Anda di halaman 1dari 2

TELAAH JURNAL DENGAN METODE PICO

EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK BIJI MIMBA 10% PADA PENDERITA SKABIES

1. PROBLEM

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Before-after Single Blind Randomized


Clinical Trial. Sampel penelitian sebanyak 40 penderita skabies, terdiri atas 20 orang
kelompok 1 adalah penderita skabies yang mendapat terapi krim ekstrak biji mimba 10% dan
20 orang kelompok 2 adalah penderita skabies yang mendapat terapi krim permetrin 5%.
Sampel penelitian ini adalah semua penderita skabies yang telah didiagnosis secara klinis
yang memenuhi kriteria penerimaan sampel penelitian.

2. INTERVENTION

Seluruh subjek yang telah memenuhi kriteria penelitian diminta mengisi kuesioner
mengenai data pribadi dan riwayat penyakit, dilakukan pemeriksaan mikroskopis
(scrapping), penilaian klinis dan pengambilan gambar lesi kulit dengan menggunakan kamera
digital dan pemeriksaan dermoskopis dilakukan dengan menggunakan alat handyscope yang
disambungkan dengan iphone.

Data diolah menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 12.
Metode statistik yang digunakan adalah perhitungan nilai rerata, simpangan baku, sebaran
frekuensi dan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dan
Mann Whitney Test dengan tingkat kemaknaan p<0,05.

Pada sampel kelompok 1 (kasus) 20 responden diberikan krim ekstrak biji mimba
10% selama 14 hari. Pada sampel kelompok 2 (pembanding) 20 responden diberikan krim
permrtrin 5% selama 14 hari.

3. COMPARISON

Selama pengamatan sebelum dan setelah pemberian krim ekstrak biji mimba 10%
menunjukkan perbedaan yang signifikan dari segi hasil dermoskopinya, ini berarti bahwa
pemberian krim ekstrak biji mimba 10% mampu mengurangi banyaknya tungau setelah
pemberian terapi. Namun pada kelompok yang diterapi dengan permetrin 5% memberikan
hasil pengurangan jumlah tungau yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan pemberian
ekstrak biji mimba 10%.

Perbedaan hasil ini dapat disebabkan karena masih rendahnya kadar ekstrak biji
mimba yang digunakan dalam penelitian ini (10%) sehingga dalam hal efektifitas dan potensi
sebagai anti skabies yang dikandungnya tidak setara dengan kadar anti skabies dalam
permetrin 5%. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Tabassam et al., 2008 yang
menunjukkan efektifitas ointment methanol dengan ekstrak biji mimba 20% terhadap
infestasi sarcoptes scabiei pada domba (Tabassam et al., 2008).

4. OUTCOME

Efektifitas krim ekstrak biji mimba 10% secara kesembuhan klinis untuk terapi
skabies berbeda bermakna dibandingkan dengan krim permetrin 5%. Namun secara
dermoskopis efektifitas krim ekstrak biji mimba 10% untuk terapi skabies tidak berbeda
dibandingkan dengan krim permetrin 5%. Sehingga untuk lebih mengetahui efektifitas krim
ekstrak biji mimba ini sebaiknya dapat dicobakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dan
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampe yang lebih besar dan waktu
pengamatan yang lebih lama sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih akurat untuk
memperkuat hasil penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai