Pemeriksaan THT

HIDUNG
Pemeriksaan Hidung
• Cek apakah pasien dapat bernafas melalui lubang hidung secara
efektif
• Tekan satu lubang hidung dan lihat apakah pasien dapat bernafas
lancar, lalu lakukan pada sisi sebelahnya. Udara seharusnya dapat
dihirup secara sempurna melalui masing-masing lubang hidung
• Untuk melakukan pemeriksaan hidung, kepala pasien diposisikan
sedikit ke belakang. Tekan ujung hidung ke atas dengan ibu jari
tangan kiri, lalu letakkan spekulum ke dalam lubang hidung.
Pemeriksaan Fisik

Hidung dapat dilakukan 3 bagian pemeriksaan :

• Pemeriksaan hidung bagian luar
• Rinoskopi anterior
• Rinoskopi posterior
Alat yang
dibutuhkan
• Lampu kepala
• Spekulum hidung
• Kaca nasofaring
 Inspeksi :
• Cacat bawaan lahir
Pemeriksaan • Cacat yang didapatkan
• Bentuk
Luar Hidung • Pembengkakan
 Palpasi :
• Dorsum nasi : menilai adanya krepitasi,
Pemeriksaan deformitas
• Ala nasi : menilai adanya furunkel
Luar Hidung vestibulum (jika nyeri)
• Regio frontalis : menilai sinus
 Terdiri dari :
1. Pemeriksaan vestibulum

Rinoskopi 2. Pemeriksaan cavum nasi dengan spekulum

Thudichum
Anterior 3. Tes patensi
4. Tes probe
5. Pemeriksaan setelah vasokonstriksi
 • Dengan menggunakan lampu kepala dan
spekulum hidung
• Teknik pemeriksaan:
Rinoskopi • Spekulum hidung dipegang dengan tangan
Anterior kiri
• Spekulum dalam posisi horizontal, tangkai
lateral, mulut medial
• Spekulum dimasukkan ke cavum nasi dalam
keadaan tertutup, setelah berada dalam
cavum nasi, speculum dibuka perlahan
• Spekulum dikeluarkan dengan cara mulut
speculum ditutup 90% lalu dikeluarkan
Rinoskopi Anterior
Perhatikan :
• Warna dari mukosa  kemerahan disebabkan
karena infeksi
• Produksi sekret  kuantitas, warna (jernih jika
reaksi alergi, kekuningan jika infeksi)
• Turbin media dan inferior  polip, alergi,
obstruksi
• Meatus  polip, pus, sekret. Jika ada polip
pada meatus, konfirmasi dengan probe test
• Lakukan pada lubang hidung sebelahnya.
 Concha nasal media
Meatus nasi
media

Concha nasal
inferior
Bulging septum

Meatus nasi
inferior

Airway to nasopharynx
Floor of nasal cavity
 Pemeriksaan awal : bibir, sekitar lubang hidung (krusta),
posisi septum nasi

Pemeriksaan vestibulum : krusta, sekret, bisul

Rinoskopi Perhatikan kulit dan sekitarnya (rambut, kelenjar sebasea).
Ulkus : neoplastik atau infektif
Anterior Ekskoriasi yang disebabkan karena discharge dari hidung
Hal yang
dapat dinilai Pemeriksaan cavum nasi bawah : warna mukosa konka
inferior, bentuk konka, besarnya lumen cavum nasi, lantai
cavum nasi, deviasi septum
 Pemeriksaan cavum nasi atas :
kaput konka media, meatus medius
(pus,polip), mukosa septum, fissure
Rinoskopi olfaktoria
Anterior
Hal yang Pemeriksaan septum nasi :
dapat dinilai nilai adanya deviasi septum,
warna mukosa, ulkus, krusta,
pembuluh darah, perforasi
 Probe test:
• Spray hidung dengan 4% xylocaine.
• Letakkan kapas di ujung probe Jobson’s
Horne.
• Probe tersebut digunakan untuk
menentukan karakteristik dan mobilitas
Probe Test massa.
 Patency test :
• Letakkan tongue depressor di bawah lubang
hidung
• Bandingkan produksi uap yang terbentuk
dari kedua lubang hidung.
• Sehelai kapas juga dapat digunakan untuk
tes patensi lubang hidung.
Patency Test • Hasilnya dibandingkan antara kedua sisi
 • Menggunakan spatel lidah, kaca nasofaring,
lampu kepala
• Teknik pemeriksaan :
• Tangan kanan memegang kaca nasofaring
dan tangan kiri memegang spatel lidah
Rinoskopi • Minta pasien membuka mulut lebar-lebar,
Posterior lalu spatel lidah ditekan pada 2/3 bagian
dorsum lidah
• Kaca nasofaring dimasukkan secara
perlahan hingga terlihat bayangan hidung
bagian belakang
• Minta pasien bernafas melalui hidung
Rinoskopi Posterior
 Pemeriksaan Fungsi Hidung
• Metode kualitatif
• Perhatikan cuping hidung pada
waktu inspirasi dan ekspirasi.
Dengan kaca atau spatel lidah
yang diletakkan di depan lubang
hidung akan ada penyemburan
udara atau bercak pada kaca
atau logam, lalu bandingkan
antara kiri dan kanan.
• Metode kuantitatif
• Menggunakan rhinomanometer
yang dapat mengukur tekanan
pada rongga hidung dan
nasofaring saat inspirasi dan
ekspirasi yang dicatat secara
otomatis.