Anda di halaman 1dari 3

5/11/2023

Deskripsi Penelitian
A. Tujuan
Efficacy and durability of cognitive behavior Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas terapi perilaku
therapy in managing hallucination in patients kognitif dalam mengelola halusinasi pada pasien dengan skizofrenia dan
with schizophrenia untuk mengevaluasi generalisabilitas dan keberlanjutan hasil terapi.
BY Rangga Adhitya Rosman (218110071) B. Design penelitian
Jenis penelitiannya adalah eksperimen kuantitatif dengan design study
asesmen pre test dan post test dengan kelompok eksperimen dan kontrol
C. Teknik Sampling
based on the purposive sampling technique

lanjutan lanjutan
D. Sampel Sampel yang terdiri dari 40 pasien (20 untuk kelompok eksperimental
dan 20 lainnya untuk kelompok kontrol) yang menderita skizofrenia
Subjek penelitian adalah pasien dari department of Ranchi Institute dengan gejala inti halusinasi dan delusi yang sedang menjalani
of Neuro-Psychiatry and Allied Sciences (RINPAS), Kanke, Ranchi, a pengobatan.
tertiary care psychiatric hospital. Studi dimulai setelah disetujui
oleg Institutional Ethical Committee of RINPAS, Ranchi. Tiap pasien
diberikan informed consent sebelum studi dilakukan.

Lanjutan lanjutan
Kriteria inklusi: Setelah penilaian awal, program cognitive behavioral therapy
1.Pasien yang didiagnosis dengan skizofrenia dan mengalami halusinasi disesuaikan untuk kelompok eksperimental, dan pasien dari kedua
auditori. kelompok tersebut dinilai ulang setelah selesai menjalani pengobatan.
2.Pasien pria dalam rentang usia 20-50 tahun. Data tindak lanjut untuk melihat keberlanjutan program diambil dari
3.Pasien yang memberikan persetujuan informasi. semua pasien dalam kelompok eksperimental dan kontrol.
4.Pasien dengan tingkat pendidikan setidaknya tingkat dasar.

1
5/11/2023

lanjutan lanjutan
E. Instrumen Penelitian F. Intervensi
Sampel ini dipilih dan dipasangkan berdasarkan variabel sosiodemografi dan klinis Intervensi dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama adalah tahap penilaian
yang sama. Untuk variabel klinis, digunakan asesmen dan tahap informatif. sesi kedua adalah modifikasi
a. Psychotic Symptom Rating Scale, (PSYRATS) adalah skala penilaian yang keyakina/persepsi maladaptif pasien mengenai deusi dan halusinasi serta
dikembangkan oleh Haddock et al. Skala ini dikembangkan untuk mengenali
kompleksitas halusinasi dan delusi. Skala ini juga mengukur tingkat keparahan penerapan teknik yang sesuai untuk mengurangi gejala tersebut, tergantung
gejala-gejala tersebut. Terdiri dari dua set skala, satu untuk halusinasi auditori dan pada kesesuaian dengan pasien sesi yang dilakukan 16-20 sesi.
yang kedua untuk delusi. Tahap asesmen - Membutuhkan antara 1 hingga 3 sesi, termasuk:
b. Scale for the Assessment of Positive Symptoms. (SAPS) adalah skala dengan 34 Pemeriksaan status mental yang mendetail dan penggunaan skala penilaian.
item, yang dikembangkan oleh Andreasen, untuk penilaian gejala positif yang
terjadi pada individu dengan skizofrenia, termasuk perilaku aneh, waham, Penilaian perilaku kognitif terhadap halusinasi, yang mengevaluasi frekuensi
gangguan pikiran formal positif, dan halusinasi. Cara penggunaan SAPS adalah dan durasi suara, konten suara, strategi penanganan, karakteristik fisik dan
melalui wawancara klinis umum, yang dikombinasikan dengan beberapa
pertanyaan standar. asal suara, serta keyakinan dan atribusi seseorang terhadap suara-suara
tersebut.

lanjutan Lanjutan
Sesi 2 intervensi terhadap halusinasi: Teknik distraksi
• Menjelaskan secara jelas sifat sebenarnya dari suara-suara tersebut dan gejala
terkait lainnya. Ini adalah strategi kognitif yang sangat dasar yang didasarkan pada konsep
• Bekerja pada atribusi ulang dengan penjelasan orang tentang mendengar suara, bahwa kita hanya dapat memusatkan perhatian pada satu hal pada satu
dan mengujinya. waktu, sehingga jika kita fokus pada sesuatu yang netral atau
• Bersama-sama menghasilkan penjelasan alternatif lainnya dan menyenangkan, kita akan menghindari terperangkap dalam pikiran dan
mengujinya.Menggunakan jurnal suara untuk mengeksplorasi pemicu dan dorongan negatif. Teknik distraksi mencakup berbagai strategi; misalnya:
fluktuasi dalam pengalaman mendengar suara. Melakukan perubahan lingkungan mengumandangkan satu nada, membaca dengan suara keras, tugas
yang sederhana jika diperlukan. aritmetika, tugas mental, berbicara dengan orang lain, mengatakan
• Secara sistematis memulai kerja dengan strategi penanganan untuk mengurangi "berhenti" dan menyebutkan objek-objek, mengatakan "berhenti" dan "pergi
halusinasi auditori. menjauh," setiap aktivitas yang mengalihkan perhatian dari suara-suara
• Bekerja untuk mengurangi pemicu afektif terkait (kemarahan, frustrasi, dapat dianggap sebagai teknik distraksi. Terapis menggunakan teknik-teknik
kecemasan). Menjelaskan skema yang terkait, dan berusaha mengubah skema tersebut sesuai dengan minat pasien.
disfungsional yang mempertahankan halusinasi.

lanjutan Lanjutan
Teknik Fokus dan Paparan G. Prosedur
Teknik-teknik ini melibatkan mengizinkan suara tetap ada dan bersantai Informasi tentang variabel sosiodemografi dan detail klinis dikumpulkan
menggunakan lembar data sosiodemografi dan klinis dari sampel yang dipilih
bersamanya. Membantu klien untuk terpapar dengan konten suara, berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. PSYRATS dan SAPS diberikan untuk menilai
untuk mengurangi kecemasan yang terkait. Strategi-strategi tersebut tingkat keparahan halusinasi. Skala GAF diberikan untuk menilai tingkat fungsi pada
pada dasarnya melibatkan individu dalam memantau atau mencatat saat penilaian. Sampel yang terpilih sebanyak 40 pasien kemudian dibagi secara
acak menjadi dua kelompok dengan masing-masing terdiri dari 20 pasien.
karakteristik atau konten suara. Hal ini dapat mengurangi kecemasan Kelompok pertama, yaitu kelompok eksperimental, diberikan pengobatan perilaku
yang terkait dengan suara, dan menyampaikan kepada kesadaran kognitif bersamaan dengan pengobatan biasa, sedangkan kelompok kedua, yaitu
kelompok kontrol, hanya mendapatkan pengobatan biasa tanpa intervensi. Teknik-
pasien bahwa ada fluktuasi dalam keparahan suara. Ini juga membantu teknik terapi perilaku kognitif digunakan dengan durasi sekitar 25-30 sesi dengan
pasien mengidentifikasi afek yang terkait dengan suara dan respons durasi sekitar 1 jam setiap sesi. Program perilaku kognitif disesuaikan dengan
yang timbul sebagai akibat dari suara tersebut. Gejala kemudian kebutuhan pasien. Pasien dari kedua kelompok tersebut dinilai ulang setelah
menyelesaikan 12 minggu pelatihan. Data tindak lanjut untuk melihat
ditargetkan dengan menggunakan teknik perilaku kognitif tradisional. keberlanjutan program diambil dari semua pasien dalam kelompok intervensi dan
kelompok kontrol yang datang untuk tindak lanjut setelah 12 minggu.

2
5/11/2023

Lanjutan Sumber
E. Hasil Shukla P, Padhi D, Sengar KS, Singh A, Chaudhury S. Efficacy and
Cognitive behavior therapy was found to be effective for the durability of cognitive behavior therapy in managing hallucination
treatment of auditory hallucination in schizophrenia. The in patients with schizophrenia. Ind Psychiatry J. 2021 Jul-
therapeutic gains in all study variables were found to be maintained Dec;30(2):255-264. doi: 10.4103/ipj.ipj_94_20. Epub 2021 Sep 8.
or further improving at follow-up which proves that cognitive PMID: 35017809; PMCID: PMC8709524.
behavior therapy is durable.

Anda mungkin juga menyukai