Anda di halaman 1dari 6

KUIS

TUGAS KMB 2
Dosen Pengampu : Ns. Nia Firdianty, M.Kep

Disusun oleh :

Giska Opyaningsih
019013679

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

PROGSUS B PRODI KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019-2020


NO DIAGNOSA INTERVENSI
1  KATARAK NOC :
1. Ansietas berhubungan 1) Anxiety self-control
dengan 2) Anxiety level coping
perubahan pada status kesehatan Kriteria hasil :
 Klien mampu mengidetifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas.
 Mengidentifikasi,mengungkapkan dan
menunjukkan teknik untuk mengontrl
cemas,vital hygine dalam keadaan normal.
 Postur tubuh,ekspresi wajah,bahasa tubuh
dan tingkat aktifitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan.

NIC :
1) Penurunan kecemasan
 Gunakan pendekatan yang menenangkan.
 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
pelaku pasien.
 Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur.
 Pahami perspektif pasien terhadap situasi
stress.
 Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut.
 Dorong keluarga untuk menemani pasien.
 Lakukan back/neck rub.
 Dengarkan dengan penuh perhatian.
 Identifikasi tingkat kecemasan.
 Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan.
 Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan,ketakutan,persepsi.
 Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi.
 Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan.
2  BPH 1. Retensi urin berhubungan dengan tekanan intra
1. Retensi urin vesika meningkat

Definisi : pengosongan kandung Kriteria hasil:


kemih tidak komplet
1. Residu pasca berkemih > 100-200 ml.
2. Menunjukkan pengosongan kandung kemih
dengan prosedur bersih.
3. Mendiskripsikan prosedur perawatan di rumah.
. (PPNI, 2017, hal. 115) 4. Melaporkan spasme kandung kemih.
5. Mempunyai keseimbangan asupan dan haluaran
Batasan Karakteriksi : 24 jam.
6. Mengosongkan kandung kemih secara tuntas.

Objek (Wilkinson J. M., 2016, hal. 470)

1. Tidak ada haluaran urin. Aktivitas keperawatan


2. Distensi kandung kemih.
3. Urin menetes.
Pengkajian
4. Inkontinensia overlow
5. Residu urine
6. Haluaran urin sering dan 1. Identifikasi dan dokumentasikan pola
sedikit atau tidak ada pengosongan kandung kemih.
2. Perawatan retensi urin.
(Wilkinson J. M., 2016, hal. 469) 3. Pantau drajat distensi kandung kemih melalui
palpasi dan perkusi
Subjek
(Wilkinson J. M., 2016, hal. 470)

1.
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
2. Sering berkemih.
3. Sensasi kandung kemih
penuh 1. Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi
saluran kemih yang harus di laporkan.
(Wilkinson J. M., 2016, hal. 469) 2. Perawatan retensi urin: intruksikan pasien dan
keluarga untuk mencatat haluaran urine bila di
Faktor yang berhubungan: perlukan.(Wilkinson J. M., 2016, hal. 470)

Aktivitas lain
1. Sumbatan
2. Tekanan ureter tinggi
1. Lakukan program pelatihan pengosongan
3. Inhibisi arkus reflek
kandung kemih
4. Spingter yang kuat
2. Bagi cairan dalm sehari untuk menjamin asupan
(Wilkinson J. M., 2016, hal. 469) yang adekuat tanpa menyebabkan kandung kemih
overdistensi (Wilkinson J. M., 2016, hal. 470)

  Aktivitas kolaborativ

1. Rujuk ke perawat terapi enterestoma untuk


instruksi kateterisasi intermiten mandiri
menggunakan prosedur setiap 4-6jam saat terjaga
2. Perawatan retensi urin: rujuk pada sepesialis
kontinensia urin jika di perlukan.(Wilkinson J. M.,
2016, hal. 470)
3. Nyeri akut berhubungan karena adanya
sensitifitas yang meningkat.

Kriteria hasil

1. Memperlihatkan teknik relaksasi secara


individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan.
2. Mempertahankan tingkat nyeri pada atau kurang
denganskala 0-10
3. Menggunakan tindakan meredakan nyeri dengan
analgesik dan non-analgesik secara tepatmelaporkan
kesejahteraan fisik dan psikologis.

3  GGK
1. Termoregulasi tidak efektif Penyebab: penurunan kapasitas kandung kemih

(Wilkinson, 2017)  Gejala dan Tanda Mayor:


 Subjektif: desakan berkemih (urgensi), urin
menetes (dribbling), sering buang air kecil,
nocturia.
 Objektif: distensi kandung kemih, berkemih tidak
tuntas, volume residu urin meningkat.
 Gejala dan Tanda Manor:
 Subjektif: –
 Objektif: –

Kondisi klinis Terkait: infeksi ginjal dan saluran kemih,


hiperglikemia, trauma, kanker,
cedera/tumor/infeksi/medulla spinalis, neuropati
diabetikum, neuropati alkoholik.

Intervensi
 Gangguan eliminasi urin
Tujuan: menunjukan eliminasi urin, yang
dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan 1-
5: selalu, sering, kadang-kadang, jarang, atau
tidak mengalami gangguan):
 Pola eliminasi
 Pola mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
 Mengenali urgensi
 Kriteria hasil
 Kontinensia urine
 Menunjukan pengetahuan yang adekuat tentang
obat yang mempengaruhi fungsi perkemihan

1. Eliminasi tidak terganggu:


 Bau, jumlah dan warna urine dalam rentang yang
diharapkan
 Tidak ada hematuria
 Pengeluaran urine tanpa nyeri, kesulitan diawal
berkemih, atau urgensi
 BUN, kreatinin serum dan berat jenis urine dalam
batas normal
 Protein, glukosa, keton, pH, dan elektrolit urine
batas normal.
 Intervensi NIC
1. Latihan otot panggul: menguatkan dan melatih
otot levator ani dan orogenital melalui kontraksi
volunteer dan berulang untuk menurunkan
inkontinensia urine jenis stress, urgensi, atau
campuran.
2. Berkemih tepat waktu: meningkatkan kontinensia
urine dengan diingatkan secara verbal pada waktu
tertentu untuk berkemih dan umpan balik social
yang positif demi keberhasilan eliminasi.
3. Kateterisasi urine: memasang kateter kedalam
kandung kemih untuk drainase urine sementara
atau permanen.
4. Aktifitas keperawatan

Pengkajian:

 Manajemen eliminasi urine (NIC):


1. Pantau eliminasi urine, meliputi
frekuensi, konsistensi, bau, volume,
dan warn ajika perlu.
2. Kumpulkan specimen urine porsi
tengah untuk urinalisis jika perlu.
3.
Penyuluhan untuk pasien/keluarga

 Manajemen eliminasi (NIC):


1. Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala
infeksi saluran kemih.
2. Instruksikan pasien dan keluarga untuk
mencatat haluaran urine, bila diperlukan.
3. Instruksikan pasien untuk berespon segera
terhadap kebutuhan eliminasi, jika perlu.
4. Ajarkan pasien untuk minum 200 ml cairan
pada saat makan, diantara waktu makan, dan
diawal petang.

Aktivitas kolaboratif

 Manajemen eliminasi urine (NIC):

1). Rujuk ke dokter jika terdapat tanda dan gejala infeksi


saluran kemih.

Anda mungkin juga menyukai