Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

1. Tempat penelitian

Tempat atau lokasi penelitian yang dipilih sebagai objek penelitian

ini adalah Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi NTB dengan

pertimbangan

a. Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi NTB sebagai pusat

rujukan khusus gangguan jiwa yang menampung kasus

skizofrenia.

b. Belum pernah dilakukan penelitian serupa di Rumah Sakit Jiwa

Mutiara Sukma Provinsi NTB tentang Pengaruh Terapi

Relaksasi Progresif Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku

Kekerasan Pada Klien Perilaku Kekerasan.

c. Masih rendahnya pelaksanaan kegiatan Terapi Relaksasi

Progresif yang dilakukan di ruang rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa

Mutiara Sukma Provinsi NTB, kegiatan ini dilakukan sebulan

sekali akan tetapi efek yang diakibatkan oleh Relaksasi

Progresif tersebut tidak pernah dievaluasi.

46
47

d. Jumlah klien perilaku kekerasan di ruang rawat inap pada

tahun 2017 sebanyak Melati 43 orang, Dahlia 32 orang,

Angsoka 19 orang, Flamboyan 35 orang.

2. Waktu penelitian

a. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan

April .

b. Penyusunan Skripsi ini dilakukan Dari Minggu ke 2 bulan April.

Sampai Minggu pertama Bulan Juni.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Pre Experimental dimana

pengertiannya menurut Arikunto (2010) adalah suatu eksperimen

yang belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang

dapat dikatakan ilmiah. Adapun design penelitian yang digunakan

adalah dengan One Group Pre-test dan Post-test. Karena peneliti

akan melakukan observasi 2 kali yaitu sebelum dan sesudah

intervensi. Observasi yang dilakukan sebelum intervensi disebut Pre-

test sedangkan observasi yang dilakukan sesudah intervensi disebut

Post-test.

Tabel 7. Rancangan Penelitian

Pre-test Perlakuan Post-test


O1 X O2

Keterangan :
48

O1 : Kemampuan mengontrol Perilaku Kekerasan sebelum

diberikan Terapi Relaksasi Progresif

O2 : Kemampuan mengontrol Perilaku Kekerasan setelah

diberikan Terapi Relaksasi Progresif

X : Intervensi (diberikan Terapi Relaksasi Progresif yang

terdiri dari 1 sesi)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti (Notoadmojo,2010).

Populasi dari penelitian ini adalah klien skizofrenia dengan

masalah gangguan perilaku kekerasan yang Rawat Inap di Rumah

Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi NTB.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan mewakili seluruh

populasi ( Notoadmojo,2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah klien yang mengalami

gangguan perilaku kekerasan yang Rawat Inap di Rumah Sakit

Jiwa Provinsi NTB yang memenuhi kriteria yang ditetapkan.

a. Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi

dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008).

Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau


49

tehnik tertentu , sehingga sampel tersebut mungkin mewakili

populasinya. Dalam penelitian ini, tehnik penentuan sampel

yang akan digunakan peneliti adalah Purposive Sampling, yaitu

tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai

yang dikehendaki peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat

populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmojo,2010)

Tehnik ini biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan, misalnya alasan waktu, tenaga dan dana

sehingga tidak bisa mengambil sampel yang besar dan jauh,

namun tetap harus memenuhi syarat-syarat atau kriteria

tertentu (Arikunto,2010). Adapun kriteria inklusi dan eksklusi

dari penelitian ini adalah :

1) Krtieria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik objek penelitian dari

suatu sampel target yang akan diteliti (Nursalam, 2008).

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a) Sudah tidak terlalu gelisah, agresif, incoherent dan

waham yang tidak terlalu berat sehingga dapat kooperatif

dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi.

b) Klien sudah mengenal perilaku kekerasan

2) Kriteria eksklusi

Kriteia eksklusi adalah menghilangkan atau

mengeluarkan objek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi


50

karena berbagai sebab (Nursalam, 2008). Adapun kriteria

ekslusi dalam penelitian ini adalah :

a) Psikopat dan sosiopat

b) Selalu diam dan autistic

c) Delusi yang tidak terkontrol

d) Klien yang mudah bosan

e) Klien rehabilitasi ambulatori yang tidak termasuk psikosis

berat, tidak menunjukan gejala regresi, ilusi yang berat dan

orang-orang yang dengan kepribadian schiozoid serta

neurotik

f) Klien dengan ego psiko patologi berat yang menyebabkan

psikotik kronik sehingga menyebabkan toleransi terhadap

kecemasan dan adaptasi yang kurang

g) Klien yang belum mengenal perilaku kekerasan yang

dialaminya

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010)

a. Variabel Independent (bebas)


51

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependent atau terikat (Sugiyono,2010)

Variabel independent dalam penelitian ini adalah Terapi

Relaksasi Progresif.

b. Variabel Dependent (terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010)

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan

mengontrol perilaku kekerasan.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut, dapat diamati

artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang

kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2008)

Adapun Definisi operasional dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 8 : Definisi operasional tentang pengaruh terapi relaksasi progresif


terhadap kemampuan mengontrol perilaku kekerasan pada
klien perilaku kekerasan
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Hasil Uji
Operasional Ukur
1 2 3 4 5 6 7
Independent Suatu tindakan Prosedur Pedoman
Terapi keperawatan yang relaksasi pelaksanaan - - -
Relaksasi dilakukan oleh progresif terapi
Progresif perawat pada -Anjurkan relaksasi
52

sekelompok klien klien mencari progresif


yang mempunyai posisi yang
masalah yang nyaman dan
sama yaitu ciptakan
gangguan perilaku suasana
kekerasan yang lingkungan
sudah mengenal yang nyaman
perilaku -Kepalkan
kekerasanya kedua telapak
1
2 3 4 5 6 7
namun belum tangan,
dapat kencangkan
mengontrolnya bisep dan
lengan bawah
selama 5
sampai 7detik
-Kerutkan dahi
keatas pada
saat yang
sama tekan
kepala sejauh
mungkin
kebelakang
-Kerutkan otot
muka seperti
cemberut,
mata
berkedip, bibir
dimonyongkan
kedepan
-Lengkungkan
punggung
kebelakang
sambil
menarik
napas dalam,
-Tarik kaki
dan ibu jari
kebelakang
mengarah
kemuka, lipat
ibu jari secara
serentak,
kencangkan
betis, paha,
pantat selama
5 sampai 7
detik.

Dependent Kemampuan klien Tingkat Pedoman Ordinal Mampu: Wilcoxon


Kemampuan dalam mengontrol kemampuan observasi 1-3 Signed
mengontrol perilaku mengontrol Rank
perilaku kekerasan secara perilaku Cukup Test
kekerasan terapi relaksasi kekerasan mampu:
progresif secara terapi 4-7
relaksasi
progresi Tidak
mampu:
8-10
53

F. Data Yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua
kelompok yaitu data primer dan data sekunder

1. Data primer

Data primer adalah sumber data yang secara langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008).

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

sebelum dilakukan terapi relaksasi progresif

b. Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

sesudah diberikan terapi relaksasi progresif

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiono, 2008).

Adapun data sekunder dalam penelitian ini meliputi gambaran

umum tentang lokasi penelitian di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB

dan data jumlah klien perilaku kekerasan yang di Rawat Inap di

Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.

G. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.

setelah mendapat izin penelitian, peneliti melapor pada setiap Kepala

Ruangan. Setelah mendapatkan izin penelitian, selanjutnya peneliti akan


54

melakukan pendekatan dengan klien sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Adapun cara pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Adapun cara pengumpulan data primer sebagai berikut:

a. Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

sebelum dilakukan terapi relaksasi progresif dengan cara

observasi

b. Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

sesudah diberikan terapi relaksasi progresif dengan cara

observasi

2. Data Sekunder

Data sekunder meliputi gambaran umum lokasi penelitian di

Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB didapatkan melalui bagian

penelusuran data di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB dan data

jumlah klien Skizofrenia yang mengalami perilaku kekerasan.

H. Cara Pengolahan Data

1. Data Primer

a. Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

klien sebelum diberikan terapi relaksasi progresif akan diolah

secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi

dimana penilaiannya jika setiap kemampuan yang dilakukan

diberi nilai 1, dan kemampuan yang tidak dilakukan diberi nilai 0

dan penilaiannya jika klien dapat melakukan kemampuan 1-3


55

maka dikatakan mampu, jika klien dapat melakukan 4-7 maka

dikatakan cukup mampu, jika klien dapat melakukan 8-10 maka

dikatakan tidak mampu.

b. Data mengenai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan

klien sesudah diberikan terapi relaksasi progresif akan diolah

secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi

dimana penilaiannya jika setiap kemampuan yang dilakukan

diberi nilai 1, dan kemampuan yang tidak dilakukan diberi nilai 0

dan penilaiannya jika klien dapat melakukan 1-3 maka

dikatakan mampu, jika klien dapat melakukan 4-7 maka

dikatakan cukup mampu, jika klien dapat melakukan 8-10 maka

dikatakan tidak mampu.

2. Data Sekunder

Data sekunder meliputi gambaran umum lokasi penelitian di

Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB dan data jumlah klien perilaku

kekerasan akan diolah secara deskriptif dan disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi.

I. Cara Analisa Data

Data Pengaruh Terapi Relaksasi Progresif Terhadap

Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan Pada Klien Perilaku

Kekerasan akan dianalisis secara inferensial menggunakan Wilcoxon

Signed Rank Test dengan bantuan SPSS For Windows Rlease 16.5

untuk membandingkan data sebelum dan sesudah dilakukan Terapi


56

relaksasi progresif dengan Signifikansi p ≤ 0.05 dan tingkat

kepercayaan 95%. Bila hasil perhitungan p ≤ 0.05 berarti Ho di tolak,

artinya ada Pengaruh Terapi Relaksasi Progresif Terhadap

Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan Pada Klien Perilaku

Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.

Anda mungkin juga menyukai