Anda di halaman 1dari 8

3.

NIFAS NORMAL
Pueperium (nifas) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandunagn kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 8 minggu. (Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 122) Tujuan asuan masa nifas : 1. Menjaga kesehatan ibu dan janin baik fisik maupun psikologis. 2. Melaksanakan skrining yang komprehensif pada ibu maupun janin. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, pe,berian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. 4. Memberikan pelayanan KB (Buku acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 122) Perubahan-perubahan psikologis pada masa nifas : 1. Involusi Uterus Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Involusi Bayi Lahir Uri Lahir 1 Minggu 2 Minggu 6 Minggu 8 Minggu TFU Setinggi pusat 2 jari bawah pusat Pertengahan pusat simfifis Tidak simfifis Bertambah kecil Sebesar normal teraba diatas Berat Uterus 1000 gr 750 gr 500 gr 350 gr 50 gr 30 gr

2. Involusi tempat plasenta

Proses involusin uteri pada bekas implantasi plasenta terdapat gambaran sebagai berikut : 3. Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12 x 15 cm, permukaan kasar dimana pembuluh darah bermuara. Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombose disamping pembuluh darah tertutup karena kontaksi rahim. Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke 2 sebesar 6 8 cm dan akhirnya pveperium sebesar 2 cm. Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis bersama lochea Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh kerena pembuluh endometrium yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis endometrium. Perubahan pembuluh darah rahim Dalam kehamilan, uterus banyak mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah plasenta tidak dibutuhkan lagi peredaran darah yang banyak, maka arteri harus mengecil lagi pada masa nifas. 4. Perubahan pada serviks dan vagina Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak dan setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat dilalui 2 - 3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 2 jari. 5. Dinding perut dan Peritonitis Setelah persalinan, dinding perut longgar karena direnggang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam waktu 6 minggu. 6. Saluran kencing Dinding saluran kencing memperlihatkan odema dan hiperamia, kandung kemih dalam masa puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau BAK masih ada urine resiolual. Sisa urine ini dan trauma pada dinding kantung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pylium normal kembali dalam waktu 2 minggu. 7. Laktasi

Keadaan buah dada pada hari pertama nifas sama saja dengan keadaan kehamilan pada waktu dada belum mengandung susu, melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat oreola mamae. Colostrum adalah cairan kuning prtama yang keluar pada saat ibu menyusui dan biasanya berlangsung pada hari ke tiga post partum. (Obstetri Fisiologi UNPAD, hal 315 318) Perawatan pasca persalinan (konseling) : 1. Mobilisasi Dianjurkan untuk mobilisasi dini setelah 2 jam post partum. Perawatan mobilisasi mempunyai keuntungan : a. b. c. d. Melancarkan pengeluaran Lochea, mengurangi infeksi Pverperium. Mempercepat involusi alat kandungan. Melancarkan fungsi alat gastro intestinal dan alat perkemihan. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran metabolisme. Penderita diperbolehkan bangun dari tempat tidur 24 48 jam post partum. 2. Diet Makanan harus bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Dalam beberapa hari post partum seorang wanita akan kehilangan 2 3 pon cairan tubuh. Indakan asuhan yang baik pada masa nifas tentang kebutuhan dan cairan adalah : a. b. c. d. e. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori per hari Makanan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. Minum kurang lebih 3 liter per hari. Dil zat besi harus diminum untuk menambah zat besi setidaknya 40 hari post partum. Minum kapsul vitamin A agar bisa memberi bayinya vitamin A melalui ASI. 3. Miksi

Segera setelah persalinan kandung kemih harus kosong. Sete;ah itu pembentukan urine oleh ginjal meningkat. Anjurkan untuk BAK setiap 6 jam. Pada beberapa wanita dalam 24 jam pertama post partum merasa susah BAK karena robekan pada saat persalinan pada jaringan vagina dan jaringan sekeliling kandung kemih. Sedangkan ada pula wanita yang tidak dapat menahan BAK sehingga selalu basah pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama. 4. Defekasi Harus dilakukan 3 4 hari. Bila masih sulit BAB dan terjadi opstipasi apabila terjadi BAB dapat diberikan obat laksans per oral atau perektal. 5. Perawatan payudara (Mammae) Perawatan payudara harus dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada putting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise. Produksi ASI akan lebih banyak sebagai efek positiv adalah involusi uterus akan lebih sempurna. Salah satu cara untuk meningkatkan ASI dan memudahkan menyusui adalah dengan rooming in atau perawatan satu tempat (satu kamar) 6. Senggama Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja. Ibu siap, tetapi yang paling ditekankan adalah kenyamanan ibu dalam melakukan hubungan. 7. Suhu Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena kenaikan suhu adalah tanda pertama infeksi. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 38 derajat celcius 2 hari berturut-turut dalam 10 hari yang pertama post partum, kecuali hari pertama dan suhu harus diambil sekurang-kurangnya 4 kali sehari. 8. Datangnya Haid Kembali

Ibu yang tidak menyusui anaknya, haid datang lebih cepat dari ibu yang menyusui anaknya. Pada ibu golongan pertama biasanya haid datang setelah 8 minggu setelah persalinan. 9. Lamanya perawatan Lamamnya perawatan bagi ibu yang sedang bersalinditentukan oleh keadaan, ialah keadaan sosial, ekonomi dan keadaan tempat ibu tersebut bersalin. Biasanya ibu bersalin dirawat selama 3 5 hari. 10. Follow Up Enam minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri kembali. Keadaan umum, tensi, air kencing, keadaan didinding perut dan buah dada diperiksa dan kemudian dilakukan pemeriksaan dalam yang teliti. Kalau ada kelainan, segera diobati. 11. Keluarga Berencana Masa post partum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi masih saat tinggi. Oleh karena, pil dapat mempengaruhi sekresi air susu, biasanya ditawarkan IUD, injektable atau sterilisasi. Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut perlu dijelaskan terlebih dahilu pada ibu : a. Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektivitasnya. b. Kelebihan atau keuntungannya. c. Efek samping. d. Bagaimana menggunakan metode ini. e. Kapan metode ini dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui. Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih metode KB tertentu ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk mengetahui apakah metode tersebut berjaln dengan baik. Idealnya pasangan menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali dan setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.

Pengawasan kala IV yang sebetulnya pada jam pertama dari nifas meliputi : 1. Pengawasan keadaan umum ibu : tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, keadaan umum, kesadaran, keadaan emosional, dll. 2. Pengawasan TFU 3. Pengawasan pendarahan maupun sekret yang keluar dari vagina (lochea). 4. Pengawasan kontraksi uterus dan apakah ada plasenta yang tertinggal. 5. Pengawasan payudara, apakah ASI sudah keluar atau belum, keadaan putting susu, jumlah pengeluaran ASI, dll. (Obstetri Fisiologi, hal 322 328) Adaptasi psikologis Ibu adalah suatu penyesuaian diri yang sangat besar terhadap jiwa dan kondisi tubuhnya setelah mengalami suatu stimulasi dan kegembiraan yang luar biasa. Adaptasi psiklogis ibu terbagi menjadi 3 : 1. 2. 3. Hari pertama Taking In : Ibu berfokus terhadap diri sendiri, minta diperhatikan. Hari kedua Taking Hold : Ibu menjadi mandiri, punya keinginan merawat bayinya sendiri. Minggu pertama Letting Go : Masa mendapat peran baru, ibu mulai mencurahkan kegiatan pada bantuan orang lain, beri dukungan baik dari petugas maupun keluarga. Post partum blues merupakan adaptasi suatu fenomena psikologis yang umumnya dialami oleh wanita yang terpisah dari bayi dan keluarganya. Post partum blues biasanya terjadi sekitar hari ke 3 hingga hari ke 5 post partum. Tanda dan gejala post partum blues adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Sangat emosional Sedih Khawatir jika tidak ada yang merawat bayinya. Mudah tersinggung Cemas

6. 7. 8. 9.

Merasa hilang semangat Mudah marah Sedih tanpa ada sebabnya Menangis berulang kali.

Beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya post partum blues adalah : 1. Pengalaman melahirkan yang kurang lancar dapat membuat ibu merasa kecewa dan sedih. 2. Pengalaman melahirkan yang sulit dapat menyebabkan ibu merasa letih. 3. Rasa sakit atau letih setelah melahirkan hingga ibu merasa down. 4. Adanya rasa tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peran sebagai orang tua dirasakan sebagai beban oleh ibu. 5. Tingkah laku bayi contohnya bayi yang menangis dianggap sebagai akibat dari ketidakmampuan ibu dalam merawat bayinya. 6. Kesulitan dalam merawat atau menyusui bayinya, dapat membuat ibu merasa kecewa atau sedih. 7. Adanya masalah dengan perawat atau pihak rumah sakit dapat menambah permasalahan. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas : 1. Pendarahan pervaginan yang luar biasa ataua tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari pendarahan haid biasa atau bila memerlukan pergantian pembalut 2 x dalam setengah jam). 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pengeluaran pervaginam yang baunya kurang sedap. Rasa sakit bagian bawah abdomen atau punggung. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah penglihatan. Pembengkakan di mata atau di tangan. Demam, rasa sakit waktu BAK atau jika merasa tidak enak badan. Payudara yang berubah menjadi warna merah, panas dan terasa sakit. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama. Rasa sakit, gerah, lunak dan pembengkakan di kaki.

10. 11. 12. 13.

Merasa sangat sedih dan tidak mampu mengurus diri sendiri atau mengasuh bayinya. Merasa sangat letih atau nafas terengah-tengah. Lemas luar biasa. Nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari keram uterus biasa .

(Asuhan Persalinan Normal, hal 140) Komplikasi masa nifas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Puerperal Morbili Infeksi Trauma Genetalia Endometritis Mastitis Abses Dada Tromboplebitis Berat Dll

Anda mungkin juga menyukai