PENDENGARAN
Gangguan Pendengaran
■ Telinga luar: atresia liang telinga, sumbatan serumen, otitis externa,
osteoma liang telinga, tuli konduktif
Sama dengan
Positif Lateralisasi (-) Normal
pemeriksa
Lateralisasi ke
Negatif Memanjang Tuli konduktif
telinga sakit
Lateralisasi ke Tuli
Positif Memendek
telinga sehat sensorineural
Audiometri
■ Interpretasi audiogram: telinga yang mana, apa jenis tuli, derajat tuli, e.g. telinga kiri
tuli campur sedang
– 0-25 : Normal
■ Prematur
■ BBLR (<2500 gr)
■ Hiperbilirubinemia
■ Asfiksia
■ Tuli akibat prenatal dan perinatal: tuli sensorineural bilateral
dengan derajat tuli berat/sangat berat
Masa Postnatal
■ Timpanometry
■ Play audiometry
■ OAE
■ BERA
Deteksi Dini
■ Anomali kraniofasialis
■ Infeksi intrauterina
Bayi 29 hari-2 th:
■Hiperbilirubinemia
■Trauma kapitis
■1 dari di atas: 10.2x lebih besar, 3 dari di atas: 63x lebih besar, Rawat
NICU: 10x lipat
Gangguan Pendengaran pada
Geriatri
- Tuli SN
- Proses Degenerasi
- Elastisitas - Membran timpani - Degenerasi saraf,
Telinga Luar
Telinga Tengah
Telinga Dalam
jaringan daun menipis & kaku pembuluh darah,
telinga berkurang - Artritis sendi jaringan
- Produksi kelenjar tulang penunjang saraf
sebasea & pendengaran
seruminosa - Atrofi serabut otot
berkurang pendengaran
- Penyusutan - Pengapuran
jaringan lemak tulang rawan
sekitar liang sekitar Tuba
telinga Eustachius
TULI KONDUKTIF GERIATRI
KELAINAN:
■ Berkurangnya elastisitas, bertambah besarnya ukuran pinna
daun telinga
■ Atrofi dan bertambah kakunya liang telinga
■ Penumpukan serumen
■ Membran timpani bertambah tebal & kaku
■ Kekakuan sendi tulang pendengaran
TULI KONDUKTIF GERIATRI
Produksi kelenjar Membran timpani Kaku sendi tulang
serumen berkurang tebal & kaku pendengaran
Serumen prop
Tuli konduktif
TULI SARAF GERIATRI
(PRESBIKUSIS)
DEFINISI
■ Tuli SN frekuensi tinggi (>1000 Hz)
ETIOLOGI
■ Multifaktor (herediter, pola makan, metabolisme,
arteriosklerosis, infeksi, bising)
■ > 60 tahun
■ Pria > wanita
TULI SARAF GERIATRI
(PRESBIKUSIS)
KLASIFIKASI PATOLOGI Audiogram
Metabolik Atrofi stria vaskularis, Penurunan tajam setelah
(34.6%) keseimbangan biokimia 2000 Hz
berkurang
Neural (30.7%) Sel neuron koklea & auditorik Mendatar, penurunan
berkurang secara berangsur
DIAGNOSIS
■ Otoskopik : membran timpani suram
■ Tes penala : tuli SN
■ Audiometri nada murni : tuli saraf nada tinggi, bilateral,
simetris
TULI SARAF GERIATRI (PRESBIKUSIS)
TATALAKSANA
■ Alat bantu dengar
■ Speech therapist: latihan membaca & mendengar
Tuli Mendadak
■ SN
■ 1 telinga
■ Permanen
■ Kerusakan terutama di koklea
DEFINISI
■ Penurunan pendengaran SN 30 dB atau lebih, minimal 3 frekuensi
berturut-turut, < 3 hari
Tuli Mendadak
ETIOLOGI
■ Iskemia koklea (A. auditiva interna=end-artery)
■ Infeksi virus (Parotis, campak, influensa B)
■ Trauma kepala
■ Trauma bising
■ Obat ototoksik
■ Autoimun
■ Penyakit Meniere
■ Neuroma akustik
Tuli Mendadak
GEJALA
■ Mendadak / menahun
■ Menetap / sementara – berulang
■ Unilateral / bilateral
■ Dapat disertai Tinitus & Vertigo
■ Tanda infeksi
Tuli Mendadak
DIAGNOSIS
■ Tes penala, Audiometri nada murni / tutur / impedans, BERA
kesan: Tuli SN
■ CT-scan, MRI menyingkirkan diagnosis
Tuli Mendadak
EVALUASI
Setiap minggu selama 1 bulan
■ Sangat baik : perbaikan > 30 dB pada 5 frekuensi
■ Sembuh : perbaikan < 30 dB pada frekuensi 250,500,2000
Hz dan < 25dB pada frekuensi 4000 Hz
■ Baik : rerata perbaikan 10-30 dB pada 5 frekuensi
■ Perbaikan (-) : perbaikan < 10 dB pada 5 frekuensi
Gangguan Pendengaran Akibat Bising
/ Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
DEFINISI:
■ Gangguan pendengaran akibat terpajan bising yang cukup
keras dalam jangka waktu yang cukup lama.
■ SN
■ Bilateral
Gangguan Pendengaran Akibat Bising
/ Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
GEJALA
■ Kurang pendengaran
■ + tinitus
■ Reaksi Adaptasi
■ Peningkatan ambang dengar sementara
■ Peningkatan ambang dengar menetap
Gangguan Pendengaran Akibat Bising
/ Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
DIAGNOSIS:
■ Anamnesis
– (pernah) bekerja di lingkungan bising
■ Otoskopik
– Normal
■ Tes Penala
– Rinne (+), Weber lateralisasi ke telinga sehat, Schawabach
memendek
■ Audiometri nada murni
– tuli SN pada frekuensi 3000-6000 Hz, notch pada frekuensi 4000 Hz
■ Audiologi khusus
– fenomena rekrutmen (+) = telinga tuli jadi lebih sensitif terhadap
kenaikan intensitas bunyi yang kecil
Gangguan Pendengaran Akibat Bising
/ Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
TATALAKSANA:
■ Pindah tempat kerja
■ Alat pelindung telinga (ear plug, ear muff, helmet)
■ ABD
■ Psikoterapi
PROGNOSIS:
■ Dubia ad malam menetap & tidak dapat diobati
PENCEGAHAN:
■ Redam sumber bunyi
■ Alat pelindung bising
Gangguan Pendengaran
Akibat Obat Ototoksik
MEKANISME:
■ Gangguan fungsional telinga dalam (degenerasi) :
– D. stria vaskularis
– D. sel epitel sensori
– D. sel ganglion
Gangguan Pendengaran
Akibat Obat Ototoksik
GEJALA (secara umum):
■ Tinitus
■ Gg. Pendengaran
■ Vertigo
■ Gg. Keseimbangan
■ Sulit memfiksasikan pandangan
OBAT MACAM GEJALA
Aminoglikosida Streptomisin = Gentamisin > Uni/bilateral, nada tinggi,
Netilmisin > Sisomisin bisa + gg. Vestibular
Ertiromisin Vankomisin, Viomisin, Kurang pendengaran,
Capreomisin, Minosiklin tinitus, tuli SN nada tinggi
bilateral
Loop Diuretics Furosemide, bumetanide, Efek samping minimal, gg.
ethycrynic acid pendengaran ringan
Antiinflamasi Aspirin, salisilat Tuli SN frekuensi tinggi +
tinitus
Antimalaria Kina, Klorokuin Gg. Pendengaran, tinitus
*menembus plasenta
Antitumor CIS Platinum Tuli subjektif, tinitus,
otalgia, gg.
keseimbangan`
Tetes Telinga Tetes mengandung antibiotik Tuli subjektif, otalgia,
gangguan keseimbangan
Gangguan Pendengaran
Akibat Obat Ototoksik
TATALAKSANA:
■ Stop obat penyebab
■ Rehabilitasi, psikoterapi
■ ABD, implan koklea
PENCEGAHAN
■ Pertimbangkan semua detail tentang penggunaan obat-obat
Kelainan Telinga
Microtia dan atresia liang telinga
• 1:7000
• ♀<♂
• kiri < kanan
• uni:bilateral = 3:1
• sindroma kranio facial
Microtia dan atresia liang telinga