Disusun Oleh :
DIYAH ALVA RINA
P07124115012
Abstrak
Latar Belakang : Berdasarkan Data Dikes Kota Mataram, Ibu Hamil Resti mengalami peningkatan dari
1.221 menjadi 1.554 pada tahun 2017-2018. Ibu hamil resiko tinggi merupakan suatu masa dimana ibu
hamil dapat mengalami berbagai resiko yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Apabila seorang ibu
hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu
akan berpikir untuk mengatasi masalah resiko kehamilan. Kelas ibu hamil resiko tinggi merupakan salah
satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang kehamilan, perawatan kehamilan.
Tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Kelas Ibu Hamil Resiko Tinggi Terhadap Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Ibu Tetang Perawatan Kehamilan
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian pre-eksperiment dengan one group
pretest-posttest, jumlah sampel sebanyak 30 orang. Analisa data menggunakan Wilcoxon untuk
pengetahuan, sedangkan untuk sikap menggunakan Uji T.
Hasil: Karakteristik umur ibu yang paling banyak berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (66,6%),
pendidikan mayoritas ibu berpendidikan SMA sebanyak 13 orang (43,4%) pekerjaan sebagian besar ibu
bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 29 orang (96,7%), paritas ibu dengan secundigravida
sebanyak 13 orang (43,4%). Rata-rata skor sebelum kelas ibu hamil resti tingkat pengetahuannya adalah
71,77, sedangkan setelahnya meningkat menjadi 88,22. Rata-rata skor sebelum kelas ibu hamil resti
untuk sikap adalah 72,66, sedangkan setelahnya meningkat menjadi 77,83. Ada pengaruh kelas ibu
hamil resti terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang perawatan kehamilan dengan p = 0,000.
Kesimpulan: Ada pengaruh kelas ibu hamil resiko tinggi terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu
tentang perawatan kehamilan
Kata Kunci: Kelas Ibu Hamil Resti, Pengetahuan, Sikap, Perawatan Kehamilan
THE EFFECT OF THE HIGH RISK ANTENATAL CLASS ON KNOWLEDGE
AND ATTITUDES ABOUT PREGNANCY CARE AT KARANG PULE
HEALTH CENTER IN 2019
Objective: To determine the effect of the high risk antenatal class on knowledge and attitudes about
pregnancy care at karang pule health center in 2019
Method: This study used a type of pre-experimental research design with one pretest-posttest group,
with a sample of 30 people. Data analysis using Wilcoxon for knowledge, while for attitudes using T
Test.
Results: The characteristics of the mother's age at most aged 20-35 years were 20 people (66.6%), the
education of the majority of mothers with high school education was 13 people (43.4%) the work of
most mothers working as housewives as many as 29 (96, 7%), parity of mothers with secundigravida
was 13 people (43.4%). The average score before the antenatal class for their level of knowledge is
71.77, while after that it increases to 88.22. The average score before the antenatal class for attitude was
72.66, while after that it increased to 77.83. There is an influence of the class of pregnant women on the
level of knowledge and attitudes of mothers about nursing care with p = 0,000.
Conclusion: There is an influence of the high-risk class of pregnant women on the level of knowledge
and attitudes of mothers about nursing care
tahun 2016, didalam penelitiannya yang April-Mei 2019 di Puskesmas Karang Pule.
berjudul pengaruh kelas ibu hamil terhadap Penelitian ini melibatkan 30 ibu hamil resti yang
tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian
pemeriksaan dan perawatan kehamilan menggunakan booklet dan lembar balik. Peneliti
dikatakan bahwa Ibu yang pernah mengikuti melakukan Pre-test kemudian memberikan
kelas ibu hamil lebih baik pengetahuan dan pendidikan kesehatan tentang perawatan
sikapnya dari ibu yang tidak pernah mengikuti kehamilan dan melakukan Pos-test. Untuk
skoring pada pengetahuan ibu hamil resti
kelas ibu hamil.4
tentang perawatan kehamilan menggunakan
Puskesmas Karang Pule menempati
kuisoner yang diberikan skor: Nilai 1, apabila
urutan pertama dengan jumlah 202 ibu hamil
jawaban benar. Nilai 0, apabila jawaban salah.
resti. Untuk tahun 2019 periode Januari-
Untuk skoring pada sikap ibu hamil resti tentang
Februari ditemukan ibu hamil dengan resiko
perawatan kehamilan menggunakan kuisoner
tinggi sebanyak 109 orang.5
yang diberikan skor: Nilai 4, apabila sangat
setuju (+). Nilai 3, apabila setuju (+). Nilai 2, Total 30 100
apabila tidak setuju (+). Nilai 1, apabila sangat
tidak setuju (+). Nilai 1, apabila setuju (-). Nilai Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat dilihat
2, apabila setuju (-) Nilai 3, apabila tidak setuju mayoritas umur 20–35 tahun sebanyak 20 orang
(-). Nilai 4, apabila sangat tidak setuju (-) (66,6%), pendidikan SMA 13 orang (43,4%),
Uji statistik yang digunakan untuk pekerjaan IRT 29 orang (97,7%) paritas
pengetahuan adalah uji Wilcoxon sedangkan uji secundigravida 13 orang (43,3%).
statistik yang digunakan untuk sikap adalah
Paired Sample T Test
Sikap N Mean SD SE P
Berdasarkan Tabel 3 diatas, dapat dilihat Value
Sebelum 30 72,66 5,92 1,08 .000
tingkat pengetahuan dan sikap ibu setelah
Sesudah 30 77,83 1,11
6,25
dilaksanakan kelas ibu hamil resti, nilai rata-rata
4
skor pengetahuan 88,22 dengan nilai minimum
53,33 dan maksimum 100. Sedangkan untuk
Berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat dilihat
sikap nilai rata-rata didapatkan 77,83 dengan
bahwa rata-rata sikap ibu hamil sebelum kelas
nilai minimum 65,00 dan maksimum 91,67
ibu hamil resti adalah 72,66 dengan standar
deviasi 5,92. Pada saat sesudah kelas ibu hamil
resti rata-rata sikapnya adalah 77,83 dengan
standar deviasi 6,25. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value = 0,000, maka H o
Tabel 4. Hasil Analisa Pengaruh Kelas Ibu ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan
Hamil Resti Terhadap Tingkat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Perawatan Kehamilan. sikap ibu tentang perawatan kehamilan
Dari hasil penelitian Susanti, dkk (2014) yakni IRT sebanyak 29 orang (96,7%).
tentang “Pengetahuan Ibu Hamil yang Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan
Mengikuti Kelas Ibu Hamil Tentang Manajemen seseorang untuk mendapatkan nafkah.
Kerja Puskesmas Jenggot” yang menyatakan Umriati, Indah Siloka Dina dan Evi Zulfiana
faktor antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, Kelas Ibu Hamil Terhadap Peningkatan
Keterampilan Ibu Nifas Dalam Pemberian ASI
pengalaman, lingkungan dan budaya. 7
Eksklusif di Kecamatan Margadana Kota Tegal
Pendidikan tahun 2017” menyatakan sebagian besar ibu
Berdasarkan penelitian ini, terlihat bahwa hamil tidak bekerja (88,3%) dan hasil yang
responden dengan pendidikan terbanyak yaitu didapatkan tidak terdapat hubungan yang
SMA sebanyak 13 orang (43,4%) Semakin bermakna antara pekerjaan dengan ketepatan
tinggi tingkat pendidikan ibu hamil makan teknik menyusui 9
semakin baik pula tingkat kesadaran mengenai Paritas
pentingnya kesehatan sehingga perilaku Berdasarkan penelitian ini, terlihat bahwa
kesehatan juga akan semakin membaik. responden dengan jumlah paritas terbanyak
Hal ini sesuai dengan penelitian yang yaitu secundgravida sebanyak 13 orang (43,4%).
dilakukan oleh Amelia Donsu, dkk (2016) Jika dilihat dari segi pengalaman juga
tentang “Hubungan Pendidikan dan mempengaruhi bagaimana ibu menghadapi
Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Penggunaan persalinannya sehingga ibu sebelumnya
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di memiliki gambaran apa yang akan dilakukan
Puskesmas Sagerat Kecamatan Matuari Kota jika persalinan terjadi lagi. Berbeda dengan ibu
Bitung.” yang menyatakan bahwa mayoritas primipara yang belum memiliki pengalaman
responden memiliki tingkat pendidikan sehingga tidak ada gambaran tentang bagaimana
menengah sebanyak 31 responden (51,7%), nilai cara menghadapi proses persalinan. Paritas
p = 0,013 (p<0,05), hasil ini memiliki makna adalah banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki
ada hubungan yang signifikan antara pendidikan
oleh seorang wanita (BKKBN, 2008) 10
ibu hamil dengan penggunaan buku KIA di
Hal ini di dukung oleh hasil penelitian
Puskesmas Sagerat Kecamatan Matuari Kota
oleh Meliana (2014) tentang “Pengetahuan Ibu
Bitung. 8 Primigravida dengan Multigravida tentang
Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Pada Kala I di
Pekerjaan Rumah Sakit Ridos” yang menyatakan bahwa
dengan pengetahuan ibu multigravida yang sedikit dapat menyebabkan keguguran.
mayoritas baik yaitu sebesar 13 orang (54,1%), Sedangkan didapatkan nilai skor tertinggi yakni
maka dapat dipengaruhi oleh adanya pada item nomor 1 dan 14 dengan nilai skor 30.
pengalaman. Dimana pengalaman tersebut Dimana ibu hamil sudah mengerti mengenai
mempengaruhi bagaimana presepsi seseorang karbohidrat merupakan sumber energi dan
dalam menghadapi persalinan terutama pada ibu mandi selama hamil dianjurkan sedikitnya 2
melahirkan 11 kali.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Puskesmas Karang Pule Tahun 2019 Bangetayu Kota Semarang menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian yang ada perubahan pengetahuan ibu hamil atau
dilakukan diketahui sebelum diadakan kelas ibu terjadi peningkatan tingkat pengetahuan ibu
hamil resti nilai rata-rata pengetahuannya adalah setelah diberikan materi kehamilan, dengan p
71,77 kemudian setelah diadakan kelas ibu value 0,000 < 0,05. 12
hamil resti terjadi peningkatan dengan nilai rata- Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
rata 88,22. Terjadi peningkatan skor sebesar penelitian Linarsih (2012) mengenai “Pengaruh
16,45 Kelas Ibu Hamil Terhadap Peningkatan
Pada hasil kuisoner pretest pengetahuan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Hamil
dengan jumlah 30 orang responden ibu hamil Mengenai Kesehatan Ibu dan Anak” nilai rata-
resti sebelum di lakukan kelas ibu hamil resti, rata sesudah pelatihan kelas ibu hamil lebih
dari 15 pertanyaan pretest didapatkan hasil pada tinggi dibandingkan dengan sebelum pelatihan
pernyataan nomor 4 tentang pengertian ASI kelas ibu hamil. Bahwa terdapat perbedaan yang
eksklusif, didapatkan nilai skor terendah 11. signifikan antara pengetahuan ibu hamil
Dan pada pernyataan kuisoner nomor 5 sebelum dan sesudah pelatihan kelas ibu
didapatkan hasil skor tertinggi 29 dimana hamil.13
sebagian besar menyetujui kandungan ASI yaitu
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan Sikap Ibu Tentang Perawatan Kehamilan di
vitamin. Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule
Sedangkan pada hasil kuisoner Tahun 2019
pengetahuan posttest setelah dilakukan kelas ibu
hamil resti dengan jumlah item pertanyaan 15
buah didapatkan hasil nilai skor terendah yakni
pada item pertanyaan nomor 7 dengan nilai skor
18 dimana responden masih belum mengerti
mengenai mengkonsumsi buah nanas hanya
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Penelitian untuk melihat pengaruh
diketahui bahwa sebelum diadakan kelas ibu penyuluhan sikap telah banyak dilakukan
hamil resti nilai rata-rata sikapnya adalah 72,66 sebelumnya, salah satunya adalah penelitian
kemudian setelah diadakan kelas ibu hamil resti yang dilakukan oleh Hutauruk (2009). Hasil
terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 77,83. penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada
Terjadi peningkatan skor sebesar 5,17. peningkatan skor sikap secara signifikan
Pada hasil kuisoner pretest sikap ibu dengan (p=0,001) dalam gambaran pelaksanaan kelas
jumlah 30 orang responden ibu hamil resti ibu setelah mendapatkan penyuluhan. 14
sebelum dilakukan kelas ibu hamil resti dari 15 Hal ini sesuai dengan penelitian Laras
pertanyaan pretest didapatkan hasil pada (2015) tentang “Intensifikasi Kelas Ibu Hamil
pernyataan nomor 10 tentang muntah terus Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mengenai
menerus, tidak ada nafsu makan sampai lemah Pencegahan KEK di Desa Purbosono
merupakan hal yang wajar, didapatkan nilai skor Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo” yang
terendah 64 dimana hasil pernyataan ini dapat mengatakan bahwa ada perbedaan yang
disebabkan karena responden belum terpapar signifikan sikap ibu mengenai pencegahan KEK
informasi mengenai tanda bahaya kehamilan. pada ibu hamil sebelum dan sesudah
Dan pada pernyataan kuisoner nomor 6
intervensi.15
didapatkan hasil skor tertinggi 105 dimana
sebagian besar menyetujui manfaat ASI yaitu
dapat meningkatkan kecerdasan dan mempererat
hubungan batin ibu dan anak.
Sedangkan hasil kuisoner sikap ibu tentang Analisa Pengaruh Kelas Ibu Hamil Resti
perawatan kehamilan setelah dilakukan kelas Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap
ibu hamil resti menunjukan dari 15 item Ibu Tentang Perawatan Kehamilan di
pernyataan posttest didapatkan hasil pernyataan Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule
nomor 10 tentang muntah terus menerus, tidak Tahun 2019
ada nafsu makan sampai lemah merupakan hal
Pada penelitian ini untuk menguji
yang wajar, didapatkan nilai skor terendah 73
hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon dan
dimana hasil pernyataan ini dapat disebabkan
didapatkan p-value sebesar 0,000. Nilai p < 0,05
karena responden kurang fokus dalam menerima
Sehingga dari hasil uji statistik menyimpulkan
materi dalam kelas ibu hamil. Dan pernyataan
ada pengaruh kelas ibu hamil resti terhadap
kuisoner nomor 6 didapatkan hasil nilai skor
tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang
tertinggi 112 dimana sebagian besar menyetujui
perawatan kehamilan di Wilayah Kerja
manfaat ASI yaitu dapat meningkatkan
Puskesmas Karang Pule Tahun 2019.
kecerdasan dan mempererat hubungan batin ibu
dan anak.
Pada penelitian ini selain menggunakan pengetahuan setelah mengikuti kelas ibu
metode ceramah peneliti juga menggunakan hamil.17
media booklet dan lembar balik untuk menarik Hasil penelitian Michie, dkk (1992)
minat ibu serta menambah pemahaman ibu mengenai “Predicting Antenatal Class
tentang materi yang disampaikan. Pemberian Attedance: Attitudes Of Self and Others”
materi yang hanya dengan metode ceramah mengatakan terdapat perbedaan sikap ibu hamil
tanpa adanya media lain yang dapat dibaca yang mengikuti kelas ibu hamil dan tidak
ulang oleh ibu seperti booklet dapat mengikuti. Ibu hamil yang mengikuti kelas ibu
menyebabkan ibu lupa dengan materi yang
hamil jauh lebih positif sikapnya.18
sudah disampaikan sebelumnya
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk
belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
Kesimpulan
hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
Karakteristik umur ibu yang paling
kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
banyak berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai
(66,6%), dari segi pendidikan mayoritas ibu
kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca salin,
berpendidikan SMA sebanyak 13 orang (43,4%)
pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru
untuk pekerjaan seluruh ibu bekerja sebagai ibu
lahir dan aktivitas fisik/ senam hamil
rumah tangga sebanyak 29 orang (96,7%),
16
(Kemenkes RI, 2015). paritas ibu dengan secundigravida sebanyak 13
Penelitian ini didukung oleh penelitian R. orang (43,3%).
Oktaviance. S (2016), didalam penelitiannya Adapun tingkat pengetahuan dan sikap
yang berjudul “Pengaruh kelas ibu hamil ibu sebelum dilaksanakan kelas ibu hamil resti,
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu nilai rata-rata skor pengetahuan 71,77 dengan
tentang pemeriksaan dan perawatan kehamilan” nilai minimum 33,33 dan maksimum 100.
dikatakan bahwa Ibu yang pernah mengikuti Sedangkan untuk sikap nilai rata-rata didapatkan
kelas ibu hamil lebih baik pengetahuan dan 72,66 dengan nilai minimum 60,00 dan
sikapnya dari ibu yang tidak pernah mengikuti maksimum 88,33. Tingkat pengetahuan dan
kelas ibu hamil. sikap ibu setelah dilaksanakan kelas ibu hamil
Hasil penelitian Hillier, C.A (1989) resti, nilai rata-rata skor pengetahuan 88,22
mengenai “The impact of antenatal classes on dengan nilai minimum 53,33 dan maksimum
knowledge, anxiety and confidence in 100. Sedangkan untuk sikap nilai rata-rata
primiparous women.” mengatakan 60 wanita didapatkan 77,83 dengan nilai minimum 65,00
yang mengikuti kelas ibu hamil menunjukan dan maksimum 91,67
peningkatan yang signifikan mengenai Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh
(p=0,000, p < 0,05) kelas ibu hamil resti
terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang 6. Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta:
perawatan kehamilan di Puskesmas Karang Pule PT Bina Pustaka; 2011.
3. Aeni N. Faktor Resiko Kematian Ibu. Nifas Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di
453-457 doi:10.26714/jk.7.1.2018.47-53