DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2, anggota :
1. Eka Kurniati P07120116057
2. Eli Erfiana P07120116058
3. Erza Julianta Alparizi P07120116059
4. Fathihatul Wahyu P07120116060
5. Firman Indrawan P07120116061
6. Giska Opyaningsih P07120116062
7. Hasmi Layang Sari P07120116064
8. Hafizin Saputra P07120116065
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh
pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :
Hari/ tanggal :
Bangsal/Ruangan :
Mengetahui,
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama
b. Alamat
c. Telepon
d. Tempat dan tanggal lahir
e. Ras/kelompok entries
f. Jenis kelamin
g. Agama
h. Tanggal pengkajian
i. Nama Suami
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Tingkat energy, self esteem, tingkat
kesadaran
b. BB, TB, LLA, Tanda Vital normal (RR konsisten, Nadi
cenderung bradi cardy, suhu 36,2-38, Respirasi 16-24)
c. Kepala : Rambut, Wajah, Mata (conjunctiva), hidung,
Mulut, Fungsi pengecapan; pendengaran, dan leher.
d. Breast : Pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit,
keadaan areola dan puting susu, stimulation nepple erexi. Kepenuhan atau
pembengkakan, benjolan, nyeri, produksi laktasi/kolostrum. Perabaan
pembesaran kelenjar getah bening diketiak.
e. Abdomen : teraba lembut , tekstur Doughy (kenyal),
musculus rectus abdominal utuh (intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae.
Tinggi fundus uterus, konsistensi (keras, lunak, boggy), lokasi, kontraksi uterus,
nyeri, perabaan distensi blas.
f. Anogenital Lihat struktur, regangan, udema vagina,
keadaan liang vagina (licin, kendur/lemah) adakah hematom, nyeri, tegang.
Perineum : Keadaan luka episiotomy, echimosis, edema, kemerahan, eritema,
drainage. Lochia (warna, jumlah, bau, bekuan darah atau konsistensi , 1-3 hr
rubra, 4-10 hr serosa, > 10 hr alba), Anus : hemoroid dan trombosis pada anus
g. Muskoloskeletal : Tanda Homan, edema, tekstur kulit,
nyeri bila dipalpasi, kekuatan otot.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Kondisi uterus: palpasi fundus, kontraksi, TFU.
b. Jumlah perdarahan: inspeksi perineum, laserasi, hematoma.
c. Pengeluaran lochea.
d. Kandung kemih: distensi bladder.
e. Tanda-tanda vital: Suhu 1 jam pertama setelah partus, TD dan Nadi terhadap
penyimpangan cardiovaskuler.
f. Darah : Hemoglobin dan Hematokrit 1224 jam post partum (jika Hb < 10 g%
dibutuhkan suplemen FE), eritrosit, leukosit, Trombosit.
g. Klien dengan Dower Kateter diperlukan culture urine
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen injuri fisik (trauma jalan lahir, epiostomi)
2. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran kemih.
3. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya mobilisasi; diet yang
tidak seimbang; trauma persalinan.
4. Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post partum.
5. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan;perdarahan; diuresis;
keringat berlebihan.
6. Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
7. Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya pengetahuan tentang cara merawat
bayi.
8. Gangguan Personal Hygien
C. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Rasional
Keperawatan Hasil Intervensi
Nyeri akut b/d NOC : Pain
agen injuri Pain Level, Management Mengetahui
fisik Pain control, Lakukan tingkat
(peregangan Comfort level pengkajian pengalaman nyeri
perineum; Setelah dilakukan nyeri secara klien dan tindakan
luka askep selama …x 24 komprehensif keperawatan yang
episiotomi; jam, diharapkan termasuk akan dilakukan
involusi uteri; nyeri berkurang lokasi, untuk mengurangi
hemoroid; karakteristik, nyeri
pembengkaka Kriteria Hasil : durasi, Reaksi terhadap
n payudara). Mampu mengontrol frekuensi, nyeri biasanya
nyeri (tahu kualitas dan ditunjukkan
penyebab nyeri, faktor dengan reaksi non
mampu presipitasi verbal tanpa
menggunakan (PQRST) disengaja.
tehnik Observasi Mengetahui
nonfarmakologi reaksi pengalaman nyeri
untuk mengurangi nonverbal dari Penanganan
nyeri, mencari ketidaknyama nyeri tidak
bantuan) nan selamanya
Melaporkan bahwa Gunakan diberikan obat.
nyeri berkurang teknik Nafas dalam dapat
dengan komunikasi membantu
menggunakan terapeutik mengurangi
manajemen nyeri untuk tingkat nyeri
Mampu mengenali mengetahui Mengetahui
nyeri (skala, pengalaman keefektifan control
intensitas, frekuensi nyeri pasien nyeri
dan tanda nyeri) Ajarkan Mengurangi rasa
Menyatakan rasa tentang teknik nyeri Menentukan
nyaman setelah non intervensi
nyeri berkurang farmakologi keperawatan
Tanda vital dalam Evaluasi sesuai skala nyeri.
rentang normal keefektifan Mengidentifikasi
TD : 120-140 /80 – kontrol nyeri penyimpangan dan
90 mmHg Motivasi kemajuan
RR : 16 – 24 x/mnt untuk berdasarkan
N : 80- 100 x mnt meningkatkan involusi uteri.
T : 36,5o C – asupan nutrisi
37,5 o C yang bergizi. Mengurangi
Tingkatkan ketegangan pada
istirahat luka perineum.
Latih
mobilisasi Melatih ibu
miring kanan mengurangi
miring kiri jika bendungan ASI
kondisi klien dan
mulai memperlancar
membaik pengeluaran
Kaji ASI.
kontraksi Mencegah
uterus, proses infeksi dan
involusi uteri. kontrol nyeri
Anjurkan pada luka
pasien untuk perineum.
membasahi Mengurangi
perineum intensitas nyeri
dengan air denagn menekan
hangat rangsnag nyeri
sebelum pada nosiseptor.
berkemih.
Anjurkan
dan latih
pasien cara
merawat
payudara
secara teratur.
Jelaskan
pada ibu
tetang teknik
merawat luka
perineum dan
mengganti
PAD secara
teratur setiap
3 kali sehari
atau setiap
kali lochea
keluar
banyak.
Kolaborasi
dokter
tentang
pemberian
analgesik
Resiko defisit Fluid balance Fluid Mengidentifika
volume cairan Hydration management si
b/d Setelah dilakukan Obs Tanda- penyimpangan
pengeluaran askep selama …x 24 tanda vital indikasi
yang jam, Pasien dapat setiap 4 jam. kemajuan atau
berlebihan; mendemostrasikan Obs Warna penyimpangan
perdarahan; status cairan urine. dari hasil yang
diuresis; membaik. Status umum diharapkan.
keringat Kriteria evaluasi: setiap 8 jam. Memenuhi
berlebihan. tak ada manifestasi Pertahankan kebutuhan
dehidrasi, resolusi catatan intake cairan tubuh
oedema, haluaran dan output klien
urine di atas 30 yang akurat Menjaga
ml/jam, kulit Monitor status balance
kenyal/turgor kulit status hidrasi ( cairan klien
baik. kelembaban
membran Memenuhi
mukosa, nadi kebutuhan
adekuat, cairan tubuh
tekanan darah klien
ortostatik ), Memenuhi
jika diperlukan kebutuhan
Monitor cairan tubuh
masukan klien
makanan /
cairan dan Temuan-
hitung intake temuan ini
kalori harian menandakan
Lakukan hipovolemia dan
terapi IV perlunya
Berikan peningkatan
cairan cairan.
Dorong
masukan oral Mencegah
Beritahu pasien jatuh ke
dokter bila: dalam kondisi
haluaran urine kelebihan cairan
< 30 ml/jam, yang beresiko
haus, terjadinya
takikardia, oedem paru.
gelisah, TD di
bawah rentang Mengidentifikasi
normal, urine keseimbangan
gelap atau cairan pasien
encer gelap. secara adekuat dan
Konsultasi teratur.
dokter bila
manifestasi
kelebihan
cairan terjadi.
Pantau: cairan
masuk dan
cairan keluar
setiap 8 jam.
Perubahan Setelah dilakukan askep Kaji haluaran Mengidentifik
pola selama …x 24 jam, urine, keluhan asi
eleminasi Pola eleminasi (BAK) serta penyimpangan
BAK (disuria) pasien teratur. keteraturan dalam pola
b/d trauma Kriteria hasil: eleminasi pola berkemih. berkemih
perineum dan BAK lancar, disuria Anjurkan pasien.
saluran tidak ada, bladder pasien Ambulasi dini
kemih. kosong, keluhan melakukan memberikan
kencing tidak ada. ambulasi dini. rangsangan
Anjurkan untuk
pasien untuk pengeluaran
membasahi urine dan
perineum pengosongan
dengan air bladder.
hangat Membasahi
sebelum bladder dengan
berkemih. air hangat dapat
Anjurkan mengurangi
pasien untuk ketegangan
berkemih akibat adanya
secara teratur. luka pada
Anjurkan bladder.
pasien untuk Menerapkan
minum 2500- pola berkemih
3000 ml/24 secara teratur
jam. akan melatih
Kolaborasi pengosongan
untuk bladder secara
melakukan teratur.
kateterisasi Minum
bila pasien banyak
kesulitan mempercepat
berkemih. filtrasi pada
glomerolus dan
mempercepat
pengeluaran
urine.
Kateterisasi
memabnatu
pengeluaran
urine untuk
mencegah stasis
urine.
Perubahan Setelah dilakukan askep Kaji pola Mengidentifik
pola selama …x 24 jam, BAB, asi
eleminasi Pola eleminasi (BAB) kesulitan penyimpangan
BAB teratur. BAB, warna, serta kemajuan
(konstipasi) Kriteria hasil: pola bau, dalam pola
b/d kurangnya eleminasi teratur, feses konsistensi eleminasi
mobilisasi; lunak dan warna khas dan jumlah. (BAB).
diet yang feses, bau khas feses, Anjurkan Ambulasi dini
tidak tidak ada kesulitan ambulasi dini. merangsang
seimbang; BAB, tidak ada feses Anjurkan pengosongan
trauma bercampur darah dan pasien untuk rektum secara
persalinan. lendir, konstipasi tidak minum banyak lebih cepat.
ada. 2500-3000 Cairan dalam
ml/24 jam. jumlah cukup
mencegah
Kaji bising terjadinya
usus setiap 8 penyerapan
jam. cairan dalam
Pantau berat rektum yang
badan setiap dapat
hari. menyebabkan
Anjurkan feses menjadi
pasien makan keras.
banyak serat Bising usus
seperti buah- mengidentifikas
buahan dan ikan pencernaan
sayur-sayuran dalam kondisi
hijau. baik.
Mengidentifia
kis adanya
penurunan BB
secara dini.
Meningkatkan
pengosongan
feses dalam
rektum.
Gangguan Setelah dilakukan askep Kaji toleransi Parameter
pemenuhan selama …x 24 jam, pasien menunjukkan
ADL b/d ADL dan kebutuhan terhadap respon fisiologis
immobilisasi; beraktifitas pasien aktifitas pasien terhadap
kelemahan. terpenuhi secara menggunakan stres aktifitas
adekuat. parameter dan indikator
Kriteria hasil: berikut: nadi derajat penagruh
- Menunjukkan 20/mnt di atas kelebihan kerja
peningkatan dalam frek nadi jnatung.
beraktifitas. istirahat, catat Menurunkan
- Kelemahan dan peningaktan kerja
kelelahan berkurang. TD, dispnea, miokard/komsu
- Kebutuhan ADL nyeri dada, msi oksigen ,
terpenuhi secara kelelahan menurunkan
mandiri atau dengan berat, resiko
bantuan. kelemahan, komplikasi.
- frekuensi jantung/irama berkeringat, Stabilitas
dan Td dalam batas pusing atau fisiologis pada
normal. pinsan. istirahat penting
- kulit hangat, merah Tingkatkan untuk
muda dan kering istirahat, batasi menunjukkan
aktifitas pada tingkat aktifitas
dasar individu.
nyeri/respon
hemodinamik,
berikan Komsumsi
aktifitas oksigen
senggang yang miokardia
tidak berat. selama berbagai
Kaji aktifitas dapat
kesiapan untuk meningkatkan
meningkatkan jumlah oksigen
aktifitas yang ada.
contoh: Kemajuan
penurunan aktifitas
kelemahan/kel bertahap
elahan, TD mencegah
stabil/frek peningkatan
nadi, tiba-tiba pada
peningaktan kerja jantung.
perhatian pada Teknik
aktifitas dan penghematan
perawatan diri. energi
Dorong menurunkan
memajukan penggunaan
aktifitas/tolera energi dan
nsi perawatan membantu
diri. keseimbangan
suplai dan
Anjurkan kebutuhan
keluarga untuk oksigen.
membantu Aktifitas yang
pemenuhan maju
kebutuhan memberikan
ADL pasien. kontrol jantung,
Jelaskan pola meningaktkan
peningkatan regangan dan
bertahap dari mencegah
aktifitas, aktifitas
contoh: posisi berlebihan.
duduk
ditempat tidur
bila tidak
pusing dan
tidak ada
nyeri, bangun
dari tempat
tidur, belajar
berdiri dst.