Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL READING PENELITIAN

PENGARUH TEHNIK DISTRAKSI MENGHARDIK DENGAN


SPIRITUAL TERHADAP HALUSINASI PASIEN

DI SUSUN OLEH:

NINING SAVITRI

62019040043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus 59316 Telp (0291) 437218


BAB I

ANALISA JURNAL

A. Judul Jurnal Keperawatan Jiwa

Pengaruh Tehnik Distraksi Menghardik Dengan Spiritual Terhadap Halusinasi Pasien

1. Peneliti : Nurlaili, Adnil Edwin Nurdin, Dewi Eka Putri


2. Institusi : Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Andalas Padang

B. Tujuan Analisa Jurnal

Analisa jurnal ini ditujukan untuk mendiskusikan Pengaruh Tehnik Distraksi


Menghardik Dengan Spiritual Terhadap Halusinasi Pasien

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan desain “Quasy


Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Penelitian dilakukan terhadap kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh
tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap halusinasi pasien. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April hingga Mei 2019.

Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosa halusinasi pendengaran


yang dirawat inap di ruang intermediate Rumah Sakit Jiwa Aceh. Penentuan sampel
menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 94
responden terdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan 47 responden kelompok kontrol.
Kelompok intervensi diberikan perlakuan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual.
Pemberian terapi tehnik distraksi menghardik dengan spiritual dilakukan sebanyak 1 kali dan
selanjutnya dilakukan pengamatan dan bimbingan bila pasien melakukan tehnik distraksi
tidak sesuai dengan modul maka akan diberikan bimbingan kembali.

Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest dilakukan 1 hari setelah
diberi terapi tehnik distraksi menghardik dengan spiritual. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuisioner karakteristik responden yang terdiri dari umur, jenis kelamin,
pendidikan, lamanya sakit, lamanya dirawat dan frekuensi dirawat. Selain itu juga terdapat
kuisioner penilaian karakteristik halusinasi yang dikembangkan oleh Haddock berupa
Auditory Hallucinations Rating Scale/AHRS.

Adapun kriteria penilaian yang dikembangkan oleh Haddock dengan total nilai 0-44.
Penentuan tingkat atau tahap halusinasi melalui perjumlah skor, yaitu bila skor = 0 berarti
pasien belum berada pada tahap halusinasi, bila skor 1-11 (tahap comforting), bila 12-22
berarti pasien berada pada tahap 2 (tahap comdemning) dan bila skor 23-33 pasien berada
pada tahap 3 (tahap controlling) serta bila skor 34-44 berarti pasien sudah berada pada tahap
4 (tahap conquering). Tehnik analisis data menggunakan analisis data univariat dan bivariat.
Analisis univariat untuk data numerik dilakukan analisis dengan sentral tendensi dan untuk
data kategorik dianalisis distribusi frekuensi. Analisis bivariat menggunakan uji Paired t-tes
dan independent-test.

D. Hasil Penelitian

Evaluasi setelah dilakukan post-test didapatkan 47 pasien yang menerapkan


tehnik distraksi menghardik dengan spiritual mengalami penurunan halusinasi
yang dinilai dari karakteristik frekuensi, durasi, lokasi, kenyaringan, kepercayaan
asal usul suara, jumlah isi suara negatif, tingkat isi suara negatif, jumlah tekanan,
intensitas tekanan, gangguan akibat suara dan kemampuan mengontrol halusinasi.
Tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terbukti mampu menurunkan
halusinasi pasien pada seluruh karakteristik. Evaluasi penurunan halusinasi terjadi
penurunan poin yang bervariasi dimulai dari 2 poin sampai 19 poin. Adanya pengaruh yang
signifikan dari penerapan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap penurunan
halusinasi pasien dengan nilai p value 0,000 yang artinya hipotesis Ha dipenelitian ini
diterima.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keaslian penelitian

Penelitian yang dilaksanakan oleh Nurlaili, Adnil Edwin Nurdin, Dewi Eka Putri
tahun 2019 di Universitas Andalas Padang, Indonesia yang berjudul “Pengaruh Tehnik
Distraksi Menghardik Dengan Spiritual Terhadap Halusinasi Pasien”. Merupakan penelitian
Quasy Experimental.

Metode yang digunakan adalah pendekatan Pre-Post Test With Control Group
Design. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sugiyono (2016) yang
menyatakan bahwa metode pendekatan Pre-Post Test With Control Group Design yaitu
peneliti membagi menjadi dua yaitu kelompok kontrol (pembanding) dan kelompok
intervensi (mendapat terapi spiritual menghardik). Dengan menggunakan design ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama, karena
diambil secara acak dari populasi yang homogen pula.kemudia peneliti membandingkan
kedua kelompok tersebut. Dimana dalam desain ini kedua kelompok terlebih dahulu diberi
tes yang sama sebagai tes akhir. Hasil penelitian dengan desain tersebut dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Alat pengumpul data responden menggunakan kuesioner dari Haddock berupa


Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Tehnik analisis menggunkan analisis
univariat dan bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test.

Hasil penelitian ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap
penurunan halusinasi pasien dengan nilai p value 0,000.

B. Analisa PICO

1. PROBLEM
Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen pre-post test with
control group dengan intervensi tehnik distraksi menghardik dengan spiritual. Sampel
diambil secara random sampling. Besar sampel kelompok intervensi dan kontrol yaitu
94 pasien. Terdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan 47 responden kelompok
kontrol.
2. INTERVENTION
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa
kuesioner penilaian karakteristik halusinasi yang dikembangkan oleh Haddock berupa
Auditory Hallucinations Rating Sacle (AHCS). Pengumpulan data dilakukan dengan
pretest dan posttest 1 hari setelah diberi terapi tehnik distraksi menghardik dengan
spiritual. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner karakteristik responden
yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, lamanya sakit, lamanya dirawat dan
frekuensi dirawat.
3. COMPARATION
Pada kelompok intervensi, responden diberikan perlakuan tehnik distraksi
menghardik dengan spiritual. Pemberian terapi tehnik distraksi menghardik dengan
spiritual dilakukan sebanyak 1 kali dan selanjutnya dilakukan pengamatan dan
bimbingan bila pasien melakukan tehnik distraksi tidak sesuai dengan modul maka
akan diberikan bimbingan kembali.
4. OUTCOME
Hasil penelitian sesudah intervensi halusinasi pasien pada kelompok intervensi
rata-rata menjadi 17.91 dengan skor terendah 10 dan tertinggi 25. Sedangkan pada
kelompok kontrol didapat rata-rata 26.94 dengan skor terendah 22 dan tertinggi 33
dari 11 item pertanyaan (karakteristik halusinasi). Hasil penelitian pada kelompok
intervensi dari analisis kuesioner didapat 47.5% pasien berada pada tahap 2 halusinasi
(tahap condemning).
BAB III

IMPLIKASI KEPERAWATAN

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlaili, Adnil Edwin Nurdin, Dewi Eka
Putri tahun 2019 di Universitas Andalas Padang yang berjudul “Pengaruh Tehnik
Distraksi Menghardik Dengan Spiritual Terhadap Halusinasi Pasien”. Merupakan
penelitian Quasy Eksperimen. Besar sampel kelompok intervensi dan kontrol adalah
94 responden. Metode pengambilan sampel dengan cara random sampling. Alat
pengumpulan data pasien halusinasi menggunakan kuesioner dari Haddock berupa
Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Kelompok intervensi diberikan terapi
distraksi menghardik dengan spiritual sebanyak 1 kali dan selanjutnya dilakukan
pengamatan dan bimbingan bila pasien melakukan tehnik distraksi tidak sesuai
dengan modul maka akan diberikan bimbingan kembali.

Berdasarkan alasan diatas, penggunaan tehnik distraksi menghardik dengan


spiritual terhadap halusinasi pasien dapat dilakukan di RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang karena beberapa alasan yaitu siapapun dapat elatih pelaksanaan terapi
distraksi menghardik dengan spiritual dengan mempelajari SOP pelaksanaan SP 2.
Tehnik distraksi menghardik dengan spiritual mudah dilakukan, jadi tidak
harus dengan expert atau seorang ahli, akan tetapi dapat diadakan pelatihan oleh ahli
sehingga dapat dilakukan di wisma.

Anda mungkin juga menyukai