Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang


Post Partum Blues merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti
kemunculan kecemasan, labilitas perasaan dan depresi pada ibu. Kontinum
permasalahan dan kondisi berlanjut tersebut digolongkan dalam jenis gangguan
depresi. Kemunculan depresi ini diperikirakan setelah 1 tahun atau secepatnya
dalam 4 minggu setelah melahirkan.
Gejala-gejala post partum blues :
- Perasaan negatif terhadap bayi yang dilahirkannya (termasuk adanya keinginan
untuk membunuh bayi tersebut)
- Kesulitan untuk tidur
- Perubahan drastis berat badan
- Kelelahan dan lesu
- Adanya perasaan untuk membenci pada diri sendiri, perasaan bersalah, individu
merasa dirinya tidak berguna untuk orang lain
- Samasekali tidak bisa berkonsentrasi terhadap masalah kecil sekali pun
- Menarik diri dari lingkungan, kehilangan terhadap minat sosial
- Mudah marah, mudah terhasut dan kegelisahan secara mendalam
- Kehilangan gairah terhadap sesuatu hal (aktivitas)
- Kehilangan harapan, pesimistik
- Merencanakan dan percobaan untuk bunuh diri

3.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara asuhan pada post partum blues.
2. Apa gejala – gejala post partum blues.

3.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara asuhan terhadap post partum blues.
2. Untuk mengetahui tanda – tanda post partum blues.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR NIFAS

A. PENGERTIAN
Masa nifas adalah suatu masa dimana tubuh menyesuaikan baik fisik maupun
psikologis terhadap proses melahirkan yang lamanya kurang lebih 6 minggu.
Masa nifas adalah masa mulainya persalinan sampai pulihnya alat-alat dan anggota
badan yang berhubungan dengan kehamilan/persalinan.
( Sarwono P : 2006 )

Masa nifas adalah masa pulih setelah partus selesai sampai alat – alat kandungan
kembali seperti sebelum hamil lamanya 6 – 8 minggu.
( Sinopsis Obtetic 1989, hal 129 )

Masa nifas adalah dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat – alat
kandungan kembali seperti keadaan semula.
( Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2002 )

B. PEMBAGIAN MASA NIFAS


a. Puerperium Dini
Yaitu Kepulihan dimana Ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan
dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja kira – kira 40 hari.
b. Puerperium intermedial
Yaitu waktu Kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6 – 8
minggu.
c. Remote Puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila
Ibu selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu sehat
sempurna, bila ber minggu – minggu, bulanan atau tahun.
(Synopsis Obstetri, 1998, 115)

2
C. PERUBAHAN MASA NIFAS
Perubahan fisiologis terjadi sejak hari pertama melahirkan. Adapun perubahan fisik
yang terjadi adalah :

Sistem kardiovaskuler
Sebagai kompensasi jantung dapat terjadi bradikardi 50-70 x/menit, keadaan ini
dianggap normal pada 24-48 jam pertama. Penurunan tekanan darah sistolik 20
mmHg pada saat klien merubah posisi dari berbaring ke duduk lebih disebabkan
oleh reflek ortostatik hipertensi.

Perubahan sistem urinarius


Selama masa persalinan trauma pada kandung kemih dapat mengakibatkan edema
dan mengurangi sensitifitas kandung kemih. Perubahan ini dapat terjadi sebagai
akibat peregangan yang berlebihan dan pengosongan kandung kemih yang tidak
tuntas.

Perubahan sistem gastro intestinal


Keadaan gastro intestinal kembali berfungsi ke keadaan semula setelah satu minggu
post partum. Konstipasi terjadi akibat penurunan motilitas usus, kehilangan cairan
tubuh dan rasa tidak nyaman di daerah perineum, penggunaan enema pada kala I
dan penurunan tonus otot abdominal.

Keadaan muskuloskletal
Pada masa kehamilan otot abdomen meregang sedemikian rupa dikarenakan
pembesaran uterus yang mengakibatkan otot abdomen melemas dan kendor
sehingga teraba bagian otot-otot yang terpisah disebut diastasis recti abdominis.

Perubahan sistem endokrin


Perubahan sistem endokrin di sini terjadi penurunan segera kadar hormon esterogen
dan progesteron. Hormon prolaktin pada masa laktasi akan meningkat sebagai
respon stimulasi pengisapan puting susu ibu oleh bayi.

Perubahan pada payudara


Payu dara dapat membengkak karena sistem vaskularisasi dan limfatik di sekitar
payudara dan mengakibatkan perasaan tegang dan sakit. Pengeluaran air susu ke
duktus lactiferus oleh kontraksi sel-sel mioepitel tergantung pada sekresi oksitosin
dan rangsangan pengisapan puting susu oleh bayi.

Perubahan uterus
Involusi uterus terjadi setelah melahirkan. Tinggi fundus uteri pada saat plasenta
lahir 1-2 jam setinggi 1 jari di atas pusat, 12 jam setelah melahirkan tinggi fundus
uteri pertengahan pusat dan sympisis, pada hari kesembilan uterus tidak teraba lagi.
Bersama dengan involusi uteri ini teraba terdapat pengeluaran lokhea. Lokhea pada
hari ke 1-3 berwarna merah muda (rubra), pada hari ke 4-9 warna coklat/pink
(serosa), pada hari ke 9 warna kuning sampai putih (alba).

3
Perubahan dinding vagina
Segera setelah melahirkan dinding vagian tampak edema, memar serta rugae atau
lipatan-lipatan halus tidak ada lagi. Pada daerah perineum akan tampak goresan
akibat regangan pada saat melahirkan dan bila dilakukan episiotomi akan
menyebabkan rasa tidak nyaman.

D. PSIKOLOGI MASA NIFAS


a. Fase Dependen (Taking in)
- 1 sampai dengan 2 hari;
- Fokus pada diri Ibu sendiri;
- Ibu tergantung pada orang lain;
- Ibu menceritakan pengalamannya.
b. Fase Independen (Taking Hold)
- Perluasan fokus perhatian
- Tertarik melakukan perawatan bayi
- Mudah dimotivasi : Perawatan bayi dan dirinya
c. Fase Inter Dependen (Letting go)
- Kemandirian meningkat
- Mengenal bayi terpisah
- Penyesuaian Hubungan Keluarga

E. KEBUTUHAN DASAR MASA NIFAS


1. Gizi
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan.
2. Lactasi
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerita, memberi
perlindungan terhadap infeksi, selalu segar dan bersih serta siap untuk diminum.
3. Istirahat
Karena lelah habis bersalin Ibu dapat beristirahat dan sarankan untuk kembali ke
kegiatan – kegiatan rumah tangga secara perlahan – lahan serta untuk tidur siang
atau beristirahat selagi bayi tidur.

4
4. Mobilisasi
Ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian
boleh miring – miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya
trombosis dan trombo emboli. Pada hari ke – 2 diperbolehkan duduk, Mobilisasi
diatas mempunyai variasi, bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan
sembuhnya luka – luka.
5. BAK dan BAB
BAK dan BAB diatur sehingga kelancaran kedua sistem tersebut dapat
berlangsung dengan baik.
6. Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan Ibu dapat memasukkan setengah jarinya kedalam Vagina dan tidak
nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja selaIu
siap.
7. Kebersihan diri
1. Anjurkan membersihkan seluruh tubuh;
2. Menganjurkan Ibu untuk membersihkan Vulva tiap selesai BAB dan BAK;
3. Mengajarkan pada Ibu bagaimana cara membersihkan Alat kelamin dengan
sabun dan air;
4. Saranlah Ibu untuk mengganti pembalut minimal 2 kali sehari;
5. Jika Ibu mempunyai luka episiotomi atau luka laserasi, sarankan untuk
menghindari menyentuh daerah luka.
8. KB
1. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang – kurangnya 2 tahun;
2. Biasanya wanita tidak menghasilkan telur (ovulasi sebelum ia mendapatkan
lagi haidnya) sebelum meneteki, sehingga metode Amenore laktasi dapat
dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah kahamilan.
9. KIE
Perawatan Payudara
1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu;
2. Menggunakan BH yang menyokong;

5
3. Bila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
puting susu tiap kali selesai menyusui;
4. Bila sangat lecet dapat di istirahatkan selama 24 jam, ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
5. Untuk menghilangkan nyeri Ibu dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4 –
6 jam;
6. Bila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan :
• Pengompresan payudara.
• Urut payudara dari pangkal menuju puting atau gunakan tekhnik sisir
untuk mengurut payudara dengan arah z menuju putting.

2.2 LANDASAN TEORI

POST PARTUM BLUES

Post Partum Blues merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti


kemunculan kecemasan, labilitas perasaan dan depresi pada ibu. Kontinum
permasalahan dan kondisi berlanjut tersebut digolongkan dalam jenis gangguan depresi.
Kemunculan depresi ini diperikirakan setelah 1 tahun atau secepatnya dalam 4 minggu
setelah melahirkan.
Factor yang menyebabkan terjadinya post partum blues bisa terjadi dari dalam
dan luar individu,
misalnya karena si Ibu belum siap menghadapi persalinan,, atau adanya perubahan
hormon, payudara membengkak dan menyebabkan rasa sakit atau jahitan yang belum
sembuh.Smua bisa menjadi faktor terjadinya POst Partum Blues.

Gejala utama
Gejala-gejala post partum blues hampir sama gejala yang muncul pada depresi
berat.Beberapa yang tampak adalah;
Perasaan negatif terhadap bayi yang dilahirkannya (termasuk adanya keinginan untuk
membunuh bayi tersebut)
- Kesulitan untuk tidur
- Perubahan drastis berat badan
- Kelelahan dan lesu
- Adanya perasaan untuk membenci pada diri sendiri, perasaan bersalah, individu

6
merasa dirinya tidak berguna untuk orang lain
- Samasekali tidak bisa berkonsentrasi terhadap masalah kecil sekali pun
- Menarik diri dari lingkungan, kehilangan terhadap minat sosial
- Mudah marah, mudah terhasut dan kegelisahan secara mendalam
- Kehilangan gairah terhadap sesuatu hal (aktivitas)
- Kehilangan harapan, pesimistik
- Merencanakan dan percobaan untuk bunuh diri
Gejala medis
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara langsung
post partum blues. Secara medis, dokter menyimpulkan beberapa simtom yang tampak
dapat disimpulkan sebagai gangguan depresi post partum blues bila memenuhi kriteria
gejala yang ada. Kekurangan hormon tyroid yang ditemukan pada individu yang
mengalami kelelahan luar biasa (fatigue) ditemukan juga pada ibu yang mengalami post
partum blues mempunyai jumlah kadar tyroid yang sangat rendah.

Cara mengatasi
Cara mengatasinya adalah, dengan mempersiapkan2 persalinan dengan lebih baik
maksudnya disini, tidak hanya materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan
mental si Ibu. Agar Ibu dapat mengatur dan beradaptasi terhadap setiap perubahan yang
ada didalam dirinya maupun diluar dirinya, mulai saat kehamilan, proses persalinan dan
setelah persalinan.Selain itu perhatian-suport dari suami,teman terdekat dan keluarga
sangat dibutuhkan bisa juga diberikan antidepressant yang diijinkan untuk Ibu
menyusui tapi yang penting dukungan dan perhatian yang extra aja saya kira lebih baik.
ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain :
* Tidurlah ketika bayi tidur
* Berolahraga ringan
* Ikhlas dan tulus dgn peran baru sebagi ibu
* Tidak perfeksionis dlm hal mengurusi bayi dll
* Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
* Bersikap fleksibel
* Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x
* Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru

7
BAB III
KOSEP MANAGEMENT ASUHAN KEBIDANAN
Tempat :
Hari / Tanggal :

I. PENGKAJIAN
Biodata :
 Nama
Di tanyakan nama dengan tujuan agar dapat mengenal / memanggil penderita
dan tidak keliru dengan penderita lain.
(Dra. Cristina S. Ibrahim. 1987 : 87)
Nama yang jelas dan lengkap bila perlu nama penggilan sehari – hari.
(Depkes RI : 13)
 Umur
Penting ditanyakan karena menentukan prognosa kehamilan, kalau umur terlalu
lanjut atau terlalu tua maka persalinan lebih banyak resikonya.
(Sulaiman, Sastra winata : 154)
 Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan klien, dengan diketahuinya agama klien akan memudahkan dalam
melakukan pendekatan didalam melakukan asuhan kebidanan.
(Depkes RI. 1995 : 14)

 Suku bangsa
Ditanyakan untuk mengetahui adaptasi /kebiasaan klien sehingga mempermudah
dalam memberikan asuhan kebidanan.
(Depkes RI. 1995 ; 14)
 Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya karena tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang.
(Depkes RI. 1995 : 14)

8
 Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi penderita agar hal
yang diberikan sesuai.
(Dra. Cristina. Ibrahim, 1987 : 85)
 Penghasilan
Identifikasi penderita dan menetukan status sosial ekonominya.
(Sulaiman. Sastrawinata : 154)
 Alamat
Untuk mengetahui Ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila namanya ada
yang sama, dan dilakukan kunjungan pada penderita.
(Dra. Cristina S. Ibrahim : 84)

A. DATA SUBJEKTIF
1. Pemeriksaan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh Ibu pada saat ini.
2. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas pada saat lalu.
a. Kehamilan : Di kaji tentang usia kehamilannya, ANC (Tempat,
berapa kali), Imunisasi. TT 2 kali, Teraphy yang
didapat, keluhan hamil muda, keluhan hamil tua, gerak
anak dirasakan sejak kapan dan penyuluhan yang
didapat.
b. Persalinan : Di kaji tentang jenis persalinannya (spontan / buatan /
anjuran), penolong persalinan, tempat persalinan, jenis
kelamin, APGAR score bayi, berat badan, panjang
badan, dan penyulit yang menyertai persalinan.
c. Nifas : Di kaji tentang riwayat perdarahan nifas, Infeksi atau
komplikasi masa serta laktsi.
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang.
a. Kehamilan : Di kaji tentang usia kehamilannya, ANC (tempat,
berapa kali), Imunisasi, TT 2 kali, Teraphy yang
didapat, keluhan hamil muda, keluhan hamil tua, gerak

9
anak dirasakan sejak kapan dan penyuluhan yang
didapat.
b. Persalinan : Di kaji tentang ketuban pecah atau tidak, warna air
ketuban jernih atau keruh, tanggal dan jam saat ketuban
pecah, adakah penyulit pada Ibu dan bayi yang
menyertai persalinan, jenis persalinannya (spontan /
buatan / anjuran), penolong persalinannya (spontan /
buatan / anjuran), penolong persalinannya (dokter /
bidan / dukun), waktu persalinan (hari, tanggal, jam Ibu
melahirkan), waktu placenta lepas, Ibu mengalami
perdarahan atau tidak, adakah luka perineum, serta
riwayat kelahiran bayi meliputi : jenis kelamin, APGAR
score bayi, berat badan, panjang badan, adakaah
kelainan bawaan pada bayi status bayi (hidup / mati),
kondisi bayi secara umum.
c. Nifas : Di kaji tentang keadaan / kondisi Ibu setelah
melahirkan, perut Ibu masih nyeri atau tidak, proses
laktasi berjalan lancar atau tidak, lochea normal atau
tidak.
4. Riwayat KB
Jenis,lama menggunakan KB,keluhan yang dirasakan dan cara
mengatasinya.
5. Riwayat perkawinan
Ditanyakan berapa lama dan berapa kali kawin serta usia saat kawin.
6. Riwayat Psikososial
Ibu senang dengan kelahiran bayinya.
Keluarga sangat mendukung dan menyambut kelahiran bayinya.
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
7. Pola aktifitas
Istirahat : tidur + 6 – 7 jam / hari siang dan malam
Aktifitas : Ibu melakukan aktifits seperti IRT.

10
Personal Hygiene : mandi 2x / hari, gosok gigi 3x / hr, keramas 2x
seminggu ganti baju dan celana dalam tiap kali mandi.
Nutrisi : makan 3x / hari porsi sedang, terdiri dari nasi, lauk
pauk, sayur dan minum + 7 – 8 gelas / hari.
Eliminasi : BAK + 5 – 6x / hari, warna jernih, tidak ada keluhan,
BAB + 1x / hari konsistensi lunak.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik / cukup / lemah
b. Kesadaran : Composmentis / somnolen / apatis / koma
c. TTV : TD : Batas normal 110 / 20 – 130 / 90 mmHg
N : Batas normal 80 – 100 x / menit
S : Batas normal 36o – 37oC
Rr : Batas normal 16 – 24 x / menit
DS : Ibu mengatakan anak ke… di…
ditolong oleh… Tanggal…Jam…
Cara Kelahiran…BB : Gr,
PB :…cm, Jenis Kelamin :…
DO :
K/U : Baik / cukup / lemah
Kesadaran : Composnentis / somlonen /
apatis / koma
 Riwayat Persalinan
Tanggal…jam…Tempat…Placenta lahir…Perdarahan…Perineum…
 TTV :TD: Batas Normal 110 / 70 – 130 / 90 mmHg
N : Batas Normal 80 – 100 x / menit
S : Batas Normal 36o – 37oC
Rr : Batas Normal 16 – 24 x / menit
 Mammae : Kolostrum ada / tidak, payudara
lembek / kenyal / padat / keras.

11
 TFU : Setinggi pusat sampai dengan 3
jari dibawah pusat.
 CU : Terasa Keras / lembek.
 Kandung Kencing : Kosong atau Penuh.
 Perineum : ada atau tidak ada luka jahitan.
TFU : Setinggi pusat sampai dengan 3 jari bawah
pusat
UC : Baik, teraba bulat / keras
Kandung kencing : Kosong atau penuh
Lochea : Rubra / Sanguinolenca / Serosa / Alba.

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : Pada Ny. M umur 22 thn ,P10001 2 Hari post partum dalam fase taking
in.
DS : Ibu mengatakan khawatir dalam merawat bayinya.
DO :
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
- Tensi : 110/70 mmhg
- Suhu : 36,5o C
- Nadi : 80x/mnt
- RR : 20 x/mnt
Riwayat Persalinan
Partus Spontan, ditolong oleh Bidan, plasenta lahir spontan lengkap, perdarahan +
100 cc, Perinem Utuh CU Baik
1. Mammae : Teraba lembek, puting susu, menonjol, colostrum
sudah keluar.
2. Abdomen : TFU : Teraba 2 jari bawah pusat
UC : Baik, teraba bulat keras
Kandung kencing : Kosong
3. Genetalia : Tampak bersih, lochea rubra + 20 cc.

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Depresi berat

12
IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk
dikosulkan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai
dengan kondisi pasien (Manajemen Askeb, 2003:3).

V. INTERVENSI
A. Diagnosa : Pada Ny. M umur 22 tahun P10001 2 Hari post partum dalam
fase taking in.
B. Tujuan : Nifas berjalan normal dan tidak terjdi, Komplikasi Kriteria
Hasil
a. Laktasi
Produksi Asi Cukup Pengeluaran ASI Lancar
b. Involusi Uterus
− Kontraksi Uterus baik, teraba bulat dank eras
− Penurunan Tinggi Fundus Uteri sesuai fisiologis masa nifas
−Penurunan normal setiap hari : 1 cm
− Lochea / pengeluaran darah sesuai hari post partum
c. Eliminasi
BAB dan BAK lancar dan tidak nyeri.
d. Mobilisasi Baik
1. Jelaskan Kondisi Kesehatan Ibu
R / Mengetahui keadaan kesehatannya secara baik sehingga Ibu lebih
kooperatif dengan petugas.
2. Jelaskan Kondisi Kesehatan Ibu
R/ Mengetahui keadaan kesehatannya secara baik sehingga Ibu lebih
kooperatif dengan petugas.
3. Jelaskan pada Ibu tentang fisiologis masa nifas
R / Mengetahui perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya.
4. Beri dukungan pada ibu dari bidan ataupun dari keluarga

13
R/ Agar ibu lebih percaya diri dalam merawat bayinya.

5. Anjurkan Ibu untuk mobilisasi dan istirahat yang cukup


R / Mobilisasi dini membantu kontraksi. Relaksasi otot – otot perut
sehingga proses involusi berjalan normal.
6. Jelaskan pada Ibu tentang gizi masa nifas
R / Merupakan sumber yang membantu proses laktasi dan involusinya.
7. Anjurkan Ibu menjaga kebersihannya terutama pada jalan lahir
R / Memberi rasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi.
8.Beri tahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas
R/ Agar ibu lebih berhati-hati dalam menjalani proses masa nifasnya
9. Beri tahu cara menyusui yang benar
R/ Agar ibu dapat menyusui bayinya dengan baik
10.Beri tahu tentang ASI eksklusif
R/ Agar ibu lebih mengetahui asupan yang baik untuk bayinya dan
mendorong ibu agar menyusui bayinya secara ASI eksklusif
11. Beri konseling Neonatal
R/ Agar ibu mengetahui cara merawat bayinya dengan benar / baik.
12. Beri tahu tentang perawatan payudara
R/ Agar dalam proses menyusui bayinya berjalan dengan lancer,tidak
ada masalah.

VI.IMPLEMENTASI
 Sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien.

VII. EVALUASI
 Mengacu pada tujuan dan kriteria hasil.

14
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS
Ny. M umur 22 tahun P10001 2 Hari post partum dalam
fase taking in

I.PENGKAJIAN,TGL: 31 januari 2010,pkl: 13.00


A. DATA SUBYEKTIF
1.Biodata / identitas
Nama : Ny M Nama : Tn A
Umur : 22 th Umur : 24 Th
Agama : Islam Agam : Islam
Bangsa / suku : Indonesia/Madura Bangsa / suku :Indonesia/Madura
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan :-
Alamat : SUMENEP Alamat : SUMENEP
No.telp :- No.telp :-
No.register :- No.register :-

2.Keluhan utama :
Ibu mengatakan khawatir tidak bisa merawat bayinya
3.Riwayat persalinan:
-Tempat melahirkan : BPS
-Jenis persalinan :Spontan
Lain-lain: -
-Penyulit persalinan : Tidak ada
-Penolong : Bidan

BAYI
-Lahir : Pukul : 14.00
-Berat badan :3500 grm Panjang badan : 50 cm
-Nilai apgar : 7-8
-Cacat bawaan: Tidak ada
-Masa gestasi : 37 minggu

4.Persalinan
Suami Anak Kehamilan Persalinan Bayi Nifas
ke ke Usia Penyulit Jenis Tempat Penolong L/P ASKeadaan Umur Penyulit Laktasi KB
BB/PB
1 1 37 - Spontan - Bps Bidan L 7 Baik 2 hr - Baik -
3500/ -

15
50 8
5. Riwayat psikologi
Emosional ibu tidak stabil karena ibu terlalu khawatir dalam merawat
bayinya.
6. Pola kebiasaan sehari-hari
a.Pola nutrisi
• Selama hamil
Frekuensi : 3 X sehari,porsi sedang, tidak ada pantangan.
Komposisi : Nasi, sayur, lauk, buah, Minum 7 – 8 gelas / hari, susu
1gelas
• Selama Nifas
Frekuensi : 4 X Sehari ,prsi sedang,tidak ada pantangan.
Komposisi : Nasi, sayur, lauk , buah, minum 7 – 8 gelas /hari.
b. Pola eliminasi
• Selama hamil
BAK : 6 X / hari,bau khas,warna kuning jernih,kelhan tidak ada.
BAB : 1 X/hari, bau khas, warna kuning, tidak ada keluhan.
• Selama Nifas
BAK : 4 X /hari, warna kuning, bau khas tidak dada keluhan
BAK pertama kali 6 jam post partum
BAB : ibu belum BAB
c. Pola istirahat / tidur
• Selama hamil : tidur malam 7-8 jam, siang 2 jam
• Selama Nifas : malam 5 jam, siang 1-2 jam
d. Pola aktifitas
• Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan aktifitas sehari-hari di
bantu oleh keluarga.
• Selama nifas : Ibu mengatakan belum melakukan aktifitas sehari hari
sendiri.
e. Pola hubungan seksual
• Selama hamil : 1x seminggu, tidak ada kontak bleeding,tidak ada
keluhan

16
• Selama nifas : belum pernah.
f. Pola kebersihan diri ( personal hygiene )
• Selama hamil : mandi 2 x/hari, ganti baju + celana dalam 2x/hari,
gosok gigi 2 x/hari, keramas 3x seminggu
• Selama Nifas : mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, ganti celana
dalam dan ganti baju 2 x/hari, keramas
3x/minggu,ganti pembalut minimal 2 x sehari
g. Spiritual
Ibu mengatakan taat menjalankan ibadah sesuai agamanya.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum :
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. TTV
- Tensi : 110/70 mmhg
- Suhu : 36,5 o C
- Nadi : 80 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak ikterus
b. Mamae
- Kolustrum : Baik /Ada
- Bentuk putting susu : Menonjol
- Pembengkakan : Tidak ada
- Nyeri tekan : Tidak ada
c. Uterus
- TFU : 2jaridibawah pusat
- Konsistensi Uterus : Keras
- Kontraksi Uterus : Baik

17
d. Pengeluaran Lochea
- Warna : Merah segar
- Jumlah : 50 cc
- Bau : Khas
e. Perinium
- Bekas jahitan : Tidak ada
- Kebersihan : Baik
- Oedema : Tidak ada
f. Kandung kemih : Kosong
g. Haemoroid : Tidak ada
h. Ekstrimitas
- Oedema : Tidak
- Varises : Tidak
i. Reflek patella : +/+

3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :-
b. Rongtgen :-

II. DIAGNOSA ATAU MASALAH


DX : Pada Ny. M umur 22 thn ,P10001 2 Hari post partum dalam fase taking in.
DS : Ibu mengatakan khawatir dalam merawat bayinya.
DO : KU = Baik
Kesadaran = Composmentis
TTV
- Tensi : 110/70 mmhg
- Suhu : 36,5o C
- Nadi : 84 x/mnt
- RR : 20 x/mnt

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL


Diagnosa potensial : Tidak ada masalah

18
Masalah : Tidak ada
IV. IDETIFIKASI TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI ATAU
KOLABORASI
-
V. MERENCANAKAN ASUHAN MENYELURUH ATAU PLANING
1. Periksa keadan umum ibu
R/ Agar mengetahui kondisi keadaan tanda vital ibu
2. Jelaskan Kondisi Kesehatan Ibu
R/ Mengetahui keadaan kesehatannya secara baik sehingga Ibu lebih kooperatif
dengan petugas.
3. Jelaskan pada Ibu tentang fisiologis masa nifas
R / Mengetahui perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya.
4. Beri dukungan pada ibu dari bidan ataupun dari keluarga
R/ Agar ibu lebih percaya diri dalam merawat bayinya.
5. Anjurkan Ibu untuk mobilisasi dan istirahat yang cukup
R / Mobilisasi dini membantu kontraksi. Relaksasi otot – otot perut sehingga
proses involusi berjalan normal.
6. Jelaskan pada Ibu tentang gizi masa nifas
R / Merupakan sumber yang membantu proses laktasi dan involusinya.
7. Anjurkan Ibu menjaga kebersihannya terutama pada jalan lahir
R / Memberi rasa nyaman dan mencegah terjadinya infeksi.
8. Beri tahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas
R/ Agar ibu lebih berhati-hati dalam menjalani proses masa nifasnya
9. Beri tahu cara menyusui yang benar
R/ Agar ibu dapat menyusui bayinya dengan baik
10. Beri tahu tentang ASI eksklusif
R/ Agar ibu lebih mengetahui asupan yang baik untuk bayinya dan mendorong i
bu agar menyusui bayinya secara ASI eksklusif
11. Beri konseling Neonatal
R/ Agar ibu mengetahui cara merawat bayinya dengan benar / baik
12. Beri tahu tentang perawatan payudara

19
R/ Agar dalam proses menyusui bayinya berjalan dengan lancer,tidak ada
masalah.
VI. PELAKSANAAN IMPLEMENTASI
1. Periksa keadaan umum ibu.
KU = Baik
Kesadaran = Composmentis
TTV
Tensi : 110/70 mmhg
- Suhu : 36,5 o C
- Nadi : 80 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
2. Jelaskan Kondisi Kesehatan Ibu
Mengetahui keadaan kesehatannya secara baik
3. Jelaskan pada Ibu tentang fisiologis masa nifas
Ibu tidak kaget dan terlalu khawatir atas perubahannya.
4. Beri dukungan pada ibu dari bidan ataupun dari keluarga
Agar ibu merasa lebih percaya diri dalam merawat bayinya.
5. Anjurkan Ibu untuk mobilisasi dan istirahat yang cukup
Mobilisasi dini membantu kontraksi. Relaksasi otot – otot perut sehingga proses
involusi berjalan normal.
6. Jelaskan pada Ibu tentang gizi masa nifas
Makanan 4 sehat 5 sempurna/yang bergizi,tidak ada diet makanan.
7. Anjurkan Ibu menjaga kebersihannya terutama pada jalan lahir
- Anjurkan membersihkan seluruh tubuh;
- Menganjurkan Ibu untuk membersihkan Vulva tiap selesai BAB dan BAK;
- Mengajarkan pada Ibu bagaimana cara membersihkan Alat kelamin dengan
sabun dan air;
- Saranlah Ibu untuk mengganti pembalut minimal 2 kali sehari;
- Jika Ibu mempunyai luka episiotomi atau luka laserasi, sarankan untuk
menghindari menyentuh daerah luka
8. Beri tahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas.
- Perdarahan pervaginam

20
- Rasa sakit dibagian bawah abdomen.
- Sakit kepala,nyeri epigastrium,masalah penglihatan.
- Pembengkakan pada wajah dan tangan.
- Demam,muntah,BAK sakit.
- Payudara merah,panas,sakit.
- Rasa sakit pada tungkai,merah,lunak atau bengkok kaki  gangguan
pada pembuluh darah.
- Depresi.
- Ibu letih.
9. Beri tahu cara menyusui yang benar.
ibu duduk tegak tapi santai, tangan ibu menyangga bokong bayi dan tangan
satunya memegang payudara, perut bayi menempel pada perut ibu, dagu bayi
menempel pada payudara, areola masuk ke mulut bayi dan lidah bayi menopang
putting susu.
10. Beri tahu tentang ASI eksklusif.
pemberian ASI selama 6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan / susu
formula.
11. Beri konseling Neonental.
perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat, dan cara merawat bayi
sehari-hari.
12. Beri tahu ibu tentang perawatan payudara.
bila payudara bengkak, kompreslah dengan air hangat dan lakukan pemijatan,
bila putting susu lecet maka cukup diolesi dengan air susu ibu. Tidak perlu
menggunakan obat lain dan cara membersihkannya dengan miyak kelapa.

VII. EVALUASI
Tanggal 31 januari 2010 jam 14.00
1. Periksa keadan umum ibu
S: Ibu bersedia untuk diperiksa
O: Ibu mengikuti yang diarahkan bidan
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan
2.Jelaskan Kondisi Kesehatan Ibu
S: Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O: Ibu mengakgukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan
3. Jelaskan pada Ibu tentang fisiologis masa nifas
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan
O: Ibu mengangukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan
4. Beri dukungan pada ibu dari bidan ataupun dari keluarga
S : Ibu mengatakan lebih percaya diri
O: Ibu lebih yakin dalam merawat bayinya
A: Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan

21
5. Anjurkan Ibu untuk mobilisasi dan istirahat yang cukup
S: Ibu mengatakan akan melaksanakan nasehat bidan
O: Ibu mengakgukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

6. Jelaskan pada Ibu tentang gizi masa nifas


S: Ibu mengatakan akan makan makanan yang bergizi
O: Ibu mengangukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

7. Anjurkan Ibu menjaga kebersihannya terutama pada jalan lahir


S: Ibu mengerti penjelasan bidan dan akan melaksanakannya
O: Ibu mengangukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

8. Beri tahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas


S: Ibu mengatakan mengetahui tanda bahaya masa nifas
O: ibu menganggukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

9. Beri tahu cara menyusui yang benar


S: Ibu mengatakan akan mengikuti nasehat bidan
O: Ibu mengangukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

10. Beri tahu tentang ASI eksklusif


S: Ibu mengatakan akam memberikan ASI nya secara eksklusif
O: Ibu mengangukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

11. Beri konseling Neonatal


S: Ibu mengatakan lebih tahu merawat bayinya

22
O: Ibu merawat bayinya dengan baik
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

12. Beri tahu tentang perawatan payudara


S: Ibu mengatakan akan melakukan perawatan payudara sepeti yang di
jelaskan bidan
O: Ibu mengangukkan kepala
A: Tujuan tercapai
P: Rencana dilanjutkan

23
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cara mengatasinya adalah, dengan mempersiapkan persalinan dengan
lebih baik maksudnya disini, tidak hanya materi tapi yang lebih penting dari segi
psikologi dan mental si Ibu. Agar Ibu dapat mengatur dan beradaptasi terhadap
setiap perubahan yang ada didalam dirinya maupun diluar dirinya, mulai saat
kehamilan, proses persalinan dan setelah persalinan.Selain itu perhatian-suport
dari suami,teman terdekat dan keluarga sangat dibutuhkan bisa juga diberikan
antidepressant yang diijinkan untuk Ibu menyusui tapi yang penting dukungan dan
perhatian yang extra aja saya kira lebih baik.
ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain :
* Tidurlah ketika bayi tidur
* Berolahraga ringan
* Ikhlas dan tulus dgn peran baru sebagi ibu
* Tidak perfeksionis dlm hal mengurusi bayi dll
* Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
* Bersikap fleksibel
* Kesempatan merawat bayi hanya datang 1 x
* Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru

3.2 Saran
1. Beri dukungan dan semangat bagi ibu dalam menghadapi persalinan dan dalam
perawatan bayinya.
2. Selalu dampingi ibu dalam keadaan apapun.

24
ASUHAN PADA MASA NIFAS
Ny.M Umur 22 tahun, PI0001,2 Hari Post Partum Dalam
Fase Taking In

Disusun Oleh :
REVANA DWI RIYANTI ( 84 )
DURROTUN HASANAH ( 57 )
SUNDARI AGUSTINI ( 94 )
ISTIQH FARIN ( 68 )
NOR ISTIQFAR ( 75 )

YAYASAN BINA AIFA


AKADEMI KEBIDANAN AIF HUSADA
PAMEKASAN-MADURA
2009-2010

25
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena rahmat danj hidayahnya
kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya, dengan dibuatnya
makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami secara mendalam yang
berkaitan dengan materi yang dikerjakan didalamnya.
Kami menyadari segala kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diri kami,
oleh karena itu kepada para pembaca dan para pakar kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan mengharap kritik dan sarannya para pembaca dan pakar, hal tersebut guna
membangun kami agar supaya lebih baik lagi karena kami sadar makalah ini jauh dari
kesempurnaan.
Dan harapan yang terakhir dari kami semoga makalah ini bias bermanfaat bagi
teman-teman pada umumnya dan bagi kami para penyusun pada khususnya.

Pamekasan, 06 januari 2010

Penulis

ii
26
DARTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................
Kata pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan masalahTujuan............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1 Konsep dasar nifas.....................................................................................................2
A. Pengertian.......................................................................................................2
B. Pembagian masa nifas....................................................................................3
C. Perubahan masa nifas.....................................................................................4
D. Psikologi masa nifas.......................................................................................4
E. Kebutuhan masa nifas....................................................................................4
2.2 Landasan teori............................................................................................................6
BAB III KONSEP MANAGEMENT ASUHAN KEBIDANAN
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS.......................8
BAB IV PENUTUP...................................................................................................24
.1 Kesimpulan ..............................................................................................24
.2 Saran 24
Daftar pustaka............................................................................................................

iii
27
DAFTAR PUSTAKA

- ( Sarwono P : 2006 )
- ( Sinopsis Obtetic 1989, hal 129 )
- ( Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2002 )
- (Dra. Cristina S. Ibrahim. 1987 : 87)
- (Depkes RI : 13)
- (Sulaiman, Sastra winata : 154)
- (Dra. Cristina. Ibrahim, 1987 : 85)

28
29

Anda mungkin juga menyukai