Disusun Oleh:
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Tujuan pembuatan SAP ini supaya ibu dan keluarga mampu Mengatasi
Kejang Demam Pada Balita
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Mampu menjelaskan pengertian kejang demam
b. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya kejang demam
c. Mampu menjelaskan tanda dan gejala dari kejang demam
d. Mampu menjelaskan cara pencegahan terhadap kejang demam
e.
B. Materi
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
Leaflet/ lembar balik
E. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
F. Evaluasi
1. Standar Evaluasi
a. Peserta dapat menyebutkan pengertian kejang demam pada balita
b. Peserta dapat menyebutkan penyebab kejang demam pada balita
c. Peserta dapat menyebutkan tanda gejala demam pada balita
2. Pertanyaan Evaluasi
a. Sebutkan pengertian kejang demam pada balita
d. Jelaskan penyebab kejang demam pada balita
b. Sebutkan tanda gejala demam pada balita
G. Sumber Kepustakaan
Depkes RI. 1989. Perawatan Bayi Dan Anak. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan
Tenaga
Kesehatan.
Hidayat, aziz alimun. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta :
Salemba
Lumbantobing, SM. 1989. Penatalaksanaan Muthakhir Kejang Pada Anak.
Jakarta : FKUI
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta : EGC
Sachann, M Rossa. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC
Suriadi, dkk. 2001. Askep Pada Anak. Jakarta : PT. Fajar Interpratama
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2000. Buku Kuliah Dua Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta : Percetakan Info Medika Jakarta
KEJANG DEMAM PADA BALITA
A. PENGERTIAN
Kejang demam atau febrile convusion ialah bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38’c) yang disebabkan oleh
proses ekstrakranium.(Ngastiyah, 2005). Kejang demam merupakan kelainan
neurologis yang paling sering dijumpai pada anak, terutama pada golongan
anak pada umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3% dari yang berumur
dibawah 5 tahun pernah menderita kejang demam. Pada percobaan binatang,
suhu yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya bangkitan kejang.
Kejang demam menurut Putri & Baidul (2009) adalah kejang yang terjadi
pada saat bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat.
Tidak ada nilai ambang batas suhu yang dapat menimbulkan terjadinya kejang
demam. Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan
kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki atau justru disertai dengan
kekakuan tubuhnya. Jadi kejang demam merupakan akibat dari pembebasan
istrik yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan
serangan tiba-tiba, terjadi gangguan kesadaran ringan, aktifitas motorik atau
gangguan fenomena sensori. (Doenges, 2000).
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan Demam Kejang, yaitu :
1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Hemiparese
1. Pada saat anak demam, ukur dengan termometer, bila suhu tubuh anak
diatas 37,5 C , segera beri obat penurun panas yang mengandung
parasetamol.
3. Pindahkan benda – benda keras atau tajam yang berada dekat anak untuk
mencegah cedera bila anak sedang kejang.
5. Bila kejang terjadi, dapat diberikan obat diazepam rectal yang dimasukkan
ke dubur.
7. Segera bawa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan lebih
lanjut. Jangan terpaku hanya pada lamanya kejang dan usahakan untuk
mencari dokter atau klinik yang terdekat dengan rumah untuk menghindari
resiko yang lebih berbahaya akibat terlambat mendapat pertolongan
pertama.
- Catat lamanya kejang, kalau lebih dari 5 menit segera antar ke Rumah
Sakit
( ) ( )
NIP. NPM.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
( )
CHEK LIST PENILAIAN PENYULUHAN KESEHATAN
Nama Mahasiswa : …………………………………………………………..
NPM : …………………………………………………………..
Tempat Penyuluhan : …………………………………………………………..
No Indikator Nilai Keterangan
0 1 2 3 4
Tehnik Penyuluhan
JUMLAH NILAI