara
3. Lochea serosa: berwarna berkesinambungan
kuning cairan tidak berdarah 6. Mendorong ibu untuk menyusui
lagi, pada hari 7-14post 7. Melakukan manajemen asuhan
partum.
4. Lochea alba: cairan putih,
setlah 2 minggu
5. Lochea purulenta: terjadi
infeksi, keluar cairan seperti
nanah berbau busuk
asuhan kebidanan pada ibu selama masa nifas (Kemenkes RI,
2013),
1. Anjurkan ibu untuk melakukan
kontrol/kunjungan masa nifas setidaknya 4
kali
2. Periksa tekanan darah, perdarahan
pervaginam, kondisi perineum, tanda
infeksi, kontraksi uterus, tinggi fundus, dan
temperatur secara rutin
3. Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna,
penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah
4. Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya
5. Minta ibu segera menghubungi tenaga
kesehatan bila ibu menemukan salah satu
tanda bahaya Nifas
6. Berikan informasi Kesehatan tentang masa
nifas seperti kebersihan
diri,exercise,istirahat,gizi, senggama, kb
Asuhan Pada Bayi Baru Lahir Tanpa Komplikasi

Perubahan Sistem
Pernapasan/Respirasi Perubahan Pengaturan Suhu
1. Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu
Kaitannya dengan Fungsi tubuhnya
Kardiovaskuler 2. Pembentukan suhu pada bayi baru lahir
Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya tanpa disertai menggigil adalah merupakan
dengan fungsi kardiovaskuler adalah hasil penggunaan lemak coklat untuk
Peningkatan aliran darah paru-paru produksi panas.
akan memperlancar pertukaran gas 3. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan
dalam alveolus dan menghilangkan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia
cairan paru-paru dan asidosis
Perubahan Metabolisme Glukosa
Selama dalam kandungan kebutuhan glukosa
bayi dipenuhi oleh ibu. Saat bayi lahir dan tali
pusat dipotong, bayi harus mempertahankan
kadar glukosanya sendiri

Perubahan Sistem Gastrointestinal


pengaturan makanan yang diatur bayi sendiri
penting contohnya memberi asi on demand

Perubahan Sistem Kekebalan


Tubuh/Imun
Pada kehamilan 8 minggu telah ditemukan
limfosit, dengan tuanya kehamilan maka
limfosit juga banyak di temukan dalam ferifer
dan terdapat pula limfe
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir selama masa nifas
(Kemenkes RI, 2013)

1. Pastikan bayi tetap hangat dan jangan langsung mandikan bayi


setelah lahir
2. Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah
kesehatan pada ibu
3. Lakukan pemeriksaan fisik
4. Catat seluruh hasil pemeriksaan
5. Berikan ibu nasihat tentang cara merawat tali pusat bayi dengan
benar.
6. Jika tetes mata antibiotik profilaksis belum diberikan, berikan
sebelum 12 jam setelah persalinan
7. Pemulangan bayi Bayi yang lahir di fasilitas pelayanan kesehatan
seharusnya dipulangkan minimal 24 jam setelah lahir, apabila
selama pengawasan tidak dijumpai kelainan.
8. Kunjungan ulang
9. Terdapat minimal tiga kali kunjungan ulang bayi baru lahir
Posisi Optimal Menyusui

Posisi dalam menyusui


1. Ibu harus mengambil posisi yang dapat
dipertahankannya
2. Kepala dan leher harus berada pada
satu garis lurus
3. Biarkan bayi menggerakkan kepalanya
secara bebas
4. Dekatkan bayi
5. Hidung harus menghadap ke arah
putting
6. Dekati bayi ke payudara dengan dagu
terlebih dahulu
Macam-macam Posisi Menyusui
1. Posisi mendekap atau
menggendong (cradle hold atau
cradle position)
2. Posisi menggendong silang
(cross cradle hold
3. Posisi dibawah tangan
(underarm hold)
4. Baring menyamping/bersisian
(lying down)
Perlekatan pada
payudara
1. Mulut terbuka lebar, lidah di
dasar mulut, menyauk
payudara mengisi mulut
dengan penuh
2. Dagu melekukkan payudara ke
dalam.
3. Bibir bawah menjulur keluar
dan bibir atas berada dalam
posisi netral.
4. Pipi penuh.
5. Terdengar suara menelan
6. Terlihat susu pada sudut-sudut
mulut.
7. Areola lebih banyak terlihat di
atas bibir atas dibandingkan
dengan bibir bawah.

Anda mungkin juga menyukai