Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 6, No.

1, Maret 2020
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN
2442-8108
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN
DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH
SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA
(RSU IPI) MEDAN TAHUN 2019
1
Rostinah Manurung, 2Juli Yana Sari
Universitas Imelda Medan, Jl. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan
Timur, Medan - Sumatera Utara.
Email : rostinahmanurung@gmail.com

ABSTRAK
Gagal ginjal kronik (chorinic renal failure) adalah kerusakan ginjal prosesif yang berakibat fatal yang di
tandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya
jika tidak dilakukan dialisis atau transpalasi ginjal). Dukungan yang di berikan keluarga terhadap
pasien yang menjalankan terapi diet sehingga pasien merasaka nyaman. Jenis penelitian menggunakan
penelitian kuantitatif dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik di rumah sakit umum Imelda pekerja Indonesia medan
tahun 2019. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu sesuai sampel kriteria peneliti selama pengumpulan data berlangsung
akan dijadikan sebagai responden dalam penelitian yang memperkirakan jumlah sampel adalah 36
pasien namun yang mengalami kepatuhan sebanyak 29 pasien. Hasil pengujian hipotesis untuk melihat
hubungan antar variabel X dan variabel Y adalah dengan taraf signifikan (α) = 5% (0,05) dan df = 1
diperoleh hasil p.value = 0,029 dimana sig<a (0,029<0,05) dihitung uji chi squer yang dilakukan derajat
kepercayaan nya 2 di peroleh hasil x 2 hitung = 4.788 dan nilai x2 tabel = 4,602 artinya Ho di tolak dan
Ha di terima maka dapat diketahui ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada
pasien gagal ginjal kronik di rumah sakit umum Imelda pekerja indonesia medan tahun 2019. Dukungan
keluarga merupakan factor yang paling berhubungan untuk pasien gagal ginjal kronik, semakin baik
dukungan keluarga maka akan semakin baik pula tingkat kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kepatuhan Pasien.

ABSTRACT
Chronic kidney failure (chorinic renal failure) is a fatal fatal processive kidney damage characterized by
uremia (urea and other nitrogen waste circulating in the blood and its complications if kidney dialysis or
transplantation is not performed). The support given by the family to patients undergoing dietary therapy
so that patients feel comfortable. This type of research uses quantitative research with the aim of
research to determine the relationship of family support with diet adherence in patients with chronic
renal failure in the general Indonesian hospital Imelda field workers in 2019. The sampling technique is
purposive sampling, the technique of determining the sample with certain considerations in accordance
with the sample criteria of researchers during Data collection took place will be used as respondents in
the study which estimated the number of samples was 36 patients but 29 patients experienced compliance.
The results of testing the hypothesis to see the relationship between variables X and Y are with a
significant level (α) = 5% (0.05) and df = 1 obtained p.value = 0.029 where sig <a (0.029 <0.05) is
calculated Chi Squer test conducted in 2 degrees of confidence obtained x2 count = 4,788 and x2 table =
4,602 means that Ho is rejected and Ha is accepted then it can be seen there is a relationship of family
support with diet compliance in patients with chronic renal failure in Imelda General Hospital
Indonesian workers in Medan in 2019. Family support is the most related factor for patients with chronic
kidney failure, the better the family support, the better the level of dietary compliance for patients with
chronic kidney failure.

Keywords: Family Support, Patient Compliance

PENDAHULUAN uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya


Gagal ginjal kronik (chorinic renal yang beredar dalam darah serta
failure) adalah kerusakan ginjal prosesif komplikasinya jika tidak dilakukan dialysis
yang berkibat fatal yang ditandai dengan atau tranpalasi ginjal) (nursalam, 2016).
Gagal ginjal kronik (chorinic renal failure) terjadi apabila kedua ginjal sudah tidak

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 1
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 6, No. 1, Maret 2020
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN
2442-8108
mampu mempertahankan lingkungan dalam uremia dan mempengaruhi seluruh system
yang cocok untuk kelangsungan hidup tubuh semakin banyak timbunan produksi
kerusakan pada kedua ginjal ini. Untuk sampah maka gejala semakin berat.
mengetahui pasien yang terkena gagal ginjal Kurangnya cairan elektrolit asam dan basa
kronik harus melalui pemeriksaan dapat menyebabkan kehilangan sodium
laboratorium karena kadar keratin serum sehingga terjadinya dehidrasi dan asedosis
penting dalam mengevaluasi fungsi ginjal (Nursalam, 2016).
(Baradero, et al 2012). Diet pada gagal ginjal kronik harus bisa
Menurut Wold Health Organization mempertahankan status gizi yang baik,
(WHO, 2016) penduduk dunia lebih dari 600 melalui asupan mikronutrien yang mencakup
juta mengalami gagal ginjal kronik 2 juta agar dapat memperlambat keburukan pada
pendudu kmelakukan terapi hemodialisis ginjal dan memperlambat terjadiny
sepanjang hidupnya. Data Global Burden of hemodialisi. Kebutuhan energi penderita
Disease pada tahun 2017 menunjukkan, gangguan gagal ginjal kronik sangat penting
Penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab untuk di evaluasi, karena asupan energi yang
kematian ke-18 di dunia tahun 2017. Jumlah mencukupi berperan mempertahankan bera
pertumbuhan penderita gagal ginjal pada tbadan di dalam rentang normal indek masa
tahun 2018 telah meningkat 50% dari tahun tubuh (IMT) (maglara, 2015).
sebelumnya. Kejadian dan prevalensi gagal Diet yang bersifat membatasi akan
ginjal di Amerika Serikat meningkat 50% merubah gaya hidup dan dirasakan pasien
ditahun 2016. Data menunjukkan bahwa sebagai gangguan, serta diet yang dianjurkan
setiap tahun 200.000 orang Amerika tersebut tidak disukai oleh kebanyakan
menjalani hemodialisis Karena gangguan pasien. Pasien merasa “dihukum” bila
gagal ginjal kronik artinya 1140 dalam satu menuruti keinginan untuk makan dan minum.
juta orang Amerika adalah pasien dialisis Karena bila pasien menuruti keinginan untuk
(Mailani, 2017). makan dan minum. Akan membuat pasien
Data yang diperoleh dari profil merasa angat kesakitan dan tidak bisa
Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia melakukan aktivita ssehari-hari. Oleh karena
dalam beberapa tahun terakhir ini terus itu, pasien menjadi tergantung kepada
terjadi peningkatan jumlah pasien yang keluarganya (mailani, 2017).
mendapatkan dialisis, padahal fasilitasnyat Keluarga menjadi bagian terpenting
erbatas, mungkin ada 100.000 orang yang dalam sistem sosial kemasyarakatan, meski
perlu dialisis. Angka kejadian gagal ginjal keberadaannya merupakan bagian terkecil
kronis di Indonesia berdasarkan data dari tetapi keluarga memiliki peran sebagai kunci.
(Riskesdas )pada tahun 2016, prevalensi Untuk membentuk karakter individu dalam
gagal ginjal kronis 0,2% dari penduduk sebuah masyarakat, untuk itu tak heran jika
Indonesia. Berdasarkan Indonesian Renal masing-masing anggota saling
Registry (IRR) tahun 2016, sebanyak 98% memperhatikan pendidikan kesehatan, dan
penderita gagal Ginjal menjalani terapi gaya hidup (Bakri, 2014).
Hemodialisis dan 2% menjalani terapi Fungsi dan peran keluarga merupakan
Peritoneal Dialisis (PD). Penyebab penyakit hal penting yang harus dijalankan dan
Ginjal kronis terbesar adalah nefropati dipatuhi oleh setiap nggotanya, jika salah
diabetik (52%), hipertensi (24%), kelainan satu anggota keluarga terkendala atau tidak
bawaan (6%) asam urat (1%), penyakit lupus taat organisasi keluarga akan lambat. Oleh
(1%) dan lain-lain (Mailani, 2017). sebab itu keluarga sangat berperan penting
Prevalensi penyakit gagal ginjal kronik dalam kepatuhan pasien gagal ginjal kronik
di provinsi Sumatera utara 7% dari penduduk melakukan diet (Bakri, 2014).
pasien gagal ginjal kronik di Indonesia, yang Dukungan keluarga merupakan suatu
mencakup pasien mengalami pengobatan, bentuk dorongan dan selalu memberikan
terapi hemodialisis (Menkes, 2017). bantuan bila pasien membutuhkan dukungan
Fungsi ginjal menurun karena produk keluarga. Terdapat tiga tipe dukungan yaitu
akhir metabolisme protein tertimbun dalam dukungan instrumental (sumber pertolongan
darah, sehingga mengakibatkan terjadinya yang praktis dan konkrit), dukungan
informasional (keluarga sebagai kolektor dan
penyebar informasi yang baik dan dapat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 2
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol. 6, No. 1, Maret 2020
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN
2442-8108
dipercaya) dan dukungan emosional Populasi
(keluarga sebagai tempat berlindung yang Populasi adalah keseluruhan subjek
aman dan damai untuk beristirahat dan penelitian (notoatmodjo, 2015). Populasi
pemulihan serta dapat membantu dalam yang di ambil dalam penelitian ini adalah
menguasai terhadap emosi) (mailani, 2017). pasien gagal ginjal kronik di rumahsakit
Berdasarkan penelitian yang berkaitan Umum Imelda Pekerja Indonesia Tahun
dengan gagal ginjal kronik yang menjalani 2019. Populasi pasien gagal ginjal kronik
hemodialisa menyatakan bahwa terdapat dalam 3 bulan terakhir ini berjumlah 120
pengaruh pemberian konseling dengan orang.
tingkat kecemasan pasien hemodialisa
(Silaen, 2018). Sampel
Penelitian sebelumnya yang berjudul Sampel dalam penelitian adalah
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan
Aktifitas Sehari-Hari Pasien Gagal Ginjal sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai
Kronik Yang Mengalami Hemodialisa Di yang dikehendaki peneliti yaitu sebanyak 36
RSU IPI Medan Tahun 2018 menyatakan orang.
bahwa pasien yang memiliki keyakinan, a. Kriteria inklusi
harapan dan keingian yang kuat bisa Kriteria inklusi adalah kriteria di mana
menumbuhkan dukungan keluarga yang subjek penelitian dapat mewakili dalam
positif pemberian edukasi pada pasien gagal sampel penelitian yang memenuhi syarat
ginjal kronik yang dilakukan terapi sebagai sampel (Notoetmodjo, 2015)
hemodialisa agar pasien dapat menjalani yaitu:
terapi sesuai jadwal (Sagala & Sitompul, 1. Pasien gagal ginjal di rumah sakit
2019). Umum Imelda Pekerja Indonesia
Penelitian lain yang berhubungan 2. Bersedia menjadi responden
dengan dukungan keluarga dalam upaya 3. Dapat membaca dan menulis
meningkatkan Kualitas hidup pasien gagal b. Kriteria eksklusi
ginjal kronik menyatakan sebuah hubungan Kriteria eksklusi merupakan kriteria di
yang signifikan terhadap pemberian mana subjek penelitian tidak dapat
dukungan keluarga dalam upaya mewakili sampel karena tidak memenuhi
meningkatkan kualitas hidup pasien GGK syarat sebagai sampel penelitian
yang menjalani tindakan hemodialisa Di (Notoatmodjo, 2012).
RSU Royal Prima Medan Tahun 2019 1. Pasien gagal ginjal di rumah sakit
(Harapan & Dkk, 2019). Umum Imelda Pekerja Indonesis
Berdasarkan survey awal di Rumah 2. Tidak bersedia menjadi responden
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia pada 3. Tidak dapat membaca dan menulis
tanggal 20 Maret 2019. Di dapatkan Penelitian ini di laksanakan di Rumah
penderita gagal ginjal kronik sebanyak 120 Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
orang dari 3 bulan terakhir. Berdasarkan dari Medan. Karena lokasi penelitian yang mudah
latar belakang di atas penulis tertarik untuk di jangkau oleh peneliti. Penelitian ini di
melakukan penelitian tentang hubungan laksanakan pada bulan februari 2019, sampai
dukungan keluaga dengan kepatuhan diet bulan mei tahun 2019, di mulai dari proses
pada pasien gagal ginjal kronik. pengajuan judul sampai pengumpulan data
penelitian.
METODE
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, dengan desain penelitian
kuantitatif yang menggunakan pendekatan
waktu cross sectional dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif korelasi.
Menggunakan teknik accidental sampling
yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebutuhan bertemu dengan peneliti dan
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License . 3
Definisi Operasional
Tabel 1. Defenisi Operasional
Variable Defenisi operasional Alat ukur Skala ukur Hasil ukur
Independen/bebas Dukungan yang diberikan Kuesioner Ordinal Negative
dukungan keluarga keluarga terhadap pasien Positif
yang menjalani terapi diet
sehingga pasien merasa
nyaman
Variable/terikat : Tingkatkan perilaku Kuesioner Ordinal Patuh (6-10)
kepatuhan pasien gagal seseorang (pasien medis Tidak patuh
ginjal kronik dalam GGK) yang mendapat (0-5)
melakukan diet pengobatan yang mengikuti
diet sesuai rekomendasi
pelayanan kesehatan
Aspek Pengukuran = 10-0 = 10 =5
Pada pengukuran ini kuesioner tentang 2 2
kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam Dukungan keluarga baik : 6-10
melakukan diet dengan dukungan keluarga Dukungan keluarga tidak baik :0-5
menggunakan skala guttman dengan jawab
bernilai 1dan tidak bernilai 0. Pertanyaan Panjang kelas= Rentang kelas
terdiri dari 10 butir pertanyaan.Total skor 0- Banyak kelas
10 semakin tinggi skor yang di dapat maka b. Maka dapat dikatagorikan kepatuhan
penerapan obat semakin baik. pasien GGK
10-0 10
Alat dan Prosedur Pengumpulan Data = = =5
Untuk memperoleh informasi dari 2 2
Dukungan keluarga baik : 6-10
responden, peneliti menggunakan alat Dukungan keluarga tidak baik :0-5
pengumpulan data berupa kuesioner yang di
susun sendiri oleh penelitian dengan Uji validasi digunakan untuk mengukur
berpedoman pada kerangka konsep dan sah valid tidaknya suatu kuesioner dikatakan
tinjauan pustaka.Instrumen yang di gunakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
dalam penelitian adalah berupa kuesioner untuk mengungkapkan suatu yang akan
sebagai alat pengukur data, jenis kuesioner diukur oleh kuesioner tersebut. Sedang uji
yang digunakan adalah kuesioner dengan reabilitas dilakukan untuk membuktikan
pernyataan tertutup sehingga responden tingkat konsistensi atau kepercayaan atau
hanya perlu memberikan jawaban berupa butir pertanyaan. Alat ukur yang baik adalah
tanda check-list pada jawaban yang tersedia. beberapa kali di pakai sebagai alat ukur pada
Kuesioner kepatuhan terdiri dari 10 objek yang sama (Marihot dan Manuntum,
pertanyaan terstruktur dengan menggunakan 2014).
skala guttem, total score tertinggi adalah 10 Uji Reabilitas untuk kuesioner
dan terendah adalah 0, semakin tinggi score kepatuhan pasien gagal ginjal dan dengan
semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien. dukungan keluarga menggunakan rumus K-R
Bentuk pertanyaan pada kuasioner 20 dalam program spss versi 15,0. Menurut
merupakan pertanyaan tertutup, dengan Arikunto (2010), rumus K-R 20 dapat
pilihan jawaban ya dan tidak. Untuk dilakukan untuk menguji rehabilitas
mengukur data penelitian ini di gunakan instrumen dengan skala ordinal pada
skala guttem yang bersifat tegas seperti “ya” pertanyaan tertutup dengan skore 1 bila
maka score yang di berikan adalah 1 dan jawaban (benar) dan bernilai 0 bila jawaban
apabila responden “tidak” maka di beri score (salah).
0.
Panjang kelas= Rentang kelas Prosedur Pengumpulan Data
Banyak kelas Proposal penelitian disetujui oleh
a. Maka dapat dikatagorikan dukungan pembimbing untuk dapat melakukan
keluarga sebagai berikut : penelitian:
a. Setelah itu peneliti mendatangi Rumah Medan untuk membuat kontrak waktu
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia penelitian.
b. Setelah dapat persetujuan dari Rumah Entry data yaitu memasukan data yang
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia telah di tabulasi ke computer dengan
Medan, maka peneliti datang kembali ke menggunakan applikasi program spss
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja (statistical package for social science).
Indonesia Medan sesuai kontrak waktu 5. Clearing
yang telah ditentukan. Penelitian mengkoreksi data bila di
c. Peneliti menjelaskan kepada calon temukan penomoran yang salah yang
responden mengenai tujuan manfaat, salah atau huruf-huruf yang kurang jelas.
prosedur penelitian serta hak-hak
responden. Analisa Data
d. Peneliti melakukan pendekatan kepada 1. Analisa univariate digunakan untuk
calon responden untuk meminta kesediaan menganalisis variabel-variabel yang ada
menjadi responden penelitian. Kemudian secara diskriptif dengan menghitung
peneliti membagikan lembar persetujuan distribusi frekuensi dan proporsinya agar
kepada responden. dapat di ketahui karakteristik dari subyek
e. Peneliti kemudian membagikan kuesioner penelitian.
kualitas tidur kepada responden sebelum 2. Analisa bivariate yang dilakukan
melakukan terapi relaksasi otot progresif. bertujuan untuk melihat hubungan 2
f. Setelah itu, peneliti mengukur dukungan variabel meliputi variabel bebas dan
keluarga dengan kepatuhan diet pada terikat. Dalam penelitian ini analisa
pasien gagal ginjal kronik. bivariat di lakukan untuk mengetahui
g. Hasil kuesioner dari masing-masing hubungan kepatuhan pasien gagal ginjal
responden akan dikumpulkan dan di kronik dalam melakukan diet dengan
analisa kemudian dilakukan pengolahan dukungan keluarga. Analisa bivariate
data. pada penelitian ini dapat menggunakan
computer yaitu dengan ujian chi-square
Pengolahan Data dimana kedua variabel yang di ujikan
Pengolahan data di lakukan dengan adalah nominal. Untuk memutuskan
langkah sebagai berikut : kesimpulan, maka di gunakan p value
1. Melakukan edit data (Editing) yang di bandingkan dengan tingkat
Editing yaitu merupakan pengecekan kesalahan (alpha) yang di gunakan yaitu
kelengkapan untuk memudahkan 5% atau 0.05. apabila P value < 0,05.
pengolahan data. Hal yang perlu di cek di Maka Ho di tolak dan Ha yang di terima
antaranya kelengkapan identitas pengisi, berarti ada hubungan antara variabel
kelengkapan lembaran kuesioner, bebas dengan variabel terikat. Apabila P
kesalahan pengisian, dan kelengkapan value > 0,05 maka Ho di terima dan Ha di
isian sehingga apabila terdapat ketidak tolak yang berarti tidak ada hubungan
sesuaian dapat di lengkapi dengan segera. antara variabel bebas dengan variabel
2. Memberikan kode (Coding) terikat.
Coding adalah suatu usaha memberi kode- Indikator bahwa data tersebut bisa di uji
kode tertentu pada jawaban responden dan dengan menggunakan rumus x2 dengan
memberikan skor (scoring) terdapat item- kriteria hipotesa sebagai berikut :
item yang perlu di beri skor serta memberi a. Jika x2 hitung> x2 tabel maka di tolak
kode terdapat item-item yang tidak di beri Ho dan Hadi terima.
skor. b. Jika x2 hitung < x2 tabel maka Ho di
3. Tabulasi data (Tabulating) terima Ha di tolak.
Tabulating yaitu pengelompokkan data
sesuai dengan variabel yang teliti. Peneliti HASIL
memasukan skor jawaban responden Analisa Univariat
item-item pernyataan kedalam tabel. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
4. Memasukan data (Entry data) Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Tentang
Hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal
kronik di Rumah Sakit Umum Imelda Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pekerja Indonesia Medan Tahun 2019. Karakteristik Agama Responden
No Variabel N % Tabel 5. Distribusi karakteristik responden
1 Laki-Laki 15 41,7
berdasarkan Agama tentang Hubungan
2 Perempuan 21 85,3
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet
Jumlah 36 100
pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah
Berdasarkan table 2 diatas terlihat Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
bahwa mayoritas responden berjenis kelamin Medan Tahun 2019
perempuan sebanyak 21 orang (85,3 %), No Variabel N
sedangkan minioritas responden berjenis 1 Islam 14
kelamin laki-laki sebanyak 15 orang (41,7 2 Kristen 8
%).
3 Khatolik 10
4 budha 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Jumlah 36
Karakteristik Umur Responden
Tabel 3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 5.diatas dapat dilihat
Berdasarkan Umur Tentang Hubungan bahwa mayoritas responden berdasarkan
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet agama islam sebanyak 14 orang (38,9%),
pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah sedangkan minoritas responden berdasarkan
Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia agama budha sebanyak 4 orang (11,1 %).
Medan Tahun 2019.
No Variabel N % Distribusi Frekuensi Berdasarkan
1 30-40 7 19,4 Karakteristik Dukungan Keluarga
2 41-50 8 22,2 Responden
3 51-60 11 30,6 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hubungan
4 61-70 10 27,8 Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Jumlah 36 100 Diet pada pasien gagal ginjal kronik di
Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
bahwa mayoritas responden yang interval Indonesia
usianya 51-60 tahun sebanyak 11 orang (30,6 Medan Tahun 2019 (n=36)
%), sedangkan minioritas responden yang No. Variabel N %
interval usianya 30-40 tahun sebanyak 7 1. Positif 27 75
orang (19,4 %). 2. Negative 9 25
Total 36 100
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dari tabel 6 diketahui bahwa mayoritas
Karakteristik Pendidikan Responden dukungan keluarga positif terhadap pasien
Tabel 4. Distribusi Karakteritik Responden gagal ginjal kronik sebanyak 27 orang (75%)
Berdasarkan Pendidikan Tentang Hubungan dan minoritas dukungan keluarga negatif
dukungan keluarga dengan kepatuhan sebanyak 9 orang (25%).
diet pada pasien gagal ginjal kronik di
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Indonesia Karakteristik Kepatuhan Diet Responden
Medan Tahun 2019. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kepatuhan
No Variabel N % Diet pada pasien gagal ginjal kronik di
1 SD 13 36,1 rumah sakit umum Imelda pekerja Indonesia
2 SMP 11 30,6 medan tahun 2019 (n=36)
3 SMA 10 27,8 No. Variabel N %
4 SARJANA 2 5,6 1. Tidak 29 81
Jumlah 36 100 2. Ya 7 19
Berdasarkan table 4 diatas dapat dilihat Total 36 100
bahwa mayoritas responden berdasarkan Dari tabel 7 diketahui bahwa mayoritas
pendidikan Sd sebanyak 13 orang (36,1%) pasien yang melakukan kepatuhan diet
sedangkan minoritas responden berdasarkan sebanyak 29 orang (81%) dan minoritas
pendidikan Sarjana sebanyak 2 (5,6%) responden dengan tidak melakukan
kepatuhan diet sebanyak 7 orang (19%).
AnalisaBivariat
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada
pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
2019 (n=36).
Kepatuhan Pasien
Dukungan Total p.value df
Keluarga Ya Tidak
F % F % N %
Negatif 24 89 3 11 27 53
Positif 5 11 4 44 9 47 0,029 1
Frekuensi (n) 29 100 7 100 36 100
Berdasarkan tabel 8 menunjukan bahwa (0,05) dan df=1 diperoleh hasil p.value
dari 36 responden dengan dukungan keluarga =0,029 dimana sigᾳ (0,029 ˂ 0,05) dihitung
negatif sebanyak 24 responden (89%) dengan uji chi-aquer yang di akukan derajat
kepatuhan pasien tidak sebayak 3 responden kepercayaan 2 diperoleh hasil x 2 hitung =
(11%) sedangkan sebagian besar responden 4.788 dan nilai x2 tabel= 4,602 artinya Ho di
dengan dukungan keluarga positif sebanyak tolah dan Ha di terima maka dapat diketahui
5 responden (11%) dengan kepatuhan pasien ada hubungan dukungan keluarga dengan
tidak sebanyak 4 responden (44%). kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal
Hasil pengujian hipotesis untuk melihat kronik di rumah sakit umum Imelda pekerja
hubungan antara variabel X dan variabel Y Indonesia medan tahun 2019.
adalah dengan taraf signifikan (ᾳ)= 5% Hasil Penelitian ini sejalan dengan
(0,05) dan df=1 diperoleh hasil p.value penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
=0,029 dimana sig˂ᾳ (0,029 ˂ 0,05) di Anggini. Dalam penelitianya yang dilakukan
hitung uji chi-aquer yang dilakukan derajat pada pasien gagal ginjal yang berobat ke poli
kepercayaan 2 diperoleh hasil x 2 hitung = penyakit dalam RSU Cibabat di dapatkan
4.788 dan nilai x2 tabel = 4,602 artinya Ho hasil ada hubungan antara keluarga dengan
ditolak dan Ha diterima maka dapat diketahui kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam
ada hubungan dukungan keluarga terhadap melakukan diet ditinjau dari dukungan sosial
kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam keluarga dalam melaksanakan program diet
melakukan diet di rumah sakit umum Imelda dengan taraf signifikan 0,0001 dan koefisien
pekerja Indonesia medan tahun 2019. korelasi sebesar 0,603.
Selain itu, ada pula penelitian yang
PEMBAHASAN dilakukan oleh Nainggolan (2010, h.1-10)
Berdasarkan tabel distribusi sebelumnya yang dilakukan pada penderita hipertensi
menjelaskan tentang hubungan dukungan diruang poliklinik RSUD Tugurejo Semarang
keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien yang menunjukan adanya hubungan yang
gagal ginjal kronik di rumah sakit umum signifikan antara dukungan sosial keluarga
Imelda pekerja Indonesia medan tahun 2019. dengan kepatuhan diet rendah garam dengan
hasil signifikasi 0,017 dan koefesiensi
Hubungan Dukungan Keluarga dengan korelasi sebesar 0,608. Dalam penelitian ini
Kepatuhan diet pada pasien Gagal Ginjal diketahui bahwa 35,3% pasien gagal ginjal
Kronik kronis tergolong tingkat kepatuhan yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari sedang, 32,4% pasien gagal ginjal kronis
36 responden dengan aspek dukungan tergolong tingkat kepatuhan yang rendah dan
keluarga negatif sebanyak 24 responden 32,4% pasien gagal ginjal kronnis tergolong
(89%) dengan kepatuhan pasien tidak tingkat kepatuhan yang tinggi. Hal ini
sebanyak 3 responden (11%) sedangkan menunjukan bahwa hasil wawancara yang
sebagian besar responden dengan dukungan dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan
keluarga positif sebanyak 5 responden (11%) hasil kategorisasi memiliki hasil yang
dengan kepatuhan pasien tidak sebanyak 4 berbeda.
responden (44%). Hal ini dapat terjadi karena terdapat
Hasil pengujian hipotesis untuk melihat adanya jarak waktu yang lama antara
hubungan antara variabel X dan variabel Y wawancara dengan pengambilan data (10
adalah dengan taraf signifikan (ᾳ) = 5% bulan), selain itu pada saat dilakukan
wawancara peneliti hanya menemui 15 patuh tinggi dikarenakan kurangnya
pasien yang sedang melakukan cuci darah di dukungan keluarga untuk memberikan
ruang hemodialisa RS Telogorejo, sedangkan perhatian terhadap pasien kurang, serta
penelitian ini menggunakan 34 pasien gagal kurangnya informasi yang di dapat keluarga
ginjal kronik yang melakukan cuci darah di untuk mengetahui tindakan terhadap
ruang hemodialisa RS Telogorejo dan pengobatan pasien, keluarga kurang peduli
kemungkinan karena kurang tajamnya dengan kebutuhan dan keinginan yang
wawancara mengenai pasien tersebut yang berkaitan dengan kelancaran program diet.
tergolong kurang patuh banyak atau kurang Kurangnya dukunagn keluarga terhadap
patuh sedikit. Selain itu, hasil dukungan pasien akan berpengaruh langgsung pada
sosial keluarga didalam penelitian ini kepatuhan diet. Sehingga hal ini beresiko
diketahui 70,6% pasien gagal ginjal kronik terhadap kesehatan dan dapat berakibat
mendapatkan dukungan sosial keluarga yang buruk terhadap kondisi pasien. Berdasarkan
sedang , 20,6% pasien gagal ginjal kronik hal tersebut diharapkan kepada pihak tenaga
mendapatkan dukungan sosial keluarga yang kesehatan agar terus meningkatkan
besar dan 8,8% pasien gagal ginjal kronik pemberian informasi tentang pentingnya
mendapatkan dukungan sosial yang kecil. dukungan keluarga bagi kepatuhan diet pada
Menurut teori yang dikemukakan oleh pasien gagal ginjal kronik dalam melakukan
Taylor, Lilis dan Le Mone nilai dari diet.
keyakinan agama tidak dapat dengan mudan
dievaluasi.Walaupun demikian pengaruh KESIMPULAN
keyakinan tersebut dapat diamati oleh tenaga Kurangnya dukungan keluarga dengan
kesehatan dengan mengetahui bahwa pasien akan berpengaruh langsung pada
individu cendrung dapat menahan distress kepatuhan diet. Sehinngga hal ini beresiko
fisik yang luar biasa karena mempunyai terhadap kesehatan dan dapat berakibat
keyakinan yang kuat. Klien akan mengikuti buruk terhadap kondisi pasien. Semakin baik
semua proses penyembuhan yang dukungan keluarga yang dimiliki pasien,
memerlukan upaya yang luar biasa, karena maka semakin patuh pasien dalam menjalani
keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan dietnya.
berhasil. Sejalan dengan teori yang
dikemukakan di atas peneliti berpendapat DAFTAR PUSTAKA
bahwa hal ini terjadi karena perawat Arikunto.(2013). Prosedur penelitian dan
memiliki peran utama untuk memberikan pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
pelayanan dalam memenuhi kebutuhan Cipta.
spiritual pasien berupa pelayanan kesehatan Bakri, meria (2014).Asuhan keperawatan
khususnya pelayanan/asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta: Pustaka
yang komprehensif dengan membantu pasien Mahardika.
memenuhi kebutuhan dasar holistik. Menurut Kresnawan, triyani (2012).Menu untuk
teori yang dikemukakan oleh Johnson dan kesehatan ginjal. Yogyakarta: Pustaka
Mortin, Expressive/ mother subtitude role Bunda.
yaitu kegiatan yang bersifat langsung dalam Maglara, evangelia. (2013). Asuhan gizi
menciptakan lingkungan dimana pasien klinik. Jakarta: EGC.
merasa aman, diterima, dilindungi, dirawat Mailani fitri (2017). “Dukungan keluarga
dan didukung oleh perawat itu. Peran ini dengan kepatuhan diet pada pasien
bertujuan untuk menghilangkan kegagalan gagal ginjal kronik yang menjalani
dalam kelompok pelayanan. hemodialisis”.
Sejalan dengan teori yang dikemukakan Manulang, marihot, & Pakpahan, manuntun
di atas maka peneliti berpendapat bahwa (2014). Metodologi penelitian.
dengan penerapan aspek spiritualitas yang Bandung: Cipta Pustaka Media Jakarta:
baik dari perawat telah memberikan Salemba Medika.
pengaruh positif terhadap pemenuhan Nursalam.(2013). Asuhan keperawatan pada
kebutuhan spiritual pasien sehingga pasien dengan gangguan sistem
kebutuhan spiritual pasien terpenuhi. perkemihan. Edisi 3. Jakarta: Selemba
Menurut analisa peneliti yang telah Medika.
diteliti banyaknya responden yang tidak
Nursalam.(2016). Metodologi penelitian ilmu 5(1), 12–19.
keperawatan pendidikan praktis Edisi 3. http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JU
Jakarta: Selemba Medika. RNALKEPERAWATAN/article/view/3
Notoadmojo. (2015). Metodologi penelitian 02/305
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Silaen, H. (2018). PENGARUH
Padila. (2015). Keperawatan keluarga. PEMBERIAN KONSELING DENGAN
Yogyakarta : Nuha Medika. TINGKAT KECEMASAN PADA
Prabowo eko (2016) asuhan keperawatan PASIEN YANG MENJALANI
sistem perkemihan. Yogyakarta: Nuha HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT
Medika. KOTA MEDAN. Jurnal Ilmiah
Harapan, S., & Dkk. (2019). DUKUNGAN Keperawatan Imelda, 4(1), 52–57.
KELUARGA DALAM UPAYA http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JU
MENINGKATKAN KUALITAS RNALKEPERAWATAN/article/view/2
HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL 84/287
KRONIK YANG MENJALANI Savitri ayu yulinda. (2015). “Kepatuhan
HEMODIALISA DI RSU ROYAL pasien gagal ginjal kronik dalam
PRIMA MEDAN TAHUN. melakukan diet di tinjau dari dukungan
Jurnal sosial keluarga spikodimensia :Vol 14
Ilmiah Keperawatan Imelda, 5(2), 137– No 1”.
142. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JU Penelitian. Alfabeta: Bandung.
RNALKEPERAWATAN/article/view/3 Suhar yanto, tato (2016). Asuhan
23/326 keperawatan pada klien dengan
Sagala, D. S. P., & Sitompul, M. R. A. gangguan sistem perkemihan.Esisi 2.
(2019). HUBUNGAN DUKUNGAN Jakarta Timur: Trans info media.
KELUARGA DENGAN AKTIFITAS Utari tri.(2012). “hubungan dukungan
SEHARI-HARI PASIEN GAGAL dengan kualitas hidup pasien gagal
GINJAL KRONIK YANG ginjal kronik yang menjalani terapi
MENGALAMI HEMODIALISA DI heodalisis” (Ners Jurnal Keperawatan
RSU IPI MEDAN TAHUN 2018. Vol. 11, No. 1, Maret 2015).
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda,

Anda mungkin juga menyukai