BAB I
DEFINISI
1. Jatuh (Fall)
Hilangnya posisi tegak yang berakibat pada berakhirnya posisi tubuh di lantai,
tanah atau obyek lain seperti mebeler atau tangga ; atau dapat diartikan
perpindahan tubuh ke bawah dan mencapai lantai/tanah atau membentur obyek lain
(kursi, tangga, dsb.) secara tiba-tiba, tidak terkontrol, tidak disengaja, dan tanpa
tujuan.
3. Terpeleset/Tergelincir (Slip)
Hilangnya keseimbangan tubuh sebagai akibat adanya permukaan yang licin yang
tidak mengakibatkan jatuh.
4. Tersandung (Stumble)
BAB II
RUANG LINGKUP
pengenal.
6. Faktor Risiko
a. Faktor ekstrinsik
1) Aktivitas berbahaya
2) Waktu aktivitas
3) Pencahayaan eksternal
4) Clutter
5) Adanya bercak / percikan / genangan / tumpahan cairan
6) Adanya kabel listrik, tali, dsb. yang terjulur
b. Faktor intrinsik
1) Kelemahan otot
2) Gangguan keseimbangan dan berjalan
3) Gangguan penglihatan
4) Gangguan kognitif dan mental
5) Pusing/vertigo
6) Hipotensi postural
7) Incontinence
8) Polifarmasi (penggunaan obat-obatan)
9) Usia
10) Penyakit kronis
7. Kategori pasien resiko jatuh di Rumkital Jala Ammari
a. Patient care related risks (Perawatan Pasien berdasarkan resiko)
b. Medical staff related risks (Staf Dokter berdasarkan resiko)
c. Employee related risks (Pekerja berdasarkan resiko)
d. Property related risks (Kebutuhan fasilitas berdasarkan resiko)
e. Other risks (resiko lain)
8. Tipe Jatuh
a. Tersandung
b. Terpeleset
c. Kolaps
d. Hilang keseimbangan
1) Hemiparese
2) Vertigo Perifer
3) Parkinson
4) Pengaruh obat tertentu
4
5) Usia lanjut
6) Lantai licin
9. Keterlibatan saat jatuh
a. Brankar
b. Tempat tidur
c. Kursi
d. Stretcher
e. Toilet
f. Peralatan terapi
g. Tangga
h. Dibawa/dibantu oleh orang lain
10. Pasien dengan risiko jatuh
Pasien dengan risiko jatuh merupakan indikasi untuk pemasangan gelang pasien
warna kuning, meliputi pasien berikut :
a. Pasien balita anak-anak ( usia < 12 tahun)
b. Pasien lansia (usia > 60 tahun)
c. Pasien kesadaran menurun (GCS < 15)
d. Pasien keterbatasan aktifitas
e. Pasien dengan gangguan penglihatan (visus < 3/60 atau jarak pandang < 3
meter atau tidak dapat menghitung jari dalam jarak 3 meter)
f. Pasien pasca operasi
g. Pasien dengan ketergantungan perlatan medis
h. Pasien dengan gangguan jiwa
i. MFS (Morse Fall Scale)
i. Lingkungan
8
j. Kemampuan beraktifitas
BAB III
TATA LAKSANA
12. Penentuan Asesmen Pasien dengan Risiko Jatuh
Asesmen harus sudah ditetapkan dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sejak
pasien dirawat di Rumah Sakit. Asesmen dilakukan oleh dokter penanggung jawab
pasien (DPJP) dan / atau perawat (minimal penanggung jawab shift / kepala tim)
dengan menentukan skore risiko jatuh berdasarkan Morse Fall Scale.
13. Hal-hal penting yang harus diperhatikan perawat dalam melakukan tindakan
untuk menghindari pasien jatuh :
a. Identifikasi riwayat jatuh
b. Perhatikan adanya defisit sensorik dan motorik
c. Perhatikan gaya berjalan pasien stabil atau tidak
d. Alas kaki yang digunakan apakah berbahan yang licin terhadap lantai ruangan
e. Apakah adanya hipotensi postural
f. Kebingungan menetap/akut
g. Ingin kencing berulang kali (beser)
h. Penyakit neurologis yang mempengaruhi gerak
i. Penyakit kardiovaskuler yang mempengaruhi perfusi dan oksigenasi serebral
j. Gangguan ortopedi atau alat bantu yang mempengaruhi gerak dan keseimbangan
k. Medikasi yang mempengaruhi tekanan darah atau tingkat kesadaran
l. Agitasi (kecenderungan untuk menyerang orang lain/agresivitas), kecemasan yang
meningkat dan emosi yang labil
m. Tidak kooperatif
n. Faktor situasional (baru masuk rumah sakit)
a. Benzodiazepin
b. Prometazin
c. Aminoglikosida
d. Furosemid
e. NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs),terutama indomethacin.
f.Agen sitotoksik, misalnya: cisplatin.
g. Anti kejang (anticonvulsants)
1) Phenytoin
10
2) Carbamazepine
3) Phenobarbital
h. Golongan Opioid
1) Phentanyl
2) Kodein HCL
3) Morfin HCL
4) Morfin Sulfat
5) Petidin HCL
d. Edukasi prilaku pasien yang lebih aman, dengan ember informasi kepada
pasien tentang aktifitas yang boleh dilakukan sendiri dan yang membutuhkan
pendampingan perawat atau keluarga.
e. Pasien dengan risiko jatuh diusahakan ditempatkan dekat dengan nurse
station agar lebih mudah dimonitor aktifitasnya.
f. Jangan meninggalkan pasien sendiri di kamar atau di toilet. Upayakan semua
aktifitas pasien didampingi baik oleh perawat maupun dengan keluarga
g. Pemasangan standar pengaman tempat tidur
Pengaman tempat tidur untuk perawatan pasien yang berisiko jatuh dapat
berupa terali yang terpasang sisi kiri dan kanan sedangkan untuk pasien
anak-anak dengan menggunakan ranjang khusus dengan jarak teralis
pengaman 10 cm.
h. Anjurkan pasien menggunakan bel bila membutukan bantuan.
Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tata cara
penggunaan bel pasien jika pada saat tertentu membutuhkan bantuan
perawat
i. Pemasangan pegangan dinding.
Untuk menghindari resiko jatuh saat mobilitas pasien dari tempat tidur ke
kamar mandi maupun ke tempat lain perlu dipasang pegangan dinding agar
dapat menopang saat pasien mengalami kondisi hilang keseimbangan.
j. Jaga lantai ruangan perawatan dan kamar mandi tidak lincin
Penggunaan lantai ruang perawatan dan kamar mandi harus memenuhi
standar (tidak licin) dan anjurkan pasien menggunakan kaus kaki atau sepatu
yang tidak licin.
k. Desain toilet pasien.
Penggunaan jenis toilet sebaiknya jangan menggunakan toilet jongkok karena
aktifitas BAB/BAK dengan toilet jongkok saat berdiri dan jongkok berpotensi
terjadi jatuh oleh karena hilang keseimbangan dan kelelahan fisik.
l. Desain alat-alat furniture.
Penggunaan tempat tidur yang terlalu tinggi dan penempatan kursi dan meja
pasien yang menghampat mobilitas pasien dapat menyebabkan resiko pasien
jatuh
m. Siapkan alat bantu jalan (kruk, walker) di samping tempat tidur.
Mobilisasi pasien hendaknya menggunakan restrain atau kursi roda sehingga
bila pada saat tertentu terjadi hilang keseimbangan tidak terjatuh
12
17. Daftar Penyakit dan Obat-obat yang Dapat Mempengaruhi Risiko Pasien
Jatuh
Daftar penyakit :
Daftar obat-obat :
l. CTM
m. Amitriptilin
n. Alprazolam
o. Allopurinol
p. Diazepam
q. Ketamin
r. Bupivakain
s. Penitoin
t. Karbamazepin
u. Fenobarbital
v. Furosemid
w. Phentanyl
x. Codein HCL
y. Morfin Sulfat
z. Pethidin HCL
aa. Clispatin
13
BAB IV
DOKUMEN
Pencatatan yang perlu dilakukan terkait asesmen risiko pasien jatuh meliputi :
18. Pencatatan dalam File Rekam Medis Pasien
Hal-hal yang perlu dicatat dalam file rekam medis pasien:
a. Pengamatan awal pasien saat diidentifikasi berisiko jatuh
b. Respon pasien terhadap kejadian tersebut
c. Adanya cidera
14
d. Lokasi kejadian
e. Medical provider notification
f. Medical/nursing action
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
� Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
� Pasien
� Keluarga / Pendamping pasien
� Pengunjung
� Lain-lain ...............................................................................(sebutkan)
4. Lokasi diketahui KPC
.................................................................................................(sebutkan)
5. Unit / Bagian terkait KPC
................................................................................................ (sebutkan)
6. Tindakan yang dilakukan selama ini, dan hasilnya :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
7. Tindakan dilakukan oleh* :
� Tim : terdiri dari : ......................................................................................
� Dokter
� Perawat
� Petugas lainnya ..........................................................................................
8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
� Ya � Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja
tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
I . DATA PASIEN
Nama : ...............................................................................................................
16