Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat
dari berbagai pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman – teman
yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak
ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang
sebesar – besarnya.
Untuk itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis
manfa’at yang besar bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada
umumnya.
penulis
28
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………1
B. TUJUAN………………………………………………………………....2
C. BATASAN MASALAH………………………………………………... 2
BAB II ISI
A. Pengertian keluarga…………………………………………….……..3
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………… 36
B. SARAN………………………………………………………………… 36
DAFTAR PUSTAKA
28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
28
bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah
usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan
perhatian yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan
kognitif anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi
kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi
mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B. TUJUAN penulisan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Pengertian keluarga
C. Batasan Masalah
28
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
1. keluarga adalah
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat, dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
( Depkes RI, 1998 ).
3. anak prasekolah
Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun
28
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control
terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum
terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya
mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah
sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi
otak masih lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil
dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik
halus.
28
Cara yang dilakukan agar anak ber5kembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut :
a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh
lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat
yaitu data yang berhubungan dengan keluarga dan anak.
28
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas
keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi
keluarga.
Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga
inti. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga,
perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit.
Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan
riwayat kesehatan generasi diatas, tentang riwayat penyakit
keturunan , upaya generasi tersebut tentang upaya
penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.
c. Lingkungan
Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga
meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan,
jumlah ventilasi, perletakan perabot rumah, sarana pembuangna
air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum yang
digunakan.
Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan
komunitas setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga
dan anggita keluarga, mungkin keluarga sering berpindah
tempat.
Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang adadan sejauh mana keluarga
berinteraksi
d. Struktur keluarga
Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing
anggota keluarga secara formal maupun informal baik
dikeluarga maupun dimasyarakat.
Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga
berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama dan
28
bagaimana peran anggota keluarga dalam menciptakan
komunikasi.
Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk
mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi keluarga
fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki anggota keluarga , dukunagn anggota
keluarga, hubungan psikososial dalam anggota keluarga,
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya
dan perilaku yang berlaku dikeluarga dan masyarakat.
Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan,
merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan,
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga
dan penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang
memerlukan waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
Strategi koping
Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang
telah dicapai ).
28
f. Periksaan kesehatan
28
BAB III
ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA
DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
I. Data Umum
1. NAMA KEPALA KELUARGA : BPK. H
2. ALAMAT : JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG BALOK
BUKITTINGGI
3. KOMPOSISI KELUARGA
45
3
5
11 5 2
: Perempuan
- - - - - - : Tinggal serumah
4. Tipe Keluarga
28
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family,
dimana dalam keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
5. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga
apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli
obat ke apotik
6. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban
shalat 5 waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh
bertentangan dengan ajaran agama.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk
kebutuhan sehari – hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat
penghasilan tambahan dari bayaran / sewa kamar kos di rumah
yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan TNI.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar
kota,salah satu disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk
sebagai komandan di tempat kerja. Untuk berkunjung ke keluarga
ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada acara – acara
penting.
28
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai
kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi
III. Lingkungan
12. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI
dengan luas 15 x 10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe
permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar
mandi dan jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM
air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih.
DENAH RUMAH
28
14. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian
pindah ke Medan dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan
dinas.
15. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk
bekerja. Ibu H mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan
olahraga Volly di lingkungan tempat tinggal.
16. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan
menyewakan kamar untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos
menambah penghasiulan keluarganya.
28
- Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
20. Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran
agama Islam dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi
anak yang taat dalam menjalankan agama. Dalam keluarga
diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.
V. Fungsi Keluarga
21. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain.
Dan apabila ada yang sakit mereka saling membantu
22. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang
lain. Mereka membiasakan anak – anak mareka bermain denga
temannya.
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam
biasanya dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H
menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi.
Ibu H mengatakan An P belum lengkap imunisasinya. Imunisasi
yang belum adalah, hepatitis B3, campak, BCG. Ibu mengatakan
An P pernah dibawa keklinik karna sedang demam, sehingga tidak
jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak
jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut.
Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat
imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan
dan tangan Bpk H patah. Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang
urut karena Bpk H takut dengan tindakan medis seperti injeksi,
tetapi Bpk H mau minum obat.
28
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga
di pulau Jawa, hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi
pekerjaan / dinas bpk H yang tidak memungkinkan sering cuti lama.
25. Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama
suami. Keluarga bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan
masalah tanpa melibatkan keluarga di kampung halaman karna ibu
H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga dengan keadaan
mereka di rantau.
26. Strategi Koping
Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan
Bpk H sehingga masukan satu sama lain dapat membantu
menyelesaikan masalahnya.
27. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga
mengatasi masalah secara mal adaptif
28
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah
atau asrama tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan
susah untuk di suruh tidur siang,
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB
sesuai dengan bertambahnya usia, untuk perkembangan dan
kemampuan yang dicapai An R sama dengan anak se usianya bisa
menggambar dan berhitung 1 - 15
28
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan
peranannya masing - masing
28
Pemeriksaan An. R An. P Ibu. H Bpk. H
kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, LK : hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala 35 cm, bersih bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, dan tidak ada ada benjolan ada benjolan
rambut ikal benjolan
28
= 15 cm = 10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan Rewel
umum
Analisa Data
No Data Dx. Masalah
1. Data subjektif Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
- ibu mengatakan anaknya sering pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
demam berhubungan dengan KMK merawat
- ibu mengatakan anaknya sering pilek anggota keluarga yang sedang sakit
Ibu mengatakan mengapa anaknya khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
28
demam dan pilek
- ibu mengatakan bila anaknya demam
dikompres
Data objektif
- kesadaran kompos mentis
- keadaan umum baik
- terdapat secret pada An. R
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt
2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang bisa
- ibu mengatakan An. P belum lengkap dicegah dengan imunusasi pada An.
imunisasinya P ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H
- imunisasi yang belum didapat adalah berhubungan dengan KMK
hepatitis, BCG, campak memutuskan pemberian imunisasi
- ibu tidak membawa lagi anaknya pada An. P ( 3 bln ).
imunisasi dengan alasan pernah
membawa anaknya tapi tidak jadi
imunisasi karena An. P demam.
- Ibu belum tahu manfaat imunisasi
28
No Kriteria Score Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda dan
aktual gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA,
belum dilakukan tindakan apapun jika tidak
ditangani akan berlanjut keinfeksi saluran
nafas bawah.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek, tapi masih
masalah untuk terlihat ragu – ragu. Dilihat dari jarak yankes
diubah : tidak terlalu jauh.
mudah
3. Potensial 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak
masalah untuk berlanjut mengingat ispa merupakan penyakit
dicegah : yang mudah untuk dicegah. Tetapi ibu masih
cukup ragu – ragu dalam merawat anaknya.
4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. R dirasakan betul
masalah : oleh keluarga tetapi keluerga tidak ingin
tidak masalah tersebut segera diatasi.
segera
diatasi
Total 41/6
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
28
3. Potensial 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi
masalah untuk masalah sangat tinggi untuk dicegah
dicegah : tinggi sehingga keluarga mendukung serta
kooperatif unutk kelengkapan imunisasi.
4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak
masalah : masalh diimunisasi An. P akan terjangkit berbagai
dirasakan tapi penyakit terkait dengan tidak lengkapnya
tidak segera imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera
ditangani. mengatasi
INTERVENSI
28
n dengan keluarga keluarga
KMK tentang
merawat Dengan cara : pengertian
anggota 1.1 ISPA
keluarga Menyebutkan 1.1.3 Berikan pujian
yang pengertian atas jawaban
sedang ISPA yang tepat
sakit
khususnya
An R ( 5 th )
dengan
ISPA.
28
- Nafas cepat 1.4.2 Motifasi
- Demam keluarga
- umur 1 – 5 th : untuk
40x atau lebih menyebutkan
per menit kembali tanda
- Nafas sesak / – tanda ISPA
tarikan 1.4.3 Beri
dinding dada reinforcemen
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
1.5 Menyebutka Respon Menyebutkan 3 1.5.1 Dorong
n3–5 verbal dari 5 keluarga
pencegahan pencegahan untuk
ISPA ISPA : menyebutkan
- Jauhkan anak pencegahan
dari penderita ISPA
batuk 1.5.2 Berika
- Imunisasi reinforcemen
lengkap positif atas
- Berikan kemampuan
makanan keluarga cara
bergizi tiap mencegah
hari ISPA
- Jagalah
kebersihan
tubuh,
makanan
serta
lingkungan
1.6 Mengidentifi Respon Kondisi An R 1.6.1 Bantu
kasi verbal mengalami keluarga
masalah ISPA membandingk
ISPA yang an apa yang
terjadi pada telah
anggota dijelaskan
keluarga dengan
kondisi An R
1.6.2 Motifasi
keluarga
untuk
mengidentifik
asi masalah
yang timbul
pada anggota
keluarga An.
R
1.6.3 Bersama
keluarga
menyimpulka
n masalah
yang dihadapi
oleh anggota
keluarga
28
1.6.4 Beri
reinforcemen
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
2. Selama 1 x Respon Menyebutkan 1 2.1.1 Jelaskan pada
60 menit verbal dari 2 Akibat keluarga
kunjungan, Lanjut DARI akibat lanjut
keluarga ispa yang tidak apabila ISPA
mampu diobati : telah diobati
mengambil - Gangguan dengan
keputusan pertumbuhan menggunakan
untuk dan lembar balik
merawat perkembanga 2.1.2 Motifasi
anggota n keluarga untuk
keluarga - Bronchitis menyebutkan
yang kembali akibat
menderita lanjut dari
ISPA ISPA yang
tidak di obati
Dengan cara : 2.1.3 Beri
2.1 reinforcement
Menyebutk positif atas
an akibat jawaban
lanjut tidak keluarga yang
diobatinya tepat
ISPA
28
merawat dari penderita ISPA
anggota batuk 3.1.2 Motifasi
keluarga - Imunisasi keluarga untu
dengan ISPA lengkap menyebutkan
- Berikan pencegahan
Dengan cara : makanan ISPA
3.1 bergizi tiap 3.1.3 Beri
Menyebutkan hari reinforcemen
cara - Jagalah positif atas
perawatan kebersihan usaha yang
ISPA di tubuh, dilakukan
rumah makanan keluarga
serta
lingkungan
- Jika hidung
tersumbat
karna pilek,
bersihkan
lubang
hidung
dengan sapu
tangan bersih
- Selama anak
dirawat
dirumah, beri
minum lebih
banyak dari
biasanya
- Jangan pakai
selimut atau
pakaian tebal
selama
badan anak
masih panas
- Awasi tanda
penyakit
bertambah
parah, anak
tidak mau
minum, nafas
sesak dan
cepat
3.2 Melakukan Psikomo Keluarga dapat 3.2.1 Demonstrasikan
kompres tor mendemonstra kepada
dingin sikan cara keluarga cara
melakukan melakukan
kompres dingin kompres
dingin
3.2.2 Berikan
kesempatan
kepada
keluarga untuk
mebncoba
melakukan
kompres
28
dingin
3.2.3 Beri
reinforcemen
positif atas
usaha
keluarga
3.2.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
diperlukan
3.3 Psikomo Keluarga dapat 3.3.1 Demonstrasikan
Membersihka tor mendemonstra kepada
n hidung sikan dan keluarga cara
yang membersihkan membersihkan
tersumbat hidung yang hidung yang
karna pilek tersumbat tersumbat
karna pilek 3.3.2 Beri
kesempatan
keluarga untuk
mencoba
membersihkan
hidung yang
tersumbat
karena pilek
3.3.3 Beri
reinforcemen
positif atas
usaha
Keluarga
3.3.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
diperlukan
4. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 2 4.1.1 Jelaskan
60 menit verbal dari 3 cara lingkungan
kunjungan memodifikasi yang dapat
keluarga lingkungan mencegah
mampu untuk ISPA
memodiofika mencegah 4.1.2 Motifasi
si lingkungan ISPA keluarga untuk
yang dapat mengulangi
mencegah penjelasan
ISPA yang diberikan
4.1.3 Beri
4.1 reinforcemen
Menyebutkan positif atas
cara – cara jawaban
memodifikasi keluarga
28
lingkungan
4..2 Melakukan Respon Pada 4.1.4 Obserfasi
modifikasi efektif, kunjungan tidak lingkungan
lingkungan respon terencana rumah pada
yang tepat psikomo keluarga kunjungan
bagi anak tor melakukan terencana
tindakan 4.1.5 Diskusikan
modifikasi dengan
lingkungan keluarga hal
positif yang
sudah
dilakukan
keluarga
4.1.6 Berikan
reinforcemen
positif atas
upaya yang
dilakukan
keluarga
5. Setelah 1 x Respon Manfaat 5.1.1 Informasikan
60 menit Verbal kunjungan ke mengenai
kunjungan fasilitas pengobatan
keluarga kesehatan : dan
mampu - Mendapatkan pendidikan
memanfaatk pelayanan kesehatan ,
an pelayanan kesehatan yang dapat
kesehatan pengobatan diperoleh
ISPA keluarga di
Dengan cara - Mendapatkan klinik atau
5 .1 pendidikan balai
Menyebutkan kesehatan pengobatan
kembali tentang ISPA 5.1.2 Motifasi
manfaat keluarga untuk
kunjungan ke menyebutkan
fasilitas kembali hasil
kesehatan diskusi
5.1.3 Beri
reinforcemen
positif atas
hasil yang
dicapai
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :
28
kesehatan : dapat keluarga
5.1 pelayanan digunakan : beberapa
kesehatan - rumah sakit / fasilitas
yang dapat puskesmas kesehatan
dimanfaatk - perawat yang dapat
an keluarga digunakan
Praktek 5.1.2 diskusikan
doter/ bidan bersama
fasilitas keluarga
yankes yang berbagai
daspat sarana
dikunjungi pelayanan
pada jam kesehatan
kerja selain yang tersedia
praktek yang dapat
dokter / digunakan
bidanh pada 1.1.3 Jelask
sore hari an akan
fasilitas pentingnya
kesehatan fasilitas
yang mudah pelayanan
dijangkau kesehatan
akan tersebut
mengurangi 1.1.4 Dorong
biaya dan keluarga untuk
kemudahan mengunjungi
dalam fasilitas
trasportasi pelayanan
biaya yang kesehatan
diperlukan
sesuai
dengan
yankes yang
digunakan
dukungan
5.2 memberikan RV kepada
dukungan keluarga untuk 5.2.1 dukung
kepada menggunakan keluarga untuk
keluarga yankes dapat memutuskan
untuk mendorong tindakan
menggunak keluarga 5.2.2 evaluasi
an menguragi / adanya
pelayanan mengatasi sakit penurunan
kesehatan ISPA sakit setelah
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
5.2.3 beri
reinforcement
Pada positif
5.3 Afektif kunjungan yang
memanfaatkan 5.3.1 jelaskan
28
fasilitas tidak kepada
pelayanan direncanakan keluarga
kesehatan keluarga manfaat
mampu pelayanan
menunjukan kesehatan
kartu berobat 5.3.2 dorong
atau obat – keluarga unutk
obatan yang mengungkapka
diresepkan dari n persepsinya
fasilitas 5.3.3 minta keluarga
pelayanan menunjukan
kesehatan kartu berobat
5.3.4 beri
reinforcement
positif.
28
selama anak diwarat bersihklan
dirumah, beri makan dengan kain
sedikit tapi sering bersih
minum lebih banyak - Ibu mengatakan
dari biasanya selama anak
jangan pakaikan dirawat di rumah,
selimut selama anak makan sedikit
masih panas tapi sering dan
pelayanan kesehatan O:
Keluarga
menyebutkan
cara merawat
ISPA sesauai
standar
Keluarga
mendemonstrasi
kan cara
membersihkan
hidung
tersumbat
A:
Keluarga
mampu
menyebutkan
cara perawatan
ISPA,
mendemonstrasi
kan cara
membersihkan
hidung
tersumbat
P:
Intervensi
28
dilanjutkan ke tupen
1 yaitu mengenal
masalah
S:
Keluarga - Ibu menyebutkan
mengenal masalah pengertian ISPA
ISPA
adalah infeksi
saluran
1. Memndiskusikan bersama pernafasan akut
keluarga tentang yang ditandai
pengertian ISPA. Infeksi dengan batuk
saluran pernafasan akut pilek
yang ditandai dengan pilek - Ibu mengatakan
2. Menanyakan kembali pada penyebab ISPA
keluarga tentang adalah tertular
pengertian ISPA penderita batuk,
3. Mendiskusikan dengan imunisasi tidak
keluarg tentang penyebab lengkap, kurang
ISPA. Yaitu tertular gizi, lingkungan
penderita batuk, imunisasi tempat tinggal
tidak lengkap, gizi buruk, yang tidak sehat
lingkungan yang tidak - Ibu mengatakan
sehat. penyebab ISPA
pada anaknya
4. Memotifasi keluarga untuk adalah tertular
menyebutkan kembali penderita batuk
penyebab ISPA. - Ibu mengatakan
5. Mendorong keluarga unutk bahwa tanda –
mengidentifikasi penyebab tanda ISPA
ISPA. adalah batuk,
6. Mendiskusikan bersama pilek, demam,
keluarga mengenai tanda nafas cepat dan
– tanda ISPA yaitu : batuk, sesak
pilek, demam, nafas cepat. - Ibu mengatakan
7. Mendorong keluarga untuk bahwa tanda –
mengidentifikasi tanda – tanda ISPA yang
28
tanda ISPA pada anak. sering terjadi pd
8. Memotifikasi keluarga untuk anaknya adalah
mengidentifikasi masalah pilek dan apabila
yang timbul pada anak demam akan
9. Bersama keluarga diberikan obat
menyimpulkan masalah penurun panas
yang dihadapi dalam - Ibu mengatakan
keluarga pada anaknya
10. Memberikan reinforcement tidak pernah
positif atas usaha yang terjadi sesak
dilakukan keluarga nafas
- Ibu mengatakan
bahwa anaknya
sering demam
pilek
O:
- keluarga
menyebutkan
pengertian dan
penyebab dari
ISPA sesuai
standar
- keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA
yang ada pada
anggota
keluarganya
- Keluarga
menyebutkan
tanda dan gejala
ISPA sesuai
dengan standard
dan
menyebutkan
tanda dan gejala
28
yang ada pada
keluarga
A:
- keluarga dapat
mengenal
masalah ISPA
P:
- Lanjutkan ke TUK
berikutnya yaitu
memutuskan
tindakan yang tepat
Keluarga dapat 1. mengkaji pengetahuan S :
memutuskan keluarga tentang - Ibu mengatakan
tindakan yang akibat lanjut dari ISPA akibat apabila
tepatdalam 2. Menjelaskan kepada tidak segera di
mengatasi masalah obati dapat
keluarga akibat lanjut menyebabkan
ISPA
apabila ISPA tidak kematian
- Ibu mengatakan
diobati, yaitu
akan merawat
gangguan
anaknya bila
pertumbuhan dan
demam dan pilek
perkembangan,
kematian
O:
3. memberi kesempatan
- keluarga
kepada keluarga
menyebutkan
unutk bertanya
akibat lanjut dari
4. meminta keluarga
ISPA sesuai
untuk mengulang
dengan standar
kembali akibta lanjut
- keluarga
dari ISPA
memutuskan
5. memotivasi keluarga
tindakan unutk
untuk memutuskan
melakukan
tindakan merawat
perawatan ISPA
anggota keluarga
A:
dengan ISPA
Keluarga dapat
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA
28
P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan
terhadap
tindakan keluarga
dalam perawatan
Keluarga dapat
rematik
memodifikasi
lingkungan yang S:
sesuai dengan 1. Mengkaji kemampuan Keluarga
masalah ISPA dan mengatakan
memanfaatkan keluarga tentang lingkunagn yang
fasilitas kesehatan lingkungan yang sesuai sesuai dengan
yang ada dengan masalah ISPA “
penderita ISPA
adalah:
Ny H mengatakan - Memberikan
belum dapat untuk lingkungan yang
memodifikasi bersih
lingkungan yang sesuai - Jendela dan pintu
dengan masalah ISPA dibuka
2. Menjelaskan tentang - Ruangan tidak
lingkungan yang sesuai berbau
dengan maslah ISPA : ( asap )
- memberikan lingkungan Keluarga
yang bersih mengatakan
- jendela dan pintu dibuka bahwa fasilitas
- ruangan tidak berbau ( asap kesehatan yang
) akan dikunjungi
3. meminta keluarga untuk adalah
mengulang poliklinik
lingkungan yang O :
sesuai dengan ISPA Keluarga
4. mendiskusikan dengan menyebutkan
keluarga tentang lingkungan yang
fasilitas kesehatan sesuai dengan
yang tersedia untuk ISPA sesuai
penderita ISPA dengan standar
a. Puskesmas ( setiap hari Keluarga
senin s/d sabtu pukul
28
08.00 s/d 112.00 ) memilih salah
b. Rumah sakit atau
satu fasilitas
poliklinik anak ( setiap
hari senin s/d sabtu pukul kesehatan yang
08.00 s/d 112.00 )
tersedia
c. Bidan setiap hari kerja
A:
kecuali hari libur pukul :
Keluarga dapat
08.00 s/d 21.00)
memodifikasi
d. Praktek dokter setiap hari
lingkungan yang
kerja kecuali hari libur
sesuai dengan
pukul : 16.00 s/d 21.00 )
masalh ISPA dan
5.3 Meminta keluarga untuk
memanfaatkan
memilih salah satu
fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan yang
yang ada
dapat digunakan oleh
P : intervensi
keluarga
dilanjutkan untuk
kunjungan yang
tidak direncanakan
28
demam.
A : masalah
teratasi.
P : ingatkan kembali
ibu untuk membawa
An. P ke yankes bila
tidak dapat
ditangani dirumah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan
data, kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan
diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai
masalah yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana
28
tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan
dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara
nyata pada pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA .
dilakukan sejauh mana criteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya
kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan
keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang ada pada
perencanaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.
B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu
tentang proses penyakit yang diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat
berpedoman pada proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek
bio, psiko, dan spiritual.
28
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H
DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
OLEH :
HERNA PRAMUDIAN
HILMA LAYNI
IFFA HIZRATI
28
INDAH NANDA RINI
LIDIA NOVITA
LENI DAYANTI
28