Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. “S” P20002 DENGAN 2 HARI POST PARTUM


FISIOLOGIS PAV.F1 DI RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA

Oleh

FADILA SANI UYARA


NIM ; 0630212

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ARTHA BODHI ISWARA
SURABAYA
2008
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan kebidanan adalah yang dilakukan oleh bidan kepada
Individu. Pasien, klien. Kebidanan adalah prases tentang kehamilan
Persalinan dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi kekeadaan
normal.Asuhan kebidanan adalah aktvitas atau intervensi yang-dilakukan
oleh bidan kepada pasien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan
khususnya dalam bidang KIA dan KB pada nifas di mulai setelah kelahiran
placenta dan berakhi ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil,masa nifas berlangsung - selama kira kira 6 minggu.
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode, diperlukan kerena
Merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya diperkirakan 60%
Kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan.
Untuk itu pemberian asuhan kebidanan kepadaibu dalam masa Nifas
sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan Ibu dalam
masa nifas sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk Kesehatan ibu dan
bayi, melaksanakan deteksi dini, adanya komplikasi dan infeksi,
memberikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan
bayi.
Pelayanan atau asuhan merupkan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui secara dini bila ada
penyimpangan yang ditemukan deangan tujuan agar ibu dapat melalui masa
nifasnya dengan selamat dan bayi pun sehat.

1
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan Kebidanan
pada ibu nifas dari data 5.0. analisa data assesment serta Membuat
perencanaan atau menggunakan Varney.

1.2.2 Tujuan Khusus


Mahasiswa mampu
1. Melakukan pengkajian data pada Ny. S dengan masa nifas
2. Membuat analisa data /diagnosa masalah pada ibu
3. Mengidentufikasi masalah dan diagnmosa petensial pada ibu Masa nifas
4. Menentukan tindakan segera pada Ny. S dengan masa nifas
5. Menentukan rencana tindakan ibu masa nifas
6. Mengiplementasikan rencana yang telah disusun pada ibu Masa nifas
7. Mengevaluasi dari masa tindakan yang telah dilakukan pada ibu masa
nifas.

1.3. Ruang Lingkup


Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dangan program Pendidikan
tempat praktik klinik yang di tunjukkan oleh RSAL

1.4. Pelaksanaan
a. Studi pustaka dengan mempelajari ilmu kebidanan fisiologis Dan
patologis.
b. Studi kasus data yang ada pada klein subjektif maupun objektif
c. Pemecahan masalah dengan mengunakan menejemen 7 langkah

1.5. Sestimatika penulisan


1. Halaman Judul
2. Lembaran Pengesahan
3. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab 1;1.1 Pendahuluan

2
1. 2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Metodre Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
5. Bab II. Landasan teori
6. Bab III. Tinjaun kasus
7. Bab IV. Penutup BAB II
8. Daftar pustaka TINJAUAN TEORI

2.1 Konsp Nifas


2.1.1 Pengertian
Masa nifas adalah masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan
Selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil lamanya 6-8
minggu.
Sinopsis obstetri:115.

2.1.1.1 Nifas dibagi 3 periode


a. Peurperium dini
Kepulihan dimana ibu sudah boleh berdiri dan berjalan jalan dalam Agama
islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Peurperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6 - 8 mg
c. Remote peurperium.
Waktu yang diperlukan untuk pulih clan sehat sempurna terutama bila selama
hamil, waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna
bisa berminggu minggu, berbulan-bulan atau tahunan
Sinopsis obstetri:115

2.1.2 Involusi Uterus


Adalah perubahan-perubahan alat-alat genital, uterus pulih kembali seperti
Semula.
Ilmu kebidanan :237

3
2.1.2.1 Tinggi fundus uteri dan berat menurut masa involusi
Infolusi TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Uri Lahir 2 Jari dibawah pusat 750 gr
1 Minggu Pertengahan pusat simpisis 500 gr
2.Minggu Tidak teraba diatas simpisis 350 gr
6 Minggu Bertambah kecil 50 gr
8 Minggu Sebesar normal 30 gr
2.1.3 Gambaran Klinik Masa Nifas
Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan. Tetapi tidak
boleh lebih dari 38'C. jika terjadi lebih dari 38oC berturut-turut selama 2 hari
kemungkinan terjadi infeksi uterus yang telah menyelesaikan tugas, akan
menjadi keras karena kontraksi sehingga ter Jadi penutupan pembuluh
darah. Kontraksi yang diikuti His pengiring Menimbulkan rasa nyeri ( after
pain) terutama pada multipara.

2.1.4 Lochen
Adalah cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat plasenta

2.1.4.1 Macam-macam Lochea berdasarkan jumlah dan warna


a. Lochea Lubra
1-2 hari berwarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua. Vernik
Cascosa rambut lanugo, meconium sisa darah
b. Lochea sanguinolenta
3-7 hari berwarna putih bercampur darah.
c. Lochea serosa
7-14 hari berwarna kekuningan
d. Lochea alba
Setelah hari ke 14 berwarna putih.

( IImu Kebidanan, penyakit Kandungan : 192-193 dan KB


Untuk pendidikan Bidan )

2.1.5 Perawatan Pasca Persalinan

4
a. Mobilisasi
Ibu harus istirahat tidur terlentang selama 8 jam PP.
b. Diet
Makanan harus bermutu berghizi dan cukup kalori sebaiknya makanan
Yang mengandung protein banyak cairan, sayur dan buah.

c. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri.
d. Defekasi
BAB harus dilakukan 3-4 Hari PP
e. Laktasi
Produksi ASI akan banyak sebagai efek positif adalah infolusi uterus
Akan lebih sempurna.

2.1.6 Nasehat untuk ibu Postnatal


a. Fisioterapi postnatal sangat baik dilakukan
b. Sebaiknya bayi disusui
c. Untuk kesehatan bayi, ibu dan keluarga sebaiknya melakukan KB
untuk menjarangkan anak
d. Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi.
( Sinopsis Obstetri, 118 )

2.1.7 Frekuensi Kunjungan Nifas


a. 6-8 jam
1. Mencegah pendarahan
2. Pemberia ASI awal
3. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
4. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah Hipotermi
5. Mendeteksi dan merawat penyebab lain clan pendarahan.
6. Beritahu ibu bagaimana mencegah pendarahan karena atonia uteri
7. Jika petugas kesehatan menolong persalinan dia harus bersama ibu
dengan BBL untuk 2 jam pertama.
b. 6 hari setelah persalinan

5
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal
2. Menilai adanya tanda-anda infeksi /pendarahan abnormal
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik.
4. Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan dan istirahat
5. Memberikan konseling pada iu mengenai asuhan pada bayi, merawat tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
c. 2 Minggu setelah persalinan
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal
2. Menilai adanya tanda-anda infeksi /pendarahan abnormal
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik
4. Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan dan istirahat
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi merawat tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
d. 4 minggu setelah persalinan
1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ibu dan bayi alami
2. Memberikan Konseling untuk KB secara dini
( Buku Panduan Praktis, pelayanan kesehatan maternal dan Neonatal ,2002 :
23- 24 )

2.1.8 Perubahan Psikis pada ibu


2.1.8.1 Post partum Blues
Adalah masalah yang dialami setelah melahirkan seperti menangis
Kelelahan, marah, takut, karena menangis terus.
2.1.8.1.1 Tanda-tandanya
- Sangat emosional
- Cemas
- Semangat kurang
- Mudah tersinggung
- Sedih tanpa sebab
- Menangis tanpa sebab dan berulang kali
2.1.8.1.2 Depresi Post Partum
- Tidak mau makan dan minum

6
- Mereka seakan tidak bisa menyusui bayinya sendiri
- Pikiran tidak jernih.
( Ilmu Kebidanan Penyakit Kandung dan KB
untuk Pendidikan Bidan :190-194 )

2.1.9 Perubahan Fisiologis Pada ibu Nifas


1. Involusi Rahim
Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan
relaksasi otot-otot rahim. Fundus uteri 3 jari dibawah pusat, selama 2 hari
berikutnya besarnya tidak seberapa berkurang.
Tetapi setelah 2 hari uterus mengecil dengan cepat sehingga pada hari Ke 10
tidak teraba lagi dari luar. Involusi terjadi karena masing-masing Sel menjadi
lebih kecil, karena cytoplasmanya yang berlebihan dibuang Involusi
disebabkan oleh proses autolisis, zat protein dinding rahim dipecah,
diabsorbsikan dan dibuang dengan air kencing.
2. Involusi tempat placenta
Setelah persalinan tempat placenta merupakan tempat dengan permukaan
besar, lebih rata dan kira-kira sebesar telapak tangan, pada permukaan nifas
plasenta mengandung pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus,
biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut, hal ini
disebabkan karena dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan
endometrium baru ditambah permukaan luka.
3. Perubahan Pembuluh Darah
Dalam Kehamilan, uterus banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar,
tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang
banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
4. Perubahan Pada Serviks dan Vagina
Beberapa hari setelah persalinan, ostium uteri eksternum dapat dilalui oleh 2
jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam
persalinan. Pada serviks terbentuk sel-sel otot baru dan karena terakhir retraksi
dari serviks. Robekan serviks menjadi sembuh walaupun begitu setelah

7
involusi selesai ostium uteri eksternum lebih besar dan tetap ada retak-
retaknya dan robekan-robekan pada pinggirnya terutama pada pinggir
sampingnya. Vagina yang sangat regang waktu persalinan lambat laun
mencapai ukuran-ukurannya yang normal pada minggu ke 3 pada masa Nifas,
rugae mulai tampak kembali.

5 Dinding perut dan peritonium


Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi
biasanya kembali dalam 6 minggu.
6. Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobi yang terletak terpisah satu
sama lain oleh jaringan lemak, tiap loblus terdiri dari loblus, yang terdiri dari
acini, acini ini menghasilkan air susu, saluran ini disebut duktus laktiferus
yang memusat menuju putting susu dimana masing-masing bermuara.
Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan pada saat itu buah dada belum mengandung susu melainkan
colostrum yang dikeluarkan dengan memijat areola mamae.

2.1.10 Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas


1. Perdarahan pervaginam banyak dan menggumpal
a. Kurang 24 jam PP, penyebabnya :
1. Sisa Uri
2. Kontraksi lemah, inersia uteri
3. Perdarahan karena luka jalan lahir
b. Lebih dari 24 jam PP penyebabnya adalah sisa uteri
2. Lochea Berbau
Kemungkinan penyebab : Koprastatis ( lochea yang tertimbun pada Vagina )
3. Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa nyeri
a. Bendungan payudara
- Suhu tidak lebih dari 38,5 oC
- Terjadi dalam minggu-minggu pertama PP
- Bengkak, keras, kemerahan, nyeri tekan

8
4. Kaki terasa sakit, merah, bengkak
Kemungkinan penyebab tromboplebitis femoralis
5. Demam 
Penyebab : Febris peurpuralis, mastitis, flemgasia alba dolens.

6. Rasa sakit waktu BAK, kemungkinan penyebab sistitis


Gejala : kencing sakit, daerah atas sympisis nyeri tekan
7. Rasa sangat sedih/tidak mampu mengasuh sendiri bayinya
8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
9. Nyeri kepala yang terus menerus nyeri epigastrik

2.1.11 Konsep Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalahj bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
Individu pasien atau klien yang pelaksanaanya dilakukan dengan cara :
- Bertahap dan sistimatis
- Melalui suatu proses yangg disebut menejemen kebidanan.
- Menejemen kebidanan menurut Varney, 1997
1. Pengertian
o Proses pemecahan masalah
o Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah
o Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian /tahapan
yang
o Untuk mengambil suatu keputusan.
o Yang berfokus pada klien

2. Langkah-langkah
a) Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan
klien secara keseluruhan.
b) Menginprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/masalah
c) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan
mengantisipasi penanganannya.

9
d) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi,
kolaborasi.
e) dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi
Klien.
f) Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan
rasional.
g) Berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah
sebelumnya.
h) Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman
i) Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang
kembali manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak
efektif.

Langkah I : Tahap Pengumpulan Data Dasar


Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan
Lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien yangg
tersiri dari Data subjektif dan objektif. Data subjektif adalah yang
menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa. Yang termasuk data subjektif antara lain biodata, riwayat,
menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikologi spiritual, pengetahuan klien.
Data obyektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian
hasil peMeriksaan fisik klien Hasil laboratorium dan test diagnositif lain
yang di rumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari pemeriksaan
fisik yang sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Pemeriksaan penunjang ( laboratorium catatan baru dan selamanya )
Langkah II : Interpretasi Sdata Dasar.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan.
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan
Mengantisipasi penanganannya.

10
Pada langkah ini kita mengidentifiksi masalah potensial dan
diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan.Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap,
diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah V: Meyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah
langkah sebelumnya. langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman
perencanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian laki
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya walau bidan tidak
melakukan sendiri tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksaannya.
Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah Diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah rencana tersebut dianggap
efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN DATA


A. Data Subyektif
Tanggal : 17-08-2008 Jam 17.00 Wib
1. Identitas
Nama : Ny. “S” Nama : Tn. “S”
Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa /Indo Suku/Bangsa : Jawa/Indo
Pendidikan : D-1 Pendidikan : S-1
Pekerjaan : Bina-Nusa Rama Pekerjaan :-
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Rungkut Sby Alamat : Rungkut Sby

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan 2 hari yang lalu telah melahirkan anak dengan cara
normal.
3. Riwayat Persalinan
- Persalinan sekarang
* Tempat melahirkan : RSAL Dr. Ramelan
* Jenis persalinan : SPT B
* Penyulit persalinan : tidak ada
* Penolong persalinan : dokter
- Bayi :
* Tanggal lahir : 17-8-2008 Pukul : 17.00 Wib
* Berat badan : 2650 kg Panjang : 49 cm
* Cacat bawaan : tidak ada
* Masa gestasi : 38/39 minggu

12
* Nilai APGAR : 6-8
* Ketuban : Jernih

- Riwayat persalinan yang lalu


Kehamilan Persalinan Bayi Nifas
Suami Anak
Peny- Peny- Peno- L/P Keada- KB
ke ke Usia Jenis Tempat A-S Umur Penyul Laktasi
ulit ulit long BB/PB an
1 1 38 - Spt - BPS dokter 3000 8-9 Baik 5 th - 2 th -
B

4. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya tanpa ada penyulit,
keluargapun juga responnya senang dan jenis kelaminnya tidak
dipermasalahkan.
5. Riwayat Kebudayaan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan apapun.
6. Perilaku Kesehatan
Ibu mentakan bahwa ia tidak merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang, jamu-jamuan, memelihara hewan
peliharaan.
7. Riwayat Penyakit yang pernah atau sedang diderita
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit kronis/berat
seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, HT.
8. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular maupun menahun seperti : jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis,
DM.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
- Ibu menganjurkan setelah persalinan makan 3x sehari dengan porsi
sedang terdiri dari nasi, sayur dan lauk, dan buah minum 6-7 gelas
sehari ditambah kacang hijau.

13
- Ibu mengatakan selam hamil makan 3x sehari dengan porsi sedang
(nasi, sayur dan lauk), minum 6-7 gelas/hari.

b. Eliminasi
Ibu mengatakan belum BAB, BAK + 3x sehari warnah jernih.
c. Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, setelah BAK/BAB cebok dengan air
dan sabun.
d. Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam + 7-8 jam dan tidur siang + 1 jam.
e. Aktivitas
Ibu mengatakan hanya melakukan jalan-jalan dikamar ibu.
f. Pola Seksual
Ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksual.

B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : composmentis
- KU : baik
b. TTV :
Tensi : 110/70 mmGh RR : 20x/menit
Suhu : 365 oC Nadi : 84 x/menit
c. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut : bersih, tidak berketombe
2. Muka : chloasma gravidarum tidak ada, odema tidak ada
3. Mata : conjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterus
4. Payudara :
- Kolostrum : +/+
- Bentuk : Simetris
- Putting susu : menonjol
- Kebersihan : bersih
- Pembengkakan: tidak ada pembengkakan

14
- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
- Areola mamae : hiperpigmentasi

5. Abdomen : TFU : 2 jari dibawah pusat


- Konsistensi uterus : keras
- Kontraksi uterus : baik
- Kandung kemih : kosong
6. Genetalia
- Pengeluaran lochea : rubra
- Warna vulva : merah
- Odema : tidak ada
- varices : tidak ada
- Perineum : tidak ada bekas jahitan
7. anus : tidak ada hemoroid
8. Ekstremitas :
Odema : -/-
Varices : -/-
d. Pemeriksaan penunjang
- Tidak ada

3.2 Interpretasi Data dasar, Masalah/Diagnosa


Tanggal/
Data Dasar Diagnosa/Masalah
Jam
18-8-2008 DS : Ibu mengatakan senang P20002 Spt B Post Partum
17.00 Wib bayinya lahir dengan selamat fisiologis hari ke-2
dan sehat

DO
- Persalinan tgl : 17-8-2008
- Jam : 07.30 Wib
- Jenis persalinan : Spt B
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- UC : baik
- TTV :
T : 110/70 mmHg
S : 365oC
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit

15
- Lochea : rubra
- Colostrum : +/+

3.3 Diagnosa Potensial


Tidak ada
3.4 Tindakan Segera
Tidak ada
3.5 Intervensi
Tanggal Diagnosa Intervensi Rasional
19-8-2008 P20002 Tujuan : Setelah
17.00 Wib Spt B post dilakukan askeb 1x 24
partum jam masa nifas berjalan
hari ke 2 dengan normal, ibu
mengetahui tanda-tanda
bahaya/komplikasi
Kriteria hasil :
- Ku ibu
baik
- TTV
dalam batas normal
T : 110/80 S : 37 oC
N : 84x/mnt
RR : 22 x/menit
TFU : 2 jari dibawah
pusat
UC : baik
Lochea : Rubra 1. Agar terjalin
1. Lakukan pendekatan hubungan yang baik
terapeutik antara petugas dengan
pasien.
2. Jelaskan hail 2. Dengan menjelaskan
pemeriksaan pada hasil pemeriksaan ibu
pasien mengerti dan memahami

16
kondisinya
3. Anjurkan ibu untuk 3. Untuk
mobilisasi dini mengembaikan alat-alat
kandungan ibu sebelum
4. Observasi TTV hamil.
4. Dengan dilakukan
observasi TTV dapat
diketahui secara dini
terhadap tanda bahaya
ibu nifas.
5. Berikan HE tentang :
a. Nutrisi ibu a. Diharapkan mampu
nifas mempercepat
penyembuhan
b. Untuk menjaga
b. Perawatan kebersihan payudara dan
payudara memperlancar produksi
ASI.
c. Dengan melakukan
c. Personal personal hygiene yang
Hygienen benar maka ibu tidak
mengalami infeksi
d. Dengan meneteki bayi
d. Cara yang benar maka proses
meneteki pemberian ASI berjalan
dengan baik dan nutrisi
bayi terpenuhi.
e. Dengan mengenali tan-
tanda bahaya ibu dan bayi
e. Tanda- diharapkan dapat
tanda bahaya ibu mengantidipasi adanya
dan bayi kelainan.

17
3.6 Implementasi

Tgl/Jam Implementasi
19-8-2008 1. Melakukan pendekatan terapeutik pada pasien untuk menjalin
hubungan yang baik antara petugas dengan pasien:
- menyapa dan memberi salam
- menanyakan keluhan-keluhan
- menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien
3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
- menganjurkan ibu untuk jalan-jalan disekitar ruangan agar
alat-alat reproduksi ibu cepat kembali normal seperti
sebelum hamil.
4. Mengobservasi TTV Ibu
T : 110/80 S : 37 oC
N : 84 x/mnt RR : 22 x/mnt
5. Memberikan HE tentang :
a) Nutrtisi ibu nifas : mengkonsumsi gizi seimbang yaitu
makan-makanan yang banyak mengandung zat besi, ikan,
sayur, telur dan anjurkan untuk tidak berpantang
makan/minum.
b) Perawatan payudara :
Menganjurkan ibu utuk merawat payudara :
- Mengompres kedua putting dengan kapas berminyak
Selma 3 menit untuk membersihkan kerak yang
menempel pada areola
- Menuangkan minyak pada kedua telapak telapak
tangan lalu melakukan pengerutan payudara dengan
kedua tangan tersebut.

18
- Mengguyur payudara dengan air dingin dan hangat
secara bergantian pada kedua payudara
- Mengeringkan kedua payudara dengan waslap

c) Personal hygiene
- membasuh vagina dengan sabun sehabis BAB/BAK
dari arah depan belakang
d) Cara meneteki
- Bersihkan putting susu dengan ASI, dengan cara
keluarkan sedikit ASI lalu oleskan pada putting susu.
- Tubuh ibu harus nyaman dan bersandar dan jangan
menggantungkan kaki.
- Tubuh bayi menempel dengan tubuh ibu. Tubuh bayi
berada dalam satu garis lurus.
- Bayi meneteki pelan dan diselingi dengan istirahat
- Ibu menatap bayi dengan kasih saying
- ASI akan habis dalam waktu 15-20 menit
- Menyusui sesuai kemampuan bayi, jangan
dijadwalkan
- Jika sudah selesai menyusui bersihkanlah lagi putting
susu dengan ASI.
e) Tanda-tanda bahaya ibu nifas
- Pedarahan pervaginam banyak dan menggumpal
- Lochea berbau
- Payudara menjadi merah, panas dan terasa nyeri
- Kaki terasa sakit, merah dan bengkak
- Demam
- Rasa sakit waktu BAK
Tanda-tanda bahaya pada bayi
- Bayi panasg tinggi
- Bayui kuning
- Sekitar daerah tali pusat bengkok, dan bau

19
3.7 Evaluasi
Tanggal : 29-8-08 Jam : 19.00 Wib
S : Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas
O : Ibu dapat mengulang dan menjelaskan apa yang disarankan petugas
TTV T = 110/80 mmHg
N = 84 x/mnt
S = 37 oC
Lochea : rubra
A : Ny. “S” P20002 dengan 2 hari post partum fisiologis
P : Rencana dilanjutkan
- Anjurkan untuk mobilisasi dini
- Berikan HE tentang:
Nutrisi ibu nifas, perawatan payduara, personal hygiene, perawatan
BBL, cara meneteki, ASI ekslusif, tanda-tanda bahaya ibu nifas
dan bayi.
- Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi bila ada keluhan

20
BAB IV
KESIMPULAN

Dari berbagai uraian masalah penerapan manajemen kebidanan


dalam memberikan asuhan kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1) Pola data subyektif ditemukan bahwa ibu 2 hari yang lalu telah melahirkan
anak dengan cara normal sedangkan pada data obyektif ditemukan TFU2 jari
dibawah pusat dan pengeluaran lochea rubra.
2) Analisa data/diagnosa/masalah
Dx : P20002 seperti B, post partum fisiologis, hari ke 2.
3) Diagnosa Potensial
Tidak ada
4) kebutuhan segera
Tidak ada
5) Intervensi
Lakukan pendekatan terapeutik, jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien,
anjurkan ibu untuk mobilisasi dini, observasi TTV, berikan HE pada ibu
tentang ; nutrisi ibu nifas, perawatan payudara, personal hygiene, cara
meneteki, tanda-tanda bahaya ibu dan bayi.
6) Implementasi
Semua rencana telah terencana sesuai dengan yang telah ada di intervensi.
7) Evaluasi
Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas sehingga
ibi dapat mengulang dan menjelaskan apa yang disarankan petugas, dan kita
menganjurkan ibu untuk kembali 1 minggu lagi untuk mengimunisasi bayinya
atau bila ada keluhan.

21
DAFTAR PUSTAKA

- Mochtar Rustam, 2002. Sinopsis Obstetri, EGC. Jakarta.

- Prawirhardjo, S. 2002. Buku Panduan Praktis pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. EGC. Jakarta.

- Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I, EGC. Jakarta.

22
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus dibuat pada saat mengikuti kegiatan praktek klinik di
RSAL Dr. Ramelan yang dilaksanakan mulai tanggal 19-24 telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :

Surabaya, Agustus 2008


Mahasiswa

FADILA SANDI UYARA


NIM. 0630212

Mengetahui,

Kepala Ruangan Pav.F1 Pembimbing AKADEMIK

(Lusi Yety Amd. Keb) (Heni Idawati, Amd. Keb)

Pembimbing Akademik

(Lia Hartanti. SST)

23
ii

24
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus dibuat pada saat mengikuti kegiatan praktek klinik di
RSAL Dr. Ramelan yang dilaksanakan mulai tanggal 19-24 telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :

Surabaya, Agustus 2008


Mahasiswa

EVA KUSUMAWATI
NIM. 0630211

Mengetahui,

Kepala Ruangan Pav.F1 Pembimbing AKADEMIK

(Lusi Yety Amd. Keb) (Heni Idawati, Amd. Keb)

Pembimbing Akademik

(Lia Hartanti. SST)

ii
25
26
KATA PENGANTAR

27
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii


KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ........................................................................................ 2
1.4 Pelaksanaan ............................................................................................. 2
1.5 Sisteamtika Penulisan .............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep Nifas ........................................................................................ 3
2.1.1 Pengertian .................................................................................... 3
2.1.1.1 Nifas dibagi 3 Periode .............................................................. 3
2.1.2 Involusi Uteri ............................................................................... 3
2.1.3 Gambaran Klinis Masa Nifas ...................................................... 4
2.1.4 Lochea ......................................................................................... 4
2.1.5 Perawatan Pasca Persalinan ......................................................... 4
2.1.6 Nasehat Untuk Ibu Postnatal ....................................................... 5
2.1.7 Frekuensi Kunjungan Nifas ......................................................... 5
2.1.8 Perubahan Psikis Pada Ibu .......................................................... 6
2.1.9 Perubahan fisiologis pada Ibu Nifas ............................................ 7
2.1.10 Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas ............................................... 8
2.1.11 Konsep Asuhan Kebidanan ....................................................... 9

iv
28
BAB III. TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ............................................................................................... 12
3.2 Interpretasi Data Dasar, Masalah/Diagnosa ............................................ 15
3.3 Diagnosa Potensial .................................................................................. 16
3.4 Tindakan segera ....................................................................................... 16
3.5 Intervensi ................................................................................................. 16
3.6 Implementasi ........................................................................................... 18
3.7 Evaluasi ................................................................................................... 20

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................... 21


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22

v
29
30
STRUKTUR RUANG F1

Kepala Ruangan
Lusy Yety Amd.Keb

Pj. Wat Bag. Linan Pj. Wat. Bag. Yon Gizi Pj. Wat Bag. Askeb Pj. Wat Bag. Bingsis KIA
Terza Amd.Keb Iswahyudi Amd.Keb - Setopinta Amd.Keb - Heni I, Amd.Keb
- Feri Ari Amd.Keb
- Necy Rahma
Amd.Keb

Pj. Wat Bag. Obat Pj. Wat Bag. INU Alkes


Indri Amd.Keb - Zr. Eva Amd.Keb
- Linda Amd.Keb

Kepala Departemen KIA

Pj. Bag. Sih Lingkungan Pj. Kamaliwan


- Ichwanui kiron - Katwari
- Sugik purnomo - Dian Rahmawati Dr. Supriyono, Sp.OG (K)
Kolonel Laut (K) Nrp. 8473/P

31

Anda mungkin juga menyukai