Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah 2 jam post partum dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula( sebelum hamil).
Selama masa pemulihan tersebut ibu akan mengalami banyak perubahan, baik
secara fisik maupun secara psikologis yang sebenarnya sebagian besar bersifat
fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan atau pemantauan melalui asuhan
kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan yang patologis.
Asuhan kebidanan yang dilakukan kepada setiap ibu nifas berdasarkan 7
langkah varney sangat memudahkan kita dalam melakukan perawatan dan
pemantauan pada ibu nifas karena pemantauan yang kurang maksimal dapat
menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah bahkan dapat berlanjut pada
komplikasi masa nifas.
Berdasarkan teori diatas penulis bermaksud untuk mempelajari lebih lanjut
tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga dapat mendeteksi hal-hal yang
mengakibatkan kematian pada ibu nifas serta memberi tindakan yang tepat dan
penaganan yang benar pada ibu nifas.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Di harapkan agar mahasiswa mampu melaksanakan ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS
b. Tujuan khusus
Di harapkan mahasiswa mampu ;
 Mengumpulkan data yang berhubungan dengan ibu nifas
 Menginterpretasikan data dasar untuk menganalisa diagnose dan
masalah serta kebutuhan ibu nifas
 Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial
 Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi
 Merencanakan asuhan kebidanan
 Melaksanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh
BAB II

TINJAUAN TEORI

I.        DEFINISI

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama
masa nifas ini 6-8 minngu(Sinopsis obstetric, edisi 2: 115).
Mas puerperium atau masa nifaas mulai dari setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi alat genetalianya baru  pulih
kembali seperti sebelum hamil dalam waktu 3 bulan (sarwono: 235)
Adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu (Kapita selekta kedokteran  jilid 1; 316) 
II.     TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologik
Melaksanakan screening yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati. Dan merujuk, jika terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasikepada bayinya dan
perawaatan bayi sehat
c. Pemberian pelayanan KB
III.   PERIODE NIFAS
1. Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan .
2. Puerperium intemedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang waktunya 6-8 minggu
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama
hamil atau waktu persalinan mempuyai komplikasi waktu untuk sehat bisa
bulanan hingga tahunan.
 
IV.  PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU NIFAS
Uterus
Secara berangsur- angsur uterusnya mengecil, sehingga akhirnya kembali seperti
sebelum hamil
Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi
INVOLUSI TINGGI FUNDUS UTERI BERAT UTETRU
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gr
1 minggu Perterngahan pusat dan 500 gr
simphisis
2 minngu Tidak teraba di simpisis 350 gr
6 minggu Mertambah kecil 50 gr
8 minggu Sebesar normal 30 gr
Luka pada jalan lahir
Jika tidak disertai dengan infeksi akan sembuh dalam waktu  6-7 hari
Lochea
Adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas
Macam lochea:
Lochea rubra berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari pasca persallinan
Lochea sanguinoleta berwarna merah kuning berisi darah, da lender hari ke 3-7 hari
pasca persalianan.
Lochea serosa berwarna kuning, cairan tidak berisi darah lagi, pada hari ke 7-14 pasca
persalinan
Lochea alba cairan putih selama 2 minggu setelah persalinan
Lochea parulenta terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah berbau busuk
Lochiostapis adalah lochea yang tidak lancer keluarnya
Ligament-ligamen
Ligament fasia dan diafragama, pelvis yang merenggang pada waktu persalinan setelah
bayi lahir  secara berangsur-angsur menjadi menciut, dan pulih kembali sehingga tidak
jarang uterus jatuh kebelakang, dan menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum
menjadi kendor setelah melahirkan. Tradisis di urut juga dapat menyebabkan
retrofleksi, dimana waktu di urut tekanan intra abdomen bertambah lagi. Untuk
memulihkan sebaiknya dilakukan senam nifas.
Serviks
Bentuk serviks menganga seperti corong, berwarna merah kehitaman konsistensinya
lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil setelah bayi lahir tangan
masih bias masuk ronnga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7
hari hanya dapat dilalaui 1 jari
Endometrium
Mengalami perubahan yaitu timbulya thrombosis, degenerasis da nekrosis di tempat
implantasi plasenta.
Cardivaskuler
·        Peningkatan resistensi pada pembuluh darah perifera akibat
pembuangan sirkulasi uteroplasenta
·        Kerja jantung hipervolemik dan vol plasma kembali normal seperti
keadaan sebelum hamil
·        Akibat hilangnya vol plasma dan cairan ekstra sel terjadi penurunan
berat badan dalam minggu pertama
·        Leukositosis granulostik ditemukan pada nifas dini
·        Dalam 10 harai pertama terjadi peningkatan factor pembekuan yang di
imbangi oleh peningkatan aktivitas fibrinditik
Endokrinologi
Kadar hormone human placental lagtogen (HPL) dan hcg turun dengan cepat
Kadar estrogen dan progesterone turun s sampai 7 hari menyusui kadar
prolaktin naik setelah bayi mulai menyusu.
Jika tidak menyusui kadar estradiol naik sehingga menunjukan perubahan
folikuker
V.     PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU NIFAS
a.     Terjadi depresi setelah persalinan
b.     Perasaan sedih pada masa nifas
c.     Terapi, rasa pengertian dan penentraman dari keluarga.

Fase-fase adaptasi psikologi ibu nifas


a.     Fase taking in
Periode ketergantungan yang berlangsung dari heri pertam asampai haari ke dua
post partum. Focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman
selama persalinan sering diceritakan, mudah marah dan tersinggung karena
kelelahan sehingga perlu cukup istirahat, pasif terhadap lingkungan kondisi ini
perlu dipahami dengan menjaga kondisi yang baik
b.     Fase taking hold
Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan, ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat
bayi, perasaannya sangat sensitive jika komunikasinya kurang hati-hati, mudah
tersinggung, saat ini merupakan kessempatan yang baik untuk menerima
berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga tumbuh percaya
diri.
c.     Respon orang tua terhadap bayai baru lahir
Bounding attachman (keterikatan awal/ ikatan batin)
Adalah suatu proses dimana sebagian hasil dari suatu interaksi terus menerus
antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan membutuhkan.
Beberapa dasar keterkaitan antara lain:
Keterkaitan atau ikatan batain tidak dimulai sejak kelahiran tetapi ib telah
memelihara bayinya selama kehamilan, baik ibu maupun ayah telah berangan-
angan tentang bayi mereka kelak. Hal ini menjadi perasaan positive
Kelahiran merupakan sebuah moment di dalam kuantum keterkaitan ibu dengan
bayinya.
Hubungan antara ibu dan bayi adalah simbiosis yang saling membutuhkan
 d.     Post partum blues
Merupakan gangguan psikologis berupa kesedihan/kemurungan setelah
memelihara biasanya hanya muncul waktu sekitar 2hari sampai 2minggu sejak
kelahiran bayi
Tanda dan gejala
-         Cemas tanpa sebab
-         Menangis tanpa sebab
-         Tidak sadar dan percaya diri
-         Sensitive (mudah tersinggung)
-         Merasa kurang menyayangi bayinya
Keadaan ini bisa menjadi serius dan bisa bertahan 2 minggu sampai 1 tahun dan
menjadi post partum syndrome. Cara mengatasi yaitu dengan cara melakukan
pendekatan komunikasi terauptik, dan peningkatan support mental/ dukungan
keluarga.
e.     Fase letting go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya sebagai
ibu, berlangsung 10 hari setelah melahirkan, ibu sudah mulai menyesuaikan  diri
dengan ketergantungan bayinya keinginan untuk merawat diri da bayinya.
f.        Sibling rivaly
-         Permusuhan dan kecemburuan antar saudara kandung yang menimbulkan
ketergantungandiantara mereka
-         Hal ini wajar pada anak dalam menyesuaikan dengan kondisi yang baru
g.     Depresi post partum
Depresi setelah pasca persalinan yang terjadi karena kecemasan dalam merawat
bayi yang berkelanjutan
Gejala dari depresi ini yaitu:
ü      Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur
ü      Nafsu makan hilang
ü      Perasaan tidak berdaya
ü      Terlalu cemas/ tidak perhatian sama sekali pada bayi
ü      Tidak menyukai/ takut menyentuh bayi
ü      Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
ü      Sulit / tidak ada perhatian terhadap penampilan bayi.
VI.  PERAWATAN MASA NIFAS
·        Mobilisasi
Setelah persalinan ibu tidur terlentang selama 8 jam pada persalinan, kemudian boleh
miring kanan dan miring ke kiri untuk mencegah terjadinya thrombosis dan tromboly.
Pada hari ke 2 di perbolehkan duduk dan hari ke 3  jalan, dan hari ke 4, dan hari ke 5
sudah diperbolehkan pulang, mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada
komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka
·        Diet
Makanan harus bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan, makanan yang
mengandung protein tinggi, banyak cairan dan sayur-sayuran juga buah-buahan.
·        Miksi
Buang air kecil hendaknya bias dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita
sulit untuk buang air kecil karena sfingter urethra ditekan oleh kepala janin dan spasme
oleh iritasi sfingter any selama persalinan juga karena adanya edema kandung kemih
yang terjadi selama persalinan biala vu penuh dan belum bias BAK sebaiknya dilakukan
katerisasi.
 Defekasi
Buang air besar dilakukan 3-4 haari pasca persalinan. Apabila masih sulit buang air
besar dan terjadi obstipasi, dapat diberikan obat laksans per oral atau per rectal jika
belum bias dilakukan klisma.
·        Perawaan payudara (breast care)
Dimulai sejak wanita hamil, supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai
persiapan untuk menyusukan bayinya, bila bayimeninggal laktasi harus dihentikan den
gan cara :
-         Pembalutan mamae sampai tertekan
-         Pemberian obat estrogen untuk supresi LH .
·        Laktasi
untuk menghadapi masa laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan telah terjadi
perubahan-perubahan pada kelenjar mamae
a.     Poliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak
bertambah
b.     Keluar colostrumberwarna kekuningan
c.     Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam.
d.     Setelah persalinan pengaruh supresi estrogen dan progesterone, hilang
maka pengaruh hormone laktogen, atau prolaktin yang akan merangsang air
susu. Disamping itu pengaruh hormone oxitoxin menyebabkan miopitel
kelenjar sussu berkontraksi, sehingga air susu keluar, produksi akan banyak
sesudah 2-3 hari pasxa persalinan
·        Cuti hamil dan bersalin
Cuti hamil bagi  wanita bekerja selama 3 bulan, yaitu 1 bulan sebelum bersalin, dan 2
bulan pasca persalinan.
·        Pemeriksaan pasca persalinan
Pemeriksaan persalinan normal dilakuakan 6 minggu post partum namun dengan
vwanita dengan persalinan tidak normal harus kembali periksa 1 minggu post partu
Pemeriksaan post natal  meliputi:
a.     Pemeriksaan umum (TTV, dan keluhan)
b.     Keadaan umum
c.     Payu dara (ASI, putting susu)
d.     Dinding perut, kandung kemih, rectum, perineum,
e.     Secret yang keluar misalnya ochea dan fluor albuse
f.        Keadaan alat- alat kandungan,
·        Nasehat untuk ibu post natal
a.     Fisioterapi post natal sangat baik jika diberikan
b.     Sebaiknya bayi disusui
c.     Lakukan senam nifas
d.     Anjurkan  untuk kb
e.     Imunisasi untuk bayi 
VII.            PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS
1.      Kunjungan I  6-8 jam setelah persalinan
Tujuan :
1)     Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2)     Mendeteksi dan merawat apenyebab lain perdarahan, rujuk bila
perdarahan berlanjut
3)     Memberikan konseling pada ibu, dan salah satu anggot keluarga
4)     Pemberian ASI awal
5)     Melaksananakan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6)     Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadinya
hipotermi
2.      Kunjungan II  6 hari setelah persalinan
Tujuan :
1)     Memastikan involusi uterus berjalan: uterus berkontraksi, funduss
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan
2)     Menilai tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
3)     Memastikan ibu mendapaatkan cukup makanan, cairan da istirahat.
4)     Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidakk memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5)     Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, dan menjaga bayi agar tetap hangat.
3.      Kunjungan III  2 minggu setelah persalinan
Tujuan :
Sama dengan kunjungan II  6 hari setelah persalinan
4.      Kunjungan IV  6minggu setelah persalinan
Menanyakan tentang penyulit yang ibu dan bayi alami
Memberikan konseling untuk kontrasepsi secara dini

  
BAB III

MANAJEMAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

No Register : 017684
Tanggal masuk : 19 – 9 – 2011 jam 18.00
Tanggal partus : 19 – 9 – 2011 jam 16.00
Tanggal pengkajian : 20 – 9 - 2011 Jam 10.00

LANGKAH I : PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas klien / suami ( biodata )
Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. S
Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Suku/Kebangsaan : Jawa Suku/Kebangsaan : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Desa Alamat rumah : Desa Minakarya
Minakarya Telp :-
Telp :- Alamat kantor :-
Alamat kantor :- Telp :-
Telp :-

2. Anamnese
a. Keluhan utama : - Post partum hari pertama
- Nyeri pada luka jahitan perineum
- ASi belum keluar
b. Riwayat keluhan utama :
1. Ibu masuk R.S tanggal 19 - 9 – 2010, Pukul: 10.00 dengan keluhan
nyeri pada perut bagian bawah disertai pelepasan lendir campur
darah, Hasil VT : pembukaan 4 cm, ketuban (+), portio lunak, kepala H
2
2. Tgl 19 – 9 -2011 Pukul : 15.00 Hasil VT : Pembukaan lengkap, Portio
tidak teraba, Kepala Hodge 3, ketuban pecah spontan warna keruh
banyaknya 75 cc, kepala H 3 / masih tinggi.
3. Tgl 19 – 9 -2011 Pukul : 16.00 bayi lahir pervaginam dengan bantuan
Vakum Ekstraksi.
4. Lama persalinan : 6 jam 15 menit
5. TGl 19 – 9 – 2010 plaesenta lahir spontan lengkap dengan selaputnya
6. Perineum robekan tingkat 1 dijahit jelujur dan subkutikuler.
7. Jumlah perdarahan yaitu : - kala I : 10 cc
- Kala II : 100 cc
- Kala III : 100 cc
- Kala IV : 50 cc
Total 260 cc
8. Tindakan lain yaitu pasang infus RL 2 kolf.
9. Bayi :
- Lahir tanggal 19 – 9 2 – 2011 Pukul : 16.00
- BB 2900 gram, PB : 49 cm, Nilai apgar : 8/9
- Tidak terdapat cacat bawaan.
c. Riwayat menstruasi
Haid pertama usia 14 tahun,siklus 28 – 30 hari,jumlah darah sedang,tidak ada rasa
nyeri selama haid ,haid teratur selama 3 – 5 hari ,darah encer tapi kadang – kadang ada
gumpalan darah.
d. Riwayat kehamilan ,persalinan dan nifas yang lalu.
Hamil sekarang
e. Riwayat kehamilan sekarang
 Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama,HPHT tanggal 21 – 12 – 2010 ,TP
28 – 9 – 2011 .dan tidak pernah keguguran.
 Diet / makan ; Sebelum hamil nafsu makan ibu baik,makan 3 x sehari dengan porsi
sedang terdiri dari nasi,sayut dan lauk kadang – kadang buah.setelah hamil nafsu
makan ibu berkurang karena mengalami mual dan muntah sampai usia kehamilan 5
bulan,setelah umur kehamilan memasuki 6 bulan nafsu makan ibu sudah
membaik,makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi lauk ,sayur
kadang ditambah buah dan susu.
 Pola eliminasi ;BAK lebih sering ( lebih dari 8 kali sehari) , jumlah sedikit – sedikit
tapi sering,BAB 1 kali sehari konsistarensi encer.
 Aktivitas sehari – hari ; tidur siang ± 1 jam ,tidur malam ± 8 – 9 jam ,kadang
terganggu bila nyeri perut terasa. Hubungan seksual selama hamil jarang ,terlebih
setelah kehamilan 8 bulan ibu tidak pernah berhubungan badan dengan
suaminya,pekerjaan tidak terganggu dengan adanya kehamilan.
 Iminisasi TT lengkap ( TTI tanggal 12 /4/ 2011 dan TT 2 tanggal 12/5/ 2011 )
 Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi .
5. Ibu tidak pernah menderita penyakit sistemik dan tidak mempunyai penyakit keluarga /
turunan
6. Riwayat sosial Ibu kawin I pada umur 20 tahun dengan suami umur 32 tahun,lama
perkawianan 4 tahun dengan jumlah anak 1 orang ,status terdaftar, kehamilan sekarang
direncanakan dan ibu merasa senang dengan kehamilannya.

B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital
a. Tekanan : 110/70 mmHG
b. Nadi : 82 x/menit
c. Pernafasan : 16 x/menit
d. Suhu : 36º C
4. Kepala
a. Rambut
Warna hitam dan kelihatan bersih
b. Telinga : bersih tidak ada gangguan pendengaran
c. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus
d. Hidung
bersih dan tidak ada polip hidung.
e. Mulut
- Bibir
Warna : Merah mudah dan tidak pucat
Integritas jaringan : Lembab, bibir tidak pecah-pecah
- Lidah
Warna : Merah mudah dan bersih
- Gigi
Kebersihan : Bersih
Karies : tidak ada
Gangguan mulut : Tidak ada bau mulut
5. Leher
- Bentuk : simetris
- Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis
6. Dada
- Bentuk : Simetris
- Tidak terlihat retraksi dada
7. Payudara
- Bentuk : simetris
- Tidak ada bekas luka operasi
- Keadaan putting : Kotor, sedikit menonjol, ASI belum keluar
- Bentuk BH : Menyangga payudara dan tidak menggunakan busa
- Konsistensi payudara : Lembek
- Benjolan : Tidak ada
- Denyut jantung : Ritmik teratur
- Auskultasi : Tidak terdengar Wheezing dan ronkhi
8. Perut
- Linea alba : ada
- Strie albikans : Tidak ada
- TFU : Pertengahan pusat simpisis
- Tidak ada bekas luka operasi
9. Ekstremitas
a. Atas
- Ujung jari tidak terlihat pucat
- Kuku jari tampak pendek
- Tidak ada pembesaran kelenjar limfe diketiak kanan dan kiri
b. Bawah
- Oedema, varices tidak ada, ujung jari kaki tidak pucat.
10. Genitalia
- Terlihat ada luka jahitan di perineum
- Lochea rubra
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Tidak oedema labia
11. Anus
- Bersih dan Tidak ada haemoroid
12. Data penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium karena tidak ada instruksi dari
Dokter.
II. Interpretasi data
Diagnosa Kebidanan : Ny.L umur 25 thn G 1P0Ao dengan postpartum
hari pertama mengeluh sakit pada daerah kemaluan,Asi masih sedikit.

Data subjektif :
- Ibu mengatakan melahirklan anak pertamaTgl 19 September 2011.
- Ibu mengatakan nyeri pada daera kemaluan.
- Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah.
- Ibu mengatakan merasa lelah.

Data Objektif :
- G1P0A0 melahirkan tgl 19 September 2011
- Ku baik.
- Nampak luka hecting pada perineum.
- TTV : TD : 110/70 mmhg
N : 86/ menit
S : 36, 3 º C
R : 24 kali/menit
- TFU 1 jari bawah pusat
- lochia rubra
- kontraksi uterus baik.

II. Analisis Data


No. Diagnosa/ Masalah Data Dasar
1. P1Ao dengan post DS : - Ibu mengatakan melahirkan anak
partum hari I pertama tanggal 19 September
2011DO : - Keadaan umum baik
- Kontraksi uterus baik
- Lochia rubra
- TFU 2 jari bawah pusat
- TTV TD : 110/70 mmhg
N : 80 kali/menit
S : 36,3 ºC
R : 24 kali/menit

No. Diagnosa/masalah Data Dasar


2. P1Ao dengan nyeri DS : - Ibu mengatakan nyeri pada daerah
pada perineum kemaluan/jahitan
Do : - Nampak luka hecting pada perineum
- Ibu tampak meringis kesakitan

3. P1Ao dengan BAB DS : - Ibu mengatakan belum BAB


belum teratur DO : - Pada perabaan abdomen tidak teraba
adanya massa di perut.
III. Masalah Potensial
- Potensial terjadi infeksi nifas

IV. Tindakan Segera

V. Perencanaan

Tanggal 20 September 2011 pukul: 10.30 Wita

No. Tujuan Rencana Rasional


1. P1Ao berlangsung a. Observasi TTV dan a. Untuk mengetahui keadaan
baik dengan KU umum ibu yang tidak normal.
kriteria : b. Untuk mengetahui apakah
- Kontraksi uterus b.Observasi kontraksi kontraksi uterus berlangsung
baik uterus baik
- Pengeluaran c. Untuk mengetahui apakah
lochia lancer c. Observasi TFU proses involusi berlangsung
- KU baik dan baik
TTV normal d. Makana bergizi dapat
d. Anjurkan ibu untuk meningkatkan daya tahan
mengkonsumsi tubuh
makanan bergizi e. Untuk mengembalikan
e. HE istirahat tenaga yang hilang selam
proses persalinan
f. Untuk mengetahui lochia
f. Observasi pengeluaran sesuai atau tidal
lochia

2. P1Ao dengan a. HE tentang nyeri a. Untuk mengetahui tingkat


nyeri hecting nyeri pada pasien
pada perineum b. Anjurkan ibu untuk b. Untuk mengetahui kekakuan
dapat berkurang mobilisasi dini otot atau sendi setelah
dengan kriteria : melahirkan
- Nyeri pada
kemaluan
berkurang

No. Tujuan Rencana Rasional


3. P1Ao dengan a. HE adanya haemoroid a. Adanya haemoroid dapat
pola eliminasi menyebabkanganguan
BAB dapat teratur b. Anjurkan ibu untuk eliminasi
dengan kriteria : mobilisasi dini b. Aktifitas dapat meningkatkan
- BAB lancar peristaltic gastrointestinal
c.Anjurkan ibu untuk c. Untuk memperlancar BAB
mengkonsumsi
makanan tinggi serat d. Agar proses BAB menjadi
d. Anjurkan ibu untuk lancar
mengkonsumsi banyak
air dan buah-buahan

VII. Pelaksanaan
Tanggal 20 – 9 2011 pukul : 11.00

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Monitoring


1. Jumat, 20- 9 - 2011 Post partum hari ke-2
Jam 11.00 wita a. Mengobservasi KU dan TTV :
- Ku baik
- TTV : TD : 120/70 mmhg
N : 80 kali/menit
S : 36 º C
R : 24 kali/menit
b. Mengonservasi kontraksi uterus dengan TFU :
- konteraksi uterus baik
- TFU 2 jari bawah pusat
c. Menganjurkan Ibu untuk mobilisasi dini
d. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan bergizi
e. Mengobservasi pengeluaran lochia :
- Lochia rubra warna kehitaman

2. Jam 11.10 wita Periksa adanya pengeluaran ASI


a. Menganjurkan ibu untuk melakukan
rangsangan pada puting susu dengan cara bayi
mengisap putting susu agar ASI keluar
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan bergizi
c. Memberikan HE tentang pola istirahat

3 Jam 11.20 wita Observasi nyeri


a. Mengkaji tingkat nyeri
b. Menganjurkan klien perlu untuk melakukan
mobilisasi dini

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan monitoring


c. Memberikan HE tentang pola istirahat

4. Jam 11. 30 wita  Gangguan Pola Eliminasi


a. HE tentang adanya haemoroid
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
mengkonsumsi makanan tinggi serat
c. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air
VIII. Evaluasi
1. P1Ao dengan PP hari ke-2 berlangsung normal yang di tandai dengan :
DS : Ibu mngatakan nyeri pada bagian perut sudah berkurang
DO : KOntraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, lochia rubra

2. Pengeluaran ASI sudah lancer mulai pada PP hari ke-2 yang di tandai dengan :
DS : Ibu mengatakan ASI sudah lancer
DO : Pada perabaan mammae teraba lunak/lembek

3. Nyeri hecting pada luka perineum sudah berkurang di tandai dengan :


DS : Ibu mengatakan nyeri pada perineum sudah tidak ada
DO : Hecting pada luka perineum sudah mulai kering

4. Gangguan Eliminasi BAB belum teratur di tandai dengan :


DS : Ibu mengatakan belum BAB
DO : Pada perabaan abdomen tidak teraba adanya massa di perut

Catatan Perkembangan :

Tanggal 21 – 9 – 2011 Pukul : 09.00 Wita


PP hari ke-2
S : - Ibu mengatakan nyeri pada perut tidak ada lagi
- Ibu mengatakan luka pada perineum tidak ada
- Ibu mengatakan sudah ada pengeluaran ASI dan lancer
- Ibu sudah mulai berjalan

O : - Kontraksi uterus baik


- TFU 2 jari bawah pusat
- Lochia rubra
- TTV : TD : 120/90 mmhg
N : 88 kali/menit
S : 36 º C
R : 24 kali/menit

A : P1Ao Post partum hari ke-2 dengan pengeluaran ASI lancar, nyeri luka jahitan
tidak ada, BAB sudah teratur, masalah teratasi.

P : - Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas


- Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara
- Memberikan HE tentang personal hygiene
- Memberikan HE tentang keunggulan ASI
- Memberikan HE tentang kebutuhan gizi pada masa nifas
- Memberikan HE tentang perawatan bayi di rumah
- Memberikan HE tentang KB
BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan menganalisis kesenjangan antara teori dan pelaksanaan asuhan


kebidanan di Ruang Nifas RSUD Luwuk , mulai dari pengkajian sampai dengan
dokumentasi, yaitu antara teori dan kenyataan praktek yang ada diruangan masih
kurang mengenai ketersediaan alat untuk mencuci tangan , persiapan alat untuk
perawatan payudara.
PENUTUP

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas ini 6-8 minggu.

Masa puerperium atau masa nifas mulai dari setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi alat genetalianya baru  pulih kembali seperti
sebelum hamil dalam waktu 3 bulan.

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan


sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah , temuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil
suatu keputusan yang terfokus pada klien

Menurut Varney 1997, manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang


berurutan dimulai dari pengumpulan data, interpretasi data dasar, diagnose potensial,
antisipasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan , evaluasi.
DAFTARA PUSTAKA

Mansyoer arief, 2001 kapita selekta kedoktran jilid 1 jakarta : Media aroplus

Prawira hardjo, sarwono , 2005 ilmu kebidanan Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono

Rustam mochtar, 1998, synopsis obstetric jilid I Jakarta : EGC

Ari Sulistyawati, Buku ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

Sujiyatini,M.Keb, Nurjana,S.st, Ana Kurniati,S.st, catatan kuliah Asuhan ibu nifas

Sitti Saleha , Salemba Medica, Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas


i

LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pendahuluan, Landasan teori, Tinjauan kasus dan Pembahasan


Tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dengan ANEMIA ringan, yang
disusun oleh:

Nama : SUMARNI ABDUL LATIF


NIM : PO7.124.009.288
Program studi : D III Kebidanan

Telah disetujui oleh Pembimbing Akademik dan Clinical Instruktur Ruangan


Nifas pada :
Hari :
Tanggal :

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik CI ruangan Nifas
D III kebidanan

(Hj. WIRNA HADJU, S.SiT) (EMMA.Y)


ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas petunjuk dan bimbinganNyalah sehingga kami dapat menyelesaikan TUGAS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS dengan baik.
Tidak kami pungkiri bahwa dalam penyusunan sampai penulisan tugas ASKEB
ini kami mendapatkan bantuan dari dosen pembimbing maupun dari teman-teman baik
berupa dukungan moral maupun sumbangan pikiran, sehingga pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ASKEB ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif
sangat kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan penyusunan tugas ASKEB
ini.
Selanjutnya kami juga memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang tidak
sengaja kami perbuat, dan akhirnya semoga tugas ASKEB ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. AMIN

Luwuk, 13 Oktober 2011


Penyusun

Wirda Djau

i
iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................ 2
BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS...................... 10
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 19
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 21

ii ii
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “L” NIFAS NORMAL

DI RUANGAN NIFAS R.S UMUM LUWUK

Disusun Oleh :

WIRDA DJAU
NIM.PO7.124.009.295

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALU JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM KHUSUS DIII KEBIDANAN
KERJASAMA AKPER PEMDA LUWUK
TAHUN AJARAN 2010/2011

Anda mungkin juga menyukai