(8)
merupakan hasil observasi dan monitoring yang kontinu oleh perawat. Tingkat kesibukan dan
standar perawatan yang tinggi membutuhkan manajemen ICU dan peralatan teknologi tinggi
yang menunjang.(8)
Perawatan Intensif Care Unitmerupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat
perlu untuk di kembangkan di Indonesia yang bertujuan memberikan asuhan bagi pasien
dengan penyakit berat yang potensial reversibel, memberikan asuhan pada pasien yang
memerlukan observasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan
diruang perawatan umum memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial
atau adanya kerusakan organ umumnya paru mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat
dihindari pada pasien-pasien dengan penyakit kritis.
TUJUAN PELAYANAN ICU
Adapun tujuan pelayanan yang dilakukan di ruang Intensive Care Unitantara lain
sebagai berikut :
a. Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya kematian atau cacat.
b. Mencegah terjadinya penyulit
c. Menerima rujukan dari level yang lebih rendah & melakukan rujukan ke level yang
lebih tinggi
d. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien
e. Mengurangi angka kematian pasien kritis dan mempercepat proses penyembuhan
pasien
a. Prioritas 1
Penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan agresif
seperti Gangguan atau gagal nafas akut , Gangguan atau gagal sirkulasi, Gangguan atau
gagal susunan syaraf , Gangguan atau gagal ginjal .
b. Prioritas 2
Pemantauan atau observasi intensif secara ekslusif atas keadaan-keadaan yang dapat
menimbulkan ancaman gangguan pada sistem organ vital Misalnya Observasi intensif
pasca bedah operasi : post
komplikasi, Observasi intensif pasca henti jantung dalam keadaan stabil , dan Observasi
pada pasca bedah dengan penyakit jantung.
c. Prioritas 3
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk
penyembuhan (prognosa jelek). Pasien kelompok ini mugkin memerlukan terapi intensif
untuk mengatasi penyakit akutnya, tetapi tidak dilakukan tindakan invasife Intubasi atau
Resusitasi Kardio Pulmoner. NB : Pasien prioritas 1 harus didahulukan dari pada
prioritas 2 dan 3.
KONTRAINDIKASI MASUK ICU
Kontraindikasi yang mutlak tidak boleh masuk ICU adalah pasien dengan penyakit
yang sangat menular, misalnya gas gangren. Pada prinsipnya pasien yang masuk ICU tidak
boleh ada yang mempunyai riwayat penyakit menular.
TINGKAT PERAWATAN PASIEN SAKIT KRITIS
Tingkat 0
Pasien-pasien stabil yang kebutuhannya dapat dipenuhi oleh perawatan di bangsal
rutin
Tingkat 1
Pasien yang kondisinya berisiko memburuk dan memerlukan observasi klinis secara
kebutuhannya dapat dipenuhi dengan anjuran dan dukungan dari tim perawatan klinis
Tingkat 2 (HCU)
Pasien yang memerlukan pemantauan yang lebih mendetail (missal tekanan darah
arteri invasif, CVP). Bantuan untuk kegagalan sistem organ tunggal, termasuk
berisiko tinggi)
Pasien yang baru pindah dari perawatan tingkat 3
Tingkat 3 (ICU)
Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (intubasi trakea dan ventiasi
mekanis)
Pasien-pasien dengan MOFS (multiple organ failure syndrome)
kepada keluarga.
Pemeriksaan fisik dari seluruh aspek fisiologis dan data demografi minimal 1 kali
sehari.
Observasi dan monitoring rutin EKG, tekanan darah arteri, CVP, tekanan darah a.
pulmonalis, fungsi ginjal, neurologis, fungsi hati, ventilasi mekanis, sedasi dan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
DAFTAR PUSTAKA
Care
Unit.
Available
:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28926/4/Chapter