Identitas Pasien
Nama : Ny. Ranti
Usia : 23 tahun
Pekerjaan : Karyaswasta
Alamat : Adhiyaksa Barat 3 No.5
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Menikah
ANAMNESIS
Keluhan utama: Mual
Riwayat Penyakit Sekarang:
Keluhan mual dirasakan pasien sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan muncul tiba-tiba saat pasien sedang bekerja, dan
dirasakan terus menerus. Keluhan terasa lebih berat saat
sedang bekerja dan masih pasien rasakan ketika istirahat.
Keluhan disertai dengan nyeri di ulu hati dan muntah
apabila makan. Tidak ada muntah berdarah, dan BAB
hitam. Pasien mengakui bahwa nafsu makannya juga
berkurang, 3 hari terakhir pasien hanya mau makan roti
dan makanan lunak seperti bubur saja.Pasien juga
mengakui ada penurunan berat badan sebanyak 1 kg
dalam 3 hari terakhir. Sebelumnya pasien sudah mencoba
meminum obat antasida (mylanta) dan keluhan dapat
berkurang sedikit namun tidak menghilang, dan akan
kembali seperti semula.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Sebelumnya pasien juga pernah merasakan keluhan yang serupa
namun menghilang dengan makan atau mengkonsumsi obat
antasid.
Pasien mengatakan bahwa ibunya juga menderita keluhan yang
sama dan di diagnosis dengan sakit maag.
Saat ini pasien mengakui sedang banyak pikiran, karena
pekerjaannya yang mengharuskan ia bekerja seharian penuh.
Selain itu suami pasien juga sama-sama sibuk sehingga waktu
untuk berkumpul dengan keluarga hanya pada malam hari.
Pasien tidak sedang mengonsumsi obat-obatan atau jamu-jamuan
tertentu, pasien juga tidak merokok ataupun meminum alkohol.
Pasien mengaku senang minum kopi, menurut pasien bila ia tidak
minum kopi maka kepalanya akan terasa berat dan terus
mengantuk saat bekerja.
Pasien juga menyukai makanan yang pedas.
Suami pasien merokok di rumahnya.
Pasien mengaku jarang berolahraga karena sibuk.
Genogram
gastritis
70 th 68 th 65 th 60 th
Ranti, 23 th
A, 27 th Agustus 2011
Ket.
laki-laki meninggal
wanita hipertensi
Bentuk keluarga
Keluarga inti
Tahapan siklus keluarga
Pasangan baru menikah tanpa anak (Stage 1)
Psikodinamika
Pasien merupakan pasangan baru menikah namun belum
dikaruniai anak. Pasien mengaku ingin segera mempunyai
anak. Pasien tinggal berdua dengan suaminya. Baik pasien
maupun suami merupakan karyawan swasta yang bekerja
dari pagi sampai sore hari dan keduanya baru bisa bertemu
saat magrib dan malam hari. Komunikasi antar suami dan istri
baik, namun waktunya terbatas. Pasien mengaku selalu
kelelahan karena pekerjaannya sehingga pasien merasa
kurang maksimal dalam mengurus suami. Pasien mengaku
hubungan dengan suami dan keluarga dari suaminya baik-
baik saja.
APGAR:8
N Pernyataan Selalu/ Sering Kadang- Jarang/ tidak
o (2) kadang/ (0)
Pernah (1)
1. Saya puas karena saya dapat 2
kembali pada keluarga saya jika
saya menghadapi masalah
2. Saya puas dengan cara keluarga 1
saya membahas serta membagi
masalah dengan saya
3. Saya puas bahwa keluarga saya 2
menerima dan mendukung
keinginan saya melaksanakan
kegiatan dan ataupun arah hidup
yang baru
4. Saya puas dengan cara-cara 2
keluarga saya menyatakan rasa
kasih sayang dan menanggapi
emosi.
5. Saya puas dengan cara-cara 1
keluarga saya membagi waktu
bersama
SCREEM
S: pasien bersosialisasi dengan tetangga dan
lingkungan sekitar melalui pengajian
C: pasien hanya mau bercerita pada orang-orang
terdekatnya, tidak pada tetangga
R: Islam. Tidak ada ajaran yang berpengaruh buruk
pada kesehatan pasien.
E: Pasien merasa stabilitas ekonomi dirumahnya
cukup baik karena baik pasien dan suaminya
memiliki pekerjaan yang tetap.
E: pasien mampu menerima informasi tentang
penyakitnya
M: instansi medis terdekat mampu diakses, pasien
memiliki jamkesmas
Faktor Risiko
Orang tua dengan dispepsia
Terpapar asap rokok
Stress
Banyak pikiran yang tidak tersampaikan
Kurang istirahat
Kurang olahraga
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
CM, tampak sakit ringan
Tanda Vital
TD 100/60 mmHg
Nadi 80x/min
Respi 20x/min
Suhu 36.9oC
Gizi
Tinggi 158 cm
Berat 47 kg
BMI : 18,82 kg/m2
Kepala Cor
Konjungtiva tidak Kardiomegali (-)
anemis, sklera tidak Bunyi jantung S1 S2
ikterik murni reguler, murmur (-)
PCH (-) sekret hidung (-) Abdomen
SPO (-) tonsil T1-T1 Datar, lembut
Leher Hepar/Lien tidak teraba,
KGB tidak teraba massa (-)
membesar Nyeri tekan (+) a.r
Thorax epigastrik nyeri lepas (-)
Bentuk/Gerak simetris, Ekstremitas
retraksi (-) CRT < 2 detik, akral
Pulmo hangat
VF ki=ka, VBS ki=ka, Rh
-/- Wh-/-
Diagnosis Banding
Dispepsia organik e.c ulkus peptikum
Dispepsia organik e.c gastritis
Dispepsia fungsional
Pemeriksaan Penunjang
Belum dilakukan pemeriksaan Indikasi endoskopi
penunjang Dilakukan pada pasien “high
risk”
SARAN ○ Usia > 35 th dgn riwayat
perdarahan GIT
Urease breath test dugaan ○ Anorexia
H.pylori ○ Weight loss
Endoskopi ○ Tidak merespon treatment
setelah 7-10 hari
○ Gejala tidak menghilang
setelah 4-6 minggu H2inhibitor
○ >3x setahun
○ Anemia
Low risk
○ < 35 th
○ Ada riwayat makan berlebih,
alkoholik
○ Ada masalah sosial/keluarga
○ Riwayat sehat
Diagnosis Holistik
Aspek Personal Aspek Risiko Internal
Alasan: mual Keluarga dengan
Harapan: bisa hilang turunan gastritis
mualnya sehingga bisa Stress
makan dengan normal Banyak pikiran
lagi. Pola makan tidak
Kekhawatiran: mual teratur, suka minum
tidak menghilang, dan kopi
penyakit berprogresi
menjadi lebih Aspek Risiko
berbahaya. Eksternal
Aspek Klinis Kesibukan pekerjaan
Dispepsia e.c ulkus Kurang berolahraga
peptikum Lingkungan terpapar
asap rokok
Penatalaksanaan
Nonfarmakologis Farmakologis
Pola makan teratur Dari puskesmas
Konseling masalah ○ Ranitidine 2x1
Konseling stress ○ Antasida 2x1
management
Assessment
Riwayat penyakit yang Kapasitas Fungsional : tidak
berhubungan dengan ada disfungsi
masalah gizi Aktivitas fisik: ringan
Dispepsia Analisis asupan makan
Obat-obatan yang biasa Ada perubahan asupan
dikonsumsi makanan
Tidak ada Pemeriksaan Fisik
Riwayat penyakit di keluarga Kehilangan massa lemak (-)
Dispepsia dan hipertensi Kehilangan massa otot (-)
Perubahan berat badan: Edema (-)
Penurunan berat badan dalam 6 Diagnosis status Gizi
bulan terakhir (+) Normal
Perubahan berat badan dalam 2
minggu terakhir: ada penurunan
dan pasien mengeluh ada mual
dan muntah
Keluhan pencernaan yang
menetap lebih dari 2 minggu:
tidak ada perubahan
24 hour recall
Kalori
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat
(kkal)
Bubur 2 gelas 175
Telur ayam rebus 1 butir 95
07.00 Bubur + teh manis
Ayam suwir 1 porsi 50
Air teh+ gula Gula 1 sdt 16
Biskuit marie+ Air biskuit 4 buah 175
13.00
putih Air putih 0
Sari Roti (Coklat) 1 porsi (72g) 280
18.00 Roti+ Air Putih
Air Putih 0
TOTAL KALORI 791
Intervensi Gizi
Total Kebutuhan Kalori: diperoleh dari BEE ±1300
kkal
Komposisi
Protein: 0,8 g/kg x 52 kg = 41,6 g x 4kal/g = 166,4 kkal
Lemak 25% : 325 kkal
Karbohidrat : 1300 – (166,4+325) = 808,6 kkal
Nutrien anjuran: sayur, buah-buahan, air putih
Konsistensi anjuran: lunak
Pengolahan anjuran: dimasak biasa, tidak pedas
Cara pemberian: oral
Frekuensi anjuran: sedikit-sedikit namun sering (5-
6x/hari)
Contoh Menu Makanan
Kalori
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat
(kkal)
Bubur 1 mangkok 175
Ayam suwir 1 porsi 50
07.00 Bubur ayam
Pepaya 1 potong besar 50
Air putih 1 gelas 0
10.00 Cemilan Biskuit Biskuit marie 4 buah 175
Nasi putih ¾ gelas 175
Tahu rebus 2 potong sedang 100
13.00 Nasi tahu terong
Tumis terong 1 porsi 75
Air putih 1 gelas 0
16.00 Cemilan Buah Pisang 1 buah 50
Nasi putih ¾ gelas 175
Nasi martabak telur Telur ayam 1 butir 125
19.00
jamur Jamur ½ cangkir 0
Air putih 1 gelas 0
21.00 Biskuit Biskuit marie 4 buah 175
1. Dispepsia Organik
Dapat dipakai bila penyebabnya sudah jelas.
2. Dispepsia Fungsional
Merupakan dispepsia yang tidak ada kelainan organik
tetapi merupakan kelainan fungsi dari saluran makanan.
contoh: dispepsia dismotilitas
Dyspepsia organik
Yang dapat digolongkan dispepsia organik yaitu:
- Dispepsi tukak (ulcer-like dyspepsia),
- Dispepsi bukan tukak,
- Refluks gastroesofageal,
- Penyakit saluran empedu,
- Karsinoma (lambung, kolon, pancreas),
- Pankreatitis,
- Sindroma malabsorpsi.
ETIOLOGI
A. Dispepsia fungsional atau idiopatik
B. Dispepsia organik
I. Obat-obatan
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), Antibiotik (makrolides,
metronidazole), Besi, KCl, Estrogen, Etanol (alkohol), Kortikosteroid, dll
b. Non-alergi
produk alam : laktosa, sucrosa, galactosa, gluten, kafein, dll.
bahan kimia : monosodium glutamate (vetsin), asam benzoat, nitrit,
nitrat, dll.
III.Kelainan struktural
A. Penyakit oesophagus
Refluks gastroesofageal dengan atau tanpa hernia
Akhalasia
Obstruksi esophagus
D. Penyakit pankreas
Pankreatitis
Karsinoma pankreas
E. Penyakit usus
Malabsorbsi
Obstruksi intestinal intermiten
Sindrom kolon iritatif
Angina abdominal
Karsinoma kolon
V. Lain-lain
Penyakit jantung iskemik
Penyakit kolagen
PATOFISIOLOGI
Abnormalitas motorik gaster
Perubahan sensitivitas gaster
Stres dan faktor psikososial
Gastritis Helicobacter pylori
Kelainan fungsional gastrointestinal
MANIFESTASI KLINIS
Klasifikasi klinis praktis didasarkan atas keluhan/gejala yang dominan, membagi
dispepsia menjadi tiga tipe: