Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat

dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan

judul “ Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Anak Usia Prasekolah “

tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalh ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman – teman

yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak

memberikan sumbangan, masukan, dukungan, dalam penyelesaian makalah

ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang

sebesar – besarnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna.

Untuk itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan dari semua pihak, demi kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.

Semoga dengan adanya makalah seminar ini akan dapat memberikan

manfa’at yang besar bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada

umumnya.

Bukittinggi, maret 2009

penulis

28
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………1

B. TUJUAN………………………………………………………………....2

C. BATASAN MASALAH………………………………………………... 2

BAB II ISI

A. Pengertian keluarga…………………………………………….……..3

B. Tugas keluarga dibidang kesehatan…………………………….…..3

C. Pengertian anak prasekolah……………………………………….…3

D. Ciri fisik anak prasekolah……………………………………………...4

E. Ciri social anak prasekolah…………………………………………...4

F. Ciri emosiaonal anak prasekolah……………………………………..4

G. Ciri kognitif anak prasekolah ………………………………………….4

H. Asuhan keperawatan teoritis ………………………………………….5

BAB III Asuhan Keperawatan Keluargan Anak Prasekolah ………………9

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………… 36
B. SARAN………………………………………………………………… 36

DAFTAR PUSTAKA

28
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan


pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, dengan menggunakan metodelogi proses keperawatan,
berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia
prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah
tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga
sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat
mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola
hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak –
anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar
bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5
tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan
sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun
tidaklah demikian, karena anak merupakan individu tersendiri yang

28
bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah
usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan
perhatian yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan
kognitif anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi
kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi
mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

B. TUJUAN penulisan

a. Tujuan Umum

secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam

tentang asuhan keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah.

Disamping itu, penulisan juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang

bertujuan untuk menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :

 Pengertian keluarga

 Tugas keluarga dibidang kesehatan

 Pengertian anak prasekolah

 Ciri fisik anak prasekolah

 Ciri social anak prasekolah

 Ciri emosiaonal anak prasekolah

 Ciri kognitif anak prasekolah

C. Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan keperawatan

keluarga pada An. R keluarga Bpk. H terhadap anak usia prasesekolah.

28
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN

1. keluarga adalah
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat, dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
( Depkes RI, 1998 ).

2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


a. mengenal masalah kesehatan keluarga
b. memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.

3. anak prasekolah
Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun

Ciri fisik anak pra sekolah


Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan
dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumya :
a. Anak prasekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan
istirahat yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka
harus beristirahat cukup.

28
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control
terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum
terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya
mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah
sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi
otak masih lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil
dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik
halus.

Ciri sosial anak prasekolah


a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat,
sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi
kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan
baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang
lebih besar.

Ciri emosional pada anak prasekolah


a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas
dan terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali
memperebutkan perhatian guru.

Ciri kognitif anak prasekolah


a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari
merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat,
kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

28
Cara yang dilakukan agar anak ber5kembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut :
a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh
lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

B. ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat
yaitu data yang berhubungan dengan keluarga dan anak.

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga


a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks,
hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh
anggota keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan
keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.

28
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas
keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi
keluarga.
 Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga
inti. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga,
perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit.
 Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan
riwayat kesehatan generasi diatas, tentang riwayat penyakit
keturunan , upaya generasi tersebut tentang upaya
penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.
c. Lingkungan
 Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga
meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan,
jumlah ventilasi, perletakan perabot rumah, sarana pembuangna
air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum yang
digunakan.
 Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan
komunitas setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
 Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga
dan anggita keluarga, mungkin keluarga sering berpindah
tempat.
 Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang adadan sejauh mana keluarga
berinteraksi
d. Struktur keluarga
 Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing
anggota keluarga secara formal maupun informal baik
dikeluarga maupun dimasyarakat.
 Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
 Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga
berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama dan

28
bagaimana peran anggota keluarga dalam menciptakan
komunikasi.
 Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk
mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi keluarga
 fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki anggota keluarga , dukunagn anggota
keluarga, hubungan psikososial dalam anggota keluarga,
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
 Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya
dan perilaku yang berlaku dikeluarga dan masyarakat.
 Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan,
merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan,
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga
dan penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang
memerlukan waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
 Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
 Strategi koping
 Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang
telah dicapai ).

28
f. Periksaan kesehatan

Pengkajian fokus anak prasekolah


a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan
adakah sarana stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan
anak setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

28
BAB III
ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA
DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

I. Data Umum
1. NAMA KEPALA KELUARGA : BPK. H
2. ALAMAT : JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG BALOK
BUKITTINGGI
3. KOMPOSISI KELUARGA

Jenis Hub dg Status Imunisasi


No Nama Umr Pddkn
Kelamin KK BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Ibu H Perempuan Istri 35 SMA
2 An. A Laki – laki Anak 11 SD
3 An. R Perempuan Anak 5 -
4 An. P Perempuan Anak 2 bln -

45
3
5

11 5 2

Ket : : Laki - laki

: Perempuan
- - - - - - : Tinggal serumah
4. Tipe Keluarga

28
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family,
dimana dalam keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
5. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga
apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli
obat ke apotik
6. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban
shalat 5 waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh
bertentangan dengan ajaran agama.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk
kebutuhan sehari – hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat
penghasilan tambahan dari bayaran / sewa kamar kos di rumah
yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan TNI.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar
kota,salah satu disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk
sebagai komandan di tempat kerja. Untuk berkunjung ke keluarga
ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada acara – acara
penting.

II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan


9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan
keluarga : menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu
bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup
atau sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain
serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
10. Riwayat Keluarga Inti
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan
sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah
11. Riwayat Keluarga sebelumnya

28
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai
kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi

III. Lingkungan
12. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI
dengan luas 15 x 10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe
permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar
mandi dan jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM
air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih.

DENAH RUMAH

13. Karakteristik Tetangga


Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan
anggota TNI dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar
tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi

28
14. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian
pindah ke Medan dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan
dinas.
15. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk
bekerja. Ibu H mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan
olahraga Volly di lingkungan tempat tinggal.
16. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan
menyewakan kamar untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos
menambah penghasiulan keluarganya.

IV. Struktur Keluarga


17. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam
permasalahan yang dihadapi baik itu masalah keluarga maupun
kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan dengan ibu H.
18. Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling
membantu, serta saling mendukung.
Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita
sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun
apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan dibantu oleh Bpk H.
Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan suami dan meminta
nasehat kepadanya.
19. Struktur Peran
- Bpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan
di TNI di salah satu kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari
hari Senen – Jum’at dan pada hari libur membantu mengasuh
kedua anaknya di rumah
- Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang
masih balita.

28
- Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
20. Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran
agama Islam dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi
anak yang taat dalam menjalankan agama. Dalam keluarga
diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

V. Fungsi Keluarga
21. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain.
Dan apabila ada yang sakit mereka saling membantu
22. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang
lain. Mereka membiasakan anak – anak mareka bermain denga
temannya.
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam
biasanya dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H
menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi.
Ibu H mengatakan An P belum lengkap imunisasinya. Imunisasi
yang belum adalah, hepatitis B3, campak, BCG. Ibu mengatakan
An P pernah dibawa keklinik karna sedang demam, sehingga tidak
jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak
jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut.
Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat
imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan
dan tangan Bpk H patah. Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang
urut karena Bpk H takut dengan tindakan medis seperti injeksi,
tetapi Bpk H mau minum obat.

VI. Stress dan koping keluarga


24. Stress jangka pendek dan jangka panjang

28
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga
di pulau Jawa, hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi
pekerjaan / dinas bpk H yang tidak memungkinkan sering cuti lama.
25. Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama
suami. Keluarga bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan
masalah tanpa melibatkan keluarga di kampung halaman karna ibu
H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga dengan keadaan
mereka di rantau.
26. Strategi Koping
Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan
Bpk H sehingga masukan satu sama lain dapat membantu
menyelesaikan masalahnya.
27. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga
mengatasi masalah secara mal adaptif

VII. Harapan keluarga


Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran
perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit
keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
1. Identitas anak
Nama : An. R
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu
mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun
ada dalam porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.
3. Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu
dengan bidan. An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi.
Perkembangan An. R lebih cepat dan lincah disbanding dengan An A,
4. Kebiasaan Saat ini

28
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah
atau asrama tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan
susah untuk di suruh tidur siang,
5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB
sesuai dengan bertambahnya usia, untuk perkembangan dan
kemampuan yang dicapai An R sama dengan anak se usianya bisa
menggambar dan berhitung 1 - 15

Pengkajian fokus anak prasekolah


a. Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana
stimulasi untuk An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti
anak akan mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.
b. Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena
ibu H yang hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk
berkumpul dengan anak setiap hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali
apabila ibu sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2
– 3 dalam 1 bln. Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada
malam hari sepulang kerja dan pada hari libur
d. Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian
berada di rumah, karena sekarang memiliki kosan, anak – anak kos
juga menjadi orang – orang yang dekat dengan An. R selain orang tua
e. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai
sekolah nanti, ibu H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu
patuh dan rajin belajar.

f. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

28
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan
peranannya masing - masing

III. Data tambahan


1. nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran
seperti bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe,
dan buah. Untuk An r dan An P ditambah dengan susu. Minuman yang
dikonsumsi teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru
dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi
makanan.
2. Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air
besar
3. Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
4. Aktivitas sehari -hari
Bpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan
menjaga anak – anak. An R bermain dirumah atau bersama anak – anak
sesusianya diluar rumah.
5. Merokok
Bpk H mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ibu H
mengatakan suaminya juga suka merokok dirumah.

IX. Pemeriksaan Fisik

28
Pemeriksaan An. R An. P Ibu. H Bpk. H
kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, LK : hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala 35 cm, bersih bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, dan tidak ada ada benjolan ada benjolan
rambut ikal benjolan

Tanda – N = 80 x/i N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


tanda vital R = 24 x/i R = 30 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i
S = 360C S = 36,50C R = 23 x/i R = 23 x/i
0
S = 36,5 C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 5,2 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
PJ = 100 cm, PJ = 80 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,
kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak
anemis, secret anemis, secret anemis anemis
tidak ada tidak ada

Hidung Tidak Bersekret Tidak Tidak ada


bersekret, tidak warna bening, bersekret, tidak kelainan
ada kelainan ada kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab, lembab,
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada ada ada ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. LLA turgor baik. LLA turgor baik. turgor baik.

28
= 15 cm = 10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan Rewel
umum

Analisa Data
No Data Dx. Masalah
1. Data subjektif Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
- ibu mengatakan anaknya sering pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
demam berhubungan dengan KMK merawat
- ibu mengatakan anaknya sering pilek anggota keluarga yang sedang sakit
Ibu mengatakan mengapa anaknya khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.

28
demam dan pilek
- ibu mengatakan bila anaknya demam
dikompres
Data objektif
- kesadaran kompos mentis
- keadaan umum baik
- terdapat secret pada An. R
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt
2. Data subjektif Resiko terjadinya penyakit yang bisa
- ibu mengatakan An. P belum lengkap dicegah dengan imunusasi pada An.
imunisasinya P ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H
- imunisasi yang belum didapat adalah berhubungan dengan KMK
hepatitis, BCG, campak memutuskan pemberian imunisasi
- ibu tidak membawa lagi anaknya pada An. P ( 3 bln ).
imunisasi dengan alasan pernah
membawa anaknya tapi tidak jadi
imunisasi karena An. P demam.
- Ibu belum tahu manfaat imunisasi

Diagnosa keperawatan dan scoring


Diagnosa keperawatn yang muncul antara lain :
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.

28
No Kriteria Score Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda dan
aktual gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA,
belum dilakukan tindakan apapun jika tidak
ditangani akan berlanjut keinfeksi saluran
nafas bawah.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek, tapi masih
masalah untuk terlihat ragu – ragu. Dilihat dari jarak yankes
diubah : tidak terlalu jauh.
 mudah
3. Potensial 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak
masalah untuk berlanjut mengingat ispa merupakan penyakit
dicegah : yang mudah untuk dicegah. Tetapi ibu masih
 cukup ragu – ragu dalam merawat anaknya.
4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. R dirasakan betul
masalah : oleh keluarga tetapi keluerga tidak ingin
 tidak masalah tersebut segera diatasi.
segera
diatasi
Total 41/6

2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3
bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

No kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 Masalah belum terjadi namun terdapat bahwa
resiko tinggi An. P belum diimunisasi polio, DPT 3, dan
campak. Bila kelurga tidak dimotivasi An. P
untuk diimunisasi maka waktu yang tepat
untuk diimunisasi terlewat.
2. Kemungkinan ½x2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari
masalah untuk sumber dana , jarak klinik dekat. Namun
diubah : cukup pemahaman keluarga beranggapan bahwa
bila anak setelah diimunisasi rewel maka
keluarga tidak mendukung untuk diimunisasi.

28
3. Potensial 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi
masalah untuk masalah sangat tinggi untuk dicegah
dicegah : tinggi sehingga keluarga mendukung serta
kooperatif unutk kelengkapan imunisasi.
4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak
masalah : masalh diimunisasi An. P akan terjangkit berbagai
dirasakan tapi penyakit terkait dengan tidak lengkapnya
tidak segera imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera
ditangani. mengatasi

Prioritas diagnosa keperawatan


1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit
khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An.
P ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan
pemberian imunisasi pada An. P ( 3 bln ).

INTERVENSI

Diagnosa TUJUAN EVALUASI


TUM TUK KRITER STANDAR
Keperawata INTERVENSI
IA
n
Tidak Selama 3 1. Selama 1 x Respon ISPA adalah 1.1.1 Diskusikan
efektifnya kali 60 menit , verbal Iinfeksi saluran bersama
bersihan kunjungan kunjungan pernafasan akut keluarga,
jalan nafas rumah, keluarga yang ditandai pengertian
pada An. R kebersihan mampu dengan demam ISPA dengan
( 5 th ) di jalan nafas mengenal dan pilek. menggunakan
keluarga Tn efektif pada masalah lembar balik
H An R (5 th). ISPA pada 1.1.2 Tanyakan
berhubunga anggota kembali pada

28
n dengan keluarga keluarga
KMK tentang
merawat Dengan cara : pengertian
anggota 1.1 ISPA
keluarga Menyebutkan 1.1.3 Berikan pujian
yang pengertian atas jawaban
sedang ISPA yang tepat
sakit
khususnya
An R ( 5 th )
dengan
ISPA.

1.2 Respon Menyebutkan 2 1.2.1 Diskusikan


Menyebutkan verbal dari 4 penyebab bersama
penyebab ISPA keluarga,
ISPA - Tertular penyebaba
penderita ISPA dengan
batuk menggunakan
- Belum lembar balik
imunisasi 12.2 Motivasi
lengkap keluarga untuk
- kurang gizi menyebutkan
- lingkungan kembali
tempat penyebab ISPA
tinggal yang 1.2.3 Beri
kurang sehat reinforcemen
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga

1.3 Mengidentifi Respon - Menyebutkan 1.3.1 Dorong


kasi verbal penyebab keluarga
penyebab ISPA pada untuk
ISPA anak mengidentifik
asi penyebab
ISPA pada
anak
1.3.2 Beri
reinforcemen
positif atas
kemampuan
keluarga
mengidentifik
asi penyebab
ISPA pada
anak
1.4 Menyebutka Respon Menyebutkan 3 1.4.1 Diskusikan
n tanda – verbal dari 5 tanda dengan
tanda ISPA ISPA keluarga
- Batuk tentang tanda
- Pilek – tanda ISPA

28
- Nafas cepat 1.4.2 Motifasi
- Demam keluarga
- umur 1 – 5 th : untuk
40x atau lebih menyebutkan
per menit kembali tanda
- Nafas sesak / – tanda ISPA
tarikan 1.4.3 Beri
dinding dada reinforcemen
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
1.5 Menyebutka Respon Menyebutkan 3 1.5.1 Dorong
n3–5 verbal dari 5 keluarga
pencegahan pencegahan untuk
ISPA ISPA : menyebutkan
- Jauhkan anak pencegahan
dari penderita ISPA
batuk 1.5.2 Berika
- Imunisasi reinforcemen
lengkap positif atas
- Berikan kemampuan
makanan keluarga cara
bergizi tiap mencegah
hari ISPA
- Jagalah
kebersihan
tubuh,
makanan
serta
lingkungan
1.6 Mengidentifi Respon Kondisi An R 1.6.1 Bantu
kasi verbal mengalami keluarga
masalah ISPA membandingk
ISPA yang an apa yang
terjadi pada telah
anggota dijelaskan
keluarga dengan
kondisi An R
1.6.2 Motifasi
keluarga
untuk
mengidentifik
asi masalah
yang timbul
pada anggota
keluarga An.
R
1.6.3 Bersama
keluarga
menyimpulka
n masalah
yang dihadapi
oleh anggota
keluarga

28
1.6.4 Beri
reinforcemen
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
2. Selama 1 x Respon Menyebutkan 1 2.1.1 Jelaskan pada
60 menit verbal dari 2 Akibat keluarga
kunjungan, Lanjut DARI akibat lanjut
keluarga ispa yang tidak apabila ISPA
mampu diobati : telah diobati
mengambil - Gangguan dengan
keputusan pertumbuhan menggunakan
untuk dan lembar balik
merawat perkembanga 2.1.2 Motifasi
anggota n keluarga untuk
keluarga - Bronchitis menyebutkan
yang kembali akibat
menderita lanjut dari
ISPA ISPA yang
tidak di obati
Dengan cara : 2.1.3 Beri
2.1 reinforcement
Menyebutk positif atas
an akibat jawaban
lanjut tidak keluarga yang
diobatinya tepat
ISPA

2.2 Respon Keluarga 2.1.4 Diskusikan


Memutuskan verbal memutuskan kembali
untuk untuk merawat dengan
merawat An. anggota keluarga
R dengan keluarga tentang
masalah dengan ISPA keinginan
ISPA keluarga untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan ISPA
2.1.5 Beri
reinforcemen
positif atas
keputusan
keluarga untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan ISPA
3. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 3 3.13 Diskusikan
60 verbal dari 5 dengan
menitkunjung pencegahan keluarga
an, keluarga ISPA : tentang
mampu - Jauhkan anak pencegahan

28
merawat dari penderita ISPA
anggota batuk 3.1.2 Motifasi
keluarga - Imunisasi keluarga untu
dengan ISPA lengkap menyebutkan
- Berikan pencegahan
Dengan cara : makanan ISPA
3.1 bergizi tiap 3.1.3 Beri
Menyebutkan hari reinforcemen
cara - Jagalah positif atas
perawatan kebersihan usaha yang
ISPA di tubuh, dilakukan
rumah makanan keluarga
serta
lingkungan
- Jika hidung
tersumbat
karna pilek,
bersihkan
lubang
hidung
dengan sapu
tangan bersih
- Selama anak
dirawat
dirumah, beri
minum lebih
banyak dari
biasanya
- Jangan pakai
selimut atau
pakaian tebal
selama
badan anak
masih panas
- Awasi tanda
penyakit
bertambah
parah, anak
tidak mau
minum, nafas
sesak dan
cepat
3.2 Melakukan Psikomo Keluarga dapat 3.2.1 Demonstrasikan
kompres tor mendemonstra kepada
dingin sikan cara keluarga cara
melakukan melakukan
kompres dingin kompres
dingin
3.2.2 Berikan
kesempatan
kepada
keluarga untuk
mebncoba
melakukan
kompres

28
dingin
3.2.3 Beri
reinforcemen
positif atas
usaha
keluarga
3.2.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
diperlukan
3.3 Psikomo Keluarga dapat 3.3.1 Demonstrasikan
Membersihka tor mendemonstra kepada
n hidung sikan dan keluarga cara
yang membersihkan membersihkan
tersumbat hidung yang hidung yang
karna pilek tersumbat tersumbat
karna pilek 3.3.2 Beri
kesempatan
keluarga untuk
mencoba
membersihkan
hidung yang
tersumbat
karena pilek
3.3.3 Beri
reinforcemen
positif atas
usaha
Keluarga

3.3.4 Pastikan
keluarga akan
melakukan
tindakan yang
diajarkan jika
diperlukan
4. Setelah 1 x Respon Menyebutkan 2 4.1.1 Jelaskan
60 menit verbal dari 3 cara lingkungan
kunjungan memodifikasi yang dapat
keluarga lingkungan mencegah
mampu untuk ISPA
memodiofika mencegah 4.1.2 Motifasi
si lingkungan ISPA keluarga untuk
yang dapat mengulangi
mencegah penjelasan
ISPA yang diberikan
4.1.3 Beri
4.1 reinforcemen
Menyebutkan positif atas
cara – cara jawaban
memodifikasi keluarga

28
lingkungan
4..2 Melakukan Respon Pada 4.1.4 Obserfasi
modifikasi efektif, kunjungan tidak lingkungan
lingkungan respon terencana rumah pada
yang tepat psikomo keluarga kunjungan
bagi anak tor melakukan terencana
tindakan 4.1.5 Diskusikan
modifikasi dengan
lingkungan keluarga hal
positif yang
sudah
dilakukan
keluarga
4.1.6 Berikan
reinforcemen
positif atas
upaya yang
dilakukan
keluarga
5. Setelah 1 x Respon Manfaat 5.1.1 Informasikan
60 menit Verbal kunjungan ke mengenai
kunjungan fasilitas pengobatan
keluarga kesehatan : dan
mampu - Mendapatkan pendidikan
memanfaatk pelayanan kesehatan ,
an pelayanan kesehatan yang dapat
kesehatan pengobatan diperoleh
ISPA keluarga di
Dengan cara - Mendapatkan klinik atau
5 .1 pendidikan balai
Menyebutkan kesehatan pengobatan
kembali tentang ISPA 5.1.2 Motifasi
manfaat keluarga untuk
kunjungan ke menyebutkan
fasilitas kembali hasil
kesehatan diskusi
5.1.3 Beri
reinforcemen
positif atas
hasil yang
dicapai

Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :

1.memanfaatka RV Fasilitas 5.1.1 sebutkan


n pelayanan kesehatan yang kepada

28
kesehatan : dapat keluarga
5.1 pelayanan digunakan : beberapa
kesehatan - rumah sakit / fasilitas
yang dapat puskesmas kesehatan
dimanfaatk - perawat yang dapat
an keluarga digunakan
Praktek 5.1.2 diskusikan
doter/ bidan bersama
 fasilitas keluarga
yankes yang berbagai
daspat sarana
dikunjungi pelayanan
pada jam kesehatan
kerja selain yang tersedia
praktek yang dapat
dokter / digunakan
bidanh pada 1.1.3 Jelask
sore hari an akan
 fasilitas pentingnya
kesehatan fasilitas
yang mudah pelayanan
dijangkau kesehatan
akan tersebut
mengurangi 1.1.4 Dorong
biaya dan keluarga untuk
kemudahan mengunjungi
dalam fasilitas
trasportasi pelayanan
 biaya yang kesehatan
diperlukan
sesuai
dengan
yankes yang
digunakan

dukungan
5.2 memberikan RV kepada
dukungan keluarga untuk 5.2.1 dukung
kepada menggunakan keluarga untuk
keluarga yankes dapat memutuskan
untuk mendorong tindakan
menggunak keluarga 5.2.2 evaluasi
an menguragi / adanya
pelayanan mengatasi sakit penurunan
kesehatan ISPA sakit setelah
menggunakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
5.2.3 beri
reinforcement
Pada positif
5.3 Afektif kunjungan yang
memanfaatkan 5.3.1 jelaskan

28
fasilitas tidak kepada
pelayanan direncanakan keluarga
kesehatan keluarga manfaat
mampu pelayanan
menunjukan kesehatan
kartu berobat 5.3.2 dorong
atau obat – keluarga unutk
obatan yang mengungkapka
diresepkan dari n persepsinya
fasilitas 5.3.3 minta keluarga
pelayanan menunjukan
kesehatan kartu berobat
5.3.4 beri
reinforcement
positif.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Hari/ Implementasi Evaluasi


tanggal
Keluartga mampu 1. mengkaji pengetahuan S:
merawat anggota keluarga tentang cara - ibu mengatakan
keluarga dengan perawatan ISPA : cara perawatan
masalah ISPA: 2. menjelaskan tentang
cara merawat anggota ISPA di rumah
keluarga dengan masalah dengan
ISPA: memberikan obat
 jika panas berikan
panas sesuai
obet penurun panas /
resep atau
kompres dingin,
kompres dingin
 jika hidung tersumbat
- ibu mengatakan
bersihkan hidung
jika anak pilek
dengan kain bersih
hidung di

28
 selama anak diwarat bersihklan
dirumah, beri makan dengan kain
sedikit tapi sering bersih
 minum lebih banyak - Ibu mengatakan
dari biasanya selama anak
 jangan pakaikan dirawat di rumah,
selimut selama anak makan sedikit
masih panas tapi sering dan

 pemeriksaan jangan memakai

kesehatan secara selimut jika anak

teratur pada panas

pelayanan kesehatan O:
 Keluarga
menyebutkan
cara merawat
ISPA sesauai
standar
 Keluarga
mendemonstrasi
kan cara
membersihkan
hidung
tersumbat
A:
 Keluarga
mampu
menyebutkan
cara perawatan
ISPA,
mendemonstrasi
kan cara
membersihkan
hidung
tersumbat
P:
Intervensi

28
dilanjutkan ke tupen
1 yaitu mengenal
masalah

S:
Keluarga - Ibu menyebutkan
mengenal masalah pengertian ISPA
ISPA
adalah infeksi
saluran
1. Memndiskusikan bersama pernafasan akut
keluarga tentang yang ditandai
pengertian ISPA. Infeksi dengan batuk
saluran pernafasan akut pilek
yang ditandai dengan pilek - Ibu mengatakan
2. Menanyakan kembali pada penyebab ISPA
keluarga tentang adalah tertular
pengertian ISPA penderita batuk,
3. Mendiskusikan dengan imunisasi tidak
keluarg tentang penyebab lengkap, kurang
ISPA. Yaitu tertular gizi, lingkungan
penderita batuk, imunisasi tempat tinggal
tidak lengkap, gizi buruk, yang tidak sehat
lingkungan yang tidak - Ibu mengatakan
sehat. penyebab ISPA
pada anaknya
4. Memotifasi keluarga untuk adalah tertular
menyebutkan kembali penderita batuk
penyebab ISPA. - Ibu mengatakan
5. Mendorong keluarga unutk bahwa tanda –
mengidentifikasi penyebab tanda ISPA
ISPA. adalah batuk,
6. Mendiskusikan bersama pilek, demam,
keluarga mengenai tanda nafas cepat dan
– tanda ISPA yaitu : batuk, sesak
pilek, demam, nafas cepat. - Ibu mengatakan
7. Mendorong keluarga untuk bahwa tanda –
mengidentifikasi tanda – tanda ISPA yang

28
tanda ISPA pada anak. sering terjadi pd
8. Memotifikasi keluarga untuk anaknya adalah
mengidentifikasi masalah pilek dan apabila
yang timbul pada anak demam akan
9. Bersama keluarga diberikan obat
menyimpulkan masalah penurun panas
yang dihadapi dalam - Ibu mengatakan
keluarga pada anaknya
10. Memberikan reinforcement tidak pernah
positif atas usaha yang terjadi sesak
dilakukan keluarga nafas
- Ibu mengatakan
bahwa anaknya
sering demam
pilek

O:
- keluarga
menyebutkan
pengertian dan
penyebab dari
ISPA sesuai
standar
- keluarga
mengidentifikasi
penyebab ISPA
yang ada pada
anggota
keluarganya
- Keluarga
menyebutkan
tanda dan gejala
ISPA sesuai
dengan standard
dan
menyebutkan
tanda dan gejala

28
yang ada pada
keluarga
A:
- keluarga dapat
mengenal
masalah ISPA
P:
- Lanjutkan ke TUK
berikutnya yaitu
memutuskan
tindakan yang tepat
Keluarga dapat 1. mengkaji pengetahuan S :
memutuskan keluarga tentang - Ibu mengatakan
tindakan yang akibat lanjut dari ISPA akibat apabila
tepatdalam 2. Menjelaskan kepada tidak segera di
mengatasi masalah obati dapat
keluarga akibat lanjut menyebabkan
ISPA
apabila ISPA tidak kematian
- Ibu mengatakan
diobati, yaitu
akan merawat
gangguan
anaknya bila
pertumbuhan dan
demam dan pilek
perkembangan,
kematian
O:
3. memberi kesempatan
- keluarga
kepada keluarga
menyebutkan
unutk bertanya
akibat lanjut dari
4. meminta keluarga
ISPA sesuai
untuk mengulang
dengan standar
kembali akibta lanjut
- keluarga
dari ISPA
memutuskan
5. memotivasi keluarga
tindakan unutk
untuk memutuskan
melakukan
tindakan merawat
perawatan ISPA
anggota keluarga
A:
dengan ISPA
Keluarga dapat
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA

28
P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan
terhadap
tindakan keluarga
dalam perawatan
Keluarga dapat
rematik
memodifikasi
lingkungan yang S:
sesuai dengan 1. Mengkaji kemampuan  Keluarga
masalah ISPA dan mengatakan
memanfaatkan keluarga tentang lingkunagn yang
fasilitas kesehatan lingkungan yang sesuai sesuai dengan
yang ada dengan masalah ISPA “
penderita ISPA
adalah:
Ny H mengatakan - Memberikan
belum dapat untuk lingkungan yang
memodifikasi bersih
lingkungan yang sesuai - Jendela dan pintu
dengan masalah ISPA dibuka
2. Menjelaskan tentang - Ruangan tidak
lingkungan yang sesuai berbau
dengan maslah ISPA : ( asap )
- memberikan lingkungan  Keluarga
yang bersih mengatakan
- jendela dan pintu dibuka bahwa fasilitas
- ruangan tidak berbau ( asap kesehatan yang
) akan dikunjungi
3. meminta keluarga untuk adalah
mengulang poliklinik
lingkungan yang O :
sesuai dengan ISPA  Keluarga
4. mendiskusikan dengan menyebutkan
keluarga tentang lingkungan yang
fasilitas kesehatan sesuai dengan
yang tersedia untuk ISPA sesuai
penderita ISPA dengan standar
a. Puskesmas ( setiap hari  Keluarga
senin s/d sabtu pukul

28
08.00 s/d 112.00 ) memilih salah
b. Rumah sakit atau
satu fasilitas
poliklinik anak ( setiap
hari senin s/d sabtu pukul kesehatan yang
08.00 s/d 112.00 )
tersedia
c. Bidan setiap hari kerja
A:
kecuali hari libur pukul :
Keluarga dapat
08.00 s/d 21.00)
memodifikasi
d. Praktek dokter setiap hari
lingkungan yang
kerja kecuali hari libur
sesuai dengan
pukul : 16.00 s/d 21.00 )
masalh ISPA dan
5.3 Meminta keluarga untuk
memanfaatkan
memilih salah satu
fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan yang
yang ada
dapat digunakan oleh
P : intervensi
keluarga
dilanjutkan untuk
kunjungan yang
tidak direncanakan

Pada kunjungan 1 Menanyakan alasan ibu S :


yang tidak membawa AN. R ke - ibu mengatakan
direncanakan
keluarga klinik. membawa
membawa An. R 2 Menanyakan dan anaknya berobat
ke poliklinik melakukan pemeriksaan karena demam,
kepda An. R pilek.
3 Mengobservasi kartu - ibu mengatakan
berobat An. R bahwa di
4. Memberikan reinforcement lingkunagnnya
positif bahwa tepat sekali banyak yang
membawa An. R ke klinik pilek.
- ibu mengatakan
karena ada
panas sehingga
An. R dibawa
berobat.

O : An. R pilek dan

28
demam.

A : masalah
teratasi.

P : ingatkan kembali
ibu untuk membawa
An. P ke yankes bila
tidak dapat
ditangani dirumah

BAB IV
PENUTUP

Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan kelurarga


pada AN. R keluarga Bpk. H mulai dari pengkajian perencanaan,
palaksanaan dan evaluasi maka penulis dapat memberikan kesimpulan dan
saran.

A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan
data, kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan
diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai
masalah yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana

28
tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan
dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara
nyata pada pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA .
dilakukan sejauh mana criteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya
kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan
keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang ada pada
perencanaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.

B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu
tentang proses penyakit yang diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat
berpedoman pada proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek
bio, psiko, dan spiritual.

28
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H
DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

OLEH :
HERNA PRAMUDIAN
HILMA LAYNI
IFFA HIZRATI

28
INDAH NANDA RINI
LIDIA NOVITA
LENI DAYANTI

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES YARSI BUKITTINGGI
2009

28

Anda mungkin juga menyukai